Crazy Seventeen
© Souma Yuna
Vocaloid © Crypton and Yamaha Corp
"Eh? Sudah tinggal besok?" teriak seorang cewek berambut coklat.
"Baka. Masa sih kau lupa." sahut seorang cowok berambut merah.
"Diam kau, Akaito! Memangnya tidak boleh kalau lupa?" bantah Sakine Meiko, gadis berambut coklat tadi.
"Tenang dulu, Me-chan~ Makanya, kita harus ikut lomba ini! Hadiahnya, 'Akan menjadi King/Queen selama bulan Agustus'!" jelas Hatsune Miku, seorang gadis berambut biru kehijauan.
"Lomba-nya apa saja?" tanya Shion Akaito, cowok berambut merah tadi, kekasihnya Meiko.
Miku pun menyodorkan sebuah kertas kepada Akaito.
Lomba Makan Mie
Lomba Minum Susu
Lomba Mengikat Rambut
Lomba Angkat Beban
Main Enggrang
Tebak Gender
Balap Bombom Car
Lomba Lari Sambil Nyanyi
Lomba Lempar Kacang ke Mulut Orang
Adu Tinggi
"Hah? Adu tinggi?" ujar Akaito bingung.
"Itu maksudnya, kita boleh berkelompok, terus harus naikkin temen kita, terus begitu, sampe tinggi banget, yang paling tinggi menang. Kata Master-sama, pake barang juga boleh." jelas Miku.
"Lomba-nya kok susah-susah sih Nee-chan?" tanya Kagamine Rin, seorang gadis kecil berambut pirang.
"Haha, gomenna Rin-chan, tapi ini keputusan Master-sama." ucap Miku yang lalu mengelus-elus kepala Rin.
"Aneh-aneh saja ah." komentar Kagamine Len, kekasihnya Rin.
"Miku-chan, kalau begitu, Ruko-san pasti menang ya dalam lomba adu tinggi itu." ujar Yowane Haku, seorang gadis berambut silver yang dari tadi diam saja.
"Belum tentu kok, Haku-chan! Kalau orang yang menaikki Ruko pendek-pendek, ada kemungkinan kalahnya!" ujar Miku.
"Cih! Lomba macam apa ini? Merepotkan saja." ujar Honne Dell, kekasih Haku, seorang cowok berambut silver.
"Jangan begitu, Dell. Kita juga harus berpartisipasi, ini 'kan negara kita." ucap Haku.
"Ya sudahlah."
"Yuki mau ikut! Yuki mau ikut!" teriak Kaai Yuki, seorang gadis kecil berambut hitam, sambil melompat-lompat.
"Yuki-chan, Master-sama menyuruhmu jadi juri, karena kau masih kecil." ucap Miku.
"Juri ya? Hanya aku?"
"Tidak kok, Kiyo juga disuruh Master jadi jurinya." tambah Shion Kaito, kekasih Miku, seorang cowok berambut biru dan merupakan aniki-nya Akaito.
"Wah? Kiyo-sensei! Yeah!" teriak Yuki dengan riangnya
"Hey, Yuki. Kok bisa sih kau suka pada si pedopil itu?" tanya Dell.
"Ah, Dell-kun iri ya? Yuki juga sayang Dell-kun kok!" ucap Yuki seraya memeluk Dell.
"D-Dell-kun?" ucap Akaito bingung. "Hahahaha! Dell dipanggil dengan '-kun' oleh Yuki!"
"Bukan itu maksudku! Dan berhenti memanggilku 'Dell-kun'! Aku ini jauh lebih tua darimu! Hey, merah, diam kau!"
"Hahaha, maaf, maaf~" ucap Akaito yang maih tertawa.
"Sudahlah, Dell. Dia 'kan masih kecil." ucap Meiko.
"Hn... Iya, iya..."
"Yosh! Hey, Kaito! Bantu aku membuat daftar peserta!" pinta Miku sambil mengambil sebuah pensil dan kertas.
"Hai, Miku-chan!"
.
.
.
"Ya! Aku Kaai Yuki dan Hiyama Kiyoteru-sensei akan menjadi juri dalam lomba 17-an kali ini! Douzo Yoroshiku!" teriak Yuki dengan menggunakan mic, membuat orang-orang sekitar menutup kuping masing-masing.
"Yu-Yuki! Jangan teriak-teriak seperti itu! Kau 'kan sudah pakai mic, jadi pasti terdengar semua orang." ujar Hiyama Kiyoteru, seorang cowok berambut coklat berkacamata.
