Summary:
dia tak pernah menyangka bahwa pertemuannya dengan seorang gadis berusia 6 tahun akan membawanya pada cinta pertama nya.
"sepertinya kau sangat bahagia?"
"Baa-san cantik tou-san"
"hinata"
"na-naruto-kun"
disclaimer Masashi kishimoto
story by kharlyna dattebayo
~BAA-SAN CANTIK~
tampak seorang gadis tengah duduk disebuah bangkuyang terdapat di taman kota, mata gadis tersebut bengkak dan tampak memerah, jejak air mata terlihat dikedua pipinya. Menangis, ya gadis tersebut menangis sepangjang hari, meratapi nasib pecintaannya yang kandas ditengah jalan. Laki laki yang ia anggap dapat membuatnya bahagia,ternyata pergi meninggalkan dirinya dengan memilih wanita lain sebagai pendamping hidupnya. Sakit, itu yang dirasakan Hinata saat ini. 3 tahun menjalin hubunganbersama laki laki tersebut tak pelak meninggalkan bangyak kenangan, dan kenangan tersebut kini hanya menjadi masa lalu yang harus ia lupakan.
"ini" sebuah suara khas anak anak membuat Hinata sedikit terkejut dan mengalihkan pandangannya ke sumber suara
"a-apa?" Hinata tampak bingung dengan apa yang di ucapkan gadis manis_yang sekarang_berada dihadapannya itu
"untuk mu baa-san" ucapnya lagi sambil menyodorkan sebuah sapu tangan berwarna kuning cerah kepada Hinata
"a-arigatou"
"baa-san kenapa menangis? Tou-san bilang jika menangis hanya akan membuat hatisakit, maka jangan menangis" ujar gadis tersebut dengan polosnya, membuat Hinata yang mendengarkan tersenyum kecil
"siapa namamu?" Tanya Hinata
"Naruko"
"naru-can dengar ya? Setiap manusia memiliki masalah masing masing yang tidak dapat dipahami orang lain, termasuk masalah yang sedang baa-san alami, mengerti?"
"tapi Tou-san bolang, masalah sebesar apapun tidak akan selesai hanya dengan menangis"
"kau benar, hanya saja baa-san tidak setegar itu" Hinata menundukan kepalanya
Hening
"Naru juga punya masalah" ujar Naruko si gadis manis yang tengah bersama Hinata
"…hari ini tepat satu tahun Kaa-san meninggal. Satu tahun yang lalu waktu kaa-san meninggal, naru menangis. Tapi Naru menangis bukan karena Naru tidak bias merelakan Kaa-san. Hanya saja, semenjak Naru lahir, Kaa-san tidak pernah peluk Naru, tidak pernah cium Naru, tidak pernah nyanyiin nina bobo ke Naru, sampai tidak pernah masakin makanan buat Naru sama Tou-san. Padahal kan Naru juga ingin seperti anak anak lainnya yang di saying sama Kaa-sannya"
Hinata tertegun mendengar penuturan dari Naruko, betapa tidak, jika dibandingkan dengan masalah yang tengah dihadapinya saat ini, maka, masalah Naruko_si gadis manis yang masih belia_lah yang paling menyedihkan
"… tapi, Tou-san bilang, Naru tidak boleh bersedih, karena Naru masih punya Tou-san yang saying sama Naru, walaupun Tou-san sibuk, Tou-san pasti luangin waktu buat Naru. Dan Naru sangat berterimakasih pada Kami-sama, yang udah jadiin Tou-san sebagai Tou-sannya Naru"
'gadis yang tegar' batin Hinata. Reflex Hinata langsung memeluk tubuh mungil Naruko
"Baa-san tahu? Baa-san cantik sekali, hihi"
Hinata pun ikut tersenyum mendengar pujian dari Naruko
"tunggu sebentar Baa-san" Naruko melepaskan pelukan Hinata, setelah merasakan sebuah benda kotak berwarna hitam, bergetar di dalam tas selempang yang ia gunakan
"haloo Tou-san?" sapa Naruko setelah menekan tombol hijau di benda tersebut_handphone_
"baiklahh,, jaa Tou-san"
"dari Tou-san mu?" Tanya Hinata
"hm! Hari ini Naru dan Tou-san berencana untuk mengunjungi makam Kaa-san. Naru psamit. Jaa Baa-san cantik."
~BAA-SAN CANTIK~
"sepertinya kau sangat bahagia?" Tanya seorang pria yang kini tengah mengemudikan sebuah sedan mewah berwarna putih
"hihi.. Tou-san tahu saja kalau Naru sedang bahagia" jawab gadis kecil disamping pria tersebut
"biar Tou-san tebak! Kau.. dapat pacar yaa?" goda Tou-sannya disertai kikikan ringan
"tentu saja bukan. Naru kan masih kecilTou-san" si gadis yang digoda cemberut
"baiklah baiklah.. maafkan Tou-san. Jadi? Apa yang membuat putrid Tou-san yang cantik ini bahagia, hm?"
"tadi Naru bertemu dengan Baa-sancantik"
"siapa?"
"Baa-san cantik Tou-san!"
