OPPA
Disclaimer: BigHit, their family, and God. The story is mine :3.
Pair: VKook, MinYoon, NamJin.
Genre: Romance, Humor, Friendship, Drama.
Rate: T+
Summary: Hanya sebuah kisah tentang tiga orangfangirl yang memimpikan menjadi kekasih oppa. Namun bagaimana kalau oppa ternyata diam-diam juga menyukai mereka?
Warning: GS, typo, gaje, abal-abal, dll.
"Yoongi-eonni~! MV nya udah keluar, nih!" Seorang gadis bersurai kelam menatap ke arah pintu kamarnya sambil berteriak-teriak. Onyx nya sibuk memandang bergantian ke arah laptop hitam yang tengah berada diatas kasurnya dan juga ke arah pintu. Gadis imut itu menggembungkan pipinya kesal sambil mengerucutkan bibir cherry ranumnya. "Huh, eonni lama sekali, sih. Ya sudah kalau dia tidak mau lihat Jimin-oppa. Lagian kalau dia sudah lihat Jimin-oppa pasti teriak tidak karuan. Lebih baik aku lihat Taehyungie-oppa ku tercinta saja. Hihi..."
Gadis yang diketahui bernama Jungkook itu -sebenarnya nama aslinya Jeongguk, tapi ngotot dipanggil Jungkook- terkikik pelan sembari menatap laptop di hadapannya dengan penuh nafsu. Bibir cherry itu seketika berteriak tak karuan saat seorang pemuda berambut merah darah muncul di layar laptopnya. Gadis itu memeluk bantalnya erat, sambil berteriak-teriak.
"KYAAAAA!~ Taehyungie-oppa tampan sekali! Ukh, aku tidak kuat... Yoongi-eonni kau dimana?!" Jungkook tanpa sadar meremas bantalnya kuat, entah mengapa merasa lemas sendiri saat wajah tampan oppa nya itu disorot lebih dekat.
Beruntung sekali, saat itu juga pintu kamarnya dibuka dengan kasar dan menampakkan sesosok gadis imut bersurai platina. Gadis itu tampak sangat imut dan cantik, apalagi dilengkapi dengan rambut abu-abunya yang panjang dan bergelombang. Dan juga tubuh mungilnya yang ramping berisi itu. Oke, gadis itu terkesan sangat cantik dan sexy.
"Yak, Jungkook! Kenapa kau berteriak-teriak seperti orang kesetanan, huh? Dasar sinting". Gadis bersurai platina tersebut menutup pintu kamar Jungkook dan segera menghempaskan dirinya di sebelah Jungkook yang kini tengah memangku laptopnya sambil memandang gadis di hadapannya datar.
"Yoongi-eonni, jangan mengatakanku sinting seperti itu kalau kau belum lihat MV 'Save Me' nya Bangtan. Aku berani bersumpah kalau kau akan seperti orang sinting saat pangeran Park mesum mu itu menampakkan dirinya di layar laptopku." Jungkook menyodorkan laptopnya ke arah gadis yang ternyata bernama Yoongi tersebut. Yoongi melotot sebal saat Jungkook mengejek Jiminnie nya. Yah, Yoongi merasa tidak perlu memanggil Jimin 'Oppa'. Karena, Yoongi itu lebih tua 2 tahun dari Jimin. Kalau kalian ingin tahu.
Yoongi menekan tombol play di layar laptop Jungkook. Seketika itu juga layar laptop Jungkook memperlihatkan padang rumput luas yang sedang disorot semakin ke depan sambil diiringi musik khas EDM. Dan tak beberapa lama kemudian, onyx Yoongi membulat. Pipi putih pucat gadis itu dihiasi dengan semburat kemerahan yang semakin lama semakin memerah.
