The Rookies
Author [ Takii_yuuki]
Genre [drama, hurt/comfort, yaoi,family, friendship, romance]
Main cast :
Lee Taeyong SMRookies
Nakamoto Yuta SMRookies
Johnny Suh SMRookies
Jung Jaehyun SMRookies
Jin Hansol SMRookies
Ten SMRookies
And other character..
Rating : T
Length : Chaptered
Dislaimer : mereka milik orang tua mereka dan SMent, saya hanya pinjam nama.
Warning : cerita ini mengandung unsur boys x boys, don't like don't read, typo bertebaran. Mohon maaf. #deepbow
I'm Taeyong-Yuta Shipper
Terinspirasi dari para Rookies yang kemarin ikut SMTown di Taiwan, melihat Taeyong-Ten pasangan Tom&Jerry dan Yuta yang sepertinya tidak mengacuhkan (acuh=peduli) Taeyong, mereka dengan dunianya masing-masing, juga saat Taeyong yang hanya perform satu lagu Open the door saja, dia tidak ikut starting line buat dance Supermoon yang digantikan Jaehyun dan saat dance T.O.P juga Warrior Descendant tidak ada tanda-tanda Taeyong ikut serta, mungkin Taeyong sedang cedera, tapi saya jug atidak tahu saya harap tidak.
Rumor mereka akan debut Agustus, kita doakan saja bersama.
Happy Reading
Chapter 1
"1,2,3, Step Ahead, Down, Up, Turn back.. Arrgghh.." Taeyong mengerang setelah ia terjatuh karena salah dalam gerakan dance-nya. Rookies yang lain pun menghentikan latihannya dan melihat Taeyong yang mengerang kesakitan sambil memegang pinggangnya.
"Taeyong…!" Ten yang lebih dekat dengan Taeyong segera menolongnya. "Hei kau tidak apa-apa?" Tanya Ten panic.
"Yongie..!"Yuta berlari kearah namjachingu-nya Taeyong, ia juga tak kalah panic seperti yang lain.
"Taeyong kau baik-baik saja?" Tanya Jaehyun. Taeyong menggeleng, "Ani, pinggangku.. aargghh.." Taeyong terlihat kesakitan.
"Lebih baik kita bawa ke rumah sakit saja, nanti malah tambah parah." Saran Hansol.
"Benar, dia harus dibawa ke rumah sakit." Tambah Johnny.
"Biar aku saja yang antar dengan Nuuna Kim." Pinta Ten.
"Aniyo, aku saja." tolak Yuta.
"Kau kan masih harus berlatih. Aniyo, aku saja." rebut Ten.
"Aku namjachingu-nya, aku saja." balas Yuta tak mau kalah. Hansol, Jaehyun dan Johnny cengo melihat pertengkaran mereka sedangkan Taeyong masih menahan sakit.
"STOP!" Tegur Johnny. Mereka pun terdiam, "Semakin lama kalian bertengkar, Taeyong semakin kesakitan, daripada kalian bertengkar memperebutkan siapa yang akan menemani Taeyong, lebih baik Doyoung saja yang antar Taeyong kerumah sakit dengan Nuuna Kim." Johnny menengahi. "Jaehyun panggil Doyoung dan Nuuna Kim, aku akan membantu Taeyong ke mobil dan kalian berdua, jangan bertengkar..lanjutkan latihan!" Perintah Johnny. Taeyong tak berkata apa-apa, pinggangnya benar-benar sakit. "Minggir!" Johnny memerintahkan Ten dan Yuta untuk menjauh dan ia membawa Taeyong dengan hati-hati.
Setelah kepergian Johnny, Yuta dan Ten saling melempar pandang sebal, Hansol hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan 2 sahabatnya ini.
"Eh sudah ayo kita latihan. Aku yakin Taeyong akan baik-baik saja." ajak Hansol. Dengan perasaan sedikit sebal, akhirnya mereka berdua kembali latihan.
.
.
Setelah mendapat perawatan dari rumah sakit, Taeyong diperbolehkan pulang. Ia mengalami cedera punggung dan tidak boleh bergerak banyak, padahal kurang dari hitungan minggu mereka akan ikut SM Town di Taiwan.
"Jadi apa kata dokter?" Tanya Doyoung saat menunggui Taeyong di dorm karena yang lain belum pulang.
"Cedera punggung. Tidak boleh bergerak terlalu banyak."
"Kalau begini, starting line untuk dance akan berubah. Kalaupun kau sembuh pasti kau tetap tidak boleh ikut dance."
