October 1987, London.
Benua Eropa adalah benua yang tepat untuk para makhluk-makhluk mengerikan berkembang-biak. Makhluk-makhluk itu seperti, Wendigo, Werewolves, Vampires, Encantado, Selkie, dan banyak lagi.
Tapi diantara makhluk-makhluk yang lain, ada makhluk yang paling menguasai benua Eropa. Makhluk itu sejenis makhluk penghisap darah, tetapi makhluk tersebut juga pemakan daging manusia. Makhluk langka itu terus berkembang-biak karena mereka ahli menyamar dan kamuflase.
Dan tentu saja para pemburu makhluk tersebut tidak tinggal diam, walaupun sulit menjangkau makhluk yang persis seperti manusia, sehingga membuat para pemburu sulit menyadari kehadiran mereka. Apalagi makhluk itu tinggal di benua Eropa yang telah tersegel dengan kekuatan mereka. Maka dari itu, selama para pemburu masih tinggal di benua masing-masing (kecuali benua Eropa), mereka terus menyusun berbagai macam strategi, sampai mereka datang.
xxx
Malam ini begitu dingin di kota London. Begitu gelap, di temani sinar bulan purnama yang bersinar terang, tanpa bintang-bintang di sekitarnya. Terkadang terdengar suara-suara kelelawar yang mengerikan menambah hawa mencekam di sekitar kota. Beberapa orang sudah mulai memasuki rumahnya karena merasakan hawa tidak nyaman yang memenuhi kota ini.
Tapi, beberapa orang menghiraukan angin dingin berhembus yang menusuk tulang. Beberapa orang menghiraukan bulu kuduk yang terus berdiri karena hawa yang menyeramkan ini. Dan itu semua demi pekerjaannya.
Ya, para pelacur yang berlalu-lalang di kota ini pada saat tengah malam, menghiraukan perasaan tidak nyaman, dan bulu kuduk yang terus berdiri, hanya demi pekerjaannya. Dan untuk mahluk para penghisap darah, atau para pemakan daging manusia tidak mungkin melewati kesempatan ini.
xxx
Hawa mencekam memenuhi kerajaan Caeruleus yang megah menjulang tinggi. Tidak seperti kerajaan-kerajaan umumnya, kerajaan ini penuh dengan kegelapan. Kerajaan Caeruleus di dominasi dengan dinding–lantai pola papan catur Masonic, warna hitam kelam, warna merah–darah, Dark blue, dan warna-warna gelap lainnya. Kerajaan ini tidak dapat di lihat oleh mata manusia biasa, padahal kerajaan ini berada di tengah-tengah kota London. Kerajaan yang dipenuhi orang-orang menyeramkan berdarah dingin tentu saja tidak dapat di lihat oleh manusia biasa. Malam yang penuh dengan manusia-manusia ceroboh yang pada saat tengah malam masih berkeliaran di kota ini, tentu saja salah satu dari mereka tidak ingin melewati kesempatan ini.
Kenapa salah satu? Karena pada malam ini sebagian 'makhluk' di kerajaan Caeruleus sedang bercinta dengan pasangannya. Karena pada waktu malam bulan purnama, adalah waktu yang tepat untuk bercinta dengan pasangannya. Tapi, tidak dengan salah satu dari mereka.
Di sebuah kamar mewah bernuansa Gothic, dengan pola papan catur Masonic di dinding kamar, dua jendela besar dengan korden berwarna hitam di dinding yang terdapat di antara ukiran simbol salib terbalik, lantai kamar yang berwarna semerah darah, sudut-sudut ruangan yang terdapat meja kecil berwarna perak dengan ukiran indah, dengan sebotol dan dua gelas berisi wine bercampur darah.
"Ahh.. ngghh.. ummhh.."
Desah demi desahan panas menggema di kamar mewah ini. Pria yang diatasnya terus mencium setiap lekukan kekasih yang berada di bawahnya.
Pria yang diatasnya terus saja mencium bibir merah kekasihnya dengan kasar sehingga membuat bibir itu berdarah, dan membuat kekasihnya mendesah dengan hebat. Tangan putih pucatnya terus menggerayangi tubuh polos sang kekasih sehingga membuat kekasihnya mendesah hebat.