Jungkook yang menyadari hal itu terkekeh pelan. Ia tahu kok, sifat Yoongi sebenarnya. Gadis itu sangat dingin dan judes. Berbanding terbalik dengan wajahnya yang menampakkan kesan lembut. Tapi, kalau Yoongi sudah berubah status menjadi fangirl yang berpusat di fandom A.R.M.Y, gadis itu tidak segan-segan menunjukkan sisi lainnya yang sepertinya selama ini hanya ia tunjukkan pada keluarganya atau mungkin ibunya saja. Berteriak seperti orang kesetanan sambil menyerukan nama Jimin, mengguncang-guncang bahu Jungkook ataupun Seokjin-eonni sambil menunjuk layar laptop atau televisi atau ponselnya (kalau Jimin kebetulan numpang lewat di ketiga layar alat elektronik tersebut), menciumi poster dan photocard Jimin setiap pagi, berbicara sendiri dengan semua benda yang ada foto Jimin sambil berceloteh tentang keluarga bahagia mereka di masa depan, dan sampai berkhayal tentang Jimin yang kadang-kadang Jungkook curiga apa yang dikhayalkan eonni nya itu.
Bagaimana ia tidak curiga? Kadang-kadang Yoongi berkhayal dengan wajah memerah dan terkekeh pelan. Sambil sesekali berkata "Ah jangan Jiminieeee~" dengan suara yang membuat Jungkook geli. Tapi Jungkook rasa itu wajar saja kok. Mengingat ia dan Seokjin-eonni juga seperti itu kalau sudah berhadapan dengan oppa idaman masing-masing.
Kembali lagi dengan Yoongi. Gadis itu menatap intens Jimin yang kini tengah meliuk-liuk dengan tarian baru ala Save Me. Yoongi merasa badannya melemas saat menatap Jimin yang tengah menatap kamera sambil tersenyum. Yoongi kan jadi merasa kalau Jimin sedang tersenyum sambil memandanginya. Ukh, jadi ge-er kan. Gadis itu menatap kecewa saat layar laptop Jungkook berubah warna menjadi hitam dan menampilkan sederet tulisan yang menandakan bahwa video berdurasi sekitar 3 menit 36 detik itu sudah selesai.
"Kau lihat kan, Kook? Aku tidak berteriak seperti orang kesetanan. Kau harus pandai mengendalikan dirimu nantinya, Kook. Kau tidak mau berteriak seperti orang kesetanan di depan Taehyung, kan? Ingat kalau lusa kita akan pergi fanmeeting yang pertama. Semoga saja Seokjin-eonni sudah sembuh dari demam nya itu." Yoongi menatap Jungkook yang tengah mempoutkan bibirnya kesal.
"Iya iya. Dasar cerewet. Tapi kasihan juga Seokjin-eonni kalau tidak bisa ikut. Dia jadi tidak bisa lihat Namjoon-oppa nya, kan." "Namjoon lebih muda daripada Seokjin-eonni, bodoh". Yoongi menjitak kepala Jungkook pelan, membuat Jungkook mengelus dahinya dan menatap Yoongi sangar. Namun tampaknya Yoongi tidak menyadarinya karena gadis itu sudah turun dari tempat tidur Jungkook dan melangkah ke arah pintu kamar Jungkook.
"Kookie, eonni pulang dulu ya. Nanti eomma ngomel lagi". Gadis itu mendengus pelan dan mendapat kekehan dari Jungkook. "Eonni, rumahmu kan di sebelah rumahku. Jadi kenapa Min-ahjumma tidak memperbolehkanmu menginap di sini?" Jungkook menatap Yoongi dengan puppy eyes nya. Berharap agar Yoongi lebih memilih menemaninya di rumahnya yang luar biasa besar tapi hanya ia yang menempati rumahnya itu karena kedua orangtua Jungkook sedang pergi ke Madrid. Ada urusan bisnis di negeri matador. Itu sih kata orangtuanya, tapi Jungkook curiga bahwa mereka sedang berlibur di sana. Dan eonni nya yang cantik namun menyebalkan itu dengan tidak bertanggung jawabnya meninggalkan Jungkook sendirian dirumah dan lebih memilih menginap di rumah kekasih hitamnya –Kim Ming Yu-.
Huhu, Jungkook sedih sekali. Untung saja kemarin malam ia begadang sampai jam 2 dengan ditemani laptop nya yang sibuk menampilkan 4 cowok kece. Sendirian dirumah dengan oppa. Begitulah Jungkook mendefinisikan keadaannya kemarin malam. Namun kali ini, ia berharap pada Yoongi-eonni agar mau menemaninya.
