Disclaimer: Masashi Kishimoto
yatagarasu23 (prev;kakashillua)
WARNING (!) Typo, Gak terlalu mengutamakan EYD, jangan baca FIC ini saat sedang MAKAN.
Don't Like Don't Read!
FLAME? Burn yourself
X
Jadi guru TK itu susah ternyata, gak cuma bimbing anak-anak tapi juga harus ngajarin dan ngawasin anak-anak. Apalagi anak-anaknya pada berisik, bau ompol, suka nangis, suka hancurin barang-barang, dan yang paling parah nih, suka eek di celana. Itulah kalimat yang ada di pikiran Sabaku Gaara.
Siapa yang taukah gerangan? Kalau Sabaku Gaara, si cowok stoic, irit ngomong, kelakuan kayak preman, ternyata adalah guru TK. Demi sempaknya Fugaku yang gak pernah dicuci! Gaara aja sampai bingung kenapa dirinya harus jadi guru TK? Yang dia dulunya cita-cita kepengen banget buat game, eh malah sekarang jadi guru TK. Ini semua karena Bundanya! Siapa lagi kalau bukan Bunda Karura.
Gaara cuma menghela nafas aja ngeliatin kelakuan bocah-bocah tengil yang berlarian didepannya.
"Anak-anak, ayo masuk ke kelas! Waktu istirahat sudah habis." Teriak seorang wanita berambut indigo panjang dengan pipi chubby kemerehan sambil tersenyum melihat kelakuan anak-anak didiknya.
Seenggaknya masih ada yang bening, pikir Gaara.
"Baik bu guru!" Jawab mereka serentak langsung berlarian masuk ke dalam kelas.
Gaara berdiri dari duduknya sambil menepuk-nepuk celananya yang terkena debu. Dengan sigap ingin masuk ke kelas, langkahnya terhenti karena melihat bocah cowok berambut coklat jabrik sedang berdiri didekat pohon.
Dilihat dari mukanya tu anak, mukanya kayak lagi gregetan, ngepalin dua tangannya sambil gigi-giginya digretakkin. Wah wah, Gaara tau nih tanda-tandanya tu anak lagi ngapain. Karena Gaara adalah guru yang baik –menurut dia- sayang anak-anak, pemimpin keluarga, cowok sejati, menyayangi bunda, rajin menabung dan tidak sombong, langsung saja Gaara menghampiri anak itu.
"Inuzuka, ngapain?" tanya Gaara. Ia berjongkok agar tingginya setara dengan anak yang bernama Inuzuka tadi. Yang ditanya masih konsentrasi sama pekerjaanya, sekarang mukanya udah merah banget sampe keringet dingin, pipi chubby-nya nambah chubby karena dia masih menggertakkan gigi-giginya.
"Ngggggg... Nggggggg." Hanya itu yang keluar dari mulut anak tak berdosa itu.
Mayday! Mayday! Gawat! Kata anak IPA sih 'sedang mengeluarkan sisa-sisa pencernaan yang tidak berguna lagi bagi tubuh melalui anus, dan berbuahlah coklat yang gak enak diliat atau bisa disebut feses' intinya sih ni anak beol! BEOL!
'Pretttt...prettt..' nah loh, suaranya udah keluar. Kalau ada suara, pasti bau pun ikut keluar, karena tekanan dari dalam tubuh juga mengeluarkan bau *teori ngasal-ngasalan*.
Gilak bauk banget
Gaara langsung menutup hidungnya, takut hidungnya hilang kayak si kepala lancip –patrick-. Muka Gaara udah sepet bangettttttt kayak dikucek abis-abisan. Si Kiba –sebutan akrabnya- ga peduli amat sama gurunya yang udah kebauan karena ulah pantatnya. Bahkan dia masih saja melanjuti pekerjaannya.
Karena sekali lagi Gaara adalah guru yang baik, sayang anak-anak, pemimpin keluarga, cowok sejati, menyayangi Bunda, rajin menabung dan tidak sombong, Gaara langsung menggendong anak itu dan berlari menuju MCK atau Mandi Cuci Kaskus.
Dengan sigap, Gaara langsung pelorotin aja celana tu anak. Kiba malah sekarang mukanya udah lega, kayaknya sudah selesai acara beolnya.
Hoekkkkkk...
