DEAR MY FAMILY
Author : hikachaan21
Rating : T
Genre : Angst, Family
Cast :
- Lee Chaerin (as Kim Chaerin)
- Min Yoongi (as Kim Yoongi)
- Kim Himchan (GS)
- Kim Seokjin (GS)
- Kim Namjoon, etc.
Suga CL story! Typo(s)!
.
.
"Hei hei, mau kemana kau bocah!"
"Mi-mianhae, aku tak sengaja menumpahkan minumku—"
Bocah laki laki berusia sekitar 5 tahun itu terus terusan merengek minta maaf. Ia tak sengaja menumpahkan minumnya ke sepatu anak lelaki yang bernama Kwon Jiyong itu. Jiyong dan sahabatnya, Youngbae, memepetkan bocah itu ke tembok.
"Kau ingin kabur setelah membuat basah sepatuku?! Tak semudah itu!" ucap Jiyong sambil mengangkat kerah baju bocah itu.
Tiba tiba pundak Jiyong ditarik kebelakang hingga pegangan pada kerah bocah itu terlepas.
"Jiyong! Jangan mengganggu anak kecil! Ia tak sengaja kan!" teriak seorang gadis.
"Hey Chaerin! Ini bukan urusanmu!" balas Jiyong.
Chaerin berdiri di depan bocah laki laki itu untuk melindunginya. Jiyong hendak memukul wajah Chaerin namun berhenti karena teriakan gadis lain.
"Jiyong! Hentikan! Atau tidak kulaporkan pada guru!"
Jiyong mendengus kesal karena gagal untuk memukul wajah Chaerin. Dara, gadis yang berteriak tadi langsung menghampiri mereka berempat. Jiyong dan Youngbae langsung pergi meninggalkan mereka.
"Lihat saja pembalasanku nanti!" teriak Jiyong.
"Huh! Memangnya kau ini siapa!" balas Chaerin.
Chaerin menatap kesal pada Jiyong dan Youngbae yang berlari meninggalkan mereka. Chaerin kemudian berbalik menghadap bocah laki laki itu dan berjongkok menyetarakan tinggi mereka. Bocah itu menatap takut takut pada Chaerin. Air matanya sudah menetes dari tadi hingga membasahi pipi tembamnya.
"Jangan menangis, ne. Maafkan teman sekalasku. Ia memang suka mencari masalah" ucap Chaerin lembut sambil mengusap pipi bocah lelaki itu.
"Namamu siapa anak manis?" lanjutnya.
"Yoongi.., kalau noona?" balasnya.
"Namaku Chaerin. Kalau yang ini Dara"
"Annyeong Yoongi-ah. Namaku Dara. Kau belum dijemput?" tanya Dara
Yoongi hanya menggeleng. Chaerin dan Dara mengambil sepedanya yang terparkir tak jauh dari situ. Kemudian mengajak Yoongi ke taman disebelah taman kanak kanak dan menemaninya. Dara hanya mengikuti Chaerin dan Yoongi karena biasanya ia pulang bersama dengan Chaerin.
"Jiyong memang suka mengganggu. Kadang ia bisa mengancam agar bisa mendapatkan uang. Sekolahku tak jauh dari sini. Hanya berjalan juga sudah sampai. Mungkin tadi ia mengganggumu agar bisa mendapat uang" jelas Chaerin.
"Yoongi takut dengan teman Chaelin noona. Yoongi kan tak sengaja menumpahkan minum" ucap Yoongi sambil mengerucutkan bibirnya.
Chaerin merasa gemas dengan Yoongi. Ia merangkul dan mengacak acak rambut Yoongi. Tak lama kemudian datang mobil berwarna hitam dan berhenti di depan taman dimana mereka berada. Yoongi berdiri setelah melihat mobil itu berhenti.
"Chaelin noona, Dara noona, kamsahamnida! Yoongi sudah dijemput sama eomma. Annyeong!" ucap Yoongi. Ia lalu berlari menghampiri mobil hitam tersebut.
"Sudah sore, Ayo pulang" ucap Chaerin.
Chaerin dan Dara lalu mengambil sepeda mereka dan pergi meninggalkan taman itu. Mereka sudah bersahabat sejak mereka masih kecil. Mereka selalu bersama kemana mana. Rumah Dara searah dengan rumah Chaerin, maka dari itu mereka sering pulang bersama.
