Title : Our Love

Autho : In Hyun

Pairing : Krisbaek/hunbaek/hunhan/krishan

Genre : YAOI, Romance, school life, family and beberapa lagi yang mungkin nongol tiba-tiba.

Main Cast : Byun Baek Hyun aka choi Baek Hyun

Wu Yi fan aka Kris

Xi Lu Han aka Choi Lu Han (hyung Baek Hyun)

Oh Se Hun

Suport cast : Si Won aka father Baek Hyun and Lu Han

Choi Min Ho aka hyung Baek Hyun and Lu Han

Ki Bum aka Mother Kris

Eun Hyuk aka father kris

Kyung Soo

Kim jong in aka Kai

And other cast yang bakal muncul kapan aja sesuai kehendak author #plakk

Warning : boys X boys, typo bertebaran di penjuru dunia(?) OOC.

Mianhae jika ceritanya kurang bagus, soalnya cerita ini saya ketik waktu detik-detik UN. Ini juga FF YAOI pertamaku.

Author harap para readers yang baca wajib komen, tau wajb kan :D harus ne. karena bagi seorang author komen itu berarti.

NO BASHHHH…

NO silent reader…

NO plagiat….

Bagi yang gak suka YAOI jangan baca. Tapi kalau tetap mau juga gak apa-apa XD

Ok gak usah banyak bacon(?) lagi let's read…

Capter 1

Summary: bukankah cinta itu, terkadang datang begitu saja tanpa kita duga, mengisi setiap hati yang kosong.

AUTHOR POV

Di sebuah kamar yang bisa dikatakan sangat luas itu, dengan nuansa cat biru yang menenangkan. terlihat seorang namja mungil nan cantik tak henti-hentinya menguap di depan meja belajarnya. Terlihat bahwa dia sedang mengerjakan sesuatu. Ya benar, namja cantik itu sedang mengerjakan tugas sekolahnya. Padahal sudah 3 jam ia berkutat mengerjakan tugasnya itu, namun tak satu soalpun yang bisa ia kerjakan. Dia Nampak depresi, dan tak henti-hentinya mengacak rambutnya kesal.

"kenapa di dunia ini harus ada bahasa inggris sihh. Kenapa bukan bahasa korea saja" gumamnya yang tak henti-hentinya mengumpat pelajaran yang paling ia benci di sekolahnya.

Seandainya saja tugas yang sekarang ia kerjakan matematika atau sejenisnya mungkin ia tidak akan mengeluh. Pasalnya pelajaran yang seperti itulah yang ia kuasai. Atau paling tidak jika appanya ada di rumah ia pasti bisa bertanya padanya. yang notabenenya, appanya sangat fasih dalam bahasa asing itu.

"bodoh kau Choi Baek Hyun, kenapa waktu appa menyuruhmu les bahasa inggris kau tidak mau, malah merengek memasukanmu les musik" umpatnya pada diri sendiri. Namja bernama Choi Baek Hyun itu hanya bisa meratapi kesalahannya di masa lalu.

"hyunggg… Lu Han hyunggg kau dimana? Cepatlah pulang aku butuh bantuanmu" lirihnya.

Drrttt..drttt…drttt…

Ponsel milik Baek Hyun berbunyi. Iapun dengan segera mengangkat telfonya saat melihat kontak name yang ada diponselnya. APPA,,,

"APPAAAA!" teriaknya, yang seakan membuat gendang telinga Si Won sang appa meledak akibat suaranya.

"ne.. ada apa Hyunnie kenapa kau berteriak sekeras itu" Tanya Si Won dan membuat sang anak terkikik geli. "hey kenapa kau malah tertawa?"

"ani appa. Appa! kapan appa pulang ke rumah? Hari ini appa tidak pulang larut malam kan?"

"mianhe hyunnie sepertinya appa akan pulang larut malam lagi. Mungkin appa pulang pukul 1 dini hari. Ada banyak pekerjaan yang harus appa selesaikan. Memang ada apa, kau sakit?" Si Won terlihat kawatir di seberang sana, saat bertanya perihal keadaan Baek Hyun yang memang Baek Hyun sejak kecil sangat akrab dengan yang namanya sakit.

