Risa's here. Fic terbaru Risa disamping GONE

Silahkan baca jika berkenan.

Disclaimer : Kishimote-sensei yang punya, saya tukang pinjem tokoh doang

Warning : Typo, AU, OOC, Gaje, dll….

# # # # #

Orang-orang berkerumun di sekitar pelabuhan Konoha dengan saling melambaikan tangan pada sebuah kapal pesiar yang hendak berangkat itu. Disana, ada seorang wanita berambut merah muda yang hanya diam menatap orang-orang itu tanpa melambai kembali.

Haruno Sakura akan liburan dengan kapal pesiar hari ini. sendirian. Ini semua berkat sang sahabatnya yang memaksanya untuk mencari pasangan dalam sebuah kapal pesiar mewah yang hanya beberapa orang yang bisa menaikinya.

Kapal mulai menjauh dan orang-orang yang berkerumun di sekitar Sakura pergi dari sisi kapal untuk sekedar menikmati fasilitas yang diberikan kapal pesiar ini. Sakura masih terdiam di sisi kapal yang mulai bergerak dengan kecepatan yang mampu membuat rok panjangnya berkibar dan selendang miliknya tampak berdansa dengan angin.

Mata hijaunya masih terpaku pada ujung lautan yang tidak tampak apapun itu. ia mulai merasa menyesal untuk datang kemari hanya karena sahabatnya, Ino berhasil membujuknya untuk kemari. Mana mungkin mendapatkan seorang pria yang juga datang sendirian di kapal ini?

"Ini benar-benar hari yang cerah untuk sekedar memandang laut, bukan?"

Sakura melirik sebuah suara baritone yang tiba-tiba menyapa telinganya dan melihat sosok pria yang sedang bersandar pada sisi pagar kapal dengan kedua tangannya. Ia tersenyum melihat ke arah laut dan Sakura terpesona pada kesempurnaan wajahnya dengan rambut yang tersapu oleh angin laut.

"Oh, maaf. Aku melihatmu daritadi hanya sendirian disini. Dimana temanmu atau kekasihmu?" tanyanya melirik Sakura

Mata hitam bagaikan batu Onyx itu hampir menghipnotis Sakura dan mengakibatkan dirinya gugup,"Ah, Aku datang sendirian," jawabnya

"Benarkah? Kekasihmu benar-benar kejam membiarkan seorang wanita secantik dirimu menikmati pesiar ini sendirian," ucapnya kembali memandang laut

"Tidak masalah karena aku tidak mempunyai kekasih,"

Pria itu tampak tidak percaya dengan apa yang dikatakan Sakura dan ia tertawa renyah menganggap Sakura sedang bercanda.

"Kenapa kau tertawa?" tanya Sakura binggung

Pria itu menghentikan tawanya dan melihat Sakura dengan Onyxnya yang tajam,"Pasti para pria di dunia ini sudah buta tidak melihat dirimu," ucapnya

Sakura tidak mengerti pria ini. Ia tiba-tiba datang dan mengajaknya berbicara kini ia menertawakan nasibnya yang tidak mempunyai kekasih? Hebat. Ia kini menyadari kenapa Ia menolak semua pria yang datang padanya hanya karena belum mencintai mereka.

"Kau sendiri? Bukankah kekasihmu akan marah jika kau berada disini menatap laut dengan wanita lain?" tanya Sakura

Pria itu kembali menatap laut dengan rambut raven miliknya yang berkibar karena angin. Entah apa yang ia cari di ujung laut sana, yang jelas tatapannya sangat menusuk hati Sakura.

"Aku juga sendirian datang kemari," ucapnya

Mata hijau Sakura membulat tidak percaya,"Lihat? Ada seorang pria tampan yang datang untuk pesiar sendirian. Seluruh wanita di dunia ini pasti sudah buta," balas Sakura

Pria itu terkekeh dengan ucapan Sakura kemudian mengubah posisinya menatap Sakura. Onyx miliknya menatap dalam emerald Sakura dengan sebuah tatapan yang mampu membuatnya luluh kini.

