Back Hug
.
.
.
Cast :
Xi Luhan
Oh Sehun
Kim Jongin
Do Kyungsoo
Park Chanyeol
Byun Baekhyun
.
Please Enjoy ~
.
.
.
ByeolBaek
.
.
.
.
"Mata itu menghipnotisnya, tatapan itu seakan mengajaknya untuk mendekat, pelukannya yang hangat, suaranya yang lembut, dan semua kata-kata manisnya, seakan membuat Luhan menjadi orang yang paling beruntung di dunia"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Icheon Airport, 23 March 2014
Luhan menginjakan kakinya di kota Seoul, ia tersenyum bahagia karena mulai saat ini ia tinggal bersama Gege-nya, Kris.
Pemuda manis berambut dark choco itu mendudukan dirinya di kursi, Gege-nya akan menjemputnya sebentar lagi. Ia mengetuk-ngetukan kakinya ke lantai, ia sudah tak sabar untuk menemui Gege-nya setelah 6 tahun lamanya mereka berpisah.
"Luhan-ah!" Sebuah seruan mengejutkannya. Luhan menengok, ia tersenyum saat mendapati Gege-nya berdiri tak jauh darinya sembari melambaikan tangan. "Gege .." Luhan tersenyum lalu bangkit dari kursi yang ia tempati.
Kris mendekti Luhan lalu memeluk sang adik, tak dapat ia pungkiri ia sangat merindukan adiknya yang manja dan cengeng ini -menurutnya-. Kris tersenyum lalu melepaskan pelukannya "Ada apa kau datang kemari?" Tanyanya. "Mama dan Baba menginginkan aku hidup mandiri, dan kata mereka kau harus menjagaku selama aku berada disini" Ucap Luhan.
Kris terkekeh pelan "Apa kau yakin kau bisa mandiri tanpa Mama dan Baba?" Candanya. Luhan mengangkat bahunya acuh "Tak ada salahnya untuk mencoba, bukan?" Ucapnya seraya tersenyum.
Kris mengacak rambut Luhan pelan "Ayo kita pergi ke apartementmu yang sudah ku siapkan" Kris menenteng salah satu tas yang dibawa Luhan. "Eh? Apartemenku? Kupikir aku akan tinggal bersamamu"Ucap Luhan.
Kris memutar bola matanya malas "Bagaimana kau bisa mandiri jika kau tinggal bersamaku? Jika kau ingin mandiri, kau harus melakukan segala sesuatu sendiri, termasuk tinggal sendiri" Ucap Kris, lalu ia berjalan mendahului Luhan. "Trimakasih, Ge" Luhan tersenyum lalu mengikuti Kris dari belakang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Luhan menatap kagum pada apartement yang akan ditempatinya, setelah Gege-nya pergi ia langsung berteriak kegirangan dan mengunci pintu apartemennya, kemudian ia menelusuri setiap sudut apartement miliknya itu, Luhan tak henti-hentinya menggumamkan kata "Indah sekali" "Interiornya cantik sekali" dan sebagainya.
Setelah puas mengitari seluruh sudut apartemennya, Luhan merebahkan dirinya disofa. "Aku tak percaya ini" Gumamnya sambil menatap langit-langit apartemennya. Kemudian, ia menatap sebuah surat yang ada dimeja lalu mengambilnya,"Byeol Art University". "Byeol Art University ... Universitas khusus untuk seni yang hanya diperuntukan untuk Pria .. Ada berbagai macam bidang, menyanyi, seni musik, teather, artistik, akting, dance, dan lainnya." Luhan membaca kalimat yang ada disurat itu. "Jadi, apa ini universitas baru ku? Sepertinya cukup menarik" Luhan tersenyum sembari membaca berbagai macam bidang lainnya yang bisa ia ikuti.
'Ting .. Tong'
Luhan menoleh kearah pintu, lalu ia berjalan kearah pintu.
'Cklek'
Luhan membukakan pintu, "Nu-Nugu se-seo?" Tanyanya pada seorang namja manis yang sedang menunduk. Namja manis itu mengangkat kepalanya "Annyeong tetangga baru, Baekhyun Imnida" Namja itu tersenyum riang seraya memperkenalkan dirinya.