"ani,, aku sehat. Sangat sehat malah. Tapi appa…." Baek Hyun menggantungkan kalimatnya.

"tapi apa?"

"aku punya tugas sekolah. Yang tidak bisa kukerjakan. Jika besok aku tidak mengumpulkannya Miss Jessica akan menghukumku"

"hmm.. mari appa tebak. Pasti bahasa inggris lagi"

"heheh nde appa"

"makanya dulu appa menyuruhmu untuk les. Kau malah merengek ingin les musik. Untuk kali ini tidak ada penolakan lagi, besok appa akan minta tolong pada anak teman appa untuk mengajarimu" tegas Si Won, namun Baek Hyun menjawabnya dengan penolakan.

"andwe,, aku tidak mau. Appa jebal aku tidak bisa. Sepulang sekolah banyak hal yang harus aku kerjakan. Aku ini wakil ketua ekskul Musik appa" Baek Hyun mencoba merengek lagi.

"kalau begitu jangan merengek jika kau tidak bisa mengerjakan tugas bahasa inggrismu. Dan jangan minta tolong pada appa ataupun hyungmu untuk membantumu mengerjakan tugasmu itu" ancam Si Won. Membuat Baek Hyun bergidik ngeri mendengar ancaman sang appa.

"appa kau jahat sekali" Baek Hyun mempoutkan bibirnya kesal yang nyatanya tidak akan dilihat oleh Si Won.

"ini demi kebbaikanmu Hyunnie. Oh iya mana hyungmu? Dari tadi appa mencoba menghubunginya tapi tidak bisa"

"Min Ho hyung? Dia kan ada di New York. Appa lupa?" Baek Hyun mencoba menggoda appanya. Yang nyatanya ia sendiri tahu kalau Min Ho sedang kuliah di luar negeri.

"memang kau hanya punya satu hyung?"

"heheh,, Lu Han hyung sedang keluar. Dia pergi ke pesta ulang tahun teman sekelasnya"

"jeongmal? Kenapa Lu Han tidak memberi tahu appa" terdengar suara Si Won yang seakan marah mendengar penuturan putra bungsunya.

"jadi Lu Han hyung tidak memberi tahu appa. Aigoo,, appa jangan marah pada Lu Han hyung ya! Jebal. Aku tidak mau jika Lu Han hyung marah padaku. Karena mengira aku mengadukannya pada appa"

"baiklah appa tidak marah padanya. Yang penting kau mau les mulai besok. Tenang saja kau hanya les tiga kali seminggu" Si Won mencoba bernegosiasi dengan putra keras kepalanya ini, yang sifatnya itu diwariskan sendiri oleh Si Won yang juga sama keras kepalanya.

"ne appa aku setuju. Yang penting dia tidak menyeramakan ne. seperti guru fisikaku"

"tenanglah Hyunnie. Kau pernah bertemu dengannya. Waktu umurmu 6 tahun. Waktu kita ke kanada bersama hyungmu. Kau lupa?"

"bagaimana bisa aku mengingatnya. Umurku baru 6 tahun saat itu"

"hahah, benar juga, tapi appa sudah bertemu dengannya kemarin, karena keluarganya baru pindah 2 hari yang lalu. sekarang ia sudah tumbuh menjadi namja yang sangat tampan"

"hmm baikalah appa" jawab Baek Hyun yang tidak seratus persen setuju dengan appanya. Tapi harus apa lagi, dia tidak mau jika hyung satu-satunya sampai kena marah oleh appanya akibat kesalahan yang ia tidak sengaja. Dan juga itu semua demi kebaikan Baek Hyun juga.

"baiklah, appa tutup dulu telponnya. Kau jangan sampai tidur larut malam. Aratchi!" titah Si Won kemudian menutup telpon tanpa Baek Hyun menjawab perkataan appanya.