"Aku, Uchiha Sasuke. Kau?" ucapnya mengulurkan tangan

Sakura mengulurkan tangan meraih tangan Sasuke,"Haruno Sakura,"

Ia tersenyum dengan sangat manis,"Nama yang cocok dengan rambutmu. Nama bunga yang indah," ucapnya

"Terima kasih. Bisakah kau lepaskan tanganku sekarang?" tanya Sakura melirik tangannya

"Oh, maaf. Tapi… " Sasuke menggantungkan kalimatnya

Pria itu menarik tangan Sakura hingga terpaksa wanita berambut merah muda itu mengikuti arah tarikan dan hampir terjatuh jika saja Sasuke tidak menahannya. Wajahnya memerah merasakan betapa bidangnya dada Sasuke dibalik kaus ketat berwarna biru gelap itu.

"Aku menyukaimu. Kita akan bertemu lagi," bisik Sasuke tepat pada telinga Sakura

Dengan cepat Sakura melepaskan pelukan Sasuke dan menatap tajam pria itu yang ternyata sedang tersenyum padanya. pria itu kemudian berbalik dan melambaikan tangan pada Sakura sambil berjalan menjauhi dirinya. Meninggalkan Sakura dengan wajah merahnya yang tertutupi oleh rambut merah muda panjangnya yang dikibarkan oleh angin laut.

.

Flashback on

"Astaga, Sakura! Kau menolak pria lagi?!"teriak Ino setelah melihat pria yang terlihat sedih dan lesu keluar dari ruangan Sakura

Sakura melirik sahabatnya,"Aku tidak mencintainya, Ino… "

"Kau bisa menerimanya terlebih dahulu, bukan? Ini sudah pria ke berapa? Aku tidak akan heran jika besok kau menjadi perawan tua. Lihat umurmu, sudah 25 tahun!"

"Masih 25 tahun. Tidak masalah menjadi perawan tua asal aku masih menjadi dokter dan mampu membiayai hidupku sendiri,"

Ino menepuk jidatnya,"Oh Tuhan! Kenapa sahabatku seperti ini? cinta datang karena terbiasa Sakura. Hatimu akan menuntunmu kesana!"

Sakura dengan cuek mengangkat bahunya,"Entahlah. Belum ada pria yang menarik hatiku. Mereka datang dan menawariku dengan kekayaan mereka atau tampang mereka. apakah mereka pikir aku seperti wanita di luar sana?"

"YA! Itu masalah harga diri pria, Sakura!" ucap Ino kesal "Hinata yang pemalu saja mempunyai kekasih dan Tenten yang seperti laki-laki juga. Kau? Hah… "

Sakura diam dan menyeruput vanila latte nya. Ia membenarkan semua perkataan sahabatnya itu, tetapi ia juga merasa hatinya belum siap menerima cinta pria lainnya. Ia ingin hatinya menemukannya dan membawanya ke sebuah arti cinta itu.

"Aku punya ide. Bagaimana jika kali ini kau liburan?"

Sakura melirik sahabatnya,"Liburan? Ino, aku mem…. "

"Tidak. Tidak. Pasien bisa menunggu dan dokternya sekarat dalam hal cinta. Kau butuh liburan. Jadi, aku memberimu tiket pesiar selama enam hari tujuh malam mengelilingi lautan Konoha!" Ino mengeluarkan selembar kertas yang cukup besar bertuliskan pesiar

"Kau yakin? Itu… kelihatannya sangat mahal,"

Ino mengibas-ngibaskan tangannya,"Ini limited edition dariku. Kemurahan hatiku untuk sahabat yang tidak mengenal cinta jadi carilah selama seminggu disini!" ucapnya semangat

Sakura benar-benar harus berpikir ulang untuk yang satu ini. liburan di kapal pesiar? Berapa orang di Konoha dari jutaan penduduknya bisa menikmati kapal pesiar? Sepertinya ia akan melakukannya. Ino memang sahabatnya yang pengertian.

Terima kasih untuk kekasihnya yang juga salah satu orang terkenal dan terkaya di Konoha. Shimura Sai, pelukis ternama itu.

Flashback off

Sakura menyisir rambutnya setelah ia memakai gaun lace berwarna hitam yang membuat kulit putihnya terlihat menonjol. Malam ini ia memutuskan untuk makan malam gratis yang disediakan oleh pihak kapal pesiar meskipun harus sendirian. Menikmati fasilitas yang diberikan tidak ada salahnya bukan?

