Bleach © Tite Kubo
Kilauan Permata Ungu © Freesia Valerian
oo0oo
Ada satu dari diri Rukia yang menghipnotis Ichigo. Bukan wajah, gerak tubuh atau ekspresi yang disajikan Rukia sebagai pemandangan indah gratis yang dapat dia nikmati tiap hari. Mata. Pada permata ungu yang menampilkan berbagai soroton ekspresi; senang, sedih, atau kesal. Betapa bersih, berkilau, dan cantiknya permata ungu yang ada di mata Rukia, menambahkan sisi indah dari diri Rukia.
Permata ungu yang lebih indah dari Berlian, Ruby atau Safir yang berkilau tertepa sinar hangat matahari. Warnanya ungu tua, bukan abu-abu seperti milik Inoue, bukan coklat muda seperti dirinya, bukan juga torquise seperti Hitsugaya. Dia tidak akan pernah berani –walau hanya sekejab– membayangkan warna lain di permata indah itu. Hanya permata ungu berkilau yang memancarkan kehangatan, memberikan kesan kuat, dan menyimpan kesedihan yang selalu ditutupi dengan pancaran kehangatan.
Dia berjanji pada dirinya sendiri, kelak suata hari nanti, dengan berani menatap langsung tepat ke arah permata ungu itu tanpa memalingkan pemandangan barang sejenak. Dia akan mempertemukan permata cokelat muda dengan permata ungu. Dengan lancar, berani, dan lantang dia akan mengatakan betapa dia mencintai permata ungu itu, dan pemilik permata ungu itu.
Biarkan dia berharap dan mengkhayal, bahwa Rukia akan tersenyum manis, mengucapkan kalimat yang dia ingin dengar, bahwa dia juga seperti itu. Mencintai permata cokelat muda, dan pemiliknya. Agar kelak mereka dapat menautkan jemari mereka, dan merasakan kegembiran yang meletup-letup. Dan biarkan Ichigo menghapus kesedihan di permata ungu Rukia, dan menggantinya dengan tatapan penuh kasih sayang khusus untuk Ichigo. Agar dapat mengakhiri kisah mereka seperti dongeng masa kanak-kanak; dan mereka pun bahagia untuk selamanya.
Maaf... saya datang bawa sampah ke fandom Bleach. Abalnya fic ini. Pengen aja ngetik fic ini karena saya suka bola mata Rukia.
Silahkan kalian hina fic ini.