"Kalau kulihat Yoongi mirip denganmu" ucap Dara.
"Ah, Jinjja?!" balas Chaerin.
"Ne, kalian terlihat seperti saudara kembar. Apa dia kembaranmu yang hilang, uh?"
"Ahahahah! Itu tidak mungkin!"
Chaerin sudah sampai didepan rumahnya. Sedangkan Dara masih melanjutkan perjalanan menuju rumahnya. Setelah berpisah dengan Dara, Chaerin masuk dan memarkirkan sepedanya di garasi. Kemudian ia masuk kedalam rumah. Ia mencium bau masakan, ia langsung berlari menuju dapur.
Ia melihat eommanya sedang memasak sesuatu.
"Eomma~ aku kan sudah bilang biar aku saja yang memasak. Eomma kan baru seminggu yang lalu keluar dari rumah sakit" ucap Chaerin sambil menaruh tasnya di kursi meja makan.
"Eomma baik baik saja chaerinah, kau tak perlu khawatir" balas eomma Chaerin dengan lembut.
Eomma Chaerin yang dikenal bernama Himchan itu menaruh sup buatannya diatas meja makan. Chaerin kemudian makan bersama dengan Himchan. Himchan merasa senang dengan Chaerin. Chaerin sungguh perhatian padanya yang sakit sakitan. Ia sudah berkali kali keluar-masuk rumah sakit karena penyakitnya itu. Chaerin tak pernah mengeluh jika harus mengurusi Himchan di rumah maupun di rumah sakit.
"Chaerinah, hasil ulanganmu sudah dibagikan? Bagaimana nilainya?" tanya Himchan
"Eumm.. jelek eomma.. mianhae, jika eomma melihatnya nanti eomma sakit lagi memikirkan nilaiku" balas Chaerin takut takut.
"Ya~ tak apa apa. Kau kan sibuk mengurus eomma di rumah sakit ketika kau sedang masa ulangan. Belajarmu jadi terganggu. Seharusnya eomma yang meminta maaf"
Chaerin tersenyum lebar mendengar penuturan Himchan. Chaerin kemudian melanjutkan makannya. Beberapa saat kemudian Chaerin menghentikan acara makannya dan menatap Himchan.
"Eomma, Appa kapan pulang?" tanya Chaerin.
Himchan mengehentikan makannya. Ekspresi wajahnya berubah menjadi bingung. Wajah pucatnya menyunggingkan senyum. Ia lalu mengelus lembut kepala Chaerin.
"Appa sedang bekerja. Pasti akan pulang.." ucap Himchan lirih.
"Humm... eomma selalu saja bilang begitu. Aku ingin bertemu dengan appa.." balas Chaerin sambil mengerucutkan bibirnya.
"Kau pasti akan bertemu dengan appa, tapi tidak sekarang Chaerinah. Kalau sudah selesai makan, ganti baju lalu mandi. Kau pasti lelah. Eomma akan mencuci mangkoknya"
Chaerin, Kim Chaerin. Gadis berusia 12 tahun itu hanya tinggal berdua dengan eommanya. Terakhir kali ia bertemu dengan Appanya saat ia berusia 6 tahun. Setelah itu ia tak pernah bertemu dengan Appanya lagi hingga saat ini. Setiap ia bertanya pada Himchan pasti hanya dijawab 'Appa sedang bekerja' atau 'Appa sedang sibuk'. Ia tak mengerti kenapa appanya tak pernah menyempatkan untuk datang ke rumah. Tapi ia masih sabar menunggu, Chaerin benar benar merindukan appanya. Ia berharap ia masih bisa bertemu dengan Appanya.
.
Cahaya matahari masuk ke sela sela korden jendela yang terbuka sedikit. Chaerin terbangun dari tidur nyenyaknya semalam. Ia bangun dan keluar dari kamarnya. Chaerin melihat Himchan kembali memasak di dapur. Nampak wajah Himchan bertambah pucat, lebih pucat daripada kemarin. Chaerin khawatir dengan keadaan Himchan.
"Eomma istirahat saja. biar aku yang memasak. Wajah eomma pucat sekali" ucap Chaerin khawatir.
"Eomma baik baik saja. bukankah wajah eomma memang pucat daridulu." balas Himchan berusaha menenangkan Chaerin.