"nah sekarang habislah kau Baek Hyun, besok kau pasti akan kena marah oleh Miss Jessica" gumam Baek Hyun dalam hati.

"aku pensaran dengan namja itu?" lirih Baek Hyun pada dirinya sendiri.

BAEK HYUN POV

Hari ini, aku berangkat ke sekolah dengan Lu Han hyung. Padahal bisaanya aku akan ke sekolah dengan Se Hun, Sahabatku sejak kecil. Namun hari ini ia tidak masuk karena ia sedang berada di China. seminggu yang lalu Se Hun berangkat dengan orang tuanya.

Aku berjalan tidak bersemangat menuju kelasku, Kelas 1.A yang berada paling ujung koridor yang sekarang aku tapaki. Terlebih lagi aku berjalan sendiri.

"Baek Hyun-ah!" terdengar suara yang memanggil namaku. Kutorehkan pandanganku kearah datangnya suara itu,

"ne,, ada apa Kyung Soo" jawabku ketika aku melihat ternyata Kyung Soo yang memanggilku. Kyung Soo kemudian menghampiriku.

"kau kenapa sangat lesu Baek Hyun-ah?" Tanya Kyung Soo. Sepertinya ia kawatir karena melihatku murung.

"ani Kyung Soo, sepertinya aku akan jarang hadir jika ada pertemuan ekskul nanti" jawabku tak bersemangat sembari terus berjalan bersama Kyung Soo ke kelas kami.

"kenapa? Apa appamu melarangmu mengikuti ekskul musik lagi?" aku hanya menggeleng mendengar pertanyaan dari sahabtku ini. "lalu?"

"gara-gara aku tidak bisa mengerjakan tugas bahsa inggrisku appa menyuruhku untuk les" lirihku.

"tapi tidak setiap hari kan?"

"hanya 3 kali seminggu" jawabku sambil mengangkat 3 jariku.

"itu bukan masalah Baek Hyun-ah!"

"apanya yang bukan masalah" balasku memasang wajah lesuku.

"nde,, nanti kita cari jal keluarnya"

Karena terus bercengkrama dengan Kyung Soo aku tidak sadar ternyata aku sudah berada depan kelasku. Aku memiringkan kepalaku, bingung saat berada depan pintu kelasku yang masih tertutup rapat, padahal bel masuk akan segera berbunyi.

"Kyung Soo-ah,, apa kau tidak merasa aneh, kenapa pintu kelas kita masih tertutup?. Padahal bel masuk akan segera berbunyi. Apakah hari ini kita libur?" tanyaku yang masih beta menatap pintu kelasku, yang seharusnya sudah terbuka dengan teman-teman sekelasku di dalamnya.

"apa kau gila, hari ini bukan hari libur. Ayo cepat buka pintunya" titah Kyung Soo tidak sabaran karena ingin segera masuk ke dalam kelas.

Aku merasa ada yang aneh, tapi perasaan itu aku abaikan. Perlahan aku membuka pintu kelasku. Bagaikan slow motion isi kelasku terlihat sedikit demi sedikit. Dan

PLETAR….

PLETAR….

Terdengar bunyi petasan, eh ini bukan petasan tapi alat yang digunakan jika ada pesta. Kertas waran-warni kini berjatuhan diatas kepalaku. Apakah hari ini aku ulang tahun? Pikirku. Tapi tunggu ulang tahun masih lama. Tapi apa ini?

"BAEK HYUNNIEEEE!"

Lamunanku seketiaka buyar saat ku dengar seseorang memanggilku. Tunggu dulu, aku kenal suara ini. Kutorehkan pandanganku kearah datangnya suara, dan benar saja dugaanku.

"SE HUNNIEEE!" panggilku sembari berlari memeluknya.

" bogoshippoyeo…" lirihku berada dipelukannya. Kalian pasti bingung kenapa saat masuk kelas tadi aku tidak melihatnya. Karena Se Hun berada di belakang kerumunan teman sekelasku. Ini pasti ulah Se Hun, aku pastikan dia menyuruh teman sekelasku, untuk melakukan semua ini. Tentu saja dengan memberi mereka imbalan. Dasar tuan muda.

