..

..

..

Sehun adalah seorang Gay, namun sebuah insiden kecil membuatnya kembali menjadi pria straight yang hanya menyukai wanita

..

..

..

Because Of You

Main Cast : HunHan

Rated : M

..

..

CLECK

"Kau nanti kabar-... Kabari aku jika meetingnya akan ditunda"

Omongan Chanyeol harus terputus karena seseorang masuk keruangannya tanpa mengetuk pintu namun ketika tahu pelakunya adalah kekasihnya membuatnya mengalihkan perhatian dari pintu kearah seketarisnya dan melanjutkan kata - katanya yang sempat terputus namun tidak memperhatikan raut wajah kesal kekasihnya.

"Baik pak saya permisi" Krystal sang sekataris pamit dengan wajah manisnya namun ketika berpaspasan dengan Sehun wajahnya menunjukkan wajah jijik

Setelah Krystal keluar, Chanyeol mendekati kekasihnya Sehun yang berdiri diam didepan pintu sambil mengambil nafasnya dengan kasar.

"Hai sayang" Chanyeol mencoba untuk memeluk kekasihnya namun respon yang diberikan Sehun berbanding terbalik dengan apa yang diharapkannya

Krik..

"Hun" Chanyeol terkejut ketika kekasihnya mendorongnya keras hingga duduk dibangkunya dan bunyi deritan bangku terdengar dengan nyaring

"Aku cemburu" Sehun kesal dan duduk dibangku seberang kekasih tampannya

"Hei, jangan cemburu. Kekasihku cuma kau dan Baekhyun"

Chanyeol adalah seorang bisex dan memiliki dua kekasih, kekasih wanitanya bernama Baekhyun, sedangkan kekasih prianya adalah Sehun. Chanyeol dan Sehun sudah lama menjalani hubungan terlarang ini karena Sehun mengancamnya untuk bunuh diri, sedangkan Chanyeol yang ketakutan ketika sepupunya mengancam untuk bunuh diri hanya bisa mengikuti permintaan sepupunya yang seorang gay.

"Hm, aku mengerti" Sehun berjalan mendekati kekasihnya dan duduk dipangkuan hangat kekasihnya sedangkan Chanyeol terkekeh karena Sehunnya sangat lucu

"Hei, tadi kau cemburu" Chanyeol menggoda kekasihnya yang tampan dan imut disaat bersamaan

GRAUK

"YAK!" Chanyeol terkejut karena Sehun menggigit nipplenya dengan tenaga lumayan kuat sedangkan Sehun hanya memasang wajah kesalnya saja padanya

"Apa? Makanya jangan menggodaku" Sehun tidak peduli dengan kekasihnya yang kesakitan karena ulahnya

"Untung aku mencintaimu kalau tidak, sudah habis kau kubuang ke laut" Chanyeol bersyukur karena selama ini dirinya mencintai Sehun dengan tulus walaupun pada awalnya terasa berat dan terpaksa

"Kau berani membuang orang sepertiku? Akan susah untuk mencari penggantiku yang tampan, sexy, dan imut bersamaan"

"Ya, kau sangat sempurna" Chanyeol mengakui apa yang dikatakan Sehun sangat benar bahwa dirinya tidak akan bisa menemukan pria seperti Sehun yang tampan, sexy, dan imut bersamaan

"Baru tahu" Sehun menyindir Chanyeol kekasihnya yang tersenyum seperti orang idiot

"Tidak, sudah sangat lama"

Chanyeol berusaha menurunka Sehun dari pangkuannya karena dirinya sangat sibuk untuk saat ini karena banyak kerjaan kantor yang membutuhkan tanda tangannya.

"Kau jahat Yeol" Sehun kesal diturunkan dari pangkuan kekasihnya dan memasang wajah ngambek karena diperlakukan tidak sopan

"Hei sayang jangan ngambek terus, aku ada pekerjaan sedikit lagi yang harus segera diselesaikan"

Chanyeol memohon pada kekasihnya untuk tidak menggangunya beberapa menit sedangkan Sehun mengerti dan memberikan waktu untuk kekasihnya bermesra ria dengan dokumennya. Setelah selesai, Chanyeol mendekati kekasihnya yang sedang sibuk memainkan handphonenya sambil berbaring disofa.