"Bersiap siaplah ke sekolah, eomma membuatkanmu sarapan" lanjutnya.
Chaerin hanya menuruti perkataan Himchan. Meskipun Himchan berkata baik baik saja, Chaerin tetap saja khawatir. Ia tak mau jika Himchan masuk rumah sakit lagi. Ia ingin Himchan sembuh dan sehat seperti dulu lagi. Setelah Chaerin berpakaian rapi dan mengambil tas sekolahnya, ia keluar dari kamarnya menuju meja makan. Ia duduk dihadapan Himchan yang bagi Chaerin keadaannya semakin memburuk. Chaerin memakan makanannya dengan tidak tenang. Sesekali ia memandang Himchan yang terlihat sangat lesu. Setelah selesai makan, Chaerin hendak mencuci piringnya tetapi dihentikan oleh Himchan.
"Kau berangkat saja ke sekolah, biar eomma yang mencucinya" ucap Himchan.
"Tapi, eomma.."
"Tak apa, kau berangkat sana~"
Chaerin hanya menatap Himchan. Kemudian ia memeluk Himchan dengan erat. Himchan pun tersenyum melihat tingkah putrinya yang manis.
"Aku berangkat dulu ne eomma. Eomma istirahat saja, jangan banyak bekerja. Annyeong~" ucap Chaerin sambil keluar rumah.
Chaerin mengambil sepedanya di garasi. Di depan rumah, Dara telah menungu sambil duduk diatas sepedanya. Chaerin mengeluarkan sepedanya lalu berangkat bersama Dara.
.
.
Siang ini Chaerin harus pulang sendiri karena Dara ada kegiatan klub di sekolah. Seperti biasa ia pulang melewati taman kanak kanak. Ia kembali teringat dengan Yoongi, bocah yang ia tolong kemarin. Mobil hitam yang ia lihat kemarin terparkir di depan taman kanak kanak itu. 'Sepertinya ia sudah dijemput' pikir Chaerin. Ia melihat sosok pria sedang berdiri di depan pintu mobil itu. Chaerin terkejut setelah melihat lebih jelas wajah pria itu. Pria yang selalu ia tunggu setiap hari, pria yang selalu ia rindukan.
"APPA!" teriak Chaerin.
Pria itu merasa terpanggil dan menoleh ke sumber suara. Ia sangat terkejut melihat Chaerin. Dengan semangat Chaerin mengayuh sepedanya menuju pria itu. Ia langsung memeluk erat pria bernama Kim Namjoon itu. Namjoon membalas pelukan Chaerin erat. Ia tak menyangka akan bertemu anak perempuannya disini.
"Appa aku benar benar merindukanmu. Aku sangat sangat sangat merindukanmu.." ucap Chaerin.
"Appa juga merindukanmu Chaerin-ah. Kau sudah besar sekarang" balas Namjoon.
Tiba tiba pintu mobil itu terbuka, keluarlah sosok wanita cantik seumuran dengan Namjoon. Perhatian Chaerin mengarah pada sosok wanita yang keluar dari mobil itu.
"Sayang, kau sedang berbicara dengan siapa?" tanya sosok wanita itu.
'Sayang?'. Chaerin bingung. Kenapa wanita itu memanggil Namjoon 'sayang'. Ayahnya tak mungkin selingkuh kan?. Chaerin kembali menatap Namjoon. Raut wajahnya meminta penjelasan langsung dari Namjoon.
"Appa! Eomma!" teriak Yoongi.
Yoongi berlari menuju mereka bertiga. Ia langsung memeluk sosok wanita tadi. wanita itu menangkap Yoongi dan menggendongnya.
"Tumben sekali appa dan eomma menjemput berdua. Oh iya, Chaelin noona sedang apa disini?" ucap Yoongi.
"Kau kenal dengan gadis ini?" tanya wanita itu lembut.
Chaerin semakin bingung dengan bertambahnya kehadiran Yoongi. Yoongi memanggil Namjoon dengan sebutan 'Appa'. Chaerin menatap Namjoon dengan perasaan bingung. Ia benar benar butuh penjelasan sekarang. Namjoon menghela napas berat, lalu menatap sayang pada Chaerin.
"Chaerin-ah, Appa akan menjelaskan semuanya padamu"
.