Beberapa menit setelah selesai berdandan, Sakura segera melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya dan berjalan di lorong kapan. Beberapa kali ia berpaspasan dengan para pasangan yang bermesraan membuat dirinya sedikit iri. Ino benar, ia butuh pendamping.

Setelah berjalan cukup lama dan bertanya pada petugas, Sakura menemukan dimana letak restoran yang menyediakan makanan untuknya. Ia diantar oleh seorang pelayan yang memberinya sebuah meja yang cukup untuk dua orang dengan posisi menghadap ke jendela menikmati untuk pemandangan laut malam.

Pelayanan yang sempurna dan pemandangan laut malam membuat Sakura hanya bisa diam dan terbengong. Ia masih bertanya-tanya dalam hatinya, bagaimana caranya ia menemukan kekasih yang membuat hatinya mengatakan 'itulah orang yang kucintai'?

"Sepertinya kau senang melihat laut, huh?"

Suara baritone itu kembali menggangu lamunan Sakura yang memandangi laut. Dengan perlahan Sakura menolehkan kepalanya dan melihat Sasuke yang terlihat tampan dengan jas lengkap dan sudah duduk tepat didepannya. Sejak kapan pria itu duduk disana?

"Dan kau terlihat senang mengganguku menikmati laut," balas Sakura

Sasuke terkekeh,"Laut malam tidak menarik bahkan cenderung menakutkan," ucapnya

"Menakutkan jika ada sebuah es didepan dan menghancurkan kapal ini menjadi dua bagian hingga kita semua berada di laut menunggu mati kedinginan,"

"Wow, titanic sekali tapi sayangnya aku tidak akan membiarkan kisah kita berakhir seperti kedua tokoh utama itu,"

Sakura menaikkan alisnya. Barusan Sasuke mengatakan 'kisah kita'? pria di depannya ini bukan hanya tampan dan menawan hati. Ia juga menggoda dan pintar dalam berkata-kata membuat Sakura mau tidak mau tertarik untuk berbicara pada pria itu.

"Apa maksudmu dengan kita?" tanya Sakura

Sasuke mengangkat bahunya,"Bukankah kita terlihat sama seperti film itu?"

"Apakah kau miskin seperti tokoh utama pria? Pintar melukis? Kurasa tidak. Kau terlihat kaya dan flamboyan meski aku meragukanmu bisa melukis,"

Sasuke kembali tertawa,"Kau tahu? Kau benar-benar wanita yang menyenangkan. Ini benar-benar liburan yang tidak buruk karena tadinya aku ragu harus sendirian di kapal pesiar sebesar ini," ucapnya

"Aku juga, sepertinya kau menarik untuk menjadi teman bicaraku,"

Senyuman dari wajah Sasuke lenyap,"Hanya teman?"

"Hanya teman," tegas Sakura

Sasuke hendak membuka mulutnya jika saja seorang pelayan tidak datang membawakan makanan dan minuman untuk mereka. melihat kedua piring dan gelas kemudian sebotol wine berada di mejanya, Sakura yakin Sasuke akan makan malam bersamanya disini.

"Kenapa kau melihatku seperti itu?" tanya Sasuke

"Kau makan disini?"

Sasuke menghela nafas,"Apakah sesama teman yang baru berkenalan tidak boleh makan malam bersama?"

Sakura menggelengkan kepalanya cepat,"Tidak. Bukan itu maksudku. Hanya saja… aku baru kali ini makan berdua dengan pria,"

"Kau serius?" tanya Sasuke tidak percaya

Sakura mengangguk membuat Sasuke tersenyum melihat wanita di depannya. Ia kemudian mengambil segelas wine miliknya yang sudah diisi oleh pelayan tadi dan diarahkannya pada Sakura.

"Kalau begitu aku pria terberuntung di dunia bisa makan malam dengan seorang wanita secantik dirimu. Apalagi aku adalah yang pertama. Cheers?"

Sakura tersenyum dan mengangkat gelasnya,"Cheers," ucapnya

Setelah suara dentingan gelas mereka beradu dan meminum wine masing-masing, mereka manyantap makan malam mewah mereka dengan menu daging sapi kobe yang dipanggang dengan setengah matang dan seporsi beluga caviar sebagai pelengkapnya.