"Oh, begitu ya. Gomenna, Kiyo-sensei. Yuki gak tau soal itu~"
"Hm, ya sudah lah. Sudah, biar aku yang bicara." Kiyo pun mengambil mic lain yang ada di meja juri. "Maaf atas kejadian tadi. Saya akan ulang perkataan Yuki tadi. Saya, Hiyama Kiyoteru dan Kaai Yuki akan menjadi juri dalam lomba 17-an tahun 2010 ini. Mohon bantuan kalian semua!"
"Ya! Mari kita mulai lomba pertama!" ujar Yuki. Lalu ia mengambil daftar lomba. "Ehm, lomba pertama! Lomba makan mie!"
"Pesertanya yaitu, Hatsune Miku, Yokune Ruko, Shion Kaito, Suiga Sora, dan Gumi." lanjut Kiyo.
"Eh? Kok aku sih?" protes Yokune Ruko.
"Yah, makan mie. Kenapa gak kare rice aja sih?" ujar Suiga Sora, ikut protes.
"Huh! Kenapa gak es krim aja~" ujar Kaito.
"Kare!"
"Es!"
"Kare!"
"Es!"
"DIAM!" teriak Miku. Otomatis Kaito dan Sora langsung nurut. "Berisik sekali sih! Kaito, kau 'kan yang kemarin membantuku membuat daftar peserta, jadi kau gak boleh protes!"
"H-Hai, Miku-chan!"
"Huh~ Kalian 'kan laki-laki, masa manja gitu sih?" ujar Gumi. "Aku aja gak protes walau aku lebih suka wortel."
"Hai~ Gomenna..." ujar Kaito dan Sora.
"Hm, baiklah. Mohon masing-masing peserta bersiap-siap di depan meja masing-masing." pinta Kiyo.
Dan mereka ber-5 pun langsung bersiap-siap.
"Nah, akan Yuki jelaskan aturannya. Kalian cuma boleh makan dengan satu batang sumpit, dan yang paling cepat habisnya, dialah yang menang." jelas Yuki.
Semua peserta pun menggangguk tanda setuju.
"Yosh! Siap..." ucap Kiyo memberi aba-aba. "START!"
"Ayo semangat Kaito, Miku! Jangan mau kalah!" teriak Meiko memberi semangat.
"Miku! Semangat! Jangan mempermalukan aku sebagai aniki-mu!" teriak Hatsune Mikuo, aniki-nya Miku.
"Berjuanglah Kaito-nii!" teriak Shion Kaiko, imouto-nya Kaito dan Akaito.
"Ayo, Ru-chan! Jangan kalah!" teriak Kasane Teto.
"Ruko! Ganbatte!" teriak Rook, kekasihnya Ruko.
"Kalian ini! Berisik tau! Kalian hanya mengganggu konsentrasi mereka saja!" ujar Dell sewot.
"... Go-Gomen ne~"
"Dell kok malah sewot, padahal 'kan yang lomba bukan kau." komentar Namine Ritsu.
"Mereka terlalu berisik, aku jadi gak bisa menonton dengan baik!"
"Oh~"
"Aduh! Aku gak sanggup lagi!" keluh Gumi yang tampaknya kekenyangan.
"Gumi! Jangan kalah! Ayo, sedikit lagi!" teriak Kamui Gakupo mendukung adik angkatnya -?-
Dengan -sangat- terpaksa, Gumi berusaha memakan mie-nya lagi.
"Huh~ Perutku!" keluh Sora. "Kalau bukan kare yang masuk, rasanya menyiksa sekali!"
"Sora! Jangan menyerah!" dukung Suiga Sara, kekasihnya Sora.
"Hai! Kalau Sara-chan sudah mendukungku, aku akan berusaha!"
"Memangnya mie-nya tidak enak ya?" tanya Haku kepada Miku yang sedang berjuang mati-matian -halah-
"Enak sih enak. Kalo sebanyak ini 'kan enek!" keluh Miku. "Dasar Ted, masaknya kebanyakan ini!"
"Berisik kau Miku! Ini 'kan perintah Master." ujar Kasane Ted, kekasih Teto, dan merupakan koki yang lumayan handal.
"Sudahlah, Miku-chan~ 'Kan Ted juga tidak mau menyusahkan para peserta." hibur Haku.
"Iya, iya. Yosh! Makan lagi!"
"Hey, Kaito, daijobu desu ka?" tanya Akaito agak cemas, pasalnya, dari tadi Kaito tidak bersuara.
"Hiam hau ahaiso, zanyan ghanhu ahu!" sahut Kaito dengan mulut penuh mie.
"..." Akaito pun sweatdropped melihatnya.
"Dia bilang apa?" tanya Dell tidak mengerti dengan omongan Kaito tadi.