"Ck, dasar penakut. Kau ini sudah besar, tidak perlu ditemani lagi kan kalau tidur. Kau kan bisa telepon Taehyung, minta dia menemanimu tidur. Tapi lewat mimpi ya teleponnya." Yoongi tertawa lepas dengan manisnya dan segera keluar dari kamar Jungkook, berniat untuk pulang.
Jungkook menggembungkan pipinya kesal, sambil memikirkan sedikit kata-kata Yoongi-eonni tadi. Ia tahu kalau Yoongi bermaksud mengejeknya, tapi kata-kata Yoongi-eonni tadi sukses membuat kedua pipi putih chubby Jungkook memerah. 'Kau kan bisa telepon Taehyung, minta dia menemanimu tidur'.
Jungkook membayangkan ia menelepon Taehyung, memintanya ke rumahnya dan menemaninya tidur. Lalu Jungkook tertidur dengan aman dan bahagianya di dalam pelukan Taehyung yang nyaman dan hangat. Duh, jadi kepinginnn!~.
Jungkook mematikan laptopnya setelah memberikan kiss bye pada layar laptopnya. Tentu saja itu ditujukan pada wallpaper Kim Tae Hyung nya. Gadis itu menaruh laptopnya di atas meja belajar, dan segera menghempaskan diri di atas tempat tidur king size nya. Ia menatap tempat tidurnya yang beralaskan sprei berwarna kuning ceria dengan motif polkadot bermacam warna. Huh, tempat tidurnya ini terlalu besar untuk ia tempati sendiri. Bagaimana kalau seandainya disebelahnya ada Taehyung? Bagaimana jadinya kalau ia tertidur di pelukan Taehyung? Ah, Jungkook tidak sanggup membayangkan itu semua.
"Jungkookie~... Kenapa melamun, hm?" Seorang namja tampan bersurai merah menyala menatap Jungkook intens sambil mengelus rambut hitam arang nya yang panjang dan bergelombang. Jungkook membulatkan matanya, merasa tidak percaya dengan sosok yang sedang berbaring di sebelahnya sekarang. Itu kan Taehyungie-oppa!. Bagaimana ia bisa ada di dalam kamar Jungkook?!. "Tae... Taehyung-oppa? Ini benar-benar kau?" Jungkook menyentuh pipi Taehyung, berharap bahwa tangannya akan tembus atau setidaknya ia tidak merasakan kulit Taehyung. Gadis itu terkesiap saat tangannya menyentuh pipi Taehyung. Tidak tembus dan pipi Taehyung-oppa sangat hangat.
Napas Jungkook hampir saja berhenti saat Taehyung meraih tangannya dan mengecupnya pelan. Membuat Jungkook merasakan gelenyar aneh yang merambat secara menyeluruh pada syarafnya. "Iya baby Kookie, ini aku, Kim Tae Hyung. Masa' kau tidak kenal kekasih mu sendiri sih". Taehyung mengerucutkan bibirnya sambil menatap Jungkook dan nyaris membuat Jungkook tertawa terbahak-bahak karena demi tuhan, wajah Taehyung-oppa lucu sekali.
Tapi tunggu dulu. Apa kata Taehyung-oppa tadi?. Kekasih? Yang benar saja!. Bahkan bertemu langsung dengan Taehyung-oppa saja ia belum pernah. "O...oppa... Aku mohon jangan bercanda. Kau ini member BTS. Kau ini artis. Kau itu punya banyak fans dan kau bahkan sudah terkenal sampai luar Korea dan aku yang hanya salah satu fans mu tidak mungkin jadi kekasihmu, oppa. Bahkan seingatku kita sama sekali belum pernah bertemu langsung, oppa."
Jungkook menatap Taehyung yang tengah menatapnya intens. "Aku ini memang artis dan member BTS. Tapi semenjak kau datang padaku saat acara fanmeet itu, aku sudah tertarik padamu, baby. Kau tampak menawan dan sangat cantik. Kenapa kau tidak ingat sama sekali? Bahkan hubungan kita sudah lebih dari sepasang kekasih, Kookie. Lihat cincin ini." Taehyung mengangkat tangan kanannya, memperlihatkan sebuah cincin perak yang indah yang bertengger dengan manis di jari manisnya.
