Our babies, Our happiness
Exo GS!
TaoRis
Family, love
Warning : tidak ada NC di FF ini..
Chap 1
We Married
Happy reading^^
Disebuah gereja tua yang besar dengan gaya arsitektur eropa. Sebuah gereja yang indah dan megah. Kini gereja itu dihias dengan cantik dan ditata sedemikian rupa. Demi menyambut kedatangan banyak orang. Pagi ini menjadi pagi yang paling bersejarah untuk sepasang kekasih yang sebentar lagi akan mengikat janji sehidup semati.
Pintu gereja yang besar itu terbuka lebar-lebar. Seorang pemuda tinggi yang mengenakan tuxedo putih. Ia terlihat gagah menunggu pujaan hatinya di depan sang pendeta. Seseorang memainkan piano mengiringi langkah seorang gadis cantik dengan gaun putih nya yang panjang, menyapu lantai. Wajahnya tidak terlihat, tertutupi renda-renda putih yang dijepit dirambutnya. Seorang pria tua berdiri disampingnya, menggenggam tangannya erat-erat. Mengiringi gadis itu berjalan menuju altar. Sebentar lagi ia akan mengantarkan anak gadis nya dan menyerahkan hidup putrinya semata wayang pada pemuda yang sedang menunggu disana.
Ada banyak rintangan yang harus mereka lalui sampai mereka berakhir ditempat ini. Berawal dari sebuah pertemuan yang tidak sengaja di sebuah toko tas.
2 tahun yang lalu . . .
Disebuah toko tas dalam sebuah mall besar di Seoul. Seorang gadis cantik dengan tinggi 183 cm. Layaknya seorang model, ia berjalan dengan anggunnya mengenakan kemeja putih longgar dan skinny jeans biru yang mengikuti bentuk kakinya yang indah. Sedari tadi ia terlalu sibuk memilih-milih tas Gucci edisi terbaru di toko itu. Setelah mendapatkan yang cocok. Gadis itu langsung membawa tas Gucci nya ke kasir. Namun saat ia hendak mengambil dompet di kantung belakang celanannya. Karena terlalu fokus pada tas Gucci kesayangannya, ia lupa kalau sekarang ia sedang kabur dari rumahnya dan tak membawa dompet.
Wajahnya merah menahan malu saat nona kasir terus meminta kejelasan akan cara pembayarannya. Seharusnya ia sudah di tendang dari toko mewah itu, mengingat kelagatnya yang aneh. Tapi pakaiannya yang terlihat bermerek ditambah gadis itu telah menjadi member exclusive. Tidak mungkinkan kalau gadis itu tak mampu membayar tas yang tak seberapa mahal dibandingkan tas-tas sebelumnya yang pernah ia beli dari toko itu.
"apa kami perlu menghubungi tuan Huang untuk anda, nona?"
Gadis itu langsung membelakkan mata nya begitu mendengar nama papa nya disebut. Dengan berat hati ia menggeleng dan minta maaf sudah merepotkan mereka. Gadis itu memilih untuk jujur dan menggagalkan transaksi pembayaran. Gadis itu keluar dari toko dengan badan lemas dan lunglai.
Ia tidak punya teman di Seoul dan tak tau harus kemana lagi. Melihat bangku kosong di dekat nya. Gadis itu langsung memilih untuk duduk sambil berpikir. Tindakan apa yang harus ia lakukan selanjutnya.
Beberapa menit berlalu. Gadis itu tetap sama pada posisinya, berpikir sambil menundukkan kepalanya. Lalu ia melihat sepasang kaki pria berdiri dihadapannya. Ia juga dapat mendengar suara nafas yang tak beraturan dari pria itu, seperti habis berlari. Gadis itu menegakkan kepalanya, menatap pria yang sedang menyodorkan sebuah shopping bag ke hadapannya.
"ini untuk mu.."
Gadis itu mengerutkan keningnya, tak mengerti dengan sikap pria itu.
"apa maksud mu? Kenapa kau memberikan ku ini?"
"ini tas yang ingin kau beli tadi."
"kenapa kau membelikannya untuk ku?"
"aku hanya kasihan. Wajah mu sungguh lesu begitu tau dompet mu ketinggalan tadi. Kau bisa mengambil ini karena aku sudah membelikannya untuk mu."
"tapi, seperti yang kau tau. Dompet ku ketinggalan dan aku bisa membelinya nanti."
"hmm,, aku sudah terlanjut beli. Anggap saja kau berhutang pada ku sekarang. Kau bisa membayar nya nanti."