Muka Gaara sudah gak berbentuk lagi. Maksudnya, raut mukanya itu loh, masem banget. Dengan berkali-kali Gaara coba nutup idungnya pakek tangannya, tapi gak bisa, dia harus memegang anak itu biar gak kepeleset, kan lantainya licin.
Alhasil, kerah bajunya dijadikan penutup hidungnya. Sekali lagi, dengan bijaksana, Gaara langsung saja menyiramkan air ke pantat anak itu, atau istilah kerennya nyebokkin. Tangan Gaara nyebokkin ke anu-nya Kiba? Engga, engga. Dia Cuma nyiramin air aja, tetapi tangan Kiba yang nyebokkin anu-nya sama pantatnya.
"Nih, sabun." Gaara memberikan sabun ke Kiba untuk menghilangkan bau tak sedap dari fesesnya. Kiba langsung menuruti apa kata gurunya, dia diem aja dari tadi karena takut sama gurunya yang satu ini.
Karena sempaknya Kiba udah gak enak diliat dan baunya udah... Alamakkkjanggg, Gaara mengambil satu kesimpulan, "Kamu gak usah makek sempak, pakek celana aja." Si Kiba cengo melihat gurunya. "Tapi pak, kalo ada yang melortin celana aku gimana?" tanya Kiba.
Itu urusan lu, bukan urusan gue.
"Nanti bapak marahin." Gak mungkinlah Gaara ngomong yang ada di pikirannya dengan anak kecil, bisa-bisa tu anak nangis jerit ngadu ke bapak ibunya. No no no no! Gaara gak mau bikin masalah sama orang tua anak didikannya. Bisa-bisa kacau dan dia bisa dipecat sama bu Konan, ituloh pemilik TK Konoha Ceria.
Gaara langsung mengambil celana Kiba yang ia sampirkan dipundaknya, karena tak ada gantungan, yah jadinya ia taruh saja dipundaknya biar gak basah. Kan Gaara guru yang baik.
"Ini pakek sendiri, bisa kan?"
Enggak jadi deh gelar guru baiknya.
X
Gaara menggandeng tangan Kiba, mereka berdua menuju ke arah kelas. Urusan yang tadi udah complete!
'Ckreekkkk'
Seluruh umat manusia yang ada dikelas langsung menatap ke arah pintu, tak terkecuali si guru yang menurut Gaara bening. Kiba langsung melepas gandengan tangannya dengan Gaara dan langsung berlari duduk dekat teman-temannya.
"Sabaku-san, dari mana saja?" tanya si guru bening menatap bingung ke arah Gaara. Gaara langsung mendekat ke arah si guru bening.
Karena kebauan atau apa, tu guru bening langsung menutup hidungnya melihat ke arah Gaara.
Gaara tersinggunglah, dia melirik ke seluruh kelas. Anak didiknya pada nutup idung, dan si Kiba dijauhin oleh teman-temannya. Kok dijauhin? Padahal kan si Kiba udah sabunan? Yah salahkan ketelitian Gaara dong, dia ngasih sabunnya ke Kiba itu sabun kompas.
Gaara mencium bajunya. Mukanya langsung kecut –lagi-, ternyata bau fesesnya Kiba nempel dibajunya. Kok bisa? Bisa kok, kan Gaara gendong Kiba pas tadi mau ke wc.
Apes banget gue hari ini.
Gaara Cuma tersenyum canggung.
To Be Continued
Haloooo, balik lagi ama fic baru. Padahal fic yang 'what i'm honest' itu mau kulanjutin, tapi tiba tiba ngilang :"( aneh banget. Jadi deh buat fic baru lagi. Disini Gaara jadi guru TK, soal Bundanya yg buat Gaara jadi guru TK itu bakal dijelasin di chp brikutnya. Ak buat dikit dlu tktny bnyk yg gasuka, sorry bhs ny ga baku, krn itulah ciri khas saya hehe.
Kalo ada yg gatau sabun kom*as, tu sabun bauk banget, kayak bauk eek-_- soalnya author prnh disuruh pahat sesuatu ama guru makek tu sabun, nutup idung trs pas mahatnya.
Apa kalian suka? Silahkan di REVIEW ya :"D ak pgn tau reaksi kalian.
Sampai jumpa chp depan!^o^