Baekhyun masih memasang senyuman riangnya "Ah iya, aku membawakan sesuatu untukmu" Baekhyun menengok kearah kiri "Chanyeol-ah! Cepat bawa hadiah untuk tetangga baru kita!" Triaknya.
Luhan menatap heran pada Baekhyun, tak lama datang seorang namja tampan yang sedikit imut membawa sebuah kotak di tangannya.
Baekhyun tersenyum lalu menyerahkan kotak yang dibawa namja tinggi itu pada Luhan "Nah, ini kue buatanku dengan Chanyeol, semoga kau menyukainya ^^" Ucap Baekhyun.
Luhan menerimanya dengan gugup "Ahh, Ga-gamsahamnida" ucapnya. Baekhyun tersenyum lalu mengangguk "Ahh, perkenalkan ini Namjachingu-ku ^^ Namanya Park Chanyeol, kau bisa memanggilnya Chanyeol ^^" Ucap Baekhyun seraya memperkenalkan namja yang ada disebelahnya.
Luhan tersenyum lalu mengangguk "Salam kenal Baekhyun-sshi Chanyeol-sshi ^^" Baekhyun mengangguk "Ne ^^" Ucapnya.
Chanyeo menyikut Baekhyun pelan "Sttt ... Baekhyun-ah, apa kita jadi pergi ?" Chanyeo berbisik pada Baekhyun namun masih bisa terdengar oleh Luhan. Luhan tersenum kecil mendengarnya.
Baekhyun menepuk jidatnya "Ahh, mianhae Luhan-ah, kami masih ada urusan, lain kali kami akan berkunjung lagi ^^ sampai jumpaaa" Baekhyun dan Chanyeol berpamitan lalu pergi.
Luhan menatap kotak yang ada di tangannya "Kue ya? Kebetulan sekali aku sangat lapaaar~" Luhan tersenyum lalu masuk kedalam apartementnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
Luhan menatap langit-langit kamarnya, hari sudah malam. "Hari sudah malam !" Ia terlonjak bangun lalu menepuk jidatnya. Ia melupakan pesan Gege-nya tadi.
FlashBack
Luhan dan Kris memasuki apartement yang akan ditempati Luhan "Cha, ini apartement milikmu. Baik-baiklah disini, dan jika kau ingin berbelannya atau membeli sesuatu, pakailah ini" Kris memberi Luhan sebuah Kartu Kredit dan ATM yang sudah ia daftarkan atas nama Luhan "Ahh iya, ada salah satu temanku disini, ia lebih muda darimu, namanya Oh Sehun. Ia tinggal di apartement nomor 213, ia yang akan menjagamu selama kau disini, aku terlalu sibuk untuk menjagamu" Ucapnya.
Luhan memutar bola matanya malas "Cih! Sok sibuk sekali!" Cibirnya. Kris terkekeh pelan "Nanti malam kau datanglah ke apartementnya, aku menitipkan sesuatu padanya" Kemudian ia mengacak rambut Luhan "Aku pergi dulu ne? Jika ada apa-apa, kau bisa hubungi aku ataupun Sehun" Kris memeluk Luhan sesaat lalu mengecup dahinya dan pamit pergi.
FlashBack End
Luhan bergegas mengganti pakaiannya, kemudian ia keluar dari apartement lalu menguncinya.
"Apartement nomor 213" Luhan terus bergumam seraya melihat nomor dari setiap pintu apartement yang ia lewati. "210, 211, 212, 200 ... 13!" Luhan berseru senang telah menemukan apartement milik teman Gege-nya.
Dengan gugup, ia menekan belnya.
'Ceklek'
Pintu terbuka, Luhan menunduk "Nuguseo?" Sebuah suara terdengar di indra pendengarannya, dengan perlahan ia mengangkat kepalanya, mata mereka bertemu. Dan entah mengapa, Luhan sepertinya terpesona pada tatapan matanya yang tajam.
"A-Aku ... Apa kau temannya Kris-ge? Aku Luhan, adiknya. Tadi siang ia menyuruhku datang kemari, untuk mengambil sesuatu" Ucap Luhan, entah mengapa ia menjadi sangat gugup.