Tanpa berniat untuk mendengarkan balasan dari gadis itu. Pria tinggi yang mengenakan setelan hitam-hitam itu langsung meninggalkan gadis itu dengan gugup. Ia terus saja meraba dadanya, jantung berdetak tak karuan saat berada di dekat gadis itu. Sampai sebuah teriakan berhasil menghentikan langkahnya.
"hey, kau pria baik. Kita belum berkenalan! Nama ku Tao. Bagaimana cara ku membayar hutang pada mu?"
"kau bisa menelpon ku nanti kalau kau punya uang. Aku akan memberikan nomor telpon ku."
Pria itu berbalik, berjalan kembali ke tempat duduk gadis itu lagi.
"sebenarnya aku tidak punya handphone saat ini."
Gadis itu menahan kalimatnya dan menundukkan kepalanya sejenak.
"aku juga tidak punya uang untuk membayar nya. Aku tidak punya tempat tinggal dan harus bersembunyi sekarang. Apakah tuan butuh seorang pembantu. Aku bisa menjadi pembantu untuk membayar tas ini."
Takut-takut gadis itu mengangkat kepalanya menatap pria itu yang kini sedang menatapnya juga. Awalnya pria itu ragu, melihat penampilan gadis itu. Masa ia tidak punya uang. Tapi memang dari tadi ia sudah mulai menyukai Tao. Ia terus memperhatikan gadis itu diam-diam dan mungkin sekarang waktunya untuk pendekatan. Terserah apapun nanti kata mommy nya. Begitu melihat ia membawa seorang gadis ke apartemen nya. Satu hal yang penting saat ini adalah membantu gadis itu bukan? Pikir pria itu.
"baiklah, nama ku Kris Wu. Kau boleh tinggal di apartemen ku kalau kau mau."
Setelah itu hubungan mereka berlanjut ke jenjang yang lebih serius. Dimana Kris yang jadi nya berurusan dengan keluarga Huang karena dituduh menyembunyikan pewaris tunggal keluarga mereka. Hampir saja relasi bisnis antara keluarga Huang dan Wu yang sudah berjalin lama hancur begitu saja. Sampai akhirnya Tao mengakui kesalahannya pada papanya dan menjelaskan semuanya kalau selama ini Kris justru sudah banyak membantu Tao.
Lama-lama mereka benar-benar saling mencintai. Kedua keluarga juga menyetujui hubungan mereka. Merasa hubungan mereka sudah cukup matang. Kris akhirnya memberanikan diri melamar Tao.
Suatu malam Tao pulang ke apartemen Kris dan menemukan tempat itu dalam keadaan gelap gulita. Pelan-pelan Tao berjalan mencari-cari sakelar lampu. Begitu berjalan masuk kedalam apartemen menemukan lilin-lilin menyala yang sudah disusun sedemikian rupa. Seolah mengajak Tao untuk mengikuti tujuan akhirnya. Tao berjalan terus mengikuti lilin-lilin itu dan berakhir di balkon apartemen yang luas.
Tao kaget melihat sebuah jamuan makan malam tertata rapih diatas sebuah meja rotan. Ia mendekat dan duduk disalah satu dari dua kursi yang tersedia. Tiba-tiba Kris mengenakan tuxedo hitam datang entah darimana dan langsung duduk dikursi yang satunya.
"ayo makan, aku sudah lama menunggu mu dari tadi."
Kris tersenyum mempersilahkan Tao makan. Kris senang saat Tao melahap steak yang ada dihadapannya dengan lahap. Tao mulai curiga dengan tingkah Kris yang aneh.
"kenapa kau tidak makan? Jangan-jangan ini ada racun nya?"
"aku sudah makan duluan tadi. Tidak lucu kan aku menaruh racun di 'masakan' ku sendiri?!"
Tao menganga lebar mendengar perkataan Kris.
"APA?! Aku tidak salah dengar kan! Kau memasak steak dengan Italian sauce ini sendiri?"
"iya. Ini kan makanan kesukaan mu. Tidak belajar masakan favorit orang yang kita cintai?"
Tao diam dan melanjutkan makanannya. Setelah selesai, Kris langsung menuangkan wine ke gelas Tao. Gadis itu kembali tersipu malu begitu kembali mendapat perlakuan manis dari sang kekasih.
Tao mulai berpikir ada yang aneh dari tadi. Mulai dari apartemen yang gelap dan lilin-lilin cantik. Balkon yang disulap menjadi tempat makan romantis. Ditambah masakan buatan Kris. Malam yang indah, ada banyak bintang yang bersinar ditambah bulan purnama yang terang menderang. Mengubah suasana outdoor yang dingin menjadi hangat. Lalu pakaian Kris yang begitu resmi. Belum lagi Kris yang berdiri dari tempatnya, berjalan menyalakan sebuah musik. Itu 'Love me' karya Iruma, musik klasik kesukaan Tao.
