Disclaimer : Touken Ranbu milik DMM and Nitroplus
AN : Frangipani omake.
Maaf kalau ada karakter yang out of character.
Omake ini berbasis dari cerita Frangipani dengan saniwa lima tahun yang tinggal bersama para touken danshi dalam setting modern.
Mungkin bakal membahas sebagian toudan yang tidak tersorot dalam cerita Frangipani.
(Masa setelah chapter 17 dan sebelum chapter 24)
Saniwa Rei menangkap Monoyoshi Sadamune, Akashi Kuniyuki dan Yamatonokami Yasusada untuk menjelaskan perihal tentang ikatan jiwa. Kashuu, Aizen, Hotarumaru, Honebami dan Namazuo beserta ketiga pedang itu berkumpul di lobby lantai tiga.
"...memerlukan kontak kulit-apa yang kalian lakukan?" tanya saniwa yang melihat Yasusada berusaha melepas baju Kashuu.
"Kontak kulit." jawab Yasusada kalem.
"Tangan! Putraku, tangan! Pegangan tangan cukup!" wajah saniwa memerah.
"Oh." Yasusada kembali mengancing baju Kashuu.
Honebami langsung memukul tangan Monoyoshi yang diam-diam ingin menghampiri pinggang Namazuo—yang masih serius mendengarkan penjelasan saniwa. Akashi menguap dan Hotarumaru menginjak kaki Kuniyuki agar dia tidak tidur. Aizen hanya diam namun menatap Hotaru dengan tatapan penuh percakapan.
Beginilah isi percakapan ala mata mereka.
"Kamu yang injak Kuniyuki?" tanya Aizen dengan tatapan menuduh.
"Enggaaa kok! Kan aku membangunkan Kuniyuki." Mata Hotaru dibesar-besarkan agar Aizen percaya padanya.
"Hotaru, kamu benci aku ya?" tanya Kuniyuki yang matanya memelas ke Hotarumaru.
"Enggaaa kooook, aku kan anak baik, cakep dan manis dari Rai clan...!"
Kuniyuki dan Kunitoshi terdiam sejenak berdua. Mereka pun saling memandang.
"Salah siapa Hotaru kita yang manis jadi begini?" tuduh Kuniyuki dari balik kacamatanya.
"Kamu kan manjain dia terus, pemalas." Tatapan Aizen adalah tatapan para karakter anime yang datar dan sudah tak ingin meladeni sampah dari lawan bicaranya.
"Tugasmu kan yang mengurus Hotaru, kamu kan lebih tua!" Kuniyuki tersenyum.
"Kamu kan yang paling tua disini, kacamata." Kunitoshi membalasnya dengan senyum manis juga—yang menggetarkan hati si oodachi yang menonton.
"Hey, kalian berdua, kita semua bisa merasakan racun di udara. Hentikan senyuman penuh racun ini." lerai saniwa.
"...aku akan minta Taroutachi saja yang mengajari kalian. Saniwa kalian ndak mau meladeni ulah kalian lebih dari ini. Bye." Saniwa Rei memutuskan untuk meninggalkan para touken danshinya yang bermasalah.