"teman-teman. Gomawo. Nanti siang aku traktir kalian semua makan di kantin!" teriak Se Hun yang masih betah memelukku. Benar dugaanku. Huhh dasar tuan muda.

"hei tuan muda, apa kau mau memelukku terus!?. Sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Bagaimana jika Miss Jessica masuk. Kau juga belum membersihkan sampah yang kau buat di depan pintu"

"sebentar lagi Baek Hyunniee, aku masih merindukanmu" ujarnya masih terus memelukku posesif. Sedangkan teman sekelasku yang lainnya ku lihat sedang membersihkan kertas-keras tadi kecuali Kai dan Kyung Soo, yang kulihat betah memperhatikan aku dan Se Hun.

Se Hun POV

Aku berhasil bangun cepat, sehingga aku murid pertama yang masuk kedalam kelasku. Aku akan memberi kejutan kepada Baek Hyun sahabatku sejak kecil, sekaligus orang yang aku cintai. Walaupun aku belum sekalipun member tahukan isi hatiku kepadanya. Bukan karena aku takut ia menolakku, hei aku ini namja yang tampan dan dieluh-eluhkan oleh banyak orang. Siapa yang akan tahan akan pesona dari tuan muda Oh ini. Hanya saja aku takut jika aku memberitahukan isi hatiku pada Baek Hyun, persahabatan kami akan hancur.

Sekarang, aku bersama Kai dan Kyung Soo, sahabat baikku dan juga Baek Hyun. aku menelpon mereka semalam untuk datang cepat ke sekolah.

"Se Hun-ah, jadi apa rencanamu?" Tanya Kai yang berada tepat di samppingku.

"aku bingung, sebaiknya kejutan apa yang harus aku berikan pada Baek Hyun saat dia datang nanti" balasku masih terus berpikir.

"jadi, kau menyuruhku dan my baby Kyung Soo datang kemari jam segini, tapi kau belum mempunyai ide? Aigooo… kalau begitu aku yang akan membuat rencana" usul Kai.

Setelah Kai memberi tahukan rencananya, kami langsung melancarkan aksi itu. Sebelumnya kuperintahkan semua teman sekelasku untuk berdiri membelakangiku, agar nanti. Ketika Baek Hyun masuk. Dia tidak melihat keberadaanku. Aku juga meminta tolong kepada Kyung Soo untuk menunggu Baek Hyun di Depan gerbang sekolah.. agar ia bisa menghubungiku. Untuk bersiap-siap.

DRRttttt DRRTTT

Kurogoh saku celanaku saat kurasakan bergetar. Pasti telfon ini dari Kyung Soo.

"yeoboseyo"

"Se Hun-ah ayo siap-siap, aku sudah melihat Baek Hyun menusuri koridor sekolah" jelas Kyung Soo dari seberang sana.

"baiklah Kyung Soo, cepat hampiri dia!" titahku, kemudian mematikan sambungan telfon kami.

Akupun menunggu kedatangan Baek Hyun dan Kyung Soo. Tunggu dulu, kenapa mereka lama sekali. Dasar Baek Hyun, walaupun dia kecil seharusnya dia tidak berjalan seperti keong. Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki, menghampiri kelasku. Mudah-mudahan saja itu Baek Hyun.

"Kyung Soo-ah,, apa kau tidak merasa aneh, kenapa pintu kelas kita masih tertutup?. Padahal bel masuk akan segera berbunyi. Apakah hari ini kita libur?"

benar ini suara Baek Hyun. dasar anak ini, apakah dirumahnya tidak ada kalender. Tidak mungkin Si Won ajuhssi tidak memiliki kalender di rumahnya.

"apa kau gila, hari ini bukan hari libur. Ayo cepat buka pintunya"

Kau benar Kyung Soo, Baek Hyun pasti sudah gila. Ayo cepat buka pintunya Baek Hyun. batinku, karena tidak sabar ingin bertemu dengan Baek Hyun.