Namja tampan di depannya tersenyum, Luhan semakin terpesona karnanya "Ahh, jadi rupanya kau adik Kris-gege, perkenalkan aku Oh Sehun" Ucapnya. Luhan tersenyum lalu mengangguk "Ja-jadi .. Apa yang kris-ge titipkan?" Tanyanya. Sehun mengangguk pelan "Silahkan masuk.." Ucapnya seraya mempersilahkan Luhan untuk masuk.
Luhan memasuki apartement Sehun, ia menatap sekelilingnya "Rapih sekali" Gumamnya. Sehun mengajak ia untuk duduk di sofa, lalu meninggalkannya menuju dapur.
Tak lama kemudian Sehun membawa dua buah cangkir teh untuk mereka "Silahkan diminum, maaf aku tak bisa membuat apa-apa untukmu" Ucapnya. Luhan menggeleng "Tak apa, lagi pula aku hanya akan mengambil sesuatu yang Kris-gege titipkan padamu" Jawabnya sambil tersenyum.
Sehun mengeluarkan sesuatu dari sakunya, sebuah kalung perak berliontin batu kristal berwarna biru langit"Kris-ge menitipkan ini" Ucapnya sambil menyerahkannya pada Luhan.
Luhan menatap Sehun tak mengerti "Ini?" Tanyanya. Sehun mengangguk "Yeah, ia menitipkan itu. Katanya, kalung itu kalung pasangan miliknya dan kekasihnya yang dulu menghilang entah kemana karena sebuah kecelakaan udara. Bedanya, milik kekasihnya berwarna biru sphire dan jika ada orang yang menemukan pasangannya, ia akan memberikan apapun untuk orang itu karena telah menemuka kalung milik kekasihnya yang hilang" Ucapnya. Luhan mengangguk mengerti.
Mereka terdiam, suasana mereka berdua tiba-tiba canggung. "Eum .. Sehun-sshi, sepertinya aku harus pulang .." Ucap Luhan. Sehun yang sedari tadi menatap ke bawah, kini menatap Luhan "Apa perlu kuantar?" Tanyanya. Luhan tersenyum lalu menggeleng "Tak usah, lagipula apartementku juga ada dilorong ini" Ucapnya.
Keduanya berdiri lalu berjalan hingga pintu "Eum, trimakasih tehnya, Sehun-sshi" Luhan tersenyum. "Ne, apa kau yakin tak mau diantar?" Tanya Sehun. Luhan menggeleng "Tidak, trimakasih" Ucapnya sambil tersenyum. Sehun mengangguk mengerti "Baiklah, hati-hati" Ucapnya.
Luhan mengangguk lalu pamit pergi pada Sehun. "Tunggu." Sehun mencegal tangan Luhan saat Luhan hendak berbalik. Luhan menatap Sehun, pandangan keduanya kembali bertemu "A-Ada apa?" Tanyanya. "Jika kau butuh apa-apa, hubungi aku. Aku diberi tugas oleh Kris-ge untuk menjagamu" Ucap Sehun. Luhan menunduk "Ba-baiklah" Ucapnya gugup.
Sehun melepas genggaman tangannya pada tangan Luhan "Hati-hati" Ucapnya. Luhan mengangguk lalu pregi sambil menunduk.
Sehun diam didepan pintu apartmentnya, ia menatap Luhan yang kini sudah mulai memasuki apartementnya. Ia masih menatap kearah apartement Luhan, meskipun namja manis itu sudah memasuki apartementnya. "Namja yang manis, sepertinya aku menyukainya" Gumamnya, namun kemudian ia menggeleng 'Kau ini kenapa Oh Sehun? Dia namja' Batinnya.
Ia terkekeh hambar "Hh, ada ada saja aku ini ..." Gumamnya lalu memasuki apartementnya.
Luhan mendudukan dirinya di atas sofa, ia menatap ke atas. "Kenapa saat menatap matanya aku tiba-tiba gugup?" Pikirnya. Ia menggeleng "Apa mungkin aku menykainya?" Tanyanya pada dirinya sendiri.
Luhan mengacak-acak rambutnya frustasi "Akh! Molla!" Ucapnya lalu ia berjalan kearah kamarya untuk mengistirahatkan tubuhnya.