"Tapi aku ingin sekali ikut SM Town kali ini."
"Ini juga pertama untukku, tapi sepertinya aku tidak tampil, tenggorokanku masih sakit." Keluh Doyoung.
"Ugghh.. kenapa tadi aku ceroboh sekali, harusnya aku lebih berhati-hati."
"Sudahlah, itu tandanya kau harus beristirahat. Minum obatmu, aku akan ke dapur untuk masak, sebentar lagi teman-teman pulang." Doyoung memberikan obat untuk Taeyong dan menyuruhnya untuk meminumnya sebelum ia pergi, setelah Taeyong menghabiskan obatnya, Doyoung segera pergi ke dapur untuk memasak.
.
.
"Kami pulang…" seru Jaehyun. Jaehyun masuk diikuti Hansol, Johnny, Ten, dan Yuta.
"Kalian sudah pulang? Istirahat dan mandilah dulu, aku sudah siapkan makan malam untuk kita."
"Bagaimana keadaan Taeyong? dia baik-baik saja kan?" Tanya Yuta sesaat setelah masuk ke dorm.
"Yuta.. masuk dulu." Johnny menasehati Yuta.
"Hyung, aku khawatir dengan keadaan Taeyong."
"Dia mengalami cedera punggung, tadi aku sudah menyuruhnya minum obat, mungkin dia tidur sekarang." Jawab Doyoung sabar.
"Aku akan melihatnya." Yuta buru-buru menuju kamar Taeyong dan Johnny tapi di tahan Johnny. "Jangan sekarang, dia sedang istirahat. kau tidak usah khawatir, aku tahu kau namjachingu-nya tapi tidak usah berlebihan."
"Hyung…" mohon Yuta dengan memelas.
"Lebih baik kau istirahat dulu, setelah makan malam kau boleh melihat keadaannya." Ujar Jaehyun. Yuta hanya bisa menghela nafas, akhirnya dia menuruti perkataan Johnny.
.
Saat makan malam. Suasana makan di dorm Rookies terlihat agak sepi dari biasanya. Mereka makan tanpa bicara, Yuta makan lebih sedikit dari biasanya. Ia masih memikirkan Taeyong.
"Aku selesai hyung." Ucap Yuta sambil meletakkan sendok dan bergegas ke kamar Taeyong.
"Anak itu, makannya hanya sedikit, tidak dihabiskan." Johnny melihat piring Yuta yang masih tersisa makanan.
"Wajarlah,namjachingu-nya kan cedera hyung,kalau bukan karena kau yang menyuruhnya makan, dia lebih memilih menunggu Taeyong daripada makan malam. Kau seperti tidak pernah pacaran saja." ucap Jaehyun santai. Hansol, Ten dan Doyoung menatap Jaehyun dengan tatapan cengo karena ia berani menyindir Johnny. Johnny men-deathglare Jaehyun, sedangkan Jaehyun dengan santainya makan tanpa melihat ada bahaya di dekatnya.
"J-Jaehyun.." panggil Hansol takut-takut.
"Wae?" Jaehyun mendongak, melihat Hansol, Ten, dan Doyoung terdiam sambil menelan ludah gugup.
"I-I-Itu."
"Itu apa?"
"Jung Jaehyun.." desis Johnny pelan. Jaehyun menoleh ke asal suara dan melihat Johnny sudah bersiap dengan sendok sayurnya. PLETAK! "Aww, sakit hyung." Rintih Jaehyun sambil memegang kepalanya yang dipukul Johnny dengan sendok sayur.
"Rasakan, berani kau mengejekku tidak pernah pacaran, memangnya kau yang suka pada Doyoung tapi tidak berani bilang dan hanya bisa curhat pada Taeyong atau Yuta."
"Ha!" seru mereka bertiga, yang paling terkejut adalah Doyoung tapi Jaehyun buru-buru menutup mulut Johnny.
"Eummpphhh…" Johnny meronta untuk dilepaskan tapi Jaehyun terus membekap mulutnya sambil tersenyum salting pada Doyoung. "Jangan di dengarkan, Johnny hyung memang bgitu, kalian lanjutkan saja makannya."
"Eummphh.. leppp….ashhhh." namun Jaehyun tak bergemin, kita tinggalkan mereka yang sedang makan malam.
Yuta duduk di samping ranjang Taeyong, ia melihat Taeyong yang tertidur sangat pulas. Yuta hanya tersenyum, ia menyibak rambut Taeyong yang menutupi dahi Taeyong.