Perlahan, pintu kelasku terbuka. Bisa kulihat dari sela-sela teman sekelasku yang berdiri membelakangiku, Baek Hyun membuka pintu.

PLETAR….

PLETAR….

Teman sekelasku membunyikannya tepat waktu, kulihat Baek Hyun hanya melongo, melihatnya. Hei,, kenapa dia hanya melamun melihat kertas-kertas yang berjatuhan diatas kepalanya. Apakah dia baru melihat itu. Pikirku.

"BAEK HYUNNIEEEE!" aku berteriak memanggil namanya, agar ia terbebas dari lamunannya. Perlahan teman sekelas yang berada di hadapanku menyingkir. Agar Baek Hyun dapat melihatku. Dan benar saja. Saat ia melihatku, Baek Hyun memanggilku, dan berlari memelukku.

"SE HUNNIEEE!" panggilnya,

" bogoshippoyeo…" lirihnya berada dipelukanku.

"teman-teman. Gomawo. Nanti siang aku traktir kalian semua makan di kantin!" teriakku, yang masih betah memeluk Baek Hyun. aku tidak peduli dengan teriakan bahagia dari teman-temanku, juga Kai dan Kyung Soo yang sedari tadi memperhatikanku dan Baek Hyun.

"hei tuan muda, apa kau mau memelukku terus!?. Sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Bagaimana jika Miss Jessica masuk. Kau juga belum membersihkan sampah yang kau buat di depan pintu" Baek Hyun mendengus kesal dalam pelukanku.

"sebentar lagi Baek Hyunniee, aku masih merindukanmu" ujarku masih terus memeluk Baek Hyun. Aku sangat dan sangat merindukan namja yang ada dalam pelukanku ini, kalau perlu aku ingin memeluk Baek Hyun satu harian ini.

Tringggg…

Tringggg…

Bel masukpun berbunyi. Kulirik sekilas Baek Hyun yang duduk pas di depanku, yang tengah mengeluarkan buku peljarannya. Padahal seongsengnim belum masuk ke kelas kami. Hal yang aku tidak suka di kelas ini, adalah tempat duduknya. Setiap siswa hanya duduk sendiri-sendiri, sehingga aku sulit dekat dengan Baek Hyun. Walaupun dia duduk di depanku.

"murid-murid" terdengar suara yang mengintrupsi kami, seingatku miss Jessica wanita, kenapa suaranya jadi berat dan seperti pria. Apakah dia trans gender menjadi pria? karena penasaran, Kuangkat wajahku, melihat siapa yang berbicara depan kelas kami.

"Jessica, tidak bisa masuk mengajar hari ini. Beliau sedang sakit, jadi beliau berpesan kepada saya untuk memberi kalian tugas. Kerjakan tugas pada halaman 49" jelas Lee seongsengnim. Sekilas kulihat Baek Hyun menghela napas lega. Ada apa dengannya.

"Baek Hyunnie, kau kenapa? Senang sekali miss Jessica tidak masuk" tanyaku pada Baek Hyun, yang terlihat senang. Iapun menoleh ke belakang.

"tentu saja aku senang, tugas yang ia beriakan belum aku kerjakan. Aku kira aku akan habis hari ini, entah doa siapa yang mujur Sehingga miss Jessica tidak masuk" Baek Hyun terus berceloteh, sungguh imut.

" itu pasti doamu. Siapa lagi" ejekku. Ia kemudian memukul lenganku. "appoo Baek Hyunnie kenapa kau memukulku" dengusku pura-pura kesakitan.

"walaupun tugasku, belum selesai. Aku juga tidak akan tega mendoakan guruku sakit" Baek Hyun membela dirinya sendiri sambil mempoutkan bibirnya. "sudahlah, aku ingin ketoilet dulu"

"mau aku temani" tawarku saat ia beranjak dari duduknya.

