A/N:

Heyo! dheeSafa datang lagi membawa fanfic Naruto dengan pairing NaruHina, lagi... GO NARUHINA! XDDD

Ini sebenarnya cuma 25 kalimat... tapi, saya bingung karena ada beberapa yang harus ditambah jadi... ya, kuganti... lol.

semoga fanfic ini tak membuat anda menderita sakit mata =_=b enjoy!

Summary:

Tentang 25 cerita/kalimat pendek yang tak penting dan biasa, tapi sangat berarti bagi hubungan mereka.

Rating:

K - T

Pairing(s)/Character(s):

Naruto dan Hinata of course. Slight NaruSaku dan SasuHina XD lol, cinta segiempat

Genre:

Romance, Friendship, Hurt/Comfort, Angst, Humor (tapi garing) dll.

Warning:

Ada yang AU/Modern, (mungkin) menyimpang dari cerita sebenarnya, Skip-time, Fluff, OOC, gaje, abal, blah, blah, blah...


dheeSafa presents:

Lavender Field at Sunny Day

A Naruto oneshot with 25 sentences/themes/short stories about NaruHina


Shy

Pertama kali mereka berdua bertemu, mereka hanya terdiam, tak tahu mau berbicara. Mereka malu.

Blush

Setiap kali Naruto mendekat, semburat merah pasti langsung memenuhi wajahnya.

From Afar

Saat itu, dia hanya bisa melihatnya dari kejauhan. Menatapnya dengan penuh rasa ingin tahu, kapan ia dapat menggenggam tangan besar tapi lembut itu.

Blanket

Saat gadis itu terbangun dari tidurnya, dia sadar kalau laki-laki itu sedang tertidur saat ia menyelimutinya. Terbukti dengan selimut yang menyelimuti tubuhnya, lengan khas laki-laki yang masih menggenggam erat selimut melingkar di lehernya, dan wajah polos yang sedang tertidur di atas bahunya.

Onigiri

"I-Ini, Na-Naruto-kun," kata Hinata sambil menyerahkan bungkusan onigiri. Naruto melihat bungkusan itu dengan wajah kebingungan, "Ini buat apa?" Hinata menundukkan wajahnya. "U-Untuk Hari Valentine?"

Lollipop

Hinata mengambil lolipop rasa anggur dari tangan Naruto sambil bertanya, "I-Ini buat apa?" Pertanyaan yang sama. Naruto tersenyum lebar, "Balasan untuk onigiri-mu. Ini 'kan White Day!"

Handphone

"Err... Naruto-kun? Kenapa fotoku jadi wallpaper telepon genggammu?"

Orange

Jika melihat seseorang sedang membuka kulit jeruk dengan pelan, dia jadi seperti melihat dia disaat ia membuka hati laki-laki berambut jingga tersebut pada dirinya.

Emotionless

Naruto selalu berusaha untuk membuat wajahnya kelihatan seperti tak berekspresi, setiap kali ia melihat gadis itu berbicara dengan rival sekaligus sahabat terbaiknya.

Pervert

Naruto selalu berpikiran mesum seperti Jiraiya jika ia sedang melihat Hinata memakai rok mini-nya.

Gravity

Setiap kali ia mencoba menjauh dari Naruto, pasti ada sesuatu yang membuat ia kembali mendekatinya.

Broken

Hati Hinata hancur saat ia secara tak sengaja melihat Sakura sedang memeluk erat Naruto.

Replacement

Saat tahu Sakura menyukai Sasuke, Naruto berharap ada seseorang yang akan menggantikan Sakura. Kandidatnya cuma satu orang. Hinata.

Cherry Blossom

Bukannya ia benci dengan bunga Sakura. Hanya saja, ia tak ingin melihat bunga Sakura yang berguguran itu. Karena, bunga Sakura itu mengingatkannya padanya saat Naruto mengungkapkan perasaannya pada Sakura.

Rain

"Kenapa kau suka hujan, Naruto?"

"Karena kau seperti jemuran!"

"Err... Apa hubungannya jemuran dengan aku?"

"Kamu pasti kedinginan jika hujan membasahimu tanpa ampun, seperti Sasuke. Tapi, kau akan menemukan kehangatan dari matahari yang membuatmu merasa lebih baik, seperti aku!"