"Jadi, apa yang membawamu kemari selain liburan?" tanya Sasuke

Sakura menghentikan tangannya yang sedang memotong daging dan melirik Sasuke. Ia ragu untuk menjawabnya. Tidak mungkin ia terang-terangan mengatakan dipaksa oleh sahabatnya untuk mencari kekasih disini, bukan?

"Liburan. Kau?" tanya Sakura kembali memotong daging di piringnya

"Mencari arti cinta," jawab Sasuke jujur

Sakura menghentikan kegiatannya kembali. Ia menatap pria di depannya yang meminum wine berwarna merah darah itu dengan santai. Yang membuat Sakura takjub, pria itu bisa jujur padanya. kenapa ia malah berbohong?

"Begitu. Tapi kurasa kau salah. Carilah artinya di wanita, bukan di liburan pesiar dengan ratusan pasangan disini," ucap Sakura

"Kau benar. Tapi melihat ratusan pasangan bisa membuatku mengerti arti cinta,"

"Begitukah?"

Sasuke tersenyum begitu lembut pada Sakura. Entah apa yang pria itu pikirkan, tetapi mata hitam pria itu seolah menghipnotis Sakura yang kemudian entah sejak kapan keduanya tidak mempunyai jarak lagi.

Sakura merasakan bibirnya dengan lembut disentuh oleh Sasuke dengan lembut oleh bibir pria itu. walaupun ada sebuah meja dengan minuman dan makanan mewah yang luar biasa enaknya, itu semua tidak menghalau mereka. Sasuke melewatinya dengan berdiri dan meraih bibir Sakura. Mengecupnya, menjilatnya dan melumatnya dengan lembut hingga terdengar sebuah tepuk tangan yang membuat mereka sadar.

Sasuke melepaskan ciuman mereka dan keduanya menatap ke sisi lain yang ternyata sudah banyak para pasangan yang bertepuk tangan pada mereka melihat mereka berciuman. Sakura yang malu hanya bisa menunduk menutupi wajahnya yang memerah. Sedangkan Sasuke tersenyum dan meladeni ejekan para pria.

Sakura benar-benar tidak menyangka apa yang terjadi barusan. Ia terhipnotis oleh mata Sasuke, senyuman manis pria itu dan… bibir lembutnya. Bahkan hingga saat ini ia masih bisa merasakan bibirnya yang basah bekas ciuman mereka.

Tidak ingin merasa lebih malu lagi, Sakura mencoba untuk menghabiskan makan malamnya dengan diam dan canggung. Ia benar-benar harus pergi dari ruangan ini.

.

.

"Kau mau kemana?" tanya Sasuke yang mengikuti Sakura

Setelah mereka makan malam dan pergi dari ruangan yang masih saja menjadi pusat perhatian berkat ciuman mesra mereka, Sasuke mengikuti Sakura yang ingin sekedar berjalan-jalan melihat laut malam.

"Berjalan-jalan," ucap Sakura

"Itu membosankan sekali. Bagaimana jika kita pergi ke kasino?"

Sakura menghentikan langkah kakinya,"Kasino? Kau mau membuatku bangkrut?"

Sasuke tertawa mendengar Sakura yang takut akan kalah dan kehilangan uangnya,"Tidak. Tidak. Aku ingin melipatgandakan uangku. Bukan membuatmu bangkrut,"

"Kau bisa berjudi?"

"Jangan panggil aku Uchiha Sasuke jika tidak bisa membuat bandar terdiam," ucapnya kemudian berjalan

Sakura benar-benar tidak habis pikir melihat pria itu. ini baru beberapa jam ia mengenal Sasuke dan ia sudah berciuman hingga ingin mengetahui tentang pria itu seluruhnya. Sakura memutuskan untuk mengikuti Sasuke yang berjalan ke arah Kasino kapal pesiar ini.

Ruangan yang cukup besar dengan banyak orang kaya yang berusaha untuk mengeluarkan uangnya dan kembali berkali-kali lipat adalah tempat favorit yang disebut kasino. Dimana-mana terdengar suara gemericik koin pengganti uang dan seruan orang-orang yang kalah maupun menang.