Setelah itu Kris memberikan tangannya mengajak Tao untuk berdiri, mengajaknya berdansa bersama. Terakhir Kris berlutut dihadapan Tao dengan sebuah kotak kecil merah yang terbuka di tangan kanannya. Dapat Tao lihat dengan jelas isinya sebuah cincin silver dengan hiasan diamond kecil ditengah ukiran bunga. Saat Tao mengambil cincin itu, ia baru sadar ada inisial 'K&T 4ever' terukir di bagian dalam cincin itu.
"will you spent the rest of your life with me?"
"will you marry me?"
Tao sempat terkikik kecil sebelum mencium bibir Kris dengan lembut.
"I love you for whole my life time."
Tao langsung menerima lamaran Kris saat itu juga. Ia tau kalau ia tak akan bisa menghabiskan sisa hidupnya bersama pria lain kecuali Kris.
Sebelum memberitaukan kabar baik ini pada keluarga. Mereka berdua memilih untuk merencanakan pernikahan mereka sendiri dan baru memberitaukan keluarga setelah semua selesai. Mereka memutuskan untuk menjalani tes kesehatan terlebih dahulu.
Dokter itu mencoba membuat suasana yang senyaman mungkin saat menjelaskan hasil tes mereka berdua.
"selamat nona, kau tidak memiliki masalah apapun dalam Rahim mu. Semua akan berjalan dengan mudah bagi mu nantinya."
Kris ikut senang mendengarnya. Mereka berdua saling menggenggam tangan satu sama lain.
"apa kalian sangat mencintai satu sama lain?"
"aku sudah memustuskan memilih dia sebagai pendamping hidup ku."
"tentu saja, dok. Aku sangat mencintai Kris." Jawab Tao antusias.
"tapi sepertinya kalian akan sulit punya anak nantinya. Bukan nya tidak bisa tapi Tuhan selalu punya rencana lain bukan?"
"apa maksud dokter?"
"tuan Kris seperti nya memiliki kelainan dalam kelamin nya. Ada gangguan di testis, membuat tubulus seminiferus tidak bekerja dengan baik sehingga tidak dapat menghasilkan sperma yang baik dan epididimis nya gagal dalam melakukan proses pematangan sperma. Kalau pun proses pembuahan berhasil, kemungkinan anak nya cacat sangat besar. Tapi tidak menutup kemungkinan juga. Jika tuan Kris mendapat penangan yang tepat sebelum proses itu dilaksanakan. Kita bisa memeriksa terlebih dahulu apa ada sperma yang berhasil baru kalian dapat melakukan hal itu."
"tidak apa-apa kita pasti bisa melewatinya bersama-sama Kris."
Tao tau perasaan Kris yang sedang kacau saat ini. Ia mengelus pundak pria itu lembut, berusaha membuatnya nyaman dan tenang.
Tuan Huang sebenarnya tak rela harus memberikan putrinya pada Kris. Menurutnya masih ada banyak pria yang lebih pantas untuk Tao. Tapi nyonya Huang berhasil membujuk suaminya untuk mengikuti keinginan anaknya. Disisi lain, Mommy Kris sudah pasrah untuk melepas calon menantunya. Sampai akhirnya Tao berhasil meyakinkan kedua belah pihak keluarga untuk menerima pernikahan mereka.
Flash back off
Dan disinilah mereka sekarang..
Kini Kris menyambut tangan Tao dari genggaman tuan Huang.
"jaga anak ku baik-baik. Kalau kau berani membuat nya terluka. Aku tak segan-segan membakar mu hidup-hidup!"
Kris bergidik ngeri mendengar bisikan dari sang mertua.
Perlahan Kris membuka cadar Tao dan menggenggam tangan nya erat ke depan altar. Pendeta memberikan berkat dan mereka akhirnya mengucapkan janj suci sehidup semati bersama-sama saat itu juga. Kedua belah pihak terharu. Bahkan mommy Kris tidak henti-hentinya menitikan air mata. Setelah itu Kris langsung mencium bibir istrinya didepan umum.
To be continue..
Wahhh… sorry ya ini FF geje banget.. =_=
Aku pengen bikin married life.. dan hasilnya begini dech.. hancur.. hehe^^
Sorry for typho and please review nya..
Agar ini cepat terselesaikan..
Aku masih banyak FF yang belum update .. otak ku tidak bekerja maksimal..
Kalau ada yang mau kenalan sama aku atau mau jadi teman k-pop aku.. lewat
Line aku : sehee_oh
Aku tunggu ya^^
