It's Called Love, Akabane
Assasination Classroom © Matsui Yuusei
Pairing : AsaKaru (as always)
Genre : Gado-gado
Rate : T sajalah
Warning : Dibuat untuk melampiaskan kebaperan abis tes kanji dan besok bunpou #njer, Typo(s) /bikinnya beneran disela waktu belajar, jadi bener-bener belom diedit atau dibaca ulang, OOC (kapan sih Ningie bikin Karma yang IC).
.
.
Enjoy!
..
Di tengah musim labil—ya seharusnya bulan ini sudah memasuki musim penghujan, namun Tuhan nampaknya belum berkehendak untuk menurunkan setetes pun air dari langit—dua sejoli tengah melakukan sebuah pertemuan tengah bolong.
Merah dan jingga.
Karma dan Gakushuu.
Kouhai dan senpai.
Ada aura tidak mengenakkan yang tercipta diantara keduanya.
.
"Aku tahu kau selalu memperhatikanku selama ini." Rentetan kalimat itu otomatis membuat pipi pemuda tersebut bersemu merah, "A-Apaansih!" dan berusaha menyangkal dan akhirnya salah tingkah sendiri.
"Masih terasa jelas dalam ingatanku saat kau diam-diam melihatku sampai menabrak teman birumu itu." Yha itu sendiri sudah menjadi bukti yang cukup akurat sehingga rasa malu Karma semakin bertambah ketika ternotis pernah melakukan hal tersebut.
"Belum lagi saat kau diam-diam memperhatikanku saat di kantin, aku bisa melihat itu dengan jelas." Lanjutnya.
Karma seketika ingin bunuh diri.
"Akabane aku ingin kau jujur, Apa kau menyukaiku?"
"!"
Suasana getir dialami pemuda berambut merah, mahasiswa baru prodi jepang yang tengah di interogasi oleh senior sendiri, hey masalahnya sudah tertangkap basah begitu masih saja mau menyangkal itu namanya tsundere.
"Akabane." Panggilnya sekali lagi.
"Apaansih kok segala nanya begitu!? Saya—"
"Suka sama kak Gakushuu." Lanjut si senpai kepedean.
Akabane Karma tidak memiliki muka lagi bahkan untuk menatap kedua iris indah di depannya, yah, paling tidak untuk saat ini.
Asano Gakushuu sendiri merasa bahagia karena berhasil menjahili kouhai kesayangannya, padahal mereka berasal dari SMA yang sama tapi baru saja menjadi sedekat ini dikarenakan berasal dari prodi yang sama. Berterima kasihlah pada tugas wawancara yang akhirnya mengakrabkan hubungan mereka.
"Kalau kau tidak mau mengaku tidak apa." Gakushuu menatap Karma yang tengah menunduk malu dengan senyum lembut, andai saja Karma melihatnya saat itu, "Setelah ini kau ada kelas lagi tidak?"
"Tidak kak."
"Karena aku ada kelas, obrolan ini kita lanjutkan nanti."
Langkah kaki yang semakin menjauh itu membuat perasaan Karma menyesal, tidak, lebih tepatnya tidak rela. Dia tidak rela jika Gakushuu pergi begitu saja tanpa tahu—perasaannya..
'Tidak tidak, mana mungkin aku menyukai Gakushuu sialan itu, yang aku sukai itu hanya Maehara!' Batin Karma.
"Kalau kau tidak bisa jujur padaku, paling tidak jangan pernah membohongi perasaan sendiri."
Skakmat.
Mulai saat ini Karma tidak akan pernah bisa menatap Asano Gakushuu dengan pandangan yang biasa, yah sampai ia benar-benar sadar kalau sejak awal hatinya telah tertuju pada senpai kesayangannya itu bukan kepada teman angkatannya sendiri yang hobi bermain bola.
.
-The End-
.
A/N : Lu bikin apaan anyink tengah malem gini, besok masih UTS wey.
Yha maaf banget, kisah singkat ini bener-bener true story terjadi di dalam kehidupan saya.. bedanya disini dibikin versi asakaru da nada sedikit perubahan, yah intinya 80% lah kisah ini true storynya #gimana.
Yok saya pamit undur diri, maaf banget sekalinya muncul malah nyampah :""
nanti bakal balik pake karya beneran(?) kok, yuk ah sekian saya undur diri~
/balik belajar bunpouchoukai