"Kaito-senpai bilang, 'Diam kau Akaito, jangan ganggu aku!'." translate -?- Yuki.
"Wah, Yuki-chan hebat! Bisa mengerti bahasa Kaito tadi!" ujar Meiko kagum.
"Kok kau bisa mengerti sih?" tanya Dell bingung.
"Itu karena, aku dan Kaito-senpai punya telepati!"
"Telepati?" Semuanya pun semakin bingung.
Kaito pun menelan mie-nya. "Jangan hiraukan dia. Itu pasti hanya perkiraan saja. Aku gak punya telepati kok."
"Ya, tampaknya Kaito memimpin. Disusul oleh Sora. Yang paling lambat tampaknya cuma Ruko saja. Kenapa ya?" tanya Kiyo bingung.
"Hn, aku kenyang~ Sudah ah. Aku menyerah." ujar Ruko meninggalkan mie yang tersisa separuh itu di meja.
"Eh? Ruko-chan? Kenapa kau berhenti?" tanya Ritsu.
"Aku tidak mau mengganggap lomba ini serius. Nanti kalau aku sakit perut, bagaimana?"
"Yah, itu 'kan resiko, Ru-chan~" ujar Teto.
"Hn, terserah. Aku tidak mau lagi."
"Ruko, kenapa kau jadi pesimis begitu?" tanya Rook agak kecewa.
"Biar saja."
"Hey, kau harus ingat! Pemenangnya akan jadi King/Queen! Itu berarti, kami semua akan menuruti perintahmu, selama 1 bulan!"
"Satu bulan?" Ruko langsung membayangkan dirinya jadi Queen dan dapat bersantai dengan nyamannya. Dan ia langsung melanjutkan makannya.
"Hahaha! Ayo Ruko! Ganbatte!" dukung Rook sambil tersenyum.
"Rook pintar merubah pikiran orang ya?" ujar Ted swetdropped.
"Ya, begini jadi bagus 'kan? Ayo Ru-chan!" ujar Teto.
-Sekitar 10 menit kemudian-
"Juara pertama: Yokune Ruko! Juara kedua: Shion Kaito! Juara ketiga: Suiga Sora!" ujar Yuki bersemangat. "Selamat ya para senpai!"
"R-Ruko hebat! Padahal tadi aku yang memimpin. Sayang sekali." puji Kaito.
"Sara-chan, gomenna, aku gak bisa jadi juara pertama..." ucap Sora menyesal.
"Daijobu, Sora. Kau 'kan sudah berusaha." hibur Sara.
"Ruko-chan he-hebat!" ujar Miku seraya menghampiri Ruko.
"Hehe, bukan apa-apa kok~" ucap Ruko sambil menggaruk-garuk kepalanya.
"Ruko! Selamat ya, kau menang!" ujar Rook seraya memeluk kekasihnya tercinta.
"Ro-Rook?" Wajah Ruko memerah. (A/N: Di sini, Rook lebih tinggi dari Ruko.)
"Gak usah malu, Ruko. Selamat ya~" Lalu Rook mencium pipi Ruko. Sukses membuat wajah Ruko makin merah.
"Hahahahahaha~"
"Rook-senpai dan Ruko-senpai, jangan mesra-mesraan aja, lomba selanjutnya mau dimulai nih!" protes Yuki setengah meledek -?-
"Ah, i-iya!" Rook dan Ruko pun langsung pindah ke area penonton.
"Nah, minna! Lomba selanjutnya akan dimulai! Yaitu, lomba minum susu!" ujar Yuki semangat.
"Pesertanya yaitu, Shion Akaito, Shion Kaiko, Hatsune Mikuo, Megurine Luka, Megurine Luki, Kasane Teto, dan Namine Ritsu." kata Kiyo.
"Yosh! Aku gak akan kalah dari kalian!" ujar Akai bersemangat.
"Heh! Jangan sombong dulu, aku juga gak akan kalah darimu!" protes Mikuo.
"Huaaa~ Luka-chan, sayang sekali, tapi kita harus bersaing di lomba ini~" ucap Megurine Luki kepada imoutonya tercinta.
"..." Luka pun hanya bisa diam dan sweatdropped.
"Ri-chan! Kita bersaing dengan sportif ya!" ujar Teto dengan riang.
"Iya, tentu saja, Teto-chan~"
"Hey, merah! Jangan kalah!" ujar Meiko menyemangati Akaito.
"Tenang saja, Me-chan~ Aku tak akan kalah!" balas Akaito dengan ke-pedean yang sangat tinggi.
"Hey, Akai, kasihanilah Kaiko, dari tadi dia diam saja tuh~" komentar Shion Taito, salah satu cowok dari Shion no Kazoku.