Namjoon mengajak Chaerin menuju taman. mereka berdua duduk di bangku panjang yang ada disitu. Sedangkan Yoongi bermain di sisi lain ditemani oleh sosok wanita itu. Ia tak ingin mengganggu percakapan antara Namjoon dan Chaerin.
"Appa dan Eomma mu sudah bercerai sejak 6 tahun yang lalu" ucap Namjoon membuka pembicaraan.
"Apa?! Bercerai?!" ucap Chaerin terkejut.
"Apa Eommamu tak pernah bercerita padamu?"
Chaerin hanya menggeleng. Pada kenyataannya Himchan memang tidak pernah bercerita apa apa padanya. Namjoon mengusap rambutnya. Ia bertambah bingung.
"Appa dan Eomma sudah bercerai 6 tahun yang lalu. Itu alasan Appa meninggalkan rumah. Appa selalu ingin bertemu denganmu, namun Appa tak tau mengapa Eommamu selalu melarang. Appa sama sekali tidak diijinkan untuk bertemu denganmu. Appa tak tau bagaimana kabarmu selama 6 tahun ini, appa hanya berharap kau selalu sehat dan bahagia bersama Eommamu. Setelah bercerai dengan Eommamu, Appa menikah dengan wanita lain. Namanya Seokjin. Lalu anak lelaki itu Yoongi, ia juga anak Appa. Kau mengenal Yoongi, kan? Kemarin ia bercerita kalau ia ditolong oleh Chaerin noona dan Dara noona. Mendengar nama Chaerin Appa langsung mengingatmu. Maka dari itu hari ini Appa ikut menjemput Yoongi dengan harapan bisa bertemu denganmu" jelas Namjoon panjang lebar.
Chaerin terdiam beberapa saat. Ia terlalu shock dengan kata kata Namjoon. Ia masih berusaha mencerna kata kata yang dilontarkan oleh Namjoon. 'Bercerai? Menikah lagi? Seokjin? Yoongi? Ini semua tak mungkin' batin Chaerin. Namjoon berjongkok didepan Chaerin dan menggenggam kedua tangannya. Ia berharap Chaerin akan mengerti.
"Maafkan Appa selama ini Chaerin-ah, appa benar benar minta maaf. Appa pikir Eomma mu sudah memberitahukan semua yang terjadi padamu. Appa minta maaf" ucap Namjoon meyakinkan
Chaerin meneteskan air matanya. Ia merasa dibohongi selama ini. Ia tak mengerti kenapa Appa dan Eommanya tak ada yang mau jujur kepadanya. Namjoon mengusap rambut Chaerin dengan lembut. Tiba tiba saja tangannya ditepis kasar oleh Chaerin. Namjoon terkejut dengan kelakuan Chaerin yang tiba tiba seperti ini.
"Appa jahat.." ucap Chaerin pelan.
"Chaerin-ah maafkan Appa"
"APPA JAHAT!" bentak Chaerin.
Chaerin bangkit dari duduknya dan menatap Namjoon marah. Seokjin yang sedang menemani Yoongi bermain terkejut karena tiba tiba Chaerin membentak Namjoon.
"Aku tak menyangka Appa benar benar sejahat ini. Appa meninggalkan Eomma hanya karena ingin menikah dengan wanita itu?! Aku selalu merindukan Appa, aku selalu berharap Appa pulang ke rumah dan kita dapat berkumpul bersama. Aku bosan mendengar eomma berkata 'Appa sedang bekerja' atau 'Appa sedang sibuk'. Tapi apa yang kudapatkan sekarang? Sebuah penjelasan yang seharusnya ku ketahui sejak 6 tahun yang lalu! Aku tak mengerti kenapa tak ada yang mau menjelaskannya padaku! Appa pasti tak tahu bagaimana keadaan Eomma sekarang. Jauh dari kata baik! Aku kecewa pada Appa! Appa jahat! Aku benci Appa!" teriak Chaerin.
Namjoon shock dengan perkataan Chaerin. Chaerin meninggalkan Namjoon yang masih terduduk di tanah. Air mata Chaerin mengalir sangat deras. Ia benar benar kecewa.
"Chaerin-ah tunggu—" ucap Namjoon berusaha menghampiri Chaerin.
Yoongi melihat Chaerin hendak naik ke sepedanya. Ia turun dari ayunan dan berlari menuju Chaerin. Seokjin berusaha menghentikan Yoongi namun gagal. Bocah itu sudah lari duluan. Ia tak ingin Yoongi memperkeruh suasana.
