Author :
Thesweetbaek (Baekhachu)
Mainpair :
ChanBaek
Other pair :
HunHan
KaiSoo
Genre :
Romance, School-life, Family, Friendship, Hurt/Comfrot
Rated :
T+
Warning :
Typos, Boyslove, Yaoi, BoyxBoy, Typos, Klise.
Di malam hari dengan segala hujan dan petir yang menyambar ke sana dan ke mari, seorang bocah berlarian di jalan yang sepi.
Wajahnya memperlihatkan raut kegelisahan dan ketakutan. Kakinya yang mengajaknya terus berlari mulai kelelahan, terlebih ia sudah jatuh berkali yang mengakibatkan kedua lututnya terluka.
"Eomma, Eomma, tolong Baekkie!"
Hatinya terus menggumamkan ibunya, sementara di belakangnya terdapat seorang laki-laki berlari mengejarnya dengan tawa mengerikan yang mengiringinya.
Bocah itu tiba-tiba terpeleset karena jalan yang licin, sialnya lagi dia terpeleset di tempat sepi. Siapa yang mau mendengarkan teriakan kecil darinya di tempat yang sepi seperti ini.
"Mau lari kemana lagi, Adik kecil yang manis?" Mata laki-laki itu menatap si bocah dengan penuh nafsu, bahkan si bocah tahu arti dari tatapan tersebut.
"Ahjucci, jangan ganggu Baekkie," cicit bocah itu sambil menyeret tubuhnya ke belakang; menghindari laki-laki itu.
"Sayangnya, Aku ingin mengganggumu," sahut laki-laki itu dibuat imut. Tetapi, nada suara itu tidak membuat ketakutan 'Baekkie' lenyap, malahan lebih membuatnya semakin terguncang.
"EOMMA!" 'Baekkie' menjerit, ia tidak tahan berhadapan dengan laki-laki itu, dia ketakutan, Demi Tuhan.
Di saat laki-laki itu akan seolah menerkamnya, seorang wanita tiba-tiba muncul di belakang si laki-laki, lalu memukulnya dengan balok kayu.
'Baekkie' bisa melihat wajah wanita itu sudah penuh dengan lebam yang mulai keunguan. Air mata keduanya mengalir, terbiaskan oleh lebatnya bulir-bulir air yang turun dari langit.
Wanita itu merengkuh tubuh 'Baekkie' dan mengatakan semua ini akan segera berakhir.
"Baekkie, jangan takut lagi, Eomma ada di sini," ucap wanita itu parau, dia terus menenangkan putra kecilnya itu dengan segala kalimat penenang, tapi hatinya sendiri terus gelisah.
"Eomma, jangan tinggalkan Baekkie," kata bocah itu di antara isakannya.
'Baekkie' mendongakkan kepalanya dan melihat laki-laki di belakang wanita yang tak lain adalah ibunya, muncul bagaikan seorang malaikat maut yang akan mencabut nyawa mereka sambil membawa balok yang tadi dipakai ibunya untuk memukul si laki-laki.
Sang ibu menyentuh puncak kepala 'Baekkie' dan mengintruksinya supaya menunduk lagi, kemudian dia memeluk 'Baekkie' dengan sangat erat, matanya pun telah terkatup seolah sudah siap menerima serangan dari laki-laki itu.
Kedua mata ibu dan anak itu tak berhenti saling menatap. 'Baekkie' merasa bahwa sebentar lagi, orang yang paling dicintainya selama ini akan meninggalkannya selamanya.
"Eomma..."
BUGH!
"EOMMA!" 'Baekkie' menjerit dan memberontak dalam pelukan sang ibu, tapi sang ibu memeluknya begitu erat hingga membuatnya kesulitan bernafas.
BUGH!
"ANDWAE! EOMMA!" 'Baekkie' melihat senyuman cantik terukir di bibir tipis ibunya, sebuah senyuman pertanda ia akan pergi.
BUGH!
"EOMMAAA! EOMMAAA!" 'Baekkie' berteriak histeris saat tubuh ibunya ambruk, pelukan ibunya terlepas begitu saja.
"Dia sudah mati! Hahaha!"
'Baekkie' kembali menyeret tubuhnya ke belakang di saat laki-laki itu mendekat ke arahnya.
"Ahjucci jahat, Ahjucci buat Eomma Baekkie meninggalkan Baekkie, Ahjucci jahat!"
"Sialan! Kau membuatku marah, Adik manis!"
Laki-laki itu kian mendekat dan mendekat, hingga punggung 'Baekkie' menyentuh tembok.
Bayangan laki-laki itu kian menutupi 'Baekkie' dari cahaya lampu jalan. Mata 'Baekkie' tertutup rapat, ia tidak tahu lagi apa yang akan terjadi padanya.
"TIDAK, EOMMA, TOLONG!"
Pemuda cantik itu terbangun dengan wajah penuh peluh. Dadanya turun naik pertanda mimpi barusan adalah mimpi buruk.
Selimut yang dikenakannya mendadak berada di lantai akibat campakan dari sang pemilik. Wajah cantik itu mengeluarkan sebuah kemarahan.
Ia menggeram tertahan, kepalan di tangannya tidak menyalurkan kemarahannya yang terlihat begitu besar.
Lalu, matanya berpindah menjadi menatap sebuah pigura besar yang menampilkan sosok seorang wanita dengan seorang anak kecil yang terlihat manis.
"Aku akan membalaskan dendamu, Eomma," Pemuda cantik itu menahan nafasnya, "Dendam kita kepada mereka! Aku berjanji!"
"Aku, Byun Baekhyun, akan membunuh segalanya yang bekeluarga dengan Park Jae Yeong!"
TO BE CONTINUED
Ada yang ingin dilanjutin? Yuu udah tamatin ini di wattpad, apa ada yang ingin FF ini juga ditamatin di FFN? :v