Jungkook menatap tangan kanannya yang... entah mengapa di jari manis nya telah bertengger pula sebuah cincin perak yang sepertinya adalah pasangan dari cincin yang dipakai Taehyung. "Kita sudah menikah, Kim Jeong Guk. Kita bahkan sudah memiliki Taeguk. Kau kan melahirkannya 3 tahun yang lalu. Bulan depan kan anniversary ke 4 kita, Kookie".
Jungkook mengerjap, tak mengerti dengan semua ini. Apa-apaan itu? Bertemu dengan Taehyung-oppa saja tidak pernah, apalagi sampai menikah dan mempunyai anak. Tunggu. Punya anak? Ia punya anak? Dan ayahnya adalah Kim Tae Hyung?!. Berarti... Wajah Jungkook seketika memerah sambil menatap Taehyung yang masih menatap Jungkook heran.
Taehyung yang menyadari wajah Jungkook tiba-tiba memerah, entah mengapa menyeringai senang dan mendekatkan wajahnya ke arah Jungkook. "Baby, jangan bilang kalau kau takut aku menagih jatahku kemarin malam jadi kau pura-pura hilang ingatan. Eoh, kelinci nakal harus diberi hukuman". Taehyung melesakkan wajahnya secara tiba-tiba pada perpotongan leher Jungkook. Mengusakkan hidungnya sembari menghirup aroma lembut khas bayi yang menguar dari tubuh Jungkook.
Jungkook tercekat. Wajahnya sudah seperti kepiting rebus sekarang. Bagaimana tidak? Taehyung-oppa yang sangat ia cintai dan kagumi setengah mati, yang seharusnya lusa lah pertemuan perdananya dengan oppa tercintanya itu. Jungkook yang hanya bisa menatap sang pujaan hati dari layar laptop, televisi, maupun ponselnya. Yang hanya bisa mengkhayalkan segala hal tentang Taehyung. Namun sekarang? Jungkook rasanya nyaris mati muda karena namja tampan itu sedang mengecupi lehernya pelan. Membuat Jungkook menggeliat pelan dan tanpa sengaja mengeluarkan suara yang menggelikan menurutnya.
Badannya terasa membeku saat merasakan Taehyung yang sibuk bergerilya dengan lehernya. Membuat Jungkook mengeluarkan suara menggelikan itu tanpa bisa ditahannya. Onyx nya membulat saat menyadari dirinya sudah berada di bawah kukungan Taehyung. Napas Jungkook tercekat saat merasakan sebuah benda hangat dan kenyal menekan bibirnya.
Demi roti sobek Jimin-oppa!. Kim Tae Hyung menciumnya! Mana di bibir lagi. Ukh, Jungkook hanya bisa merapatkan bibir saat Taehyung mulai melumat bibir cherry nya ganas. Bahkan sekarang namja itu tengah memaksa Jungkook agar membuka mulutnya. Akkhhh! Kenapa jadi begini, sih?!.
Jungkook hanya bisa pasrah, walaupun masih heran dengan semua yang terjadi. Gadis imut itu dengan malu-malu membuka mulutnya, menikmati pergerakan liar Taehyung di dalam mulutnya, mengabsen isi mulut Jungkook satu persatu. Ia melingkarkan tangannya di leher Taehyung, berusaha memperdalam ciumannya.
Dan malam itu, Jeon Jeong Guk –yang sudah diklaim Taehyung menjadi Kim Jeong Guk- berakhir di bawah dekapan seorang Kim Tae Hyung.
"Kau kenapa Kook? Mukamu merah begitu." Yoongi menatap gadis di hadapannya heran. Biasanya si Jungkook itu kan kalau bertemu Yoongi pasti berceloteh tentang Taehyung. Tapi tadi, saat Yoongi menyinggung tentang fanmeet besok dan apa hadiah yang akan Jungkook berikan untuk Taehyung, ia melihat dengan jelas gadis itu langsung menunduk, menyembunyikan wajahnya yang merona merah.