"Kau mau main apa?" tanya Sakura

Mata hijau Sakura melirik kanan dan kiri melihat begitu banyaknya permainan judi yang bisa mereka dapatkan disini. Ia mulai ragu untuk menemani Sasuke kemari karena jika saja pria itu kalah, liburan enam hari ke depan akan membuatnya terasa hambar, bukan?

"Poker. Salah satu keahlianku," ucapnya kemudian beranjak pergi ke salah satu meja

Sasuke duduk di salah satu meja yang berbentuk setengah lingkaran berwarna hijau dengan tiga orang yang sudah duduk disana dan bandar di depannya. Sakura hanya melihat dari belakang Sasuke untuk melihat permainan pria itu.

"Silahkan pasang taruhan anda," ucap bandar itu

Sasuke mengeluarkan beberapa koin dan meletakkannya pada meja tersebut diikuti oleh ketiga pemain lainnya. Setelah itu sang bandar membagikan kartu pada masing-masing pemain. Sakura mulai gugup pada tahap ini.

"Aku yang bermain kenapa kau yang gugup?" tanya Sasuke

"Tentu saja aku gugup. Bagaimana jika kau kalah? Uangmu akan diambil mereka!"

Sasuke menyeringai,"Tenang saja. Aku penjudi handal," ucapnya kemudian fokus pada permainan

Sakura merasa tidak sanggup untuk melihatnya apalagi ia tidak mengerti permainan kartu itu. ia merasa lebih baik menyingkir dan melihat keadaan sekitar. Begitu banyak orang disini. Ada yang bermain, ada yang sekedar melihat-lihat seperti dirinya dan ada pula yang memohon-mohon pada orang yang mengambil uangnya karena kalah.

Kasino adalah tempat yang kejam. Ia bisa memberimu keuntungan besar dan kerugian besar. Tergantung kepada siapa Dewi Fortuna akan berpihak.

"SIAALLL!"

Teriakan seorang pria menyadarkan Sakura dari lamunannya dan menolehkan kembali kepalanya pada meja judi yang dihampiri oleh Sasuke. Ketakutannya kembali saat ia mendengar suara kekalahan itu.

"Sasuke?"

Pria itu menoleh pada Sakura dan tersenyum penuh kemenangan. Ia kemudian memperlihatkan kartu-kartu yang berada di meja judi hijau itu.

"Royal Flush. Aku menang," ucapnya puas

Sakura menghela nafas lega. Ia benar-benar mengira pria itu akan kalah. Sang bartender mengutip kembali kartu masing-masing pemain dan memberikan Sasuke koin para pemain yang kalah sebagai hadiah kemenangannya.

"Bagaimana?" tanya Sasuke

"Kau hebat,"

"Hanya itu? mana sebutanku?"

Sakura memutar bola matanya,"Ya, penjudi yang hebat," ulangnya

"Terima kasih," ucap Sasuke tersenyum puas "Kurasa sudah cukup untuk poker. Mari kita pergi ke tempat lain," Sasuke mengambil koin kemenangannya dan segera beranjak dari tempat itu

"Kau mau main apalagi?"

Sasuke melihat-lihat sekitarnya. Sepertinya ia sedang memilih-milih permainan apa yang akan ia jajahi kemudian. Ia kemudian melihat beberapa orang berkumpul dan segera melangkahkan kakinya kesana. Sakura mengikutinya kembali.

Sepanjang malam itu, mereka habiskan dengan Sasuke berjudi kemudian menang dan Sakura mengikutinya yang membuat hatinya was-was.

# # # # #

Liburan hari kedua, Sakura memutuskan untuk pergi berenang atau sekedar berjemur di atas kapal pesiar dan lagi-lagi ia menemukan pria itu yang sedang berenang disana. Pria yang menciumnya dan membuatnya mengenal kasino.

Uchiha Sasuke sedang berenang tanpa memperdulikan tatapan para wanita padanya seolah tidak ada orang di kolam renang itu. Sakura hanya bisa menghela nafas. kenapa ia harus bertemu pria itu disepanjang liburan di kapal ini?