"Hun" Chanyeol memukul pantat kekasihnya yang sedang sibuk main handphone

"Apa? Sudah siap bermesra dengan dokumenmu?" Sehun kesal karena kekasihnya sangat tidak romantis justru memukul pantatnya yang berisi

"Hei, jangan cemburu lagi" Chanyeol membawa kepala kekasihnya kepahanya untuk tiduran kemudian mengusap sayang rambut kekasihnya yang baru saja dipangkas

"Hei, kau semakin tampan" Chanyeol sampai saat ini masih heran kenapa Sehun mau menjadi gay padahal dirinya sangat tampan untuk manusia

"Memang dari dulu tampan, kau saja yang tidak melihatnya" Sehun malas jika semua orang sudah mengatakannya tampan karena memang dirinya sudah seperti itu sejak dulu dan bukan karena operasi plastik

"Ya" Chanyeol sangat tahu kekasihnya sudah mulai kesal sehingga tidak menambah - nambah agar tidak meledak saat ini juga

"Kau jahat Yeol" Sehun kesal dan mencubit paha kekasihnya yang berotot

"ARGH!... Kau kenapa lagi Hun" Chanyeol yang menerima serangan tiba - tiba cukup terkejut dan tidak paham dengan kekasihnya yang moodnya cepat berubah

"Selama seminggu ini kau tidak ada dimana - mana bahkan handphonemu saja tidak bisa dihubungi" Sehun menggembungkan pipinya karena kesal dengan kekasihnya yang menghilang selama seminggu belakangan ini

Chanyeol terkekeh dan mencubit kedua pipi kekasihnya yang sangat imut "Aku sibuk di Jepang, dan alasanku jika mengaktifkan ponselku maka orang yang paling banyak menelefonku adalah kau sayang"

"Oh, jadi kau tidak suka jika aku menelefonku sebanyak - banyaknya?" Sehun salah paham dan mengartikan jika Chanyeol tidak menyukai jika ditelefon terus - terusan

"Bukan begitu, aku lagi fokus agar selesai dalam seminggu kalau tidak bisa - bisa aku selama dua bulan di Jepang hanya untuk mengurus bisinis disana"

"Jangan lama - lama, aku tidak bisa berjauhan darimu" Sehun mengerti dan tidak akan rela berjauhan dengan Chanyeol dalam waktu lama walaupun mereka sering menellefon

"Hm, sekarang aku sudah pulang" Chanyeol senang karena Sehun terlihat dewasa jika sudah mengerti situasi

"Aku masih rindu padamu, dan selama seminggu ini Sehunnie tidak main dengan ini" Sehun memasang wajah imutnya sambil menggosok selangkangan Chanyeol dengan telapak tangannya

"Shh... Hun" Chanyeol mendesah pelan karena ulah jahil kekasihnya yang bermain dengan selangkangannya yang masih tidur

Sehun menggesekkan tangannya dengan menggoda pada penis kesayangannya hingga penis Chanyeol bangun dengan sempurna dan membuat selangkangan Chanyeol mengembung. Sehun menjauhkan tangannya dari selangkan Sehun yang sudah membengkak sedangkan Chanyeol menatap kekasih dengan heran.

"Apa?" Sehun bertanya polos pada Chanyeol yang sedang menatapnya dengan pandangan tidak bisa terbaca

"Kau kenapa berhenti?" suara Chanyeol terdengar sangat dingin namun Sehun tidak mempedulikannya

"Ah... Tanganku pegal" Sehun mencari alasan kenapa dirinya berhenti menggesek selangkangan Chanyeol yang sudah menggembung

"Aku tidak mau tahu, kau harus bertanggung jawab" Chanyeol tidak menerima bantahan sedangkan Sehun tersenyum mesum karena senang melihat kekasihnya sedang tersiksa, Chanyeol yang sedang tersiksa dengan penis menegang membuat Sehun menjadi penguasa dalam permainan ini

"Bagaima cara bertanggung jawabnya" Sehun mengedipkan matanya sambil bertanya pada Chanyeol

"Kau mengisapnya dengan cepat" Chanyeol tidak ingin memohon pada kekasihnya karena yang ada dirinya akan semakin dikerjain

"Benarkah caranya seperti itu" Sehun memasang wajah polosnya untuk meyakinkan perkataan Chanyeol

"Hm, cepatlah" Chanyeol berteriak sedikit karena sudah tidak tahan sedangkan Sehun yang ketawa dalam hati langsung meremas selangkangan Chanyeol yang masih sesak

Sehun mengeluarkan penis kekasihnya dari resleting tanpa mengeluarkannya dari celana, Chanyeol ingin memarahi kekasihnya namun batal karena Sehun sangat agresif memainkan penis kekasihnya yang sangat panjang.

