A/N: Lime/smut, Incest, OOC, AU, mom and son.
.
.
.
Wanita berambut merah itu berlari menuju ke kamar mandi, ia memutar kran wastafel untuk mengucurkan air. Sisa makanan yang ada di dalam perutnya keluar dari mulutnya. Wanita yang bernama Kushina itu meringis saat merasakan perutnya kembali bergejolak.
Ia kembali memuntahkan makanannya.
"Sial, ugh..."
Lagi-lagi ia harus mengeluarkan makanannya. Hey, ini masih pagi dan Kushina sudah memuntahkan makan malamnya itu, tidakah kau mau pagimu yang cerah itu rusak karena dirimu muntah, tidak kan?
"Kenapa pagi-pagi aku sudah muntah sih? Ugh, sialan..."
Kushina pun mematikan kran wastafel itu, lalu berbalik keluar dari kamar mandi tersebut. Wajahnya agak pucat karena kegiatan yang barusan terjadi, ia berjalan ke dapur untuk menyiapkan sarapan bagi anak semata wayangnya yang tinggal bersama dirinya saja.
Kushina menghela nafas, wajahnya agak sedih karena ditinggal oleh sanh suami beberapa tahun yang lalu. Wanita yang berumur 36 tahun itu harus sabar karena sang suami yang tewas akibat kecelakaan tunggal yang dideritanya.
"Pagi, Kaachan!"
"Oh, Naruto... Oi, pagi-pagi kau hanya memakai boxer saja!?"
"Kau sendiri, hanya memakai tanktop saja."
Kushina melirik kebawah, ia melihat kalau tubuh bagian bawahnya telanjang. "Sial, aku lupa memakai celana dalam tadi." Umpat Kushina, wanita itu pun berjalan menuju ke pintu masuk dapur. "Minggir! Aku mau ambil celana dalamku!"
Naruto memutar bola matanya bosan, ia kemudian mendorong pelan tubuh mungil Kushina menuju meja makan. "Mungkin aku akan sarapan dengan ini." Lalu ia menidurkan Kushina di atas meja makan tersebut, kedua paha putih Kushina dibuka paksa oleh pemuda tersebut, menampilkan vagina Kushina yang berwarna merah muda.
"Oi, apa yang kau lakukan baka?"
"Diam! Nikmati saja!"
Naruto menurunkan boxer miliknya, penis gemuk nan besar mengacung keras saat ia menurunkan celana pendek tersebut. Pemuda itu mengarahkan penis tersebut ke vagina Kushina, ia mendorong pelan pinggulnya hingga penis itu masuk ke dalam liang senggama Kushina.
"I-ini masih... Ahnn, umm, ahhh... Ini masih pagi... Sochi!" Kushina mencengkram kuat kedua lengan Naruto. "Tadi malam kau sudah melakukannya... Uggh... Narutooh, stop... Aahhn..."
"Tidak, aku masih belum puas kaachan."
Kushina dengan sekuat tenaganya mendorong tubuh kekar Naruto, ia kemudian berlari ke kamar mandi (lagi) untuk mengeluarkan isi perutnya.
Disaat Kushina membasuh wajah cantiknya, dari belakang Naruto sudah memeluk tubuh ramping Kushina, ia meletakkan dagunya di bahu putih Kushina. "Ada apa kaachan?"
"Entahlah... Aku merasa mual saat bangun tidur tadi."
"Mungkin hanya masuk angin saja, nanti akan sembuh." Pemuda pirang itu mencium pipi putih Kushina. "Lebih baik kita lanjutkan yang tadi, aku belum keluar." Tangan besar Naruto meremas buah dada Kushina.
Namun wanita itu memukul pelan kepala Naruto, "ini masih pagi, dasar mesum."
Sementara Naruto tertawa kecil saat dia menerima pukulan Kushina.
.
..
.
Kushina terkejut dengan apa yang dilihatnya hingga benda yang ia pegang terjatuh ke atas lantai.
"Naruto! Kemari kau sialan!?"
Suara derapan kaki menggema, di pintu masuk kamar mandi terlihat pemuda pirang yang terkejut dengan teriakan dari Kushina.
"Kaachan, ada apa!? Kenapa kau berteriak seperti itu?"
Kushina pun mengambil benda yang terjatuh itu, lalu melemparnya kuat kepada Naruto. "Lihat baik-baik sialan!"
"Testpack? Untuk ap- apaa!?"
Naruto menatap takut Kushina yang sudah memasang wajah garangnya. Pemuda itu berkeringat dingin saat melihat Kushina yang memasang wajah garang miliknya.
"Sudah kubilang, pakailah kondom sialan itu bocah!"
"Ma-maa-"
"Tidak ada kata maaf! Kau tidak akan kuberikan jatah ramen dan jatah lainnya selama dua bulan penuh!"
Dan saat itu juga, sebuah lolongan kesedihan dari Naruto menggema di rumah tersebut.
.
..
End
.
..
...
Naruto by Masashi Kishimoto