"Ah! Kaiko, kau gakpapa 'kan?" tanya Akaito merasa -agak- bersalah.
"Ah, ti-tidak apa-apa kok, Akai-nii. Jangan hiraukan aku..." respon Kaiko.
"Tecchan! Dukung aku ya!" teriak Teto sambil tersenyum.
"Iya, iya..." ujar Ted rada gak niat.
Soune Taya, kekasihnya Ritsu, yang ada di sebelahnya pun menyikut Ted. "Ted-kun, kau jangan begitu, Teto-san 'kan mengharapkan dukunganmu."
"Kau sendiri, belum mendukung cewekmu." protes Ted.
Wajah Taya pun memerah, lalu matanya melirik ke arah Ritsu. Tampak dari wajahnya, Ritsu mengharapkan dukungan Taya.
"... Ritsu! Bersemangatlah! Saya akan selalu mendukungmu!" teriak Taya dengan wajah memerah.
Semua yang mendengar hal itu langsung menatap ke arah Taya.
"Tadi itu barusan, Taya?"
"Taya yang berteriak tadi?"
"T-Taya? Padahal tadi aku 'kan cuma bercanda..."
"T-Taya-kun..." batin Ritsu kaget. "... Ya, aku akan berjuang! Arigatou, Taya-kun!" Ekspresi Ritsu yang tadi tampaknya gak niat ikut lomba, berubah drastis 180 derajat. Senyumannya membuat orang-orang di sekitarnya blushing.
"Ritsu cantik sekali!" puji Kaiko.
"Ri-chan, kirei ne!" puji Teto.
"Ayo Ritsu! Teto! Jangan kalah!" dukung Ruko sambil unjuk gigi.
"Ya! Ritsu-senpai cantik sekali!" puji Yuki. "Yosh! Peraturannya gampang kok! Kalian harus minum susu di gelas itu, dengan sedotan aqua gelas yang kecil dengan cepat! Tentu saja, yang paling cepat menang!"
"Semuanya siap?" ujar Kiyo memberi aba-aba. "Ready... START!"
"Untung aja aku gak ikut lomba ini." ucap Kaito.
"Iya, tampaknya lebih susah dari makan mie tadi." tambah Miku.
"Eh? Mana Gumi?" tanya Gakupo.
"Ah, Gumi-chan tadi sakit perut, jadi Sara membawanya ke UKS." jelas Meiko. "Akaito! Ayo cepat!"
"Malang sekali Gumi..." ucap Kaito prihatin. "Oi! Kaiko! Ayo semangat!"
"Mikuo! Balaskan kekalahanku tadi!" teriak Miku.
"Luka-sama! Ganbatte!" ucap Gakupo mendukung Luka.
"Teto! Jangan mau kalah!" teriak Ted sambil mengibarkan bendera Kasane -?-
"Ritsu! Ganbatte ne!" teriak Taya sambil mengibarkan tiang infus -?-
"Hey, kalian berdua, jangan mengganggu pemandangan! Berhenti mengibarkan benda-benda aneh itu!" tegur Ruko sewot.
"Ah, go-gomennasai!" ucap Taya meminta maaf.
"Iya, iya..." ujar Ted seraya menurunkan benderanya itu.
"Ugh! Uhuk! Uhuk!" Tampaknya, Akaito tersedak.
"Wah! Gawat! Akaito-senpai keselek!" ujar Yuki.
"Akaito!" teriak Meiko seraya berlari menuju ke area lomba.
Lalu Miku pun mencegahnya. "Me-chan, ini 'kan lagi lomba! Kau tidak boleh ke sana!"
"Akai-nii! Daijobu desu ka?" ucap Kaiko seraya menepuk-nepuk punggung Akaito.
"Ugh~ Sudah tidak apa-apa sekarang... Sudah, kau cepat lanjutkan, nanti kau kalah!"
"Ah! Aku sudah selesai kok." ucap Kaiko.
"N-Nani?" Akaito dan penonton lain pun terkejut.
"Ya! Juara pertamanya sudah keluar! Ayo minna, buruan!" ujar Yuki memberi semangat.
"T-Tak kusangka..." gumam Kaito. "Imouto-ku ternyata hebat!"
"Kaiko, kau hebat sekali!" puji Taito.
"Kaiko benar-benar pro!" ujar Shion Kikaito, salah satu anggota Shion no Kazoku juga.
"Kaiko, selamat ya!" ujar Shion Nigaito.
"A-Arigatou!" ucap Kaiko dengan wajah memerah.
"Hey, merah! Ayo semangat!" teriak Meiko.