"Cepat sembuh Yongie, kalau kau sembuh kita akan pergi ke Taiwan bersama." Yuta mencium kening Taeyong dan tidur disampingnya.
.
.
Pagi harinya, Yuta bangun lebih awal, ia melihat Taeyong masih tertidur, ia juga melihat ranjang sebelah kosong dan rapi, sepertinya Johnny bangun lebih awal lagi.
"Aku mandi dulu, setelah itu aku kemari akan membawa sarapan untukmu." CUP! Yuta mencium pipi Taeyong dan kemudian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
"Eungghh.." Taeyong melenguh, ia membuka matanya. Pinggangnya masih sedikit terasa sakit tapi sudah lebih baik dari kemarin. Ia menoleh kanan-kiri tapi tidak ada orang. 'Mereka kemana? Apa mungkin sudah bangun?' merasa kehausan, ia melihat meja nakas, ada gelas berisi air dan dia ingin mengambilnya, karena jaraknya agak jauh ia mencoba bangun, "Akhh..!" Taeyong meringis. Taeyong mencoba menjangkaunya tapi ia malah akan terjatuh dan CKLEK! Seseorang masuk, "Taeyong!" Ten berlari menghampiri Taeyong dan menangkapnya.
"Kau mau apa? Kau baik-baik saja?" Tanya Ten sedikit panic.
"Aku hanya mau minum, tapi aku belum bisa bergerak." Ten merebahkan Taeyong di bed-nya dan mengambilkan air putih untuknya.
"Terima kasih." Ucap Taeyong setelah menghabiskan minumnya.
"Kenapa kau tidak meminta tolong tadi, aku diluar. Hansol hyung, Jaehyun juga ada."
"Yuta dimana?"
"Sepertinya sedang mandi. Bagaimana keadaanmu? Apa pinggangmu masih sakit?"
"Sudah lebih baik dari kemarin. Ten bisakah kau membantuku, aku ingin ke toilet."
"Ok.." Ten membantu Taeyong berdiri, ia memapah Taeyong. "Hati-hati." Ten berjalan pelan-pelan.
CKLEK! Pintu kamar Taeyong terbuka, munculah Yuta dengan membawa nampan yang berisi bubur dan air minum.
"Sedang apa kalian?" Tanya Yuta saat melihat Taeyong di papah Ten.
"Yuta..-" sapa Taeyong sambil tersenyum, "-.. aku ingin ke toilet jadi aku meminta tolong pada Ten."
"Kenapa harus Ten? Kenapa kau tidak memanggilku?" Tanya Yuta marah.
"ANiyo, aku tidak ingin merepotkanmu, lagipula kau juga sedang mandi kan. Sudah tidak apa-apa."
"Taeyong..!"
"Kenapa lagi? Akhh..!" Taeyong merintih. Ten mendadak panic, "Taeyong kau tidak apa-apa?" Taeyong menggeleng.
"Yuta, percayalah kami tidak melakukan apapapun.."
"Iya Yuta, aku hanya menolong Taeyong." tambah Ten. BRAK! Yuta menaruh bubur yang ia bawa ke lantai, karena terlalu keras buburnya sedikit tumpah, ia langsung meninggalkan kamar Taeyong.
"Yuta..Yuta.. akkhh..!" Taeyong memanggil Yuta tapi Yuta telah pergi. suara gaduh yang terdengar dari kamar Taeyong membuat Jaehyun dan Hansol mendatangi kamar mereka.
"Ada apa? Kenapa ribut sekali?" Tanya Hansol yang lebih dulu sampai di kamar Taeyong, "Ini juga, kenapa ada bubur di lantai?" Tanya Hansol lagi setelah melihat bubur di lantai.
"Yuta tiba-tiba marah melihatku menolong Taeyong, Taeyong ingin ke toilet jadi aku membantunya, tapi Yuta salah paham." Jelas Ten pada Hansol dan Jaehyun.
"Selalu saja." Jaehyun mengambil bubur yang tergeletak di lantai. "Buburnya, aku taruh disini atau dimeja makan?"
"Meja makan saja, nanti aku akan makan disana, aku ke toilet dulu. Ayo Ten." Ten mengangguk, ia memapah Taeyong ke kamar mandi.
Hansol mengangkat bahunya dan mereka berdua kembali ke meja makan.
.
Setelah dari toilet, Ten dan Taeyong menghampiri teman-temannya di meja makan. Mereka sudah lebih dulu makan, Yuta juga terlihat disana tapi dengan wajah di tekuk.
