Disclaimer: Bleach – Tite Kubo
My Gift – Ruise Vein Cort (Atoli)
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
After
all this time Im just thinking I was someone that useless,
No one
need me,
No one care about me...
"Boleh aku
bermain dengan kalian?" tanya seorang anak lelaki berambut hitam
panjang pada anak lelaki lain.
"Um... nggak ah! Aku nggak
mau!" jawab anak berambut merah dengan tato di bagian
alisnya.
Anak itupun pergi meninggalkan Byakuya sendiri. Bimbang
dengan apa yang harus ia lakukan. Sendiri tanpa ada yang menemani.
Tak ada teman, orang tuanya sibuk dengan urusah pekerjaan.
But,
When
I meet you that day,
My whole world change...
"Byakuya-sama...
mohon bantuan anda, nama saya Hisana" ucap seorang wanita
berambut hitam pendek dengar warna mata violet.
Byakuya hanya
mengganguk pelan. Ia tak ingin berharap mendapatkan teman seperti
saat ia masih kecil dahulu.
Tapi entah kenapa Byakuya merasa ada
sesuatu yang tumbuh di hatinya saat ia bertemu mata dengan Hisana,
pelayan pribadinya yang baru.
You came from the opposite
world I am...
"Byakuya-sama... bagaimana kalau anda
istirahat dahulu? Tidak baik terlalu memaksakan diri"
"Hn"
jawab Byakuya singkat. Ia tak ingin bertatap muka dengan
Hisana.
Sudah 1 tahun gadis ini bekerja pada keluarga Kuchiki. Dan
1 tahun pula benih-benih cinta tumbuh di hati pemuda itu.
Tapi
harus di tahanya, ia tak mungkin melanggar tradisi keluarga bangsawan
dengan menikahi Hisana.
When I sad,
Even I was hurting
you,
You always beside me...
"Um... ah..."
Byakuya terbangun dari tidurnya. Luka akibat pertarungannya masih
terasa saat ia ingin bangkit.
"Byakuya-sama! Mohon jangan
terlalu banya bergerak" teriak Hisana yang baru saja memasuki
ruangan sambil membawa sarapan pagi milik
Byakuya.
"Hisana"
"Hai!"
"Kau yang
merawatku?"
"E-eh!? I...itu" wajah mungil milik
Hisana memerah. Byakuya tertegun melihat tingkah gadis di depannya
yang mulai aneh.
Setelah ia memutar otak ia mendapatkan perkiraan
apa yang menyebabkan pelayan pribadinya itu menjadi salah
tingkah.
Now I realized,
What feeling you have,
And
that become the best gift I ever had...
"Mau kah kau
terus merawatku?" ucap Byakuya sembari tersenyum lembut ke arah
Hisana.
Wajah Hisana menjadi merah padam atas pertanyaan yang baru
saja keluar dari mulut majikannya itu.
"Ha--hai!" ucap
gadis itu kaku. Byakuya tersenyum lembut ke arah gadis itu... tapi
senyumannya menghilang mendengar kelanjutan dari ucapan
Hisana...
"Sebagai pelayan hamba berkewajiban melayani anda
sampai kapanpun. Karena itu hamba bersumpah akan selalu melayani
anda"
"Bukan
itu maksudku"
"Eh?"
"Tidak jadi deh, kau
boleh pergi" ucap Byakuya.
Dengan patuh Hisana keluar dari
ruang kerja Byakuya dengan beribu tanya dibenaknya.
Sementara
Byakuya duduk memandang kepergian Hisana.... Read More
"Ternyata
dia kurang peka juga"
I want to know more about
you...
"Hei, kau suka apa?" tanya Byakuya
saat Hisana tengah menaruh teh yang tadi di mintanya.
Hisana hanya
memandang bingung ke arah Byakuya dan menjawab dengan ragu.
"Hamba
suka dengan kelinci"
I want to be near you than a friend...
"Ini..." Byakuya menunjukkan seekor
kelinci yang di lepasnya disebuah taman kecil di dekat ruang
kerjanya.
"Uwaah... kelinci" ucap Hisana takjub.
"Kau
boleh bermain denganya kalau ada waktu luang"
"Arigatou
gozaimasuta"
I want you to just look at me...
Hisana
bermain dengan kelinci pemberian Byakuya secara tidak
langsung.
Sedangkan Byakuya terus memperhatikan gadis itu hingga
akhirnya ia beranjak dari sana...
"Hisana"
"Ha--hai!"
dengan sigap Hisana berdiri sambil memeluk kelinci putih itu di kedua
lenganya.
"Maukah kau hanya melihat padaku?"
"Eh?"
"Ku
ulang... maukah kau menikah denganku" Byakuya meraih tangan
kanan Hisana dan mengecupnya dengan lembut.
Wajah Hisana kontan
merah...
"Bersediakah?" ulang Byakuya. Hisana menganggu
ragu, tidak percaya dengan apa yang barusan di dengarnya...
"Hamba
bersedia" dengan cepat Byakuya menarik tubuh mungil Hisana dan
memeluknya menggunakan ke dua lengan kekarnya. Membiarkan kelinci
putih itu melompat dari pelukan Hisana.
Perlahan Hisana mengangkat
kedua tangannya dan membalas pelukan hangat Byakuya...
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Ruise: Syukurlah…
Rey: (membandingkan puisi di sini sama yang asli) kok beda!?
Ruise: Um… gomene… aku ganti bebeapa soalnya… hehe
Ruina: Namanya juga atoll si puitis -.-
Rui2 + Rey: Please read and review ^^
