"Shixun, pakai seragam mu nak cepatlah karena Baba harus pergi meeting pagi ini."

Shixun menggelengkan kepalanya dan menjawab dengan seenaknya, "Mau pergi dengan Mama saja tidak mau dengan Baba." Ia kini malah memeluk Mamanya seakan-akan tidak mau kalau pergi tidak dengan Mamanya.

"Shixun-ah, ayolah, kita kan tau Mamamu sekarang bekerja di rumah tidak di sekolahmu." Yifan mencoba mengambil Shixun dari Junmyeon meskipun yang daritadi di bujuk malah makin memajukan bibirnya dan mengeratkan pelukannya.

"Please Baba, I never get a time to show everyone that Junmyeon seonsaengnim is now my Mama. They told me we look alike so I need to tell them that we actually have a same blood. Baba please." Ah biasa lah. Tidak Yifan, tidak Shixun. Kerjaan mereka memang hanya pamer.

Junmyeon yang daritadi hanya di tengah dan diam memutuskan untuk harus bisa menengahkan keduanya.

"Besok Mama janji akan mengantarmu ya sayang? Oke? Hari ini Baba harus mengantarmu dan Mama belum sama sekali bersiap? Besok Mama antar dan Mama jemput deh! Habis itu kita makan eskrim dengan Jongin, oke?" Junmyeon mulai menawarkan tawaran yang cukup menggiurkan untuk anak seumuran Shixun. Dan ternyata berhasil! Mata Shixun mulai berbinar-binar dan Junmyeon yakin sekali di otak dan pikiran Shixun sendiri sudah terbayangkan es krim coklat yang dingin.

Shixun menganggukan kepalanya, ia tertarik dengan tawaran Mamanya. Mamanya ikut tersenyum lalu mengecup pipi Shixun lalu kembali menambahkan tawarannya, "Nanti Mama cium kamu juga deh? Terus terus cium sampai pagi? Oke?"

Bukan Shixun juga yang tertarik, tapi Yifan juga langsung menambahkan, "Aku juga mau Junmyeon. Cium aku sampai pagi sayang ku." Yifan melayangkan kecupan ke pipi Junmyeon yang membuat pipi Junmyeon merah.

Merasa Babanya adalah saingan, Shixun langsung melayangkan pukulan ke lengan Babanya. Dia langsung menambahkan panjang bibirnya.

"Mama milik Shixun. Wu Shixun milik Mama Kim Junmyeon. Wu Shixun anak Mama Kim Junmyeon." Ia menekan kan semua kata-kata agar Babanya tau jelas kalau Mamanya itu milik dia.

Junmyeon tertawa senang karena ia menjadi rebutan dari suami dan anak laki-lakinya.