Disclaim: all chara punya tuhan di atas sana, cerita dan alurnya hanya milik saya dan beberapa bagian bukan. TWGOK punya Wakaki Tamiki sensei saya hanya mengambil nama saja

Pair: ChangKyu slight YunJae

Warning: AU, Hugar (humor garing), BL, Genderswitch for some random people

Rate: T

.

.

"Changmin-ah! Changmin-ah!" teriak sebuah suara lembut yang lumayan menggelegar di sebuah kastil hitam di penuhi awan dan kabut. Sosok itu adalah sebuah ciptaan tuhan yang dapat menipu mata. Penampilan yang bagaikan bidadari dengan wajah cantik dan mata doe yang memikat, tak lupa pula seulas bibir yang menggoda. Seorang Amida* yang dapat menipu semua orang, Kim Jaejoong.

Sosok lain sepertinya orang yang sedari tadi di panggil Jaejoong, akhirnya menunjukkan sosoknya. Seorang namja yang lebih tinggi dari Jaejoong, dengan wajah mengantuk dan rambut yang sedikit acak-acakan. Sosok yang menggunakan baju bergaya Gothic yang sangat kentara dengan baju hitam serta celana panjang yang di desain sangat rumit dan sepasang sepatu boots yang ia kenakan. "Ada apa hyung?" tanyanya melihat Jaejoong.

"Kenapa kau tak datang dari tadi, eoh?! Apa kau tak tahu aku sedari tadi mencarimu?" tanyanya geram. Sedang Changmin hanya meringis mendengar suara Jaejoong yang semakin lama mengeras.

Changmin menggaruk kepalanya, "Mian, hyung~ aku sedang sibuk tadi~" ujarnya mencoba menenangkan Jaejoong. Ia bisa melihat Jaejoong menghela nafasnya, memaklumi dirinya yang memang sering terlambat.

"Arraseo, arraseoSaa, Changmin-ah. Aku ingin meminta tolong sesuatu padamu." Jaejoong tampak mengepalkan tangannya, menahan amarah yang terlihat menggebu-gebu. Dengan terpaksa Changmin menelan ludahnya, sedikit meradang merasakan amarah sang Dewa kematian satu ini.

"I—iya?" suara Changmin terdengar gugup, jadi terlihat lucu.

Jaejoong tersenyum melihatnya, ia berdeham untuk ke-beberapa kalinya saat ini. "Changmin-ah, aku ingin kau mencaritahu apa itu Cinta…" ujarnya dengan tampang yang sangar dan terlihat sedikit semburat merah di wajahnya.

"Mwo?" permintaan Jaejoong sukses membuat Changmin kaget. Apa? Apa dia tak salah dengar? Cinta? Dia yang seorang Shinigami* harus tahu tentang Cinta?

"Kau tahu, Yunho si Aizen-Myoo* pabbo ya itu menuduhku tak tahu apapun tentang cinta! Aku tak terima di rendahkan oleh Dewa mesum satu itu!" kembali Jaejoong berteriak.

Satu hal yang saat ini sedang di lakukan oleh Changmin, kalian ingin tahu? Baiklah, dia menunjukkan wajah cengo plus sweatdrop miliknya. Hanya karena 'masalah' seperti itu, dirinya harus ikut-ikutan kena imbas? Oi, oi… bahkan gajinya tak sebesar itu sampai-sampai ia rela di suruh-suruh mencari tahu hal tak berguna bagi Shinigami seperti itu. "Tunggu sebentar, Jaejoong hyung… kau ingin aku melakukan hal gila karena kau tak mau kalah dari Yunho hyung? Yang benar saja!"

"Changmin-ah! Lakukan saja apa yang kukatakan! Sekarang, pergi kedunia manusia, dan temukan arti cinta untukku!" titah Jaejoong, oke, kali ini Changmin sudah tak bisa membantah, selamat tinggal hari-hari santai bagi Changmin.

Setelah mengatakan hal itu, di dalam tangan Jaejoong tiba-tiba keluar sebuah scyte yang biasa di gunakan Shinigami. Kali ini benda itu di gunakan untuk membuka dunia para dewa dan manusia. Terlihat berbagai huruf rumit keluar dari scyte tersebut, membentuk sebuah lingkaran di sebelah Changmin. "Arra, hyung… sampai jumpa lagi," ujarnya malas dan memasuki lubang tersebut. Dan di mulailah perjalanan Changmin di dunia manusia.


.

.

The World God Only Knows

A ChangKyu fanfiction

Shiki Frantomhive

.