"Chaelin noona mau kemana? Jangan pulang dulu.." ucap Yoongi memegang tangan Chaerin.
Chaerin menatap sinis pada Yoongi. Yoongi hanya balas menatap polos ke arah Chaerin. 'Dia adikku? Hah tak mungkin! Aku tak punya adik! Aku benci semua ini!' batin Chaerin.
"Lepaskan aku! Jangan panggil aku Noona! Aku bukan kakakmu!" ucap Chaerin sambil menepis tangan Yoongi hingga terjatuh.
"Chaerin-ah! Dia—"
"Dia siapa?! Adikku?! Aku tak punya saudara!"
Namjoon terkejut dengan kata kata yang dilontarkan Chaerin. Ia tak menyangka Chaerin akan membenci Yoongi juga. Chaerin menatap sinis Seokjin yang sedang membantu Yoongi berdiri. Seokjin merasa tak enak berhadapan dengan Chaerin yang terus menatapnya dengan sinis.
"Dan kau-! Enghh kau wanita yang telah menghancurkan keluargaku. Ishh aku benci kalian semua!" ucap Chaerin sambil menunjuk Seokjin.
Seokjin terkejut dengan kata kata Chaerin. Ia merasa hatinya tertusuk dikatai 'wanita yang telah menghancurkan keluarganya'. Chaerin naik ke sepedanya lalu pergi meninggalkan taman itu. Selama perjalanan Chaerin terus menangis. Ia ingin bertanya pada Himchan, namun ia tak terlalu yakin karena kondisi kesehatan Himchan terus menurun. Ia tak ingin Himchan bertambah sakit.
Namjoon masih mematung di taman itu. Ia benar benar tak menyangka putrinya akan berkata setajam itu padanya. Apakah ia sejahat itu? Namjoon sadar ia salah. Ia meninggalkan Chaerin saat masih berumur 6 tahun tanpa memberi salam perpisahan. Ia juga tak memberi penjelasan apa apa pada Chaerin. Tapi ia tak menyangka jika Himchan tak pernah menceritakan masalah perceraiannya pada Chaerin.
"Apa itu Chaerin anak dari mantan istrimu?" tanya Seokjin pelan.
"Ne.. dia anakku. Maafkan kata katanya tadi" balas Namjoon.
"Gwenchanayo, aku mengerti. Ia hanya shock. Ia butuh waktu untuk menerima. Ayo pulang, Yoongi sepertinya lelah"
Namjoon memeluk Seokjin. Ia benar benar bingung sekarang. Ia tak ingin Chaerin membencinya. Namjoon memperhatikan Yoongi yang masih terisak karena didorong Chaerin tadi. Kemudian ia mengelus kepala Yoongi lembut dan tersenyum. "Ayo pulang"
.
Chaerin sampai di rumah. Ia menaruh sepedanya di garasi. Ia terdiam sejenak untuk menenangkan diri. Ia menghapus air mata yang masih tersisa di matanya. Ia tak ingin terlihat sedih di depan Himchan. Ia kemudian masuk ke dalam rumahnya.
"Eomma aku pulang!" sahut Chaerin.
Tak ada balasan. Chaerin bingung tumben sekali Himchan tak membalas sahutannya. Apa Himchan sedang pergi?. Chaerin menaruh tasnya di ruang tamu dan berjalan menuju dapur.
"ASTAGA EOMMA!" teriak Chaerin.
Chaerin terkejut bukan main ketika melihat Himchan tergeletak tak sadarkan diri di dapur. Terdapat darah di mulut dan tangannya. Wajahnya juga sudah sangat pucat. 'pasti eomma muntah darah tadi sebelum pingsan, aakhh bagaimana ini!' batin Chaerin. Chaerin benar benar panik melihat Himchan pingsan. ia lalu mengambil telepon rumah lalu menelpon dokter yang biasanya menangani Himchan. Tangannya terus bergetar saat memegang telpon.
"Annyeonghaseyo, Dokter—Dokter Kyuhyun, eomma saya pingsan— Kim Himchan—" ucap Chaerin terbata bata.
"Ah Chaerin-ah! Nyonya Kim Himchan?! Baiklah saya akan mengirim ambulans ke rumahmu. Tenanglah"
.