Sakura memutuskan untuk melangkahkan kakinya dan duduk di salah satu kursi santai dan meletakkan tasnya. Ia hanya memakai coat yang menutupi tubuhnya yang saat ini hanya memakai bikini. Ia memilih berjemur terlebih dahulu.

Mata hijau Sakura melirik teman barunya selama pesiaran dan pria itu masih asik dengan kegiatan berenangnya sendiri membuat Sakura merasa sedikit lega. Ia masih bisa berjemur dengan leluasa tanpa diganggu oleh pria itu.

Sakura segera menggunakan kacamata hitamnya dan tiduran di kursi santai dengan sebuah payung besar diatasnya agar tidak membuat kulitnya menjadi rusak atau terlalu terbakar matahari. Beberapa menit yang menikmati suara deburan laut, burung-burung yang berterbangan dan sinar hangat matahari hingga merasakan kulitnya terasa basah oleh tetesan air.

"Kenapa kau malah berjemur dan bukannya bergabung denganku berenang?"

Sakura mengenali suara itu. ia lantas mambuka kacamata hitamnya dan menatap kesal pria itu yang kemudian ia batalkan setelah melihat keseksian tubuh Sasuke lebih dekat.

Rambut biru gelap yang basah karena air disisirnya ke belakang menampilkan wajahnya yang tidak tercela bagaikan patung adonis yang sempurna. Bahkan dadanya yang bidang dan abs delapan buah yang tercetak disana basah menimbulkan kesan seksi pada Sasuke.

Sakura menelan ludahnya perlahan,"K-keringkan tubuhmu!" ucap Sakura membuang muka

"Kenapa?"

"Kau bisa masuk angin. Lihat angin laut begitu kencang disini!"

Sasuke menghela nafas,"Tapi sinar matahari juga panas, jadi aku tidak akan masuk angin. Kau sudah selesai berjemur? Bagaimana jika kita berenang bersama?"

Sakura terdiam. jika berenang bersama, berarti ia akan melihat pria itu lebih lama lagi dengan tubuh seksinya dan bagaimana jika dibawah air tubuh mereka bersentuhan?

"Sakura?"

"A-aku masih ingin berjemur!"

Sasuke menghela nafas,"Bukan berjemur namanya jika kau masih menutupi tubuhmu dengan coat itu,"

Sakura menyadari kebodohannya. Ia lupa membuka coat yang menutupi tubuhnya karena daritadi terpesona oleh Sasuke yang sedang berenang.

"Be-benar juga," Sakura hendak melepaskannya kemudian melirik Sasuke lagi "Kenapa kau masih disini?"

"Aku ingin melihat bagaimana tubuhmu yang memakai bikini," ucapnya menyeringai

"Tidak! Tidak! Aku lebih baik… KYYAAAAA!"

Sasuke mengangkat tubuh Sakura dengan mudahnya pada bahu miliknya bagaikan sebuah karung dan melangkah menuju kolam renang yang cukup besar yang itu.

"Turunkan aku! Apa-apaan ini?! securityyyyy!" teriak Sakura memberontak

Sasuke menurunkan Sakura tepat di tepi kolam renang. Sakura berusaha lari, tetapi tangan Sasuke lebih cepat dan membuka coat Sakura yang hanya ditali pada bagian depannya itu dengan mudah kemudian membalikkan tubuh Sakura dan melepaskannya sambil mendorong tubuh mungil itu.

"Enjoy you're swimming,"

BYYUUURRRR

Sakura masuk ke dalam kolam renang dan ia segera mengontrol tubuhnya untuk memunculkan kepalanya keluar dari air.

"Puaahh!"

Perlahan Sakura membuka mata hijau emeraldnya dan melihat dengan kesal Sasuke yang melempar coat miliknya pada kursi santainya kemudian berlari ke kolam renang membuat Sakura terpaksa menyingkir dari tempatnya semula.

BYYUUUURRR

Dengan sukses Sasuke memasuki kolam renang dengan membuat cipratan air kemana-kemana. Ia segera memunculkan kepalanya ke permukaan dan mengibas-ngibaskan rambutnya yang basah hingga mengenai Sakura.

"Sasuke!"

Pria itu hanya tertawa,"Bagaimana? Menyenangkan bukan?"