.


First sight, Debaran

.

Dunia manusia saat itu…

"Huaaa! Hyung! Apa yang kau lakukan?!" teriak sebuah suara di sebuah rumah yang lumayan yah, lumayan besar di kota itu. "Umma! Lihat apa yang hyung lakukan pada PS-ku!" kembali suara itu berteriak.

"Chagya… Kecilkan suaramu, kau ingin membangunkan Appamu dan kena marah, eoh?" ujar seorang wanita yang baru saja di panggil oleh suara tadi. Wanita yang terlihat semakin cantik di usianya yang menginjak 30-an. Choi Kibum nama Yeoja cantik itu.

"Tapi, Umma… Junsu hyung… Huueee!" kembali suara itu, namun kali ini ia terdengar menangis. Kenapa? Tentu saja ia menangis saat melihat PS tersayangnya menunjukkan tanda-tanda berasap dan tidak dapat di hidupkan walau sudah menekan tombol 'Power'.

Choi Junsu, pemuda bersuara bagai lumba-lumba itu sedikit tak terima. "Yah! Bukan salahku! Itu semua juga karena kau terlalu lama memainkannya bukan? PS-mu jadi kepanasan dan korslet, itu semua salahmu Choi Kyuhyun!"

"Ya! Hyung! Bukan salahku! Itu semua salahmu!" yep, namja yang sedaritadi merengek tak karuan ini adalah anak bungsu keluarga Choi, Choi Kyuhyun, anak paling evil dan pecinta game.

"Arra! Arra! Kalian berdua hentikan, Kyu, nanti biar Umma belikan lagi." ujar Kibum pada Kyuhyun dan seperti yang bisa di ketahui, namja satu itu langsung sumringah dan bersemangat kembali.

Junsu tampak mendecakkan lidahnya, mengambil PS itu dan sepertinya ia akan mencoba memperbaiki benda satu itu. "Umma terlalu memanjakannya, makanya dia jadi evil seperti itu." Sungut pemuda bersuara dolphin satu itu.

"Ya! Aku tidak evil, hyung! Masa kau mengatai dongsaengmu yang tampan ini evil terus?" sungut Kyuhyun dan mendapat toyoran gratis dari Junsu. "Yah!"

"Sudah cukup kalian berdua, Junsu-ah, jangan sampai telat ke kampus. Kyunnie, kau juga, cepatlah sarapan dan ke sekolah! Umma tak akan membelikanmu PS jika kau tak pergi ke sekolah!" Kibum tersenyum mengerikan saat melihat wajah Kyuhyun memutih. Namja satu itu melihat jam yang ada di ruang tamu, Kami-sama* dia akan telat!

Cepat-cepat Kyuhyun mengenakan sepatunya dan mengambil roti panggang yang sudah di buatkan oleh Umma-nya. Tak lupa dengan tas dan PSP yang selalu ia bawa kemana-mana. "Umma, hyung~ aku berangkat dulu!" teriaknya di depan rumah dan langsung melesat pergi dengan sepedanya.

.

.

"Annyeong~!" sapa Kyu kepada seluruh teman sekelasnya. Di balas senyuman oleh Victoria, sahabat yeoja-nya. Tak lupa Eunhyuk dan Yesung yang langsung mendekati sang evil.

"Annyeong Kyu~" sapa Eunhyuk setelah duduk di atas meja Kyuhyun, melihat Kyu yang sudah sibuk dengan PSP-nya. "Hei, kudengar nanti ada anak pindahan baru ke kelas kita~" kembali Eunhyuk menambahkan dan kembali pula Kyuhyun tak mendengarkan. Sedikit menyebalkan tapi, itulah sifat Kyu kalau sudah berhadapan dengan PSP miliknya.

"Oh… Terus?" Kyuhyun tampak menggerakkan tangannya dengan sangat ahli saat memainkan PSP-nya. Yesung yang berada di belakang Kyu langsung menginstruksikan Kyu jika ada musuh yang tak sempat ia tembak.

"Yah! Kalian berdua mendengarkanku atau tidak?!" pada akhirnya Eunhyuk berteriak melihat kedua temannya yang sama sekali tak mendengarkannya. Victoria yang berada di samping Eunhyuk akhirnya tertawa keras. Benar-benar kasihan sekali Hyukkie kita satu ini.