Sesampainya di rumah sakit, Himchan langsung dilarikan ke Unit Gawat Darurat. Pintu ruangan itu berubah tulisan menjadi 'Sedang Operasi'. Chaerin terduduk lemah di kursi berjajar di depan ruangan itu. Ia kembali menangis. Ia benar benar tak sanggup melihat Himchan sakit sakitan seperti ini. Ia ingin Himchan cepat sembuh.
Berjam jam Chaerin menunggu di depan ruang operasi. Jantungnya berdebar dengan keras. Ia ingin Himchan selamat. Ia ingin Himchan sembuh. Chaerin berusaha menenangkan diri. Chaerin benar benar lelah dengan kejadian yang terus menimpanya hari ini. Tiba tiba pintu ruang operasi terbuka dan keluar seorang dokter. Chaerin langsung berdiri ketika mengetahui pintu ruang operasi terbuka. Dokter bernama Kyuhyun itu menghampiri Chaerin dan duduk disebelahnya.
"duduklah" ucap Kyuhyun.
Chaerin hanya menuruti ucapan Kyuhyun. Ia ingin segera mengetahui keadaan Himchan. Ia lalu duduk dan menatap Kyuhyun penuh dengan tanda tanya.
"Kanker hati eomma mu sudah memasuki stadium akhir. Kau tahu akan hal itu. kondisinya makin lama makin menurun, ia harus kembali dirawat dirumah sakit. Saat ini keadaannya masih kritis. Ia masih belum sadar. Aku akan berusaha sebaik mungkin agar eomma mu sembuh" jelas Kyuhyun.
"Apa eommaku akan baik baik saja..?" ucap Chaerin sambil terisak.
"Eomma mu akan baik baik saja. tenanglah" ucap Kyuhyun sambil mengusap air mata Chaerin.
"Apa aku boleh bertemu dengan eomma ku?"
"Tentu saja, setelah dipindah ke ruang ICU kau boleh menemuinya"
.
Chaerin menatap tubuh Himchan yang masih belum sadar. Terdapat banyak selang di tubuhnya. Chaerin mendekati kasur Himchan dan duduk di kursi yang berada disebelahnya. Ia menggenggam erat tangan Himchan dan meletakkannya di dahinya. Perlahan Chaerin mulai menangis. Ia benar benar sedih eommanya akan masuk rumah sakit lagi. Ia masih shock dengan penjelasan Namjoon lalu sekarang ditambah dengan Himchan yang harus dirawat di rumah sakit. Tiba tiba pintu rumah sakit terbuka. Muncul sesosok pria yang terlihat sangat khawatir. Chaelin langsung berdiri melihat pintu yang terbuka.
"Taehyung samchon.." ucap Chaerin.
"Chaerin-ah, bagaimana keadaan Himchan noona" tanya sesosok pria yang diketahui bernama Taehyung itu.
"Eomma masih belum sadar. Tadi ia pingsan, eomma harus dirawat di rumah sakit lagi.."
Taehyung mengusap wajahnya pelan. Kemudian ia mendekati kasur Himchan. Wajahnya terlihat pasrah melihat keadaan Himchan
"Aku sangat panik tadi ketika kau mengirim pesan jika Himchan noona masuk rumah sakit lagi. Selesai rapat aku langsung pergi kerumahmu. Aku membawakan baju untuk kau besok sesuai yang kau katakan tadi untukku. Apa tidak aku saja yang menjaga Eommamu, chaerin-ah? Kau harus sekolah besok"
"Aniya.. aku ingin menemani eomma. Taehyung samchon menemani eomma saat aku sekolah, sepulang sekolah giliran aku yang menjaga.."
"Kau selalu saja begini, Chaerin-ah. besok aku akan izin cuti untuk menjaga noona. Namun jika aku tak bisa menjaga akan kuserahkan pada Jungkook"
Chaerin hanya mengangguk angguk. Ia sudah terbiasa seperti ini. Sejak Himchan masuk rumah sakit, ia, Taehyung, dan Jungkook selalu bergantian untuk menjaga. Namun Chaerin lebih sering menjaga Himchan karena permintaannya sendiri. Ia tak mau merepotkan Taehyung yang harus mengurus perusahaan dan Jungkook yang mengurus toko roti.
