Fairy Tail (c) Hiro Mashima. Kumpulan oneshot (yang drabble-ish) untuk naluweek. No profit taken.
(edited: note: republish karena beberapa alasan. bagi yang pernah baca, halo, maaf ya ;;A;;)
Day 1: Gifts.
Malam itu, Lucy bermimpi Natsu memberinya kado.
Pagi, Luce! Semoga harimu indah!
.
Siang, Luce! Kau sudah makan?
.
Di sini masih terang, tapi aku yakin di sana sudah malam. Cepat tidur, oke?
Lucy tersenyum kecil mendapati pesan terakhir yang masuk ke ponselnya sepuluh menit lalu. Meletakkan gelas di meja, jemari mengetik balasan untuk di pengirim jauh di sana.
Kaupikir aku bayi? Tentu saja aku akan tidur!
Selang tak seberapa, ponsel kembali berdering.
Mimpikan aku, ya Luce! Selamat malam!
"Tidak akan," Lucy terkekeh. Ia raih kembali gelas air, membawa langkah menuju kamar. Meletakkan ponsel di nakas samping tempat tidur, dia batal mematikan lampu meja di sana kala keping coklatnya bertumbukan dengan satu objek—pigura di samping lampu.
Pigura yang memajang potret dua orang di sana; seorang lelaki dan perempuan menghadang kamera sambil berpose. Itu dia bersama Natsu—sang pengirim pesan barusan. Tanpa sadar Lucy meraih pigura tersebut, mengamati lekat.
Dalam potret itu, Natsu memasang cengir lebar di samping Lucy yang tersenyum lebar pula, mengacungkan telunjuk dan jari tengah di depan muka. Foto yang diambil kira-kira setahun lalu sebelum Natsu pergi ke Amerika untuk melanjutkan studi.
Sudah setahun, ya, Lucy tersenyum samar. Rasanya … rindu juga.
Puas mematut kenang mengisi lembar foto, ia meletakkan lagi pigura di tempat semula, merebahkan diri lalu menarik selimut hingga dagu.
Dalam lelap, Lucy bermimpi bertemu Natsu. Lelaki itu berubah cukup banyak. Lebih dewasa—lebih matang. Yang tak berubah adalah sorot mata penuh semangat dan ceria ekspresi berteman senyum khas.
Lucy bermimpi Natsu duduk di sampingnya, bercerita macam-macam hal.
Lucy bermimpi Natsu memberinya kado. Sebuah kotak berukuran tak seberapa. Kala dibuka, Lucy melihat pendar-pendar masa lalu. Tentang dia dan Natsu, terajut dalam refleksi keping-keping memori—Lucy terpana memandang mereka muncul dari kotak. Beberapa bahkan sudah nyaris tak dia ingat.
"Agar Luce tidak lupa semua ini," Natsu berkata senang.
Lalu, hadiah lain adalah satu kotak kecil—yang menyimpan sepasang cincin kembar di dalamnya.
Dalam lelap, Lucy tersenyum. Mungkin—mungkin, hal-hal kecil seperti sederet pesan, e-mail, dan panggilan telepon, serta mimpi-mimpi seperti ini dapat menjadi hadiah kecil untuk menjembatani jarak—dan rindu.
Sampai mereka bertemu kembali.
a/n: ini ceritanya mereka LDR-an #plakbuaghdiesh.
Halo, telat emang, harusnya di-publish 1 Juli kemarin. Tapi saya juga baru tahu ada NaLu week pas udah hari ketiga /nanges/ Langsung ngebut deh, berhubung ini otepe, sayang kalo nggak ikut :'')) Dan yaah—gara-gara dikebut jadi agak aneh, ya? Nyambungnya maksa, juga ala kadarnya banget. Maafin tapi saya bener keukeuh pengen ikut :'')) kapter dua akan diaplod secepatnya /RL membunuhku /uhuk
nb: kenapa saya tulis 1 of 9? ada 2 bonus prompt! x''D
