Assalamu'alaikum minna. Saya Kembali Lagi.

Kali Ini Saya Akan Membawakan Fic Multichap pertama saya.

Saya harap para readers mau membaca Fic saya yang Gaje, Ancur, Typo, dan nan Abal ini.

Yah sudah dari pada readers penasaran, lebih baik langsung di baca aja.

~Selamat Membaca.


.

.

.

.

.

Vocaloid & Utauloid ©Crypton Future Media, Yamaha Corp, Etc.

Struggling and passion for love. ©Cyber Lvm.

Rate K.

GaJe, OOC, Typo(s) berserakan, Sulit dimengerti, De eL eL.

Don't Like?, Don't Read!

.

.

.

.

.


Sore itu. Rin menemani kakaknya berlatih basket untuk kejuaraan final, Rin pun duduk di sebuah bangku kayu yang ada di sisi lapangan, matanya terus melihat sekeliling lapangan, sepertinya ia sedang mencari sesuatu. Tiba-tiba, sebuah bola meluncur tepat ke Rin dan mengenai kepalanya.

"Aa, Itai..!" Jerit Rin yang langsung jatuh dari duduknya.

"Sumimasen, Daijoobu Desu ka?" Terdengar suara seseorang.

Rin masih belum jelas melihat orang yang bertanya kepadanya, setelah beberapa menit, baru ia bisa melihat siapa yang bertanya.

"I-Iie, daijoobu desu," Ucap Rin sambil mencoba berdiri. Namun malang karena terburu-buru, ia justru tersandung bola basket yang ada di sampingnya dan kembali terjatuh.

Oliver, Siswa tingkat 3 di Crypton Akademi ia merupakan teman sekelas Kagamine Len yang juga anggota basket Cypton . Ia merupakan wakil kapten tim yang juga memilik banyak penggemar karena memliki tampang yang tak kalah keren di bandingkan Len.

"Hati-hatilah, sebaiknya kadu duduk di bawah pohon itu saja, agar lebih aman" Ucap Oliver yang menunjuk sebuah pohon sakura sambil membantu Rin beerdiri.

"i-iya... terimakasih," Jawab Rin. Ia pun langsung melangkah ke pohon sakura yang ada di sisi lapangan itu.

Di kejauhan, tampak Sekone Tei yang juga duduk memperhatikan anak-anak bermain basket. Tei merupakan teman sekelas Kagamine Len, banyak yang bilang kalau Tei dan Len memiliki hubungan khusus, namun sebagai adik Rin bahkan tidak tahu hubungan kakaknya dan Tei.

Selain Cantik, Tei juga cerdas. Tetapi ia sangat pendiam, ia lebih suka menyendiri dan menhabiskan waktunya di perpustakaan.

Rin Terus memperhatikan Tei yang tatapannya seakan tak lepas dari Len. Setiap lahkah Len selalu di ikuti oleh matanya, bahkan sepertinya Tei mapu melihat tetesan keringat Len.

"Hei, Melamun saja!" Ucap Hatsune Miku yang merupakan teman sekelas Rin.

"Heii, aku tidak melamun. Hanya aku sedang memperhatikan kak Tei. Coba kau lihat." Ucap Rin sambil menunjuk kearah Tei berada.

"Memangnya kenapa?" Ucap Miku malas.

"ihhh, kau tak lihat bagaiman dia manatap kakakku? Uuhhhh...so sweeettt..." Ucap Rin .

Wajah Miku terlihat kesal, mimik wajahnya mendadak cemberut..

"Kenapa memang?" Tanya Miku dengan nada kesal.

"Kau cemburu?" Tanya Rin Kembali.

"Cemburu? Tidaklah.." Jawab Miku Mengelak.

"Hihihihi... tenang saja, aku pernah bertanya pada kakakku, diam masih sendiri, alias belum punya kekasih atau yang sering disebut single." Ucap rin.

"Be-benarkah?" Ucap Miku yang kini wajahnya kembali ceria.

"Tuh kan benerrr, kau cemburu kan." Ucap Rin Menyindir.

"Ti-tidak!" Ucap Miku mengelak.

"Sudahlah, kenapa kita jadi baerantem sendiri?" Ucap Rin.

Kemudian Rin dan Miku saling tatap kemudian mereka tertawa bersamaaan.

Sementara itu, Tei yang sedari tadi memperhatikan Len kemudian mengambil sebuah diary kecil dari tasnya. Ia lalu terlihat asik menulis sendiri, sesekali melihat ke lapangan basket.