"Kook kau kenapa, sih? Awas kalau kau sampai demam. Nanti siapa temanku ke sana? Seokjin-eonni juga belum sembuh..." Yoongi menopang dagunya dengan malas, menatap Jungkook yang masih menunduk.
"Eonni, kau pernah memimpikan Jimin-oppa tidak?" Jungkook mengangkat kepalanya, menatap Yoongi yang menatapnya heran. "Memimpikan seperti apa maksudmu?". Jungkook terkekeh pelan dengan wajah yang merah seperti kepiting rebus. "Bermimpi melakukan 'sesuatu' dengan Jimin-oppa". Yoongi memiringkan kepalanya, pertanyaan Jungkook itu kok terdengar ambigu ya?.
"Sesuatu itu banyak, Kook. Bisa belajar, bermain, jalan-jalan, kencan, menikah, terus..." Yoongi seketika berhenti. Gadis itu membulatkan mata sayunya. "Jeon Jeong Guk, jangan bilang kalau kau bermimpi melakukan 'itu' dengan Taehyung".
Yoongi nyaris tersedak kuah sup saat Jungkook mengangguk dengan pelan. Astaga, apa-apaan itu! Si Jungkook itu umurnya masih 18 tahun, Tuhan!. Legal saja belum!. Huh, bahkan Yoongi yang sudah 22 tahun saja belum pernah bermimpi seperti itu.
"Ya tuhan, bagaimana ceritanya Kook?". Yoongi mendekatkan dirinya ke arah Jungkook yang sibuk memakan supnya sambil menatap ke arah televisi yang tengah menayangkan kartun kesukaan Jungkook.
Gadis berkulit pucat itu merasakan pipinya memanas saat Jungkook menceritakan mimpinya semalam dengan rinci. Ya tuhan, bagaimana ia bisa melihat tubuh Taehyung dengan detail? Padahal itu kan hanya mimpi. "Kook, itu mimpi kan? Bukan nyata?". Yoongi menatap Jungkook dengan tatapan curiga. Entah mengapa pula ia curiga.
Jungkook yang tengah meminum susu itu menatap Yoongi galak. Gadis bersurai hitam itu meletakkan gelasnya dengan kasar di atas meja. Membuat Yoongi menyesal telah bertanya yang aneh-aneh. Jungkook menatap Yoongi yang hanya menatapnya datar, padahal di dalam hati Yoongi sudah dugeun-dugeun , takut didamprat Jungkook.
"Eonni, jangan berpikiran yang macam-macam". Jungkook mendengus pelan dan kembali meraih gelasnya. Membuat Yoongi menghembuskan napas lega. Untung tidak jadi didamprat, pikirnya. "Eonni kau akan berikan apa untuk Jimin-oppa besok?". Jungkook menatap Yoongi yang tengah menatap kosong ke arah televisi. Gadis manis itu hanya mengangkat bahunya, tidak tahu. "Kalau kau akan berikan apa ke Taehyung?". Yoongi mengalihkan pandangannya dan menatap Jungkook yang sedari tadi masih menatapnya.
"Aku akan berikan ini...". Jungkook meraih sebuah kotak berwarna putih yang dihiasi dengan gambar-gambar lucu berwarna hitam dari atas nakas di sebelah sofa yang kini mereka duduki. Lengkap dengan sebuah pita berwarna hitam yang menghiasi kotak tersebut. Yoongi mengangkat sebelah alisnya heran, kapan Jungkook membeli ini?. "Apa isinya?" Yoongi menatap Jungkook yang sedang senyum-senyum sendiri sambil memandangi kotak itu.
Jungkook terkekeh pelan dan membuka tutup kotak tersebut. "TARAAA!" Gadis imut itu mengeluarkan sebuah T-shirt berwarna hitam dengan tulisan 'MY GIRLFRIEND' berwarna putih. Dan dibawah tulisan tersebut, ada emoji hati berwarna merah dan tanda panah berwarna putih yang mengarah ke sebelah kiri.