"kau pikir aku akan hilang hanya karena aku ke toilet sendirian, bahkan keselamatanku lebih terancam jika kau ikut, yang notabenenya adalah namja MESUM" timpal Baek Hyun kemudian keluar dari kelas tanpa mendengar pembelaanku yang dikatai namja mesum. Apalagi dia memberi penekanan pada kata mesumnya. Dasa Baek Hyun.

Author POV

Baek Hyun buru-buru ingin ke toilet, mungkin ia sudah tidak tahan ingin buang air. Namun saat ia keluar dari kelasnya, ada yang datang menghampirinya.

"excuse me, can I…." perkataan namja tinggi bak tiang listrik berjalan itu terhenti, karena Baek Hyun memotongnya.

"hhei bule kesasar, ini korea. Bukan inggris" dengus Baek Hyun, karena sudah tidak tahan menunda panggilan alamnya.

"mianhae, joengmal mianhae. Aku hanya ingin bertanya. Dimana ruang kepala sekolah?" Tanya namja tinggi itu.

"kalau kau mau tau dimana ruang kepala sekolah, ikut aku" tawar Baek Hyun, kemudian berlari kecil.

"ini kan toilet, apakah ruang kepala sekolah ada di dalam toilet?" Tanya namja tinggi itu.

"kalau ku bilang iya, apakah kau akan percaya. Tunggu di sini, aku akan mengantarmu tapi setelah urusanku selesai" jelas Baek Hyun jutek, kemudian masuk kedalam toilet. "dasar namja pabbo" batin Baek Hyun.

2 menit kemudian Baek Hyun keluar dari toilet. Dan ternyata namja tinggi tadi masih menunggunya.

"kukira kau sudah pergi" terka Baek Hyun.

"kau tadi menyuruhku menunggumu kan?"

"arasseo! kajja.. aku antar kau keruang kepala sekolah" Baek Hyun kemudian menusuri koridor menuju lantai 2. Karena ruang kepala sekolah ada disana.

"jutek sekali orang ini. Padahal dia sangat manis" batin namja tinggi itu, karena sepanjang perjalan menju ruang kepala sekolah Baek Hyun tidak bersuara sedikitpun.

"adik kecil, siapa namamu? Aku Wu YI Fan. Tapi kau bisa memanggilku Kris" sahut namja tinggi itu yang ternyata bernama Kris. Namanya Wu YI Fan kenapa dipanggil Kris aneh sekali, inilah yang sekarang ada dipikiran Baek Hyun.

Karena tidak ada jawaban dari za, kris memutuskan terus bertanya "hmm,, apakah kita pernah bertemu?" Tanyanya.

Namun, Baek Hyun hanya mendengus "heh kau hidup 1 juta tahun sebelum masehi ya? Cara itu sudah kuno untuk menggoda seseorang" ternyata Baek Hyun mengira jika sekarang kris mencoba untuk mengodanya, bagaimanapun pertanyaan kris memang sering digunakan seseorang untuk menggoda jadi jangan salahkan Baek Hyun jika ia salah paham.

Baek Hyun tiba-tiba berhenti di depan sebuah ruangan. Kris mengernyitkan keningnya, takut orang yang sekarang ada di sampingnya marah.

"kenapa kau berhenti?" Tanya kris taku-takut. Karena dari tadi Baek Hyun selalu membalas pertanyaan kris dengan jawaban yang bis dibilang pedas.

"kau mau keruang kepala sekolah kan? Apa kau mau aku antar ke toilet. Dan satu lagi aku bukan anak kecil. Aku juga bukan adikmu" jawab Baek Hyun jutek kemudian berbalik hendak kembali ke kelasanya. Namun Baek Hyun berbalik saat berjalan beberapa langkah. "oh iya namaku Choi Baek Hyun, bangapsumnida" sahut Baek Hyun sedikit membungkukkan badannya, kemudian benar-benar berlalu meninggalkan Kris.

Saat Baek Hyun sudah berada depan kelasnya ia kemudian berhenti melangkah, dan berpikir sejenak.

"tadi dia bilang namanya Kris, kenapa namanya sama dengan orang yang akan menjadi guru lesku" batin Baek Hyun.