Sehun meremas pelir Chanyeol sambil mencium aroma kejantanan Chanyeol yang sangat harum untuknya.

"ARGH..." Chanyeol kenikmartan sedangkan Sehun yang mendengar desahan kekasihnya yang kenikmatan langsung mengarahkan mulutnya kearah penis tegak Chanyeol yang siap dijilat saat ini

Sehun memompa penis Chanyeol dengan lihai dan sambil memberikan gigitan kecil pada kulup Chanyeol yang tidak disunat. Chanyeol merasa geli dan kenikmatan pada saat yang bersamaan.

"ARGH... KAU SEMAKIN HEBAT SAJA HUN... ARGH..." Chanyeol terbuai akan permainan Sehun yang sudah bagaikan pemain film porno terkenal

"AKU MAU KELUAR... ARGH..."

Chanyeol hanya mampu bertahan selama lima belas menit sedangkan Sehun dengan senang hati menelan semua sperma Chanyeol yang masuk kedalam tenggorokannya.

"Sudah" Sehun sudah selesai membersihkan sperma Chanyeol yang tersisa sedangkan Chanyeol merasa puas dengan permainan Sehun yang meningkat

"Masukkan penisku kedalam celana" Chanyeol tidak bisa bergerak sedikit pun karena semua saraf – sarafnya sudah lemas akibat permaian mantap kekasihnya

"Baiklah" Sehun mengangguk dan membantu memasukkan penis kekasihnya kedalam celan dan merapikan celana Chanyeol yang kusut

"Lain kali jangan seperti itu, lebih baik kau membuka celanaku" Chanyeol menasehati Sehun yang hanya mengangguk saja

"Jangan hanya mengangguk" Chanyeol tahu Sehun hanya mengangguk tanpa mendengarnya dan membuatnya sedikit kesal

"Iya bawel" Sehun kesal dan meremas selangkangan Chanyeol yang baru saja tidur

"ARGH..." Chanyeol kesakitan karena remasan Sehun tidak main – main

"Awas kau" Chanyeol berusaha menangkap Sehun yang sudah berlari duluan sedangkan dirinya menuju mejanya dengan susah payah sambil memegang selangkangannya karena selangkangannya baru saja diremas kasar oleh Sehun keparat

..

..

..

Disuatu rumah yang megah namun terasa kosong semenjak kepergian kedua orang tua mereka seminggu yang lalu membuat kedua anak tersebut terpuruk dalam kesedihan akan kehilangan kedua orang tua yang sangat mereka cintai namun mereka mencoba tegar dan menjalankan amanat dari orang tuanya seperti meneruskan perusahaan dengan baik dan menitipkan Luhan pada sahabat orang tua mereka yang berada di Seoul.

"Nanti siang kau harus pindah kerumah sahabatnya Eomma" Kris memaksa adiknya untuk pindah kerumah sahabat Eomma mereka yang sudah diamanatkan oleh Eomma mereka sebelum meninggal

"Kenapa? Apa Oppa tidak menyukai kehadiranku?" Luhan sedih karena Oppa kesayangannya mengusirnya dari rumah mereka yang hanya ditempati berdua saja semenjak kematian orang tua mereka di jalan tol

Kris mendekati adiknya dan memeluknya erat "Bukan Lu, Oppa hanya mengikuti amanat yang diberikan Eomma pada Oppa dan Oppa mohon Luhan mengerti dengan maksud Oppa"

"Hm, Baiklah" Luhan tidak bisa membentak Oppanya maupun menolak perkataan Oppanya karena semuanya berasal dari amanat Eomma mereka yang sudah tiada seminggu lalu

"Terima kasih sudah mau mengerti Lu" Kris sangat sayang pada adiknya dan tidak merelakan adiknya pisah darinya namun ini adalah amanat Eomma mereka sebelum meninggal

"Hm" Luhan sedih karena harus berpisah dari Oppanya yang selama ini sudah menjaganya, merawatnya, dan menyayanginya dengan segenap hati

"Sini Hyung bantu untuk siap - siap" Kris membantu adiknya untuk memasukkan semua barang - barangnya sedangkan Luhan mencoba untuk tidak menangis didepan Oppanya

Sepuluh menit kemudian semuanya sudah dipacking dan dimasukkan kedalam mobil Kris untuk mengantar kepergian adiknya kerumah barunya. Setelah sampai didepan alamat yang ditulis oleh mendiang Eomma mereka, Luhan dan Kris mengetuk pintu rumah tersebut untuk mencari tahu kebenaran alamat yang mereka kunjungi.

