Disclaimer Masashi Kishimoto
Yummy cuma minjem tokohnya aja kokk
Rate : T
Pairing : NaruHina
Taman belakang sekolah adalah tempat yang sering aku kunjungi pada saat bolos sekolah, disini jarang ada siswa yang singgah, sehingga aku merasa ini adalah tempat spesial untukku di sekolah. Sampai pada suatu hari aku yang sedang bolos mata pelajaran sejarah yang diberikan oleh guru kurenai dan memutuskan untuk bersantai di taman belakang. Sesampainya disana aku pun terkejut karena mendapati seorang pemuda berambut kuning yang sedang duduk bersandar di bawah pohon. Aku pun sedikit kesal karena ia sedang berada di tempat spesialku.
Kuperhatikan dia dari ujung kepala sampai ujung kaki, dia tidak merasa keberatan aku pandangi seperti itu, kau tau mengapa? Karena ia sepertinya sedang tertidur lelap, dan terdengar suara dengkuran yang sangat halus saat aku mulai mendekatinya. Setelah jarak kami hanya tinggal setengah meter lagi aku pun mengetahui bahwa pemuda itu adalah Naruto Uzumaki.
Ya dia pemuda yang pernah menjadi pemuda nomer satu didalam hatiku, akan tetapi sekarang tidak lagi. Tidak mengingat apa yang telah ia lakukan padaku kala itu, tidak mengingat ia pernah menginjak – injak dan mempermainkan perasaan cintaku yang tulus dan polos waktu itu. Mengingat akan hal itu saja hatiku menjadi sangat perih dibuatnya, mungkin sejak saat itu juga aku mulai merubah sikapku, ya… walaupun itu mungkin hanya tameng untuk melindungi sifat dan perasaanku yang sebenarnya saja. Aku tak peduli.
Dulu aku adalah seorang gadis yang pemalu dan penakut, juga orang yang tidak dapat menolak jika seseorang meminta tolong padaku. Dulu aku juga tidak pernah membolos seperti yang kulakukan saat ini, aku sangat rajin masuk kelas dan dengan tekun memperhatikan guru yang sedang mengajar di depan kelas. Karenanya dulu aku selalu mendapat peringkat pertama disekolah. Ya…sekarang juga aku masih menjadi peringkat pertama di kelas sih…
"Hmmm….Hinata".
Aku terhenyak, lamunanku pun langsung terhenti dan menoleh ke arah sumber suara, yaitu Naruto. Dia bergumam pelan. Ahh..sepertinya dia mengigau saat tidur. Eh? Eh? Eh? Dia mengigau memanggil namaku? Tanpa diperintah oleh siapapun aliran darahku berdesir hebat, jantungku pun berdetak cepat, perasaanku pun bergejolak tidak karuan entah senang, marah ataupun sedih. Aku merutuki diriku yang lemah dan tak pernah bisa lepas dari bayang – bayang Naruto, tanpa disadari air mataku pun telah mengalir dengan derasnya.
Karena hal itu juga aku tidak menyadari ada sepasang tangan yang menyentuh pipiku, aku mencoba memfokuskan pandanganku yang mengabur gara-gara air mataku yang terus saja mengalir. Setelah pandanganku mulai fokus, aku pun terkejut luar biasa sehingga secara tidak sadar membulatkan kedua mataku dengan sempurna mendapati sang pemilik manik safir indah itu menangkupkan kedua tangannya dipipiku dan membantu menghapus jejak-jejak air mata yang tertinggal di pipi.
"A-Apa yang k-kau la-lakukan", aduh bodoh kau Hinata kenapa disaat seperti ini malah tergagap sih.
"Kau menangis?Kenapa?", ujar Naruto sambil menatapku dengan tatapan sayu membuat pipiku sekarang memerah.
"A-Apa sih…", ujarku sambil menepis kedua tangannya yang sedang menyentuh pipiku. "A-Aku ngga n-nangis kok…ini..a-aku kelilipan", sambungku lagi.
"Kelilipan Batu Kali ya?sampai ngeluarin air mata sebanyak itu?", balas Naruto dengan cepat.