"maksud Tou-san, siapa nama Baa-san cantik yang kau maksud itu?"
"tidak tahu!"
"tidak tahu?"
"yang Naru tahu dia itu Baa-san cantik"
~BAA-SAN CANTIK~
Hari berganti setelah Naruko bertemu dengan wanita yang dia sebut sebagai 'Baa-san cantik'. Sama seperti biasanya, hari hari Naruko lalui dengan penuh keceriaan. Diusianya yang ke 6 tahun ini, Naruko semakin mandiri, apalagi untuk mengurusi keperluannya.
Seperti biasa, tepet pukul 12 siang hari, Naruko akan keluar rumah untuk makan siang di luar, padahal dirumahnya makanan apapun tersedia,tinggal sebut saja, dan pelayan akan menyiapkannya. Dasar Naruko dia suka melakukan apapun yang dia suka
Naruko telah rapi dengan baju kuning dilapisi sweeter putih dan memakai rok dengan warna yang senada dengan sweeter yang ia pakai. Rambutnya ia kuncir kuda dengan poni tebal menutupi keningnya, tak lupa bando kuning berbentuk bunga matahari turut menghiasi kepala Naruko.
"Naruko-sama. Mau saya antar?" Tanya seorang maid yang berada dirumah kediaman Namizake
"tidak perlu Saori-obaa-san, hari ini Naru ingin pergi sendiri. Tempatnya tidak jauh dari rumah kok"
"baiklah kalau begitu, tapi, jika nanti hendak pulang, hubungi saya Nona"
"baiklah. Jaa "
~BAA-SAN CANTIK~
Menjadi pemilik sebuah Restauran membuat Hinata mau tak mau harus meluangkan waktunya untuk sekedar mengunjungi Restauran yang di beri nama 'lavender' ini.
Seperti sekarang ini, saking banyaknya tamu, Hinata tidak sungkan untuk turut andil dalam melayani pesanan yang di pesan pelanggan.
Pintu restaurant kembali terbuka, menampakkan gadis manis bernama Naruko dengan senyum 5 jarinya dia segera mencari tempat duduk
"selamat siang, mau pesan apa? Eh? Naru-chan?" pelayan alias Hinata tersebut sudah dapat mengenali gadis yang tengah membaca buku menu, mendengar namanya disebut Naruko dengan segera menolehkan kepalanya
"Baasan cantik?"
~BAA-SAN CANTIK~
Hari ini Naruto pulang dari kantornya lebih awal dari biasanya. Yaa,, apalagi alasannya kalau bukan untuk makan siang bersama putrid tercintanya
"Narukoo,, Tou-san pulang" seru Naruto memanggil putrinya
"maaf tuan, Nona sudah keluar tadi" bukannya Naruko yang dating menghampiri Naruto malah maid yang bernama Saori
"sudah keluar? Kemana dia?" Tanya Naruto
"restaurant lavender. Tadi Nona tidak ingin di temani jadii…"
"tidak apa apa, baiklah aku kesana sekarang"
~BAA-SAN CANTIK~
"Naru-chan kesini sendirian?" setelah mencatat pesanan Naruko dan memberikannya kepada chef. Hinata kembalike tempat duduk Naruko
"iya, 3 kali seminggu Naru suka makan disini"
"lalu kemana Tou-san mu?"
"mungkin sibuk, tapii kenapa Naru baru kali ini melihat Baa-san cantik ya?"
"oh itu, Baa-san memang tidak sering kesini, hanya sesekali saja. Lagi pula banyak pelayan disini, baa-san kan pemiliknya. "
"eh? Ternyata Baa-san cantik ini pemilik restaurant? Naru pikir Baa-san pelayan. Oops"
"haha.. tidak apa apa. Mungkin Naru berkata seperti itu karena baju yang Baa-san pakai mirip dengan pelayan disini ya?"
"iya"
"eeh? Kenapa pesanan naru belum dating ya? Sebentar ya Naru-chan Baa-san ambilkan dulu pesanan mu"
Naruko hanya mengangguk, setelah itu Hinata pergi. Naruko hanya melihat sekelilingnya, yang tentu saja banyak orang. Namun dibanyaknya kerumunan manusia Naruko melihat seseorang yang amat ia kenali
"hei Tou-san!" teriak Naruko memanggil ayah nya. Pria tersebut membalas lambaian tangannya
"kau curang, makan siang tidak mengajak Tou-san" pria tersebut memasang wajah cemberut yang tentu saja dibuat buat
"hehe gomen ne Tou-san, Naru kira tousan sibuk"
"ahh kau ini. Baiklah tou-san maafkan, ngomong ngomong kau belum memesan makanan?"
"sudah. Nah itu dia" Hinata kembali ketempat dimana Naruko berada
"ini pesanannya" Naruto kaget mendengar suara yang sedikit banyak masih dia ingat. Penasaran dengan orangnya, Naruto pun melihat kea rah hinata
"Hinata?"
"eh? Na-Naruto-kun"
To be continue
Mohon saran dan kritikannya yaa minna,,, saya penghuni baru soalnya,, dan belum sepandai kalian dalam membuat fanfik.
