[a/n] based on "Now, He is in Love", comic by Haruka Fukushima, aku ngetiknya sambil denger lagu Taeyeon yang When I was Young '-'

.

.


.

.

.

Hanya lima detik aku memiliki mu

.

.

.

Kim Donghyun

x

Im Youngmin

.

.

.

" 5 seconds "

.

.

Kim Donghyun tersenyum simpul melihat seseorang yang kini sedang tertawa indah tak jauh di depannya. Namanya Im Youngmin, senior nya di sekolah.

"aku harus pergi, kita bisa kumpul lagi lain waktu" youngmin pamit pada junior nya di klub musik. Ia beranjak dari tempat nya dan berpapasan dengan Donghyun yang berdiri tiga langkah dekat meja nya.

"oh , hai donghyun" sapa nya, ia tersenyum pada donghyun. Senyuman yang membuat donghyun lupa akan dunia tempat ia berpijak.

"hai hyung" balas donghyun ikut tersenyum. Youngmin berlalu, dan donghyun masih menatap punggng sempit itu.

Youngmin itu bagaikan pusat dunianya. Ia menaruh seluruh kehidupan didalamnya.

Hanya lima detik aku memilikimu,hyung

.

.

Sejak lama , sudah sejak lama donghyun mengangumi pemuda itu. Rasa kagum yang menarik seluruh atensi nya. Ia tak bisa berpaling. Youngmin begitu sempurna untuk dilewatkan. Setiap senyumnya membuat donghyun mengukir lengkungan indah dibibirnya. Setiap tawanya membuat dada donghyun menghangat. Setiap kata yang diungkap nya membuat donghyun mengabaikan sekitarnya.

Keberadaan youngmin terlalu special bagi donghyun.

Tapi , donghyun hanya selalu punya lima detik.

Tidak lebih.

.

.

Donghyun masuk kedalam gerbong kereta dengan terburu, napasnya tersengal. Hampir saja ia terlambat dan ketinggalan kereta terakhir menuju rumahnya.

Donghyun berdiri berpegangan pada pegangan, mengatur napasnya tanpa sadar pusat dunianya kini ada dihadapannya.

"hai donghyun" suara lembut itu menyapa indera pendengaran donghyun. Donghyun mengangkat wajahnya, ia ingin tersenyum, tapi ia menahannya.

"hai hyung"

Tak ada suara lagi.

Ayo bicara lagi hyung

"kau bisa duduk" kata youngmin. Menyadarkan donghyun bahwa ada space kosong disebelah senior favoritnya.

Dengan ragu donghyun duduk di sebelah youngmin.

Jemarinya panjang dan lentik

Donghyun mengamati jari-jari youngmin, ia tak pernah sedekat ini dengan youngmin. Kulit youngmin putih, sepertinya halus. Donghyun ingin menyentuhnya, sungguh ia ingin.

"kau biasa pulang sendiri?" tanya youngmin, donghyun hanya bergumam mengiyakan.

Lima

Tak ada suara lagi, donghyun sangat ingin mendengar nada lembut yang selalu youngmin lontarkan. Pemuda Im itu tak pernah berkata kasar maupun membentak. Salah satu sisi yang amat disukai donghyun.

Empat

Donghyun berjengit kaget, ketika pundak kiri nya terasa lebih berat. Itu youngmin, youngmin menyandarkan kepalanya di pundak donghyun. Ia terlelap, wajah tidur nya yang nampak lelah entah mengapa terlihat begitu cantik. Seakan-akan seluruh kebaikan ada dalam dirinya, meski donghyun yakin benar adanya.

Tiga

Donghyun menatap youngmin, ia tak bisa untuk tak tersenyum. Kim donghyun memuja wajah indah youngmin.

Dua

"biarkan sedikit lebih lama, ku mohon" gumam donghyun pelan.

Satu

Donghyun tersenyum kecut, kereta berhenti dan youngmin pamit untuk pergi lebih dulu. "lima detik, lagi-lagi aku hanya memiliki mu selama lima detik"

.

.

Donghyun memetikkan gitar nya, menyanyikan banyak lagu bernada sendu, ia diruang music, hanya seorang diri.

Bisakah donghyun berharap untuk waktu yang lebih lama. Enam detik misalnya.

Tidak—donghyun tak sebaik itu.

Setiap petikan gitarnya , wajah tersenyum youngmin selalu menyapanya. Senyum hangat yang menenangkan hatinya.

Donhyun ingin lebih.

Ia ingin lebih dari sekedar lima detik.

Boleh kah donghyun berharap?

Bolehkah donghyun memaksa?

Ia ingin jadi egois hari ini. ia ingin mengkhianati lima detik indah yang selalu menemaninya.

Suara pintu ruang music terbuka, sosok yang selalu donghyun rindukan ada disana. Dengan senyuman yang selalu hadir dalam mimpi donghyun. Senyuman yang hadir ketika ia mimpi indah, senyuman yang hadir untuk menenangkannya ketika ia mimpi buruk.

Eksistensi youngmin amat berpengaruh untuk hidup donghyun.

Dia dunianya, apalagi? Tak ada yang bisa membantah.

"kenapa memanggilku?" tanya youngmin lembut.

Donghyun meletakkan gitar nya, ia berdiri dan menghampiri youngmin. Memeluk pemuda itu erat.

Donghyun berucap pelan tepat di telinga Youngmin, "aku menyukai mu hyung"

Lima

"rambut ini, jari tangan ini—"

Empat

Tiga

"ingin rasanya jadi milik ku—"

dua

"terima kasih—" –donghyun melepas pelukannya, tersenyum melihat youngmin yang mematung.

Satu

"dengan begini aku bisa melupakanmu—hyung" donghyun pergi setelahnya.

Hahah. Donghyun tidak mungkin merebut kekasih orang kan?

.

.

.

-fin

.

.

.


di komik tokoh nya ga jadian, iyalah senpai nya udah pacaran ,sama kakaknya pula '-'

aku sedang ingin memisah kan dongpaca :(

ga tega tapi pengen,duh.

abis nya setelah baca ulang komik itu , aku kepikirannya sama dongpaca '-'

hari ini donghyun ikutan Shape of Me, aku ga kuat :(