Perlahan ciuman panas itu berhenti yang digantikan dengan jilatan-jilatan kasar di leher jenjang sang kekasih.
"Nghh.. aahh.."
Sang kekasih mengerang nikmat.
Pria itu menggigit leher kekasih berparas manis itu, dengan keras sehingga mengeluarkan darah, yang membuat kekasihnya menggila karena kenikmatan yang diberikan pria di atasnya.
Perlahan iris mata pria dan kekasihnya berubah warna dan menjelma menjadi iris mata semerah darah.
Sungguh, ia tidak tahan lagi.
Perlahan pria itu bangkit dari tubuh sang kekasih sambil mengambil pakaian yang sudah berserakan di lantai, tanpa melanjutkan permainan sebelumnya. Dan itu membuat kekasih pria itu menatapnya dengan padangan bertanya-tanya.
"Kau mau kemana?" tanya sang kekasih sambil bangkit dari tempat tidurnya dan menatapnya dengan heran.
Pria itu tidak menjawab dan terus memakai pakaiannya dengan wajah dinginnya.
Sang kekasih berdiri sambil menatap dingin pria yang masih memakai pakaiannya, "Kau mau kemana! Kenapa kau tidak meneruskannya?" tanya kekasih pria itu dengan suara yang meninggi.
Pria yang memiliki mata merah itu hanya menatap sekilas kekasihnya dan berjalan menuju jendela besar di ruangan itu.
"Berburu manusia," jawab pria tampan itu singkat dengan nada datar. Mendengar itu, mata kekasih pria itu terbelalak lebar. Ia berjalan menuju pria itu dan memeluk tubuh tegap itu dari belakang.
"Jangan.. malam ini bulan purnama, seharusnya kita sedang bercin–"
"Aku tidak tahan lagi!" potong pria berkulit pucat itu dengan nada dingin.
Sang kekasih menggigit bibir bawahnya, "Tapi–"
Pria itu berbalik, dan menatap kekasihnya dengan lembut, "Aku butuh itu sekarang," potong pria itu dengan nada lembut sambil mengusap pipi pucat kekasihnya.
Sang kekasih tersenyum maklum, dan mengangguk.
Melihat respon kekasihnya, pria itu mencium bibirnya sekilas dan langsung melompat keluar dari jendela besar kamarnya dengan kecepatan tinggi.
xxx
Seorang pria bermata merah tajam sedang berjalan menelusuri gang-gang sempit dan gelap, matanya semakin menajam saat melihat pelacur-pelacur berpakaian minim yang berlalu-lalang dengan gaya sensual–mencoba menggodanya.
Langsung saja ia mengubah iris mata yang tadinya semerah darah menjadi warna ungu Violet.
Tiba-tiba, seseorang dari salah satu dari mereka menghampiri pria itu dengan gaya sensual. Perempuan berpakaian ketat sehingga memamerkan lekuk tubuhnya itu bergelayut manja di lengan pria tampan incarannya.
"Malam ini begitu dingin, Tuan~" ucap perempuan itu dengan nada mendesah.
Pria itu menahan dirinya saat mencium aroma darah yang memasuki indra penciumannya.
Ia menyeringai, "Ya, kau benar. Malam ini begitu dingin," balas pria itu dengan suara serak.
Perempuan itu menggigit bibirnya dengan sensual, "Butuh kehangatan, Tuan~?" tanya perempuan itu dengan nada mendesah.
"Tentu," jawab pria itu dengan nada datar.
Sambil bergelayut manja di lengan pria itu, perempuan tersebut membawa sang pria ke apartemennya.
Vampire Cannibals
Diclaimer : Masashi Kishimoto
Pairing : Sasuke x Naruto | Naruto x Gaara
Rate : M
Genre : Romance | Supernatural | Horror | Mistery
Warning : AU | OOC | OC | Typo | Yaoi | Bloody Scene | Many more.
Don't Like, Don't Read.
"Nghh~"
Desahan dan erangan wanita itu menggema di kamar apartemen. Pria dan wanita itu sedang berciuman panas sehingga membuat sang wanita mendesah.
Tanpa wanita itu sadari, kuku-kuku sang pria memanjang, dan mata yang tersembunyi di kelopak matanya berubah menjadi warna semerah darah.
Perlahan, telapak tangan sang pria masuk kedalam pakaian wanita itu. Ia meraba-raba perut datar itu sambil melanjutkan ciuman panasnya.
Ia terus meraba perut itu sampai..
CRASH
DEG
"AAAAKKKHHH!"
..pria itu menancapkan kuku-kuku panjangnya diperut datar wanita itu dan mememutar-mutar kuku yang menancap, sehingga menghasilkan lubang lebar dengan darah yang terus mengucur deras dari mulut dan perut korbannya malam ini.
"AAARRGGHH!"
Wanita itu menjerit keras, dan terbelalak lebar karena merasakan sensasi yang teramat sakit di sekujur tubuhnya, ia mencoba berontak hingga kuku-kukunya mengenai lengan sang pria.
Sang pria mengeluarkan seringai mengerikan, dan mengeluarkan taringnya. Dengan cepat ia mendorong tubuh wanita yang penuh dengan darah itu ke ranjang.
"AAKKH! Hentikan!" wanita itu terus meraung-raung saat tangan sang pria meraba-raba lubang yang menganga lebar di perutnya.
SRAT SRAT
Pria itu merobek pakaian wanita itu dengan kasar sehingga kuku-kuku tajamnya mengenai tubuh wanita itu sehingga membuat tubuh wanita itu mengeluarkan darah segar yang sangat menggiurkan.
"AAAKKHH! Hentikaaann! Akkh.. henti–"
CRASH!
Pria itu mencakar wajah cantik sehingga wajahnya yang mulus penuh dengan luka cakar dan darah, "DIAM!" bentak pria itu sambil menekan kukunya yang tajam di dada wanita itu.
"ARRGGH.. AAAKKHH!" jeritan, darah, tangisan bercampur menjadi satu di ruangan apartemen yang dinding-dindingnya semula berwarna putih gading, berubah menjadi merah karena cipratan darah.
Pria itu menarik telapak tangan wanita itu, dan menjilat permukaan kulit itu.
Sang wanita mencoba berontak saat pria itu sudah mulai mengulum jari-jarinya miliknya, dengan menendang-nendang udara.
Itu sia-sia.
Kau tidak mungkin menang melawan pria yang sedang mengambil alih semuanya.
CRASH!
"AAAKHHH! HENTIKAN! ARRGHH!"
Dengan kasar pria itu menggigit jari-jari yang ia kulum sampai putus, ia mengunyah dengan kasar jari-jari itu yang bercampur dengan darah di mulutnya.
"CRAKH.. CRAAKHH.. CRAASSHH!"
Sedangkan kuku-kuku yang sedari tadi tertancap di dada wanita itu langsung merobeknya dengan kasar..
SRAAT
CRAASHH
"AAAKHHHH!"
..sehingga kulit daging wanita itu robek dan tersangkut di kuku-kuku tajam sang pria dan memperlihatkan tulang dada wanita itu.
Ia mengeluarkan tangan yang tidak menyisakan jari sedikitpun milik wanita itu, dan menjilati telapak tangan tanpa jari yang telah penuh darah, dengan lidahnya.
Wanita itu meraung, menangis, menjerit dengan keras karena tidak tahan dengan sensasi yang teramat sakit ini.
Tapi itu semua sia-sia.
Jangan membuang tenagamu dengan percuma, nona.
Karena sebentar lagi pria itu akan merenggut nyawamu.
Ia mendekatkan kuku yang penuh dengan kulit daging wanita itu dan memasukannya kedalam mulutnya.
"CRASH.. CAKKSS.. CRAUKS.."
Ia memakan kulit daging itu dengan penuh nafsu sehingga darah mengalir dari sela-sela bibirnya yang memerah karena darah segar.
"Akhh.. ssshh.. too.. loonghh.." rintih wanita itu lemah.
Menghiraukan rintihan wanita itu, ia mengeluarkan jari miliknya dan mulai memasuki tangannya kedalam celana dalam wanita itu.
Mata wanita itu terbelalak lebar saat ia merasakan, kuku-kuku sang pria membelai daerah kewanitaannya.
"Akkhh.. hentikanhhh.. ahh.."
Sakit bercampur nikmat.
Itu yang dirasakan wanita itu saat pria itu membelai daerah kewanitaannya dengan jari dan kuku-kuku panjangnya walaupun ia yakin kalau daerah kewanitaannya mulai mengeluarkan darah.
Teruslah mendesah, nona.
Nikmat bukan?
Tapi.. desahan nikmat yang bercampur rasa sakit ini akan menghilang.
Yang digantikan dengan..
JLEB
..rasa sakit yang tidak pernah bisa kau bayangkan.
"AAAAARRRGGGGHHH!" teriakan sang wanita menggema di ruangan ini, saat kelima jari dengan kuku-kuku tajam pria itu memaksa memasuki daerah kewanitaannya.
Pria itu terus mencakar dinding kewanitaannya sehingga membuat wanita itu meraung kesakitan.
Ia memaju mundurkan jari dengan cepat sehingga kuku tajamnya mengoyak daerah kewanitaan itu yang sekarang sudah tak berbentuk.
Merasa cukup, ia mengeluarkan jari-jarinya dari dalam kewanitaan itu, dan menjilat darah sang korban yang melumuri tangannya.
Setelah selesai menjilat jarinya, ia menatap ekspresi korbannya.
Dengan wajah yang penuh goresan dan darah, mata yang terbelalak lebar, dan mulut yang menganga lebar.
Sungguh, pria itu sangat menikmati ekspresi yang terlukis di wajah korbannya.
Ia mendekatkan wajah tampannya di leher yang sudah dipenuhi warna merah itu, ia menggigit leher itu dengan keras sehingga mengeluarkan darah, segera saja ia mengisap darah itu dengan kasar.
Merasa cukup, ia menjauhkan wajahnya dan..
JLEB
..menancapkan kuku panjangnya di bola mata sang korban yang terbelalak lebar.
SRAT
Dan menariknya dengan kasar hingga putus.
Sang pria memperhatikan bola mata itu dengan seringai dinginnya, ia mendekatkan bola mata yang sudah tertancap di kukunya, lalu menjilatinya, dan memasukan bola mata itu kedalam mulutnya.
"CRAKKSH.. CRAUKSHH.."
Ia mengunyah bola mata itu sehingga darah yang berasal dari kedua bola mata itu mengalir dari sela-sela bibirnya.
Setelah mengunyah dan menelannya, ia kembali memasukan tangannya kedalam perut wanita itu, dan mengacak organ-organ tubuhnya dengan brutal sehingga wajah tampannya terkena cipratan darah.
CRASHS
SRAT SRAT
Ia terus menyayat organ-organ tubuh yang sudah mulai tidak berfungsi itu hingga organ-organ itu hancur tak berbentuk.
Ia tarik dengan paksa organ-organ yang masih berbentuk, lalu memakannya.
Pria itu terus mengaduk-aduk perut itu hingga tangan yang penuh darah itu sehingga ia mendapatkan hidangan utama.
SRAT CASH
Suara-suara menjijikan akibat perbuatannya terus menggema di ruangan penuh darah yang diiringi lolongan-lolongan anjing yang bersahutan.
Tangannya mengambil organ yang terletak di bawah rusuk, di bagian kanan atas perut yang sudah terkoyak.
Pria itu menyeringai.
Ia sudah menemukan hidangan utama.
Ia menarik paksa organ tubuh yang kira-kira beratnya sekitar 3 pon.
Ia menatap organ yang dinamakan 'hati' itu dengan liar. Segera saja ia menancapkan taringnya di permukan organ itu, dan menghisap darahnya dengan penuh nafsu.
Slurrph.. slurrphh..
Setelah merasa cukup, pria tersebut memasukan hati itu kedalam mulut, lalu mengunyahnya dengan cepat, dan menelannya.
Hidangan utama telah ia dapatkan, tinggal yang ia butuhkan sekarang adalah hidangan pencuci mulut.
Pria itu menyeringai dan mendekatkan mulutnya di perpotongan leher korban yang belum terkoyak oleh gigi taringnya.
Ia menancapkan taringnya di perpotongan leher itu dan menghisap darahnya.
Slurrpp.. slurrpp..
Ia terus menghisap darah itu hingga tubuh wanita itu mengering.
Pria itu merasa cukup. Ia menjauhkan wajahnya dari leher yang sudah ia hisap..
..dan memandang datar korbannya yang sekarang sudah penuh dengan sayatan, luka, dan darah.
Bau anyir sudah memenuhi ruangan ini, dan tentu saja pria misterius itu sangat menyukainya.
Ia memandang wajah sang korban dengan seringai mengerikannya.
Wajah yang penuh sayatan dan darah, bola mata yang masih tertanam di mata kanannya, mulut yang menganga lebar dengan bibir yang mulai membiru, tubuh bagian depan wanita yang sudah tak berbentuk, di tambah lagi darah yang mengering karena telah di hisap oleh lelaki peminum darah dan pemakan daging manusia tersebut.
Suatu karya yang indah.
"Bye sayang.. kau sangat nikmat," desis pria itu sambil melumat bibir bawah wanita yang menganga lebar, dan menggigit bibir bawah itu dengan kasar hingga putus.
Lalu ia beranjak dari ranjang yang sudah berubah warna itu, dan berjalan menuju jendela besar kamar ini, sambil terus mengunyah bibir itu dan menghisap darahnya.
Ia membuka pintu jendela itu lebar-lebar, lalu ia terbang menuju istananya dengan kecepatan tinggi, tanpa menghiraukan mayat sang korban.
Pria itu tidak perlu menghapus bukti-bukti itu.
Karena sampai kapanpun para polisi atau siapapun tidak akan bisa melihat atau melacak sidik jari sang pelaku.
Karena sidik jari itu telah di hapus dengan kekuatan sang pelaku.
Hanya seorang Venator sang pemburu makhluk penghisap darah sekaligus pemakan daging manusia, yang dapat melacaknya. Mereka akan mengetahui kalau makhluk yang melakukan hal ini, adalah makhluk penghisap darah yang memakan daging manusia. Karena tidak mungkin ada makhluk lain melakukan hal gila ini ke korban dengan tubuh yang terkoyak, dan darah yang mengering, selain makhluk mengerikan yang selalu mereka buru.
Dan tentu saja, di benua ini tidak terdapat satupun Venator.
Tentu saja para pendiri kerajaan Caeruleus tidak bodoh untuk menempatkan diri mereka di sekitar Venator. Benua ini adalah benua yang sangat aman bagi kerajaan Caeruleus, karena mereka telah menyegel benua Eropa dengan kekuatan supernatural mereka.
Benua yang sangat aman bagi kerajaan Caeruleus yang diisi oleh makhluk mengerikan seperti Vampire Cannibals.
.
.
.
TBC
Padahal saya blm nyelesain fict2 yg lain, tp saya udh bkin fict yg baru-_-
Maaf kalau pembunuhannya kurang sadis T_T
Dan terus ada sedikit lime yang bnr2 kacau dan gaje, krn saya ga bisa bikinnya T_T
Maaf kalau banyak kesalahan, typo, aneh, abal. Jadi saya minta kritik dan sarannya^^
Apa kalian bisa nebak siapa kedua lelaki yg di atas?
Menurut kalian siapa yg jd vampire cannibals?
Jangan tertipu dengan kulit putih pucatnya, karena kalian tau 'kan kalau warna kulit itu warna kulit vampire?
Untuk crita ini, saya tidak menerima Flame kecuali Flame yang membangun.
Jadi gimana? Apa mau lanjut? Kalau ga ada yg review, ga jd lanjut T_T
Saya tunggu Reviewnya ya :D