"Kalau begitu aku pulang dulu, ne. Jaga kesehatanmu juga Chaerin-ah. Himchan noona pasti akan sedih jika kau sakit juga" ucap Taehyung.
"Arraseo Taehyung samchon. Hati hati di jalan. Annyeong" balas Chaerin
"Annyeong!"
Setelah Taehyung keluar dari ruangan itu, Chaerin kembali duduk di samping eommanya. Ia menaruh kepalanya di kasur. Ia mulai mengantuk karena terlalu lelah. Chaerin tertidur dengan tangan yang selalu menggenggam tangan eommanya.
Pukul 11 malam, Himchan mengerjap kerjapkan matanya menyesuaikan cahaya lampu yang begitu terang. Himchan menatap Chaerin yang terlelap disampingnya. Ia tersenyum melihat malaikat kecilnya tertidur dengan pulas. Ia melihat raut kekecewaan di wajah putrinya. Apa ia sedang ada masalah? Perlahan Himchan menarik tangannya dari genggaman Chaerin. Chaerin sedikit terkejut karena ada pergerakan di kepalanya. Ia terbangun dan melihat eommanya sudah sadar. Ia segera menegakkan tubuhnya dan tersenyum.
"Eomma sudah sadar?! Eomma ingin apa? Atau kupanggilkan dokter?" tanya Chaerin penuh semangat
"Tenanglah Chaerinah. Eomma tidak membutuhkan apa apa, kembalilah duduk" ucap Himchan lembut
Chaerin kembali duduk. Ia sangat senang melihat Himchan kembali sadar. Himchan tersenyum dan mengusap lembut kepala putrinya itu. Terbesit sebuah keinginan yang ingin Chaerin ungkapkan. Chaerin ingin bertanya soal Namjoon pada Himchan.
"Eum.. eomma" ucap Chaerin pelan
"Ne?" balas Himchan lembut
"Tadi siang aku bertemu dengan Appa... Appa sudah bercerita tentang semuanya.. soal perceraian kalian"
Raut wajah Himchan langsung menegang. Himchan tak menyangka Chaerin akan bertemu dengan Namjoon. Mungkin sekarang saatnya ia harus menjelaskan semuanya pada Chaerin.
"Maafkan eomma Chaerin.. maafkan eomma.." ucap Himchan lirih
"Eomma jangan menangis, eomma tidak bersalah.." ucap Chaerin sedih sambil mengusap air mata Himchan.
"Aniya.. ini salah eomma.. eomma tidak pernah memberi tahu apapun padamu, eomma selalu berbohong padamu.. tapi ini eomma lakukan karena eomma tidak ingin menyakiti hatimu.. eomma ingin kau tetap bahagia.."
"Tapi kenapa eomma melarang Appa bertemu denganku..?"
"Eomma tidak ingin kau sakit hati, Chaerin-ah... eomma benar benar minta maaf, kupikir dengan tidak memberitahumu kau akan segera melupakan Appamu, tetapi nyatanya tidak.. eomma minta maaf Chaerinah.."
"Eomma berhentilah minta maaf eomma.. kau tidak bersalah.."
Chaerin mengusap air mata Himchan yang terus menangis. Chaerin menjadi sedih karena Himchan menangis. Chaerin lalu memeluk Himchan dan menaruh kepalanya di atas dada Himchan. Himchan membalas pelukan Chaerin.
"Aku benci pada Appa" ucap Chaerin
"Kau tidak boleh membenci Appa Chaerinah.." balas Himchan sambil mengelus kepala Chaerin lembut
"Tapi Appa jahat pada eomma.."
"Eomma baik baik saja Chaerinah.."
"Eomma.. aku sangat menyayangimu.."
"Aku juga menyayangimu Chaerinah.."
"Aku tidak akan pernah meninggalkan eomma.. aku hanya punya eomma.. cukup Appa yang meninggalkan kita berdua.. cukup Appa yang menyakiti kita berdua.. aku berjanji akan terus melindungi eomma.. Kita akan terus bersama selamanya.. aku sayang padamu.."
TBC
Hyaaaa saya datang dengan FF baru xD kali ini pake Suga CL ya :' kenapa harus Suga CL? Selain aku suka sama ni pairing, Suga sama CL emang bener bener cocok kalo dijadiin sodara :'v plis jangan ada yang protes ya kenapa aku pake Suga sama CL heheh :3