CLECK

"Apakah kau Luhan?" seorang wanita yang sudah berumur membuka pintu dan bertanya pada wanita cantik didepannya

"Annyeong haseyo Luhan imnida, dan ini Oppaku namanya Kris" Luhan memperkenalkan dirinya sekaligus memperkenalkan Oppanya

"Silahkan masuk" wanita tersebut mempersilahkan tamunya yang merupakan anak dari sahabatnya yang sudah meninggal seminggu yang lalu

Setelah Kris dan Luhan duduk, seorang pelayan membawakan minuman untuk jamuan pada kedua tamu yang sedang berjamu dirumah tersebut.

"Saya ingin menitipkan adik saya disini atas perintah Eomma kami Kyuhyun" Kris memberitahu tujuannya kemari sedangkan Jaejong hanya megangguk saja mendengarnya

"Eomma sudah tahu, dan kalian bisa memanggilku Eomma. Kyuhyun juga mengatakannya padaku sebelum kejadian tersebut terjadi" Jaejong merasa sedih ketika mengungkit masa lalu yang suram untuk diingat kembali

"Aku permisi dulu" Kris berdiri dari duduknya namun sebuah tarikan membuatnya memeluk Luhan sang penarik, dan diakhiri dengan air mata perpisahan karena selama ini mereka tidak pernah berpisah sedikitpun

"Jaga dirimu baik - baik Oppa" Luhan merelakan berpisah dengan Oppanya namun Kris juga menangis dalam hati karena harus berpisah dari adik yang sangat disayanginya selain kedua orang tuanya

"Hm" Kris dan Luhan melepaskan pelukannya dan saling melambaikan tangan untuk perpisahan

Setelah Kris tidak nampak lagi, Jaejong mendekati Luhan dan memeluknya erat seperti anaknya sendiri "Menangis lah nak jika kau ingin menangis, Eomma selalu disampingmu"

Bersamaan dengan perkataan tersebut, Luhan menangis tanpa suara namun air matanya banyak berjatuhan karena masih tidak merelakan berpisah dari Kris Oppa.

"Eomma disini nak" Jaejong mengusap rambut panjang Luhan yang sangat indah sama seperti Kyuhyun sahabatnya yang sangat sempurna

Setelah tangisan Luhan reda, Jaejong menopang tubuh lemas Luhan menuju kamar tepat disebelah kamar anaknya. Jaejong ingin Sehunnya berubah dan seperti Luhan yang sangat baik dan ramah.

"Tidur lah nak" Jaejong menaikan selimut sebatas dada Luhan dan menghidupkan pendingin ruangan agar tidak kepanasan

"Hm" Luhan mengangguk karena dirinya juga kelelahan karena kebanyakan menangis hari ini, kemudian Jaejong keluar dari ruangan agar Luhan bisa tidur dengan nyenyak

BLAM

..

..

..

Malam harinya Sehun diantar pulang oleh kekasihnya Chanyeol namun semua orang menganggap jika Sehun sangat manja kepada Chanyeol yang terlihat lebih dewasa.

CLECK

Sehun memasuki rumah dengan senang karena sudah mendapatkan apa yang diinginkannya selama seminggu ini yang tertunda. Namun dirinya cukup terkejut ketika menemukan orang lain dirumah mereka dan duduk disamping Eommanya sendiri.

"Dia siapa Eomma?"

Sehun bertanya dengan nada tidak suka pada Eommanya sedangkan Luhan berdiri dari duduknya untuk memperkenalkan dirinya

"Annyeong Haseyo, joneun Luhan imnida" Luhan memperkenalkan dirinya sedangkan Sehun membuang nafasnya kesal

"Eomma dia siapa?" Sehun bertanya lagi pada Eommanya karena dirinya tidak bertanya pada orang asing tersebut sedangkan Luhan menatap orang tampan didepannya dengan tatapan tidak menyangka jika orang didepannya yang merupakan anak dari Jaejong Eomma tidak memiliki moral dalam bersikap

"Tenang nak" Jaejong tahu bahwa Luhan cukup terkejut dengan sikap Sehun yang tidak sopan pada orang baru

"Dia adalah anak sahabat Eomma, bukankah Eomma sudah pernah mengatakannya padamu dan Eomma harap kalian bisa berteman baik"

Luhan mengerutkan dahinya karena perkataan Jaejong Eomma sangat mustahil untuk mereka bisa berteman baik, pertemuan awal saja sudah seperti ini apalagi jika harus serumah dalam jangka waktu yang lama.