"Hati-hati.." Ten membantu Taeyong duduk.
"Bagaimana pinggangmu? Masih sakit?" Tanya Johnny membuka obrolan.
"Sudah lebih baik." Jawabnya sambil mengangguk.
"Nanti siapa yang libur latihan? Harus ada yang menjaga Taeyong kan?" Tanya Johnny lagi.
"Aku tidak perlu dijaga, aku baik-baik saja." tolak Taeyong.
"Aku yang libur hari ini." Jawab Ten setelah melihat jadwalnya. Yuta menegakkan kepalanya, ia menatap Ten dengan tatapan sulit diartikan. Hansol, Jaehyun dan Doyoung melihat aura gelap disekitar Yuta, mereka hanya bisa menelan ludah.
"E-eum, apa sebaiknya aku saja yang menjaga Taeyong?" saran Doyoung.
"Wae?" Tanya Johnny.
"Y-Ya kan, k-kalian harus latihan untuk SM Town Taiwan besok. Lagipula yang Taeyong butuhkan kan istirahat, tidur dan tidak banyak bergerak jadi siapapun yang menunggunya tidak akan terlalu repot. Aku juga tidak ikut perform kan jadi tidak latihan seperti kalian."
"Benar juga. Ten, liburmu kau ambil kapan-kapan saja, untuk saat ini kita focus latihan saja. Taeyong akan ditunggui Doyoung." Tambah Hansol.
Ten menghela nafas. "Baiklah.." Yuta akhirnya bisa bernafas lega karena Taeyong tidak akan berduaan dengan Ten, ia melanjutkan makannya lagi.
.
Setelah makan pagi mereka berangkat dan tinggallah Doyoung dan Taeyong. Doyoung membantu Taeyong ke kamarnya dan membantunya merebahkan dirinya di bed.
"Terima kasih." Ucap Taeyong.
"Nado, kalau begitu aku akan beres-beres dorm dulu."
"Tunggu, temani aku sebentar." Pinta Taeyong.
"Ada apa?" Tanya Doyoung.
"Aku ingin bercerita sesuatu padamu. Bolehkan?"
"cerita saja, ada apa?"
"Ini tentang Yuta."
"Yuta? ada apa dengan Yuta, bukankah kalian baik-baik saja?"
"Aku merasa Yuta akhir-akhir sedikit lebih poseif dan cemburuan."
"Bukankah itu berarti dia sayang sekali padamu."
"Aku rasa cemburunya keterlaluan, dia cemburu pada Ten. Kau tahu kan Ten dekat dengan siapa saja, denganku, dengan Hansol, Johnny, dia juga, Jaehyun dan dirimu, kenapa dia cemburu seolah olah Ten akan merebutku darinya."
"Dia mungkin terlalu sayang padamu sampai dia seperti itu."
"Bukankah dia juga dekat dengan Johnny, bahkan Johnny begitu perhatian padanya. Aku diam saja, bukannya tidak cemburu tapi aku menganggap kalau bentuk perhatian Johnny pada Yuta seperti hyung pada dongsaeng-nya tapi aku tahu kalau perhatian Johnny lebih dari itu."
"Maksudmu?"
"Johnny menyukai Yuta tapi karena aku lebih dulu bersama Yuta jadi dia mengalah dan memendam perasaannya pada Yuta."
"Darimana kau tahu kalau Johnny menyukai Yuta?"
"Setiap orang yang melihat perhatian Johnny ke Yuta pasti tahu kalau Johnny memiliki perasaan pada Yuta, dilihat Johnny lebih cocok dengan Yuta daripada aku. Aku kaku dan terkesan dingin, aku bukan orang yang pandai mengekspresikan perasaan pada orang lain termasuk pada Yuta, tapi satu hal aku sangat menyayangi Yuta. aku tidak terlalu suka mengumbar kebersamaanku dengan Yuta dihadapan orang lain. Cukup aku dan Yuta saja yang menikmati kebersamaan kami."
Doyoung hanya diam, ia bingung bagaimana harus menanggapinya, "Tapi kalau memang Johnny bisa membuatnya bahagia, aku rela Yuta bersama Johnny."
"MWO!"
"Kalau kau jadi aku, kau pasti akan berpikir sama denganku." Doyoung menatap Taeyong dengan tatapan pilu.
'Yuta beruntung, dicintai 2 namja sekaligus. Sedangkan aku, apa benar Jaehyun menyukaiku?'