"Digendong bagaikan karung beras, membuka paksa coat, dan mendorongku ke kolam renang? Itu pembunuhan," ucap Sakura sarkastis

"Maaf. Kau sulit untuk kuajak berenang. Dan… " Sasuke melirik tubuh Sakura yang berada di bawah air "Tubuhmu bagus juga. Aku tidak menyesal melakukan hal tadi," ucapnya

Kini wajah Sakura memerah dan membuang muka dari pria itu. ia memutuskan untuk berenang ke tepi setelah di komentari oleh Sasuke tentang bentuk tubuhnya. Ini benar-benar membuatnya tersiksa.

"Hei! Hei, kau mau kemana?" tanya Sasuke yang menyusul Sakura

"Menepi. Kau hanya ingin menggodaku. Disini masih banyak wanita yang menunggu untuk kau goda," ucap Sakura

"Kau cemburu?"

Sakura berhenti. Ia membalikkan tubuhnya dan melihat senyuman Sasuke itu yang sangat menawan hatinya. Senyuman yang sanggup memberikan ciumannya pada pria itu tadi malam. Senyuman yang menghipnotis dirinya.

"Be-bermimpilah terus, tuan Uchiha!" ucapnya membuang muka

"Kau lucu, Sakura. Apakah kau percaya dengan cinta pada pandangan pertama?"

Deg!

Jantung Sakura baru saja berdegup mendengarnya. Apakah ia yang dimaksud oleh pria itu? bagaimana ia harus menjawabnya?

Sasuke mendekati Sakura dan berenang sejajar dengan wanita berambut merah muda itu. ia menatap langit-langit dan matanya menerawang.

"Sebenarnya aku kesini sedang kabur dari perasaan cintaku,"

Kali ini, dari sudut hati terdalam Sakura, ia merasa kecewa. Apakah karena Sasuke sudah mempunyai orang yang ia cintai?

"O-oh ya? Lalu… apa masalahmu dengannya?"

"Dia mempunyai kekasih,"

"Dia berselingkuh?"

Sasuke menggelengkan kepalanya pelan,"Tidak. Itu memang kekasihnya dan aku adalah sahabat kekasihnya… "

"Dan kau mencintai kekasih sahabatmu?"

Sasuke menganggukkan kepalanya. Matanya masih menerawang ke arah langit.

"Itu adalah sebuah cinta pada pandangan pertama. Sosoknya begitu anggun di mataku. Begitu memikat dan dalam sekejap hatiku direbut olehnya,"

"Kau pernah mengatakan cinta padanya?"

"Tidak. Aku terlalu menyayangi sahabatku. Tidak mungkin kulakukan hal itu,"

Sakura menahan rasa sakit di dadanya. Inikah yang membuat Sasuke berada disini sekarang? Mencari arti cinta?

Sasuke tertawa pahit,"Maaf. Sepertinya aku pria yang aneh menceritakan hal ini padamu yang baru saja berteman… "

"Tidak masalah," potong Sakura "Aku juga kemari mencari arti cinta sebenarnya. Kau tahu? Aku berbohong padamu soal liburan,"

"Maksudmu?"

"Aku dipaksa sahabatku untuk liburan disini karena melihatku beberapa kali menolak pria. Aku selalu mengatakan aku tidak mencintai pria-pria itu. ia kesal dan… begitulah,"

"Berarti kita sama. Mencari arti cinta, bukan?"

Sakura tersenyum,"Begitulah. Aku tidak menyangka ada pria yang mempunyai tujuan sama denganku,"

"Jangan tertawa. Aku juga malu mengakuinya," ucapnya kemudian membuang muka

Baru kali ini Sakura melihat pria yang biasanya terlihat mantap dan penggoda itu membuang mukanya karena malu akan perkataan Sakura.

"Tapi, aku berterima kasih pada kekasih sahabatmu," ucap Sakura

Sasuke menoleh kembali,"Untuk?"

"Karena jika ia tidak merebut hatimu, aku tidak mungkin bertemu denganmu disini dan menemaniku hingga menghiburku seperti ini,"

"Kau jahat," ucap Sasuke cemberut

Sakura tersenyum puas,"Terima kasih,"

Setelah itu, mereka berenang bersama hingga lelah dan matahari mulai berpindah tempat. Mereka berjanji akan makan malam bersama lagi hari ini hingga seterusnya. Makan malam sendirian tidak seru jika sendirian, bukan?