"Nghh..." Sehun hanya membuang nafas kesal karena dirinya tidak terlalu menyukai keberadaan wanita disekitarnya kecuali Eommanya dan Baekhyun yang merupakan kekasih Chanyeolnya

"Sudah ayo makan" Jaejong mengajak kedua anaknya untuk makan malam karena jika diperpanjang Sehun akan mengamuk hebat seperti sebelunmya ketika menjodohkan Sehun dengan anak kerabat mereka yang dari Amerika

Luhan makan dengan tenang seolah tidak ada beban yang dihadapinya namun berbeda dengan Sehun yang berharap kepada Tuhan agar Wanita yang bernama Luhan tersebut tidak tahan tinggal bersama mereka dan dengan segera angkat kaki.

Selesai makan malam, Sehun langsung masuk kedalam kamarnya karena malas berkumpul dengan keluarganya. Tidak usah dipertanyakan kenapa Sehun seperti ini karena semuanya tertuju pada Luhan sebagai orang asing yang berada dianatar mereka.

"Sehun, kau keluar sekarang dan berkumpul dengan kami dibawah" Appa Sehun berbicara dengan tegas tepat didepan pintu anaknya dan setelah itu kembali keruang tamu untuk berdiskusi

Sehun mendesah pelan namun tetap melaksanakan apa yang dikatakan Appanya jika dirinya masih ingin mendapatkan semua fasilitas yang diberikan. Setelah sampai diruang tamu, Sehun duduk menyendiri disofa yang bersebrangan dengan Luhan dan Eommanya.

"Jangan seperti itu" Appa Sehun sangat tahu jika anaknya tidak menyukai keberadaan Luhan

"Ada apa Appa?" Sehun bertanya daripada membuat emosi Appanya meninggi disaat seperti ini

"Appa minta kau menjaga Luhan dengan baik karena dia bersekolah ditempat yang sama denganmu dan satu hal lagi, jika kau menyakitinya maka kau akan Appa hukum. Arraseo?" Appa Sehun kali ini harus tegas dengan anaknya karena Luhan adalah anak yang baik dan sedang mengalami musibah

"Hm" Sehun hanya mengangguk untuk mengiyakan permintaan Appanya namun hati kecilnya masih tidak menerima Luhan dengan baik

"Bagus, silahkan kembali kekamarmu dan Luhan kau juga sudah bisa untuk beristirahat"

Appa Sehun berbicara lembut pada Luhan namun pada anaknya tidak lembut karena Sehun adalah anak yang nakal dan suka melawan jika mereka lengah.

"Aku permisi Appa, Eomma" Luhan pamit pada kedua orang tua angkatnya sedangkan Sehun beranjak begitu saja dari ruang tamu

"Dasar" Appa Sehun kesal dengan anaknya sendiri yang tidak ada sopan santunnya sama sekali

"Sabar sayang" Jaejong mendekati suaminya untuk memberikan ketenangan atas sikap anak mereka yang tidak sopan

Sesampainya dikamar, Luhan langsung duduk dikasurnya sambil memainkan handphonenya dan lebih tepatnya memperhatikan foto Oppanya yang sangat dirindukannya. Luhan sedih karena harus berpisah dari orang yang selalu membelanya dan melindunginya dari berbagai masalah.

CLECK

"Kau jangan terlalu berharap" Sehun bersender dipintu dengan gaya angkuh lengkap dengan matanya menatap Luhan tidak suka

Luhan tidak ambil pusing karena sedari awal memang orang didepannya yang mencari masalah dan dirinya juga harus tahu diri dirumah orang lain untuk tidak ribut dengan anak pemilik rumah.

"Hei, kau mendengarku tidak?" Sehun paling tidak suka jika dirinya sedang berbicara maka lawan bicaranya tidak mendengar apalagi menjawab

"Hm" Luhan hanya menjawab singkat namun tidak memperhatikan orang yang sedang berbicara atau lebih tepat memerintahnya

Sehun melirik sinis karena wanita didepannya ini sangat mengesalkan dan kemudian matanya menangkap pantulan cahaya bahwa wanita yang bernama Luhan sedang memperhatikan seorang pria yang cukup tampan namun dirinya masih lebih tampan daripada yang digambar tersebut.

"Jangan menatapnya, aku tahu dia tampan" Sehun ternyata tidak menyangka jika selera Luhan sangat tinggi