Disclaimer : Naruto – Masashi Kishimoto

Pairing : SasuFemNaru, ShikaHina

Rated : T

Warning : Naruto's POV, Gender-bender, Typos, Alur kecepatan dan lainnya

Summary : Hanya kisah sederhana di balik kedai ice cream di pinggir kota Tokyo.

Ice Cream Shop

By

Sentimental Aquamarine

Sore itu langit Tokyo cukup cerah, aku berjalan menikmati suasana sore yang indah. Lampu-lampu jalanan mulai dinyalakan, diujung sana matahari mulai turun, pulang ke peraduannya. Aku sampai di kedai kecil tempatku bekerja. Seperti biasa aku melayani tamu-tamu yang mulai berdatangan. Shikamaru dan Hinata, yah merekalah pelangganku.

"Vanila toping oreo dan cokelat dengan toping fruit." ucap Shikamaru. Setelah menghidangkan dua mangkuk ice cream favorite mereka berdua, aku melangkahkan kakiku kembali ke meja counter. Aku menatap pasangan itu sambil menikmati semangkuk ice cream cokelat favorite-ku. Aku memperhatikan cara Shikamaru membuat Hinata nyaman, sambil sesekali aku tersenyum melihat tingkah manja Hinata.

Hmm.. Apa aku bisa seperti Hinata? Sepertinya tidak. Aku hanya penjual ice cream, tidak mungkin bisa menjadi seperti gadis sesempurna Hinata, batinku.

"Oreo blend satu dan ice cream coklat satu," tiba-tiba seseorang masuk mengagetkanku.

"Hah! Oh iya, silahkan duduk. Ditunggu ya," jawabku gugup. Dengan segera aku membuat pesanan pemuda itu kemudian mengantarnya ke meja tempatnya berada.

"Silahkan." ucapku seraya meletakkan pesanannya diatas meja.

Aku kembali ke counter, kali ini pandanganku tidak terfokus pada pasangan kekasih itu lagi melainkan seorang pemuda yang beberapa hari belakangan ini sering mengunjungi kedai ice creamku.

Saat ia pulang ia meninggalkan secarik kertas bertuliskan; aku menunggumu. Dahiku mengernyit ingung, "mungkin hanya tulisan iseng saja." ucapku saat aku membersihkan meja bekas pemuda itu

Hari-hari berikutnya dia datang lagi. Pemuda itu selalu datang sendiri dan selalu memesan ice cream cokelat tanpa pernah memakan bahkan menyentuhnya. Dan saat pulang, Ia selalu meninggalkan secarik kertas dengan tulisan yang sama.

Tidak terasa hari sudah memasuki bulan Mei. Hari ini hujan turun deras sekali, pemuda itu datang dengan pakaian sedikit basah. Ia memesanan pesanan yang sama, tapi kali ini aku duduk di hadapannya. Kebetulan kedai sedang sepi, tidak jadi masalah jika aku menemani pemuda ini, bukan? Pemuda itu tersenyum, meminum cokelat hangat yang kuberikan. Aku menemaninya sambil melahap ice cream di hadapanku.

Saat ia pulang, Ia meninggalkan lagi pesan di secarik kertas namun dengan tulisan berbeda; akhirnya kau datang. Ia juga meninggalkan bingkisan kecil, aku membukanya. Oh! betapa terkejutnya aku. Sketsa wajahku; sedang duduk, melayani tamu dan masih banyak lagi lengkap dengan tanggal pemuda itu membuatnya. Aku ingin bertanya lebih tentang pemberiannya ini, tapi sialnya pemuda itu sudah pergi keluar dari kedai dan aku tidak sempat mengejarnya.

"Sial!" umpatku.

.

.

"Apa ini?" tanyaku keesokan harinya seraya menaruh bingkisan berisi sketsa wajahku diatas meja.

"Untukmu," jawabnya sambil tersenyum kemudian bangkit dari posisi duduknya. Pemuda itu mengulurkan tangannya kearahku, dengan ragu aku menjabat tangannya.

"Uchiha Sasuke." ujarnya memperkenalkan diri.

"Uzumaki Naruto." ucapku gugup.

Dia melepaskan jabatan tangannya. "Tetaplah temani aku sesibuk apapun kau." ucapnya lagi kemudian keluar meninggalkan kedai. Aku menatap punggung yang mulai menjauh itu sambil tersenyum. Sasuke ya? Hmm, sepertinya mulai besok hariku akan terasa menyenangkan, batinku senang.

The End

Pojok Suara

Singkat sekali yaa? Karena memang sedang tidak mood untuk membuat fiksi dengan alur yang rumit, akhirnya terciptalah fiksi aneh seperti ini. Hahahaha.

So, what do you think about this fic?

Terima kasih sudah bersedia mampir dan menyempatkan diri untuk membaca. Sampai jumpa di fiksi-fiksi berikutnya.

Salam,

Sentimental Aquamarine