.

"Aku tidak mau makan malam di ruangan itu lagi!" ucap Sakura

"Terus? Kau mau pesan makanan di kamar?"

Sakura menggelengkan kepalanya,"Ayo kita makan di dek kapal. Kudengar disana juga ada buat makan malam," ucap Sakura

"Boleh juga," Sasuke mangut-mangut menyetujui

Selama perjalanan, mereka saling bertukar cerita tentang diri masing-masing meski tidak sampai ke masalah pribadi. Mereka hanya bercerita sebatas kesukaan mereka atau apa yang membuat mereka kesal.

Pelayan membawa mereka ke meja makan yang kebetulan kosong dan sudah disediakan disana. Angin malam terhalang oleh sebuah tenda yang memungkinkan mereka untuk tetap makan malam dengan tenang diiringi oleh penyanyi bersuara merdu.

"Penyanyi itu boleh juga," komentar Sasuke

"Ya, dia sangat cantik dan suaranya indah. Kau mau menggodanya?"

Sasuke terkekeh,"Dan meninggalkan wanita cantik di depanku sendirian? Mungkin setelah makan malam akan ada adegan cakar-cakaran,"

"You wish, Uchiha,"

"Jadi, pria seperti apa yang akan mampu merebut hatimu?"

Sakura berhenti menggerakkan tangannya dan menatap heran pria di depannya. Bertanya langsung tentang itu, heh?

"Tidak ada yang khusus. Yang penting ia bisa merebut hatiku dan membuatku jatuh cinta,"

Sasuke bersiul kagum,"Itu sulit. Misalkan ada seorang pria yang tidak mempunyai apapun merebut hatimu, kau masih mau?"

"Tentu. Toh aku mencintainya," jawab Sakura cuek

"Hm… bagaimana dengan pria yang mempunyai segalanya, arogan, mencintai wanita lain dan kau jatuh hati padanya?"

"Aku tidak perduli. Aku akan membuatnya mencintaiku juga," jawab Sakura lagi

"Begitu… kau menarik," gumam Sasuke

Tangan Sasuke mengangkat gelasnya dan meminum isinya hingga habis dan menuangkan kembali wine dalam botol untuknya dan Sakura hingga penuh.

"Kalau begitu, malam ini kita akan habiskan dengan minum sepuasnya," ucap Sasuke riang

Sakura memutar bola matanya bosan dan meminum winenya tanpa berpikir panjang lagi. Ia tidak mengerti, pria di depannya ini adalah hewan buas bagaikan singa. Meneliti mangsanya terlebih dahulu. Mendekati perlahan hingga melahapnya.

Sasuke menunggu saatnya. Menunggu hatinya bisa berpindah dari wanita sebelumnya. Dan ia sudah menetapkan perasaannya kini.

.

.

"Uuh… "

Sakura mengerang dengan kepala yang sangat pusing bagaikan habis tertimpa oleh beton seberat ratusan ton. Ia segera bangun dan tiba-tiba merasakan sebuah lengan menyentuh kulitnya.

Perlahan, Sakura melirik lengan itu yang memeluk pinggangnya dan yang lebih membuatnya heran, ia sama sekali tidak memakai busana apapun. Mata hijau Sakura mengikuti lengan itu hingga melihat sebuah kepala di sampingnya yang sedang tertidur pulas.

Matanya tertutup rapat. Rambut biru gelapnya berantakan. Leher yang memiliki beberapa bercak merah disana. Tubuh yang terekspos sempurna tanpa sehelai benang menggantung. Hanya selembar selimut yang berbagi dengannya menutupi tubuh polos mereka.

Sakura benar-benar dalam bahaya besar.

"SASUKEEEEEEE! ! ! !" teriak Sakura panik

Haruno Sakura di hari kedua liburan di kapal pesiar tidur dengan seorang pria yang baru saja ia kenal. Setelah ini, apa yang akan terjadi di sisa hari liburannya?

# # # # #

Aaaargggh Risa buat ini iseng-iseng semata tapi buatnya penuh dengan niat kok

Bagaimana menurut readers? Baguskah? Jelekkah?

Review pleaseeeee