Sensitive

Sifat buruk Naruto, tidak sensitif alias tidak peka terhadap perasaan orang lain. Termasuk, mengenai perasaan Hinata.

Girls Power

Kekuatan setiap wanita. Selalu sabar, tegar dan setia menunggu demi sesuatu yang ia percayai. Dan, Hinata mempunyai kekuatan tersebut.

Cry

Kalau boleh jujur, Naruto akan menumpahkan semua perasaan sedihnya jika Hinata meninggalkan alam dunia melalu satu cara. Menangis.

Ballad

Setiap malam, Naruto menyelinap ke rumah Hinata, duduk di balkon kamar Hinata, demi mendengar balada-balada yang dinyanyikan oleh Hinata. Dan dia melakukan itu semua tanpa sepengetahuan Hinata sendiri.

Kiss

Ciuman pertama mereka dilakukan karena suatu insiden. Ciuman ketiga mereka dilakukan karena keinginan sendiri, tapi masih canggung. Diciuman kelima, mereka sudah mulai terbiasa dengan bibir satu sama lain. Dan, diciuman kesepuluh, ciuman lembut itu berubah menjadi agresif; french kiss.

Selfish

"N-Naruto-kun itu milikku seorang!" teriak Hinata pada gadis sebayanya yang berambut merah jambu itu. Untuk pertama kalinya, Hyuuga Hinata yang terkenal dengan sifat pemalunya, akhirnya bersikap egois.

Diary

Naruto tak dapat menolong jika ada sebuah seringai muncul di wajahnya setiap kali ia membuka lembaran kertas berisikan tulisan Hinata mengenai dirinya.

Pillow

Di saat ia berbagi tempat tidur dengan Naruto, lengan Naruto ia tiduri layaknya bantal kepala dan badan Naruto ia peluk layaknya bantal guling.

Midnight

Naruto memberitahu perasaannya pada Hinata saat tengah malam, dimana cahaya rembulan yang bergabung dengan cahaya bintang menyinari mereka berdua. How romantic. Tapi, malam yang romantis itu terpaksa berhenti di saat hujan mengguyur Konoha.

Paint

"Eh, lihat lukisan itu, Naruto-kun? Cantik, ya?"

"Benar. Lukisan itu seperti kita berdua."

Suasana dimana udara bernyanyi pelan, menggoyangkan batang-batang bunga laviondia/lavender dengan lembut, cahaya matahari yang membuat kumpulan bunga tersebut berkilau, serta langit biru cerah yang ditemani oleh beberapa awan kelabu berukuran kecil terlukiskan di atas kanvas putih.

Lukisan mereka sama seperti hubungan mereka.

Indah. Spesial. Mempesona.

Lavender Field at Sunny Day, itu nama lukisannya.


Selesai dalam satu setengah jam? HORE! *dance gaje* lol.

bagian yang paling ilfil di Kiss == paling nyaman ditulis Handphone paling gak napsu Broken (sumpah, saya dapat stiker bergambarkan peristiwa ini dua tahun lalu -_- Poor Hinata) paling aneh Rain. -_-

oh, btw, baca ya Room 244, fic pertama saya disini! #numpangpromo XDD

oh, dan boleh saya minta tolong untuk tidak manggil saya senpai? saya agak merasa gak nyaman dengan sebutan itu. saya ini masih 12 tahun -dan secara tak sengaja melanggar peraturan FFn- DDX! saya ini hormat sama setiap author, karena saya yakin kalian semua ini pasti lebih tua dari saya. Jadi, ini hanya masalah umur. Pokoknya, jangan pernah manggil saya SENPAI! Sebagai gantinya, panggil saya, Ai, mage, atau dheechan.

Ingat, jangan senpai. *ditendang*

Maaf kalo banyak typo, gaje banget, lebay gila, menyimpang dari cerita sebenarnya (berhubung saya udah gak tertarik nonton Naruto sejak setahun yang lalu XDD), karakternya OOC, bikin gak ngerti, dll.

Terima kasih sudah membaca! :D

Mohon review atas fanfic gaje ini...

naamuu...

oWov

~dheeSafa