Awan mendung kemudian mulai terlihat menaungi Crypton akademi. Aura hujan mulai terasa menusuk hidung. Tim basket Crypton masih asik berlatih didampingi kepala pelatih, Kamui Gakupo. Dulu dia juga merupakan murid di Crypton akademi yang kemudian menjadi legenda basket di Crypton akademi.

Prittt...

Terdengar bunyi peluit, anak-anak yang sedang berltihpun kemudian berkumpul untuk mendapat arahan dari pelatih. Rin dan yang sedari tadi asik mengamati di bawah pohon sakura ikut mendekat ke pagar pembatas lapangan. Miku tak berkedip saat menatap Len hinggai Rin menyenggol lengannya.

"Kakakku tidak suka gadis yang terlalu agresif." Ucap Rin.

"Apa aku terlalu agresif? Maksudku, apa kakakmu tidak menyukaiku?" Tanya Miku.

"Iiihh.. bukan begitu. Tapi, coba dekati kakakku dengan cara yang cerdas, seperti kak Tei itu." Jawab Rin sambil menunjuk ke arah Tei berada.

"Kenapa selalu dibandingkn dengan dia?" Ucap Miku yang agak sedikit kesal.

"Kau mampu bersaing dengannya tidak?" Ucap Rin menantang.

"Kita lihat saja nanti, Siapa yang akan jadi kekasih kakakmu itu." Ucap Miku yang tidak mau kalah.

Rin hanya tertawa kecil. Iam memang suka menggoda sahabatnya itu, kadang ia juga usil bilang ke Miku kalau kakaknya sering memperhatikannya. Dengan begitu Miku akan selalu baik padanya, dan selalu memberikan ice cream jeruk kesukaannya.

Tak berapa lama, anak-anak basket selesai di beri pengarahan dan di izinkan untuk bubar. Kemudian Oliver dan Len berjalan menuju arah Rin dan Miku.

"Kak, peluang kita menang bagaiman?" Tanya Rin.

Len hanya tersenyum, ia lalu mengambil handuk yang tergantung di pagar, dan lengsung melangkah menuju Tei yang sedari tadi menungguinya di sisi lapangan yang lain.

"Yakinlah, kita pasti menang," Ucap Oliver.

"Kak, kau mau minum?" Tanya Rin saat melihat Oliver penuh keringat dan tak membawa minuman.

"Boleh," Jawab Oliver.

Rin pun langsung menuju tas yang ia tinggalkan di bawah pohon, kemudian ia mengambil sebotol minuman yang memang sudah ia siapkan. Kemudian Oliver menerima minuman yang diberikan Rin dan langsung meminumnya.

"Doomo, kau baik sekali." Ucap Oliver.

"Sama-sama. Kak..." Jawab Rin.

"Oh iya, kau pulang bareng kakakmu?" tanya oliver

"Tidak, aku pulang sendiri, mungkin bareng sama ." Jawab Rin

"Yaudah nanti kakak antar sekalian ya." Jawab oliver sambil mengeluarkan kunci mobil dari dalam tasnya.

"Benar kak.?" Jawab Rin senang.

Wajah Rin tampak memerah, sementara Miku yang masih cemberut tetap memperhatikan Len yang asik berbincang dengan Tei. Mereka tampak sangat dekat, bahkan Tei sesekali mengusap keringat Len menggunakan sapu tangannya.

"O-kaeri desuka?" Ucap Oliver pada Rin.

Rin pun meraih lengan Miku dan langsung mengikuti lagkah Oliver menuju ke parkiran sekolah yang letaknya ada di halaman samping sekolah, yang lumayan jauh dari lapangan basket yang berada di halaman belakang.

~To Be Continue~


Surulululu...

Bagaimana Menurut kalian Fic saya, bagus kah ? Ga-je kah ? atau banyak kekurangan ?

Saya Harap Para Reders sekalian dapat memaklumi mengingat saya adalah author baru.

Saya mengucapkan terima kasih kepada readers yang sudah mau membaca fic yang Ga-je nan abal ini.

Dan saya mohon maaf kalau fic saya ini banyak kekurangan. Oleh karena itu saya butuh bimbingan atau saran dari para Author yang lebih senior dari saya.

Saya harap ada yang mau Mereview Fic yang Ga-je nan abal ini.

Jika para readers ingin fic ini berlanjut. saya akan mengerjakannya sesegera mungkin. jadi...

Sampai Jumpa Di Fic saya yang Berikutnya.

Surulululu...

#Terbang.