"Ah! Juara kedua, Ritsu!" ujar Kiyo mengumumkan.
"Ritsu!" teriak Taya seraya berlari ke arah Ritsu.
"Ta-" Belum sempat menyapa, Ritsu langsung dipeluk Taya. Ritsu pun cengo sebentar lalu langsung blushing. "T-Taya-kun..."
"Omedetou ne, Ritsu." ujar Taya seraya melepaskan pelukannya.
"... Arigatou..." Ritsu pun tersenyum.
"Ya, dan juara ketiga, Teto-senpai!" ujar Yuki. "Dengan begini lomba ini selesai!"
"Tecchan! Aku menang! Aku menang!" teriak Teto senang, ia lalu memeluk Ted dengan erat.
"Omedetou, Teto..." ucap Ted seraya memeluk Teto, lalu mencium keningnya. Sukses membuat muka Teto semerah rambutnya.
"Tuh, lihat 'kan, gara-gara kalian sombong tadi, kalian jadi kalah sekarang." ujar Miku menceramahi Akaito dan Mikuo.
"Payah kau, merah!" ujar Meiko kesal.
"Gomenna, Miku." ucap Mikuo menyesal.
"Gomen ne, Me-chan~" ucap Akaito dengan wajah memelas.
"Hn, ya sudahlah." Tampaknya Meiko jadi gak tega memarahi Akaito.
Akaito pun hanya tersenyum.
"Yosh! Selanjutnya!" ujar Yuki.
"Lomba mengikat rambut!" lanjut Kiyo. "Lomba ini berkelompok, satu kelompok 2 orang. Pesertanya, Ted dan Meito, Miki dan Sara, Len dan Rin, Neru dan Taito, Rook dan Taya."
"Wah, aku dengan Ted ya? Ayo kita bekerja sama!" ujar Sakine Meito, aniki-nya Meiko, seraya menyalami Ted.
"Ya!"
"Yay! Aku dengan Miki-chan!" seru Sara dengan riang.
"Haha, kita bekerja sama ya, Sara-chan!" ujar Miki.
"Yay! Len!" teriak Rin sambil memeluk Len. Len pun hanya tertawa dengan wajah memerah.
"Wah, dengan Taito ya? Bagus lah~" ujar Akita Neru sambil tersenyum ke arah Taito, yang merupakan pacarnya.
"Syukurlah kita sekelompok, Neru." ucap Taito sambil tersenyum juga.
"Horeee! Taya! Kita sama-sama berjuang ya!" ujar Rook sambil tersenyum.
"Iya, Rook-kun!"
"Taya-kun, semangat ya!" seru Ritsu seraya mencium pipi Taya. Taya pun tersenyum kecil.
"Rook, berjuang ya!" ujar Ruko menyemangati.
"Yosh! Aku juga harus menang!" ujar Rook. "Dukung aku ya, Ruko~" Lalu Rook pun mencium Ruko, dan langsung pergi ke area lomba. Ruko hanya bisa bengong dan blushing.
"Peraturannya simple, jadi kalian harus mengikat rambut partner masing-masing, habis itu gantian, yang jumlah ikatannya paling banyak, merekalah yang menang!" jelas Kiyo.
"Sa, minna! Ready... GO!" ujar Yuki memberi aba-aba.
"Hey, Teto-chan~" kata Ritsu sambil menarik-narik baju Teto.
"Hn, nani ka, Ri-chan?"
"Lihat, Ted..."
"Hn?" Teto pun langsung melayangkan pandangan ke arah Ted dan mendapati seorang laki-laki berambut merah dengan kunciran rambut yang mencapai 10. Sukses membuat semua orang sweatdropped.
"T-Te-Tecchan?" Teto pun kaget dan merinding.
Tampaknya kondisi kelompok lain pun sama. Miki sepertinya hampir 20 kunciran, Rin juga sama, Neru sudah 30-an, dan Taya juga sama.
"Wow~ Banyak nenek lampir di sini..." komentar Gakupo, di susul dengan lemparan batu dari para peserta.
"Ayo! Ganbatte Rook!" dukung Ruko.
"Miki! Go Miki! Go Miki! Go!" teriak Mikio, kekasihnya Miki. Semua yang mendengar pun sweatdropped.
Tsudzuku
Padahal mau one atau two shot. Tapi kayaknya bakalan multi-chap TwT
Happy Birthday to My Dear Indonesia~
Semoga panjang umur -?- gak banyak pemerintah korupsi, gak banyak demo atau pemberontakan, harga gak naek mulu, dan sampah gak berserakan di mana-mana. -AMIN!-
RnR ya? :D