"paling hanya namanya saja yang sama. Memang yang punya nama Kris, hanya dia saja" gumam Baek Hyun pada dirinya sendiri.

"Baek Hyunnie… kenapa kau lama sekali" Tanya Se Hun. Saat aku baru tiba.

"iya Baek Hyun apa yang kau lakukan di toilet. Apa kau bersih-bersih toilet dulu" ujar Kyung Soo dimana Kai tengah duduk di sebelahnya,

"aku tadi menolong bule kesasar, dia kebingungan mencari ruang kepala sekolah, jadi aku menemaninya" jelas Baek Hyun. Sembari berjalan menuju tempat duduknya.

"apa maksudmu dengan bule Baek Hyun-ah" Tanya Kai penasaran.

"heheh maksudku murid baru. Tapi sepertinya dia dari luar negeri. Soalnya waktu ia bertanya denganku dia menggunakan bahasa inggris" terang Baek Hyun sambil memainkan pulpen yang ia pegang.

"hahah mungkin orang itu tau, kalau kau paling lemah dalam bahasa Inggris" Se Hun terkekeh saat mengejek Baek Hyun, yang berhasil mendapatkan pukulan telak dikepalanya dari Baek Hyun.

"Baek Hyunnie.. kenapa kau selalu memukulku. Bagaimana jika kadar ketampananku berkurang" Se Hun mengusap-ngusap kepalanya yang di pukul Baek Hyun menggunakan pulpen tadi.

"memang sejak kapan kau tampan?" ledek Baek Hyun. Sedangkan Kai dan Kyung Soo hanya geleng-geleng kepala melihat aksi kekanakan kedua sahabatnya. Akan memang, sunyi jika Baek Hyun dan Se Hun tidak ada.

"dia namja atau yeoja? Apa kalian sempat berkenalan?" selidik Kyung Soo.

"dia namja, dan bisa di bilang kami berkenalan walaupun aku tidak bertanya siapa namanya" jawab Baek Hyun acuh.

"lalu siapa namanya?" Tanya Kyung Soo lagi, sepertinya ia penasaran.

"namanya Wu Wu, entahlah, tapi dia bilang nama panggilannya Kris" jelas Baek Hyun.

"wah Kai-ah, sepertinya namjachingumu akan berselingkuh" goda Se Hun pada Kai yang tengah memeluk Kyung Soo, kemudian Se Hun memeluk Baek Hyun.

"kau jangan menjadi propokator Se Hunniee, dan berhentilah memelukku. Kalau tidak tinjuku yang akan mendarat di kepalamu" ancam Baek Hyun semabari mengepalkan tangannya di hadapan Se Hun.

"tidak mungkin Kyungieku selingkuh, iya kan Baby" balas Kai lalu mencium pipi Kyung Soo. Membuat pipi Kyung Soo bersemu merah entah malu atau tersipu.

"ne my baby" jawab Kyung Soo.

"huekkk.. kalian membuatku ingin muntah. Dan kau Kai, Ini tempat umum, tidak sepantasnya kalian melakukan itu disini" teriak Se Hun yang sekarang sudah melepas pelukannya dari Baek Hyun.

"bilang saja kau cemburu Se Hun-ah" ejek Kai.

"Makanya kalian berdua cepatlah jadian" goda Kyung Soo membuat Se Hun salah tingkah dan wajah Baek Hyun sekarang merah seperti kepiting rebus.

"a. maksud kalian, aku dan Se Hun adalah sahabat. Mana mungkin kami pacaran" sergah Baek Hyun terbata-bata.

"arasseoo!" balas Kai dan Kyung Soo bersamaan.

Namun, tanpa mereka bertiga sadari ada orang yang kecewa dengan pernyataan Baek Hyun. Ya, Se Hun sangat kecewa.

"Baek Hyunnie… apakah tidak ada kesempatan bagiku?" lirih Se Hun membatin.