Yoongi menatap datar gadis yang tengah tersenyum imut sambil menampakkan gigi kelincinya itu. "Jadi kau berniat memberikan Taehyung baju couple?" Yoongi menatap tak percaya pada Jungkook yang masih cengengesan. "Iya eonni. Jadi aku kan punya baju pasangan sama Taehyung-oppa". Gadis itu menunjuk baju yang tengah dipakainya kini. Baju yang sama, hanya saja bertuliskan 'MY BOYFRIEND' dan panah nya mengarah ke kanan.
Yoongi mendengus pelan dan menopang dagunya dengan tangan sambil menatap Jungkook yang tengah melipat baju Taehyung kembali dan memasukkannya ke dalam kotak. "Barang apa yang harus aku berikan untuk Jimin?". Jungkook menatap Yoongi yang kelihatan galau tersebut sambil tersenyum kecil. Ia meraih tangan seputih salju Yoongi dan menunjuk gelang dari tali halus berwarna biru yang telah dijalin dan diberi liontin berbentuk hati namun terdapat lubang kunci disana.
"Eonni beli gelang ini ada pasangannya, kan?" Yoongi mengangguk kecil, seketika mengerti maksud Jungkook. Gelang ini oleh-oleh dari Seungcheol-oppa, abang sepupunya yang waktu itu berlibur ke Jerman. Seungcheol memberikan Yoongi gelang seperti ini 2 buah. Yang satu lagi berwarna hitam dan liontinnya berbentuk kunci. Kata Seungcheol-oppa sih, itu gelang couple. Liontin berbentuk kunci itu bisa membuka liontin berbentuk hati yang tengah Yoongi pakai sekarang ini. Yoongi pernah sih, coba membuka liontin hati itu. Dan isinya tidak ada. Kosong. Hanya isi dalamnya saja yang berwarna putih. Ia sendiri tidak tahu untuk apa itu.
"Baiklah. Akan aku berikan itu untuk Jimin". Yoongi tersenyum, menanti hari esok dengan tak sabaran. Padahal kan hari baru jam 8 pagi. "Eonni, ayo kita kunjungi Seokjin-eonni. Mungkin dia sudah baikan". Jungkook berdiri dari sofa dan mengangkat mangkuk-mangkuk dan gelas kotor ke arah dapur. "Baiklah, aku pulang dulu sebentar. Nanti aku ke rumahmu." Yoongi beranjak dari sofa dan berjalan ke pintu rumah Jungkook.
"Eonni, kenapa pulang? Kau hanya harus berdandan sedikit, kan?".
Jungkook menatap Yoongi yang kini tengah berjalan ke arah pintu depan rumah Jungkook sambil mengikat rambutnya. Yoongi menghiraukan ucapan Jungkook tadi, dan hanya membalasnya dengan lambaian singkat dan segera menghilang di balik pintu, membuat Jungkook menggeleng pelan dan memulai kegiatan mari-mencuci-piring nya.
TBC/DELETE?
AUTHOR'S NOTE:
ANNYEONGHASEYO~ rainbowtae imnida :v. Duh, kalau ada username nya yang sama, maaf ya. Biar aku yang ganti deh wkwk :v. Oh ya, aku author baru banget di ffn. Tapi kalau baca doang sih udah lama :v. Mungkin kalau tulisannya agak aneh, mian ne?. Lagian ini upload nya pake hp pula :v. Oh ya aku 03line. Ada yang sama mungkin? :v. Oh ya, aku harap untuk ff ku yang pertama ini, mohon di review ya, follow atau favourite juga boleh :v. Tapi aku rasa ff ini terlalu abal huhu :". Idenya juga mainstream -". Kalau ada ide ceritanya yang sama, maaf ya :v. Aku gak bermaksud niru kok. Soalnya ini asli dari pikiran sendiri :v. Ini semuanya hasil imajinasiku wk :v. Dan itu kadonya Jungkook sama Yoongi apa pula -". :v. Dan itu adegan ngarah mesumnya -". Duh aku khilaf :v. Aku gak suka genderswitch sih sebenarnya, tapi gimana gitu ya kalau aku bikin fanboy :v. Udah ya, sekian dulu. Maafkan ff gaje ini ya? Mind to review? :3.
