When They Wither

Cast : BTS Kim Namjoon

Rated : T

Genre : Friendship


Namjoon tahu akan seperti apa akhirnya, karena ini seperti film yang diputar berulang-ulang. Ia tahu nantinya mereka akan berjalan berlawanan arah; ke tempat mereka masing-masing. Tidak ada saling toleh, karena mereka berdua tahu harinya akan datang lagi. Terus seperti itu, tapi ia tidak pernah bosan.

Karena memang cara yang seperti itu yang ia inginkan. Ia tahu dirinya tidak akan pernah bosan.

"Aku tahu ini sudah cukup lama, tapi bisa kupastikan, aku tidak akan bosan."

"Kenapa begitu yakin?"

Namjoon tersenyum, menatap langit musim semi.

Mereka tidak saling bicara. Namjoon memperhatikannya yang sedang duduk memeluk lutut, matanya terpejam, kepalanya menengadah. Namjoon suka melihatnya begitu, ia hanya ingin melihatnya begitu, dan Namjoon tahu ia tidak akan terganggu.

Lalu matanya terbuka; menatap langit.

"Kau suka langit itu? Mungkin aku bisa membawakannya untukmu?" Namjoon bergurau.

Ia menoleh kearah Namjoon. "Itu mustahil, Namjoon."

Namjoon tersenyum, memperhatikan langit di atasnya.

"Lagipula.. aku lebih suka menikmatinya begini." Ia seperti menerawang jauh, "Aku tidak ingin tinggal disana, lebih baik melihatnya dari bawah sini." Lalu ia memejamkan matanya kembali.

"Ayo menari bersamaku!" Serunya tiba-tiba.

Namjoon tersenyum. Menari bukanlah keahliannya. Tapi Namjoon membiarkannya menarik tangannya.

Tapi...

Mungkin kali ini berbeda

"Namjoon?"

"Ya?"

"Bersiap-siaplah."

"Kenapa?"

"Apakah aku terdengar egois kalau berharap semuanya akan selalu sama?" Namjoon melihat kearahnya.

"Tidak masalah 'kan kalau orang punya harapan?"

"Kenapa pakai itu?" Tanyanya ketika melihat Namjoon berpakaian rapi.

"Kau ingin pergi ke suatu tempat?"

Namjoon mengangguk.

"Kemana?"

"Ke tempat yang jauh. Mereka tidak mau memberitahuku."

"Kenapa?"

"Entahlah."

"Berarti..." ia berjalan mendekati Namjoon. "Selamat tinggal." Ia memeluk Namjoon sekilas lalu melepasnya.

"Kenapa 'selamat tinggal'?"

"Entahlah. Aku bingung."

Mendengar alasannya Namjoon hanya bisa menggaruk kepalanya.

Ia melambaikan tangannya seraya menjauh dari Namjoon.

"Sampai bertemu lagi!"

"Namjoon?"

"Apa kau tidur?"

Namjoon menggeleng, masih menutup matanya.

"Kenapa?"

"Tidak ada."

Alasan Namjoon berani bilang pertemuan ini tidak akan membuatnya bosan..

Karena Namjoon tahu ia tidak akan berubah..

"Apakah harus?"

"Aku tidak tahu harus apa lagi."

"Aku pernah menemukan satu cara."

Namjoon kembali, melihat sekitarnya sudah berubah dan ia terlambat, bunga-bunga sudah layu. Namjoon pikir mungkin memang terlalu egois, berharap semuanya akan selalu sama.

"Sudah lama ya?"

"Harapanmu jadi nyata, Joon."


Fin