.
.
.
.
Pagi menjelang, Luhan bangun dari tidurnya. Ia menguap lalu melirik jam "Pukul 06:45 .. Pagi sekali .." Ucapnya sambil mengucak-ngucak matanya. Kemudian ia berjalan kearah balkon kamarnya lalu menghirup udara luar "Hnn .. sejuknya ~" Gumamnya. Ia bisa melihat taman kota dari sini (karena memang letak taman kota tak jauh dari gedung apartementnya).
Ia pun masuk kedalam apartementnya kembali, lalu mengambil handuk dan mandi.
.
.
.
Luhan menatap dirinya di cermin, ia sedikit memperbaiki pakaiannya. Bagaimanapun ia tak mau terlihat buruk di hari pertamanya masuk universitas, pikirnya. Pakaian yang ia pakai cukup simpel, sebuah topi bundar berwarna merah di tata diatas kepalanya, kardigan berwarna belang (kuning, merah, hitam) dengan kaus berwarna putih sebagai dalamannya, celana denim menggantung di pinggangnya dan sangat pas dengan kakinya, dengan alas kaki sepatu kets berwarna putih, dan tas bermerek MCM berwarna cream menggantung di punggungnya.
Luhan tersenyum melihat dirinya "Hufftt ~ Oke! Aku pasti bisa!" Ucapnya menyemangati dirinya sendiri.
Luhan melirik jam tangannya, gegenya pasti sudah menunggunya diluar. Dengan senyuman manis dipagi hari, Luhan mengawali harinya.
.
.
.
.
.
Luhan telah sampai didepan Universitasnya, ia keluar dari mobil milik Kris. "Gege, trimakasih telah mengantar ku" Ucapnya. Kris tersenyum "Sepulang kuliah, kau akan kujemput" Ucapnya. "Aku bisa pulang sendiri, ge" Luhan mengembungkan pipinya. Kris terkekeh pelan "Aku tak mau mengambil resiko jika kau hilang, bisa-bisa Mama dan Baba membunuhku" Ejeknya. Luhan menatap Kris "Tapi aku sudah hafal jalannya~ Aku bisa pulang sendiri ~" Rengeknya. Kris menggeleng "Tidak. Kau akan ku jemput." Ucapnya. Luhan memutar bola matanya malas "Hh! Terserah"
.
.
.
.
.
Byeol Art University
Luhan memasuki kelasnya, setelah tadi ia melapor kepada kepala yayasan dan diajak berkeliling universitas, kemudian ia diantarkan menuju kelasnya.
"Annyeonghaseyo .. Xi Luhan imnida, saya adalah pelajar pindahan dari China. Senang bertemu kalian, mohon bantuannya teman-teman ~" Luhan memperkenalkan dirinya sembari tersenyum. "Baiklah Luhan-sshi, silahkan duduk di sebelah Kyungsoo disana" Seonsaengnim menunjuk sebuah bangku kosong yang ada di sebelah seorang namja manis yang sedang tersenyum kearahnya. "Ne ~" Kemudian Luhan berjalan kearah bangku tersebut dan kelaspun dimulai.
.
.
.
.
.
Luhan membereskan buku-bukunya, kelas pertamanya sudah selesai. "A-annyeong .." Sebuah suara membuat ia menengok "Ne?" Tanyanya saat mendapati namja manis yang bernama Kyungsoo (seingatnya) tengah tersenyum padanya. "Eumm, selamat datang disini Luhan-sshi, aku harap kita bisa berteman baik. Namaku Kyungsoo" Ucapnya sembari tersenyum lalu mengulurkan tangannya. Luhan tersenyum lalu menjabat tangan Kyungsoo "Aku harap kita menjadi teman baik Kyungsoo"Ucapnya. Kyungsoo mengangguk.
.
.
.
.
.
.
.
To Be Countinue ~
Annyeong ~ :3 mungkin ada yang udah pernah baca fict ini, ini sengaja disetting ulang, hehehe ^^'v
Walau nggak terlalu banyak berubah sih, kkk ~ ^^v
ByeolBaek harap, kalian suka ~ :3
Review Jusseo ~