Terdengar suara pintu bergeser terbuka, memperlihatkan seorang namja yang bisa di ketahui dari seragamnya sebagai seorang seongsaengnim. "Annyeong kelas, kebetulan hari ini saya cepat karena ada tambahan anak untuk kelas kalian," Yoochun sang saengnim yang sering terlambat ini membuat murid-muridnya cengo, tumben-tumbennya datang cepat. "Masuklah anak muda~"

Seorang namja tinggi yang bahkan melebihi anak seusianya, jika dia manusia. Dengan rambut auburn yang ia biarkan sedikit panjang [bayangin Changmin jaman Hi-Ya-Ya], dan seragam yang bahkan tak ia kenakan dengan benar, sepertinya Changmin salah mengambil image saat di dunia manusia. Bukannya anak sekolah biasa jadinya malah anak berandal sekolah.

"Shim Changmin imnida," ujarnya tanpa basa basi. Sikap berdirinya juga terlihat sangat malas tatapan matanya sangat tajam saat melihat semua anak di kelasnya.

"Ya, yah~ salam kenal Changmin-sshi, baiklah… kita langsung saja memulai pelajaran kita~" potongnya setelah menyuruh Changmin duduk di belakang Kyuhyun dan Eunhyuk. Dengan langkah malas Changmin mendekati mejanya, tanpa memperhatikan semua siswa di kelasnya, tetapi, belum sempat ia duduk dan sampai di tempatnya, ia berhenti di depan seseorang.

Seseorang yang tiba-tiba membuat hati berdetak kencang dan pandangannya tak bisa lepas dari orang itu. Ya, dia berdiri tepat di sebelah Kyuhyun yang sedang memperhatikan depannya. Changmin tak bergerak, ia masih tak bisa percaya dengan pandangannya. Eunhyuk yang berada di samping Kyuhyun menoleh kearah Changmin dan berbalik ke Kyuhyun. Sepertinya ia bermaksud untuk memberi tahu Kyuhyun jika anak baru itu memperhatikannya.

"Kyu, Kyu… anak baru itu memperhatikanmu terus," ujarnya memberitahukan. Kyuhyun menoleh sebentar ke Eunhyuk dan melihat Changmin setelahnya.

DEG~! 'A—apa ini? Kenapa jantungku…' batin Changmin saat melihat wajah Kyuhyun yang memperhatikannya. Tidak bisa di bilang manis karena Kyuhyun menatap Changmin dengan pandangan tak senang dan mengganggu.

"Apa yang kau lihat?" ujar Kyuhyun.

Changmin masih memperhatikan Kyuhyun dengan pandangan yang sedikit ia rubah, tanpa menjawab ia menggerakkan kakinya dan duduk di tempatnya, di belakang Kyuhyun. Mengikuti pergerakan Changmin, Kyuhyun menolehkan kepalanya dan memperhatikan Changmin.

"Yah! Maumu apa?! Seenaknya saja langsung duduk dan tak menjawab pertanyanku!" bentak namja evil. Kesal melihat Changmin tak menjawab pertanyaannya tadi. Tetapi, sepertinya Kyuhyun akan tambah kesal saat melihat Changmin, siswa baru itu tertidur dengan menumpukan kepalanya di meja.

"… dia menyebalkan," kembali Kyuhyun berujar dan menghadapkan dirinya kedepan, memperhatikan pelajaran Yoochun seonsaengnim.

Tanpa Kyuhyun tahu, sebenarnya Changmin hanya berpura-pura tidur. Seulas senyum terlihat dari bibir namja satu itu. Senyum lucu yang jarang di perlihatkannya di kastil hitam tempat para Shinigami. 'Hyung, sepertinya aku menemukan apa yang kau cari…' ia menghela nafas ringan. 'Cinta, eh? Menarik, jika kau orangnya… Kyu.'

.


Cinta… Cinta adalah debaran…


.

—Suzuku—

A/N:

Hello~ Shiki datang dengan penpik baru~ udah lama gw sebenarnya pingin bikin penpik ChangKyu… masih pendek, tapi bakal gw usahain tambah panjang~ yah, kalo ada yang berminat sih~ ^^

Shinigami : malaikat kematian, dalam bahasa Jepang seperti itu~

Amida : dewa kematian, lebih tinggi kedudukannya dari Shinigami di cerita ini

Kami-sama : dewa dalam kepercayaan orang Jepang

Scyte dan huruf rumit : bisa di katakan jika dewa kematian selalu membawa sabit-nya, sedangkan huruf rumit itu, mirip zaiphon di 07-ghost :D

Aizen-Myoo : bisa di bilang dewa cinta, rada ragu sih, daripada ane susah2 yak~ #kenatabok

Jumat, 13-07-12