.
.
Setelah kejadian Taeyong curhat padanya, Doyoung mulai memperhatikan Johnny dan Yuta dan benar,Johnny begitu perhatian pada Yuta. ia bisa melihat dari mata Johnny bahwa Johnny begitu menyayangi Yuta.
Sejak sakit, Taeyong lebih banyak menghabiskan waktunya di kamar untuk istirahat dan yang lain sibuk latihan untuk SM Town IV, intensitas Taeyong dan Yuta untuk bertemu juga berkurang. Yuta malah semakin dekat dengan Johnny tanpa ia sadar.
2 Minggu kemudian.
Keadaan Taeyong lebih baik dari sebelumnya, ia sudah kembali latihan meskipun tidak seperti hari biasa. Pinggangnya masih terasa sedikit nyeri kalau bergerak terlalu banyak.
Saat ia masuk ruang Koreo, tak sengaja ia melihat Yuta sedang bercanda dengan Johnny. Mereka terlihat akrab bahkan tak menyadari kedatangan Taeyong. Hingga suara menginterupsi kegiatan mereka dan itu adalah Hansol yang kebetulan akan masuk.
"Sedang apa kau disini? kau tidak masuk?" Tanya Hansol. Taeyong sedikit terkejut namun kemudian ia mampu menguasai keadaan. "E-eh iya, tadi-tadi sedang membaca pesan."
Yuta dan Johnny menghentikan kegiatan mereka dan melihat kearah pintu masuk.
"Kalian sudah datang?" Tanya Johnny.
"Aku baru saja kalau Taeyong tidak tahu kapan." Jawab Hansol.
"A-aku j-juga baru saja kok." Jawabnya bohong.
"Kenapa aku tidak tahu ya kalau kalian datang?" Tanya Yuta bingung.
"Mana mungkin kalian tahu, kalian kan sibuk berdua." Jawab Hansol santai. Taeyong hanya diam saja.
"Maaf. Tadi Johnny hyung bercerita sesuatu yang lucu padaku, jadi aku ikut terbawa suasana."
"Kenapa akhir-akhir ini kau malah lebih dekat dengan Johnny hyung sih daripada Taeyong?" DEG~ mendadak jantung Yuta berdetak kencang, ia bertanya-tanya apa benar akhir-akhir ini ia mengabaikan Taeyong dan malah dekat dengan Johnny?
"Hansol, apa yang kau bicarakan?" tegur Taeyong, "-… Sudah jangan dengarkan dia, dia sedang salah makan, lanjutkan latihan kalian. aku akan berlatih untuk performku sendiri. Kebetulan kan aku Cuma tampil sekali karena cederaku jadi latihanku tidak berat."
"Ten mana? Kok belum datang?" Tanya Johnny.
"Dia sedang membeli minuman. Sebentar lagi juga sampai." Jawab Hansol membuka jaket yang dia pakai.
"Oh baiklah, kalau begitu, Hansol kita buat formasi untuk Warrior descendant sambil menunggu Ten dan Jaehyun."
"Siap.." Hansol bersiap-siap dan menghampiri Yuta juga Johnny.
"Taeyong, sebelum latihan jangan lupa pemanasan, hati-hati pinggangmu masih sakit." Saran Johnny.
"Nde.." jawab Taeyong pelan. Ia juga bersiap. Sebelum memulai latihannya ia melakukan pemanasan kecil agar tidak cedera seperti kemarin.
"Yongie, jangan terlalu keras berlatihnya." Yuta mengingatkan. Taeyong mengangguk sambil tersenyum.
Beberapa saat kemudian Ten dan Jaehyun datang dan kemudian mereka berlima berlatih dan Taeyong juga berlatih tapi untuk performnya sendiri.
Taeyong menyelesaikan latihannya dan memilih istirahat sambil melihat yang lain berlatih.
"Yuta gerakanmu salah, harusnya begini.." Johnny mengingatkan Yuta dan memberi pengarahan pada Yuta, mereka terlihat sangat dekat dan intim.
DEG~ hati Taeyong berdetak, sepertinya ia cemburu tapi lagi-lagi ia tak bisa berbuat apa-apa, karena ia tidak ingin mencari ribut dengan Yuta atau Johnny hanya karena masalah seperti itu.
Karena melamun Taeyong tak sadar seseorang menyodorkan airminum padanya, "Untukmu.." ucap Ten. "Taeyong.. hei.."