Kris POV

Aku berjalan di koridor lantai 1, sejak tadi aku bingung dimana letak ruang kepala sekolah. Kemudian manik mataku menangkap sosok namja mungil. Sepertinya dia sedang terburu-buru. Aku menghampiri namja itu, entah kenapa kakiku menuntunku untuk bertanya padanya. Padahal ada beberapa siswa yang berlalu dihadapanku. CANTIK, itulah kesan pertama saat melihat wajah yang bagai malaikat itu.

"excuse me, can I…." perkataanku mengggantung di udara, karena namja yang entah siapa namanya ini tiba-tiba memotongnya. Sepertinya aku perah bertemu dengannya entah kapan dan dimana. Entahlah aku juga lupa.

"hhei bule kesasar, ini korea. Bukan inggris" umpatnya kasar, padahal aku hanya ingin bertanya.

"mianhae, joengmal mianhae. Aku hanya ingin bertanya. Dimana ruang kepala sekolah?" tuturku minta maaf. Kemudian beralih bertanya padanya.

"kalau kau mau tau dimana ruang kepala sekolah, ikut aku" tawarnya kemudian mengajakku ke tempat yang tidak mungkin adalah ruang kepala sekolah. Karena ia membawaku ke toilet.

"ini kan toilet, apakah ruang kepala sekolah ada di dalam toilet?" Tanyaku bingung.

"kalau ku bilang iya, apakah kau akan percaya. Tunggu di sini, aku akan mengantarmu tapi setelah urusanku selesai" ujarnya kemudian masuk kedalam namja ini jutek sekali.

2 menit kemudian ia kelur.

"kukira kau sudah pergi" terkanya.

Apa-apaan namja ini, tadi ia sendiri yang menyuruhku untuk menunggunya, dan sekarang ia berkata seperti itu.

"kau tadi menyuruhku menunggumu kan?" tanyaku tidak terima dengan sikapnya.

"arasseo! kajja.. aku antar kau keruang kepala sekolah" tawarnya dan aku hanya mengikutinya. Berjalan di sebelahnya. Sepanjang jalan, kami hanya diam tak ada yang berusuara. jutek sekali orang ini. Padahal dia sangat manis.

"adik kecil, siapa namamu? Aku Wu YI Fan. Tapi kau bisa memanggilku Kris" aku mencoba memecah keheningan ini, dengan mencoba berkenalan dengannya. Namun tiba-tiba ia berhenti aku mengernyitkan keningku, takut orang yang sekarang ada di sampingku marah.

Kenapa orang ini tidak menjawab pertanyaanku "hmm,, apakah kita pernah bertemu?" Tanyaku, karena jujur. Aku merasa pernah bertemu dengannya.

"heh kau hidup 1 juta tahun sebelum masehi ya? Cara itu sudah kuno untuk menggoda seseorang" wah benar-benar anak ini. Kenapa dari tadi sikapnya seperti ini.

"kenapa kau berhenti?" Tanyaku taku-takut. Apa ia marah karena aku terus bertanya.

"kau mau keruang kepala sekolah kan? Apa kau mau aku antar ke toilet. Dan satu lagi aku bukan anak kecil. Aku juga bukan adikmu" jawabnya masih dengan sikap juteknya kemudian berbalik berjalan memunggungiku.

Aku masih berdiri di depan ruang kepala sekolah melihatnya berlalu meninggalkanku. Namun ku lihat, ia berbalik saat berjalan beberapa langkah. "oh iya namaku Choi Baek Hyun, bangapsumnida" sahutnya sedikit membungkukkan badannya, kemudian benar-benar berlalu meninggalkanku.

Siapa tadi namanya? Choi Baek Hyun! Apakah dia Baek Hyunnie? Cinta pertamaku?

~~~~TBC~~~ alias tuberculosis hahah^^

Mungkin chap pertama ini pendek ya readers,, heheh tapi nanti chap selanjutnya aku usahain panjang.

Jangan lupa komen ne,, kalau komen dikit, kemungkinan next chapnya bakal lama.

Thanks yang mau baca.

REVIEW PLEASE