"Heh, ya-ya.." Taeyong tersadar kemudian ia mengambil airminum yang Ten berikan padanya.
"Kau kenapa?" Taeyong menggeleng. "Hah capeknya."
"Ini baru pra-debut bagaimana kalau kita debut besok, jangan mengeluh begitu, semangat."
"Ya-ya aku tahu. Aku harus SEMANGAT!" Ten mengepalkan tangannya di udara. Taeyong terkekeh melihat kelakuan Ten.
"Taeyong…" panggil Yuta. Taeyong mendongak dan melihat Yuta berdiri di hadapannya."
"Hei, sudah selesai latihannya?"
"Baru saja." jawab Yuta sambil menyeka keringatnya, tiba-tiba seseorang menempelkan minuman dingin di pipi Yuta dan membuatnya terlonjak. "Aww… dingin." Yuta berbalik dan melihat Johnny terkekeh melihat reaksi Yuta, "Yak Johnny-ya jangan bercanda, dingin tau." Ucap Yuta sebal. Johnny menyodorkan minuman itu dan Yuta menerimanya walaupun awalnya ia sebal dengan Johnny.
"Iya maaf, sengaja aku ingin mengerjaimu, habisnya kau latihan serius sekali."
"Yak awas kau.." Johnny pun meninggalkan Yuta, saat Yuta berbalik, ia melihat Taeyong sudah berdiri dan hendak meninggalkannya, "Eh kau mau kemana Yongie?"
"Aku mau pulang ke dorm, mendadak aku tidak enak badan." ucap Taeyong dengan senyum sedikit dipaksakan.
"Benarkah? biar aku antar."
"Tidak usah, Ten juga kebetulan ingin mengambil sesuatu di dorm. Kau lanjutkan saja latihanmu."
"Yongiee.." rengek Yuta.
"Aku baik-baik saja, aku hanya butuh tidur saja. kka, Johnny menunggumu. Aku pulang dulu. Sampai bertemu di dorm." Taeyong pun meninggalkan Yuta bersama Ten. Yuta dan Ten saling bertatapan sebentar dan kemudian Ten menyusul Taeyong. Yuta menatap punggung Taeyong yang mulai menjauh darinya. 'Kau kenapa Yongie?' tanyanya dalam bathin.
.
.
Malam harinya saat mereka sudah di dorm dan selesai makan malam, Yuta mengajak Taeyong ke taman untuk bicara. "Ada apa? Kenapa mengajakku kemari?" Tanya Taeyong saat di seret Yuta ke taman.
"AKu ingin bicara tentang kita."
"Tentang kita? Memang ada apa dengan kita?"
"Akhir-akhir ini kau menjauh dariku."
"Aku?" tunjuk Taeyong pada dirinya sendiri, ia terkekeh sebentar, "Bukan aku yang menjauh tapi karena aku sakit dan kita jarang bertemu jadi kau menganggap aku menjauhimu."
"Kau terlalu dekat dengan Ten."
"Ten? Kami bersahabat, sama seperti yang lain, lagipula kau juga dekat dengan Johnny tapi aku tidak mempermasalahkannya kan?"
"Itu beda."
"Apa yang beda? Kau menganggap Johnny sebagai sahabatmu, Ten juga."
"Taeyong…"
"Yuta, jangan mencurigaiku seolah-olah aku berselingkuh, aku tidak berselingkuh dengan siapapun, tidak dengan Ten, Doyoung atau siapapun. Tidak ada yang aku ku sukai selain dirimu. Aku tidak menghalangimu dekat dengan siapapun termasuk dekat dengan Johnny jadi tolong jangan mencurigaiku seperti itu. Aku lelah, aku ingin pulang, ayo kita pulang, sudah malam."
"KAu ini pacarku atau bukan sih, kenapa kau tidak ada romantic-romantisnya seperti yang lain? Aku ingin kau memperhatikanku seperti yang lain."
"Jadi kau menganggap perhatianku selama ini kurang? Ah, apa kau ingin aku memperhatikanmu seperti Johnny memperhatikanmu?"
"Kenapa kau bawa-bawa Johnny?"
"Karena aku merasa kau sedang membandingkanku dengan dia."
"Taeyong…"
"Yuta, ayo kita putus…"
"MWo!"
.
.
TBC
Jika berkenan cerita ini dilanjutkan mohon review.. kalau tidak ceritanya hanya sampai disini.
terima kasih banyak sudah mau mmebaca ceritaku. #deepbow. Maaf typo bertebaran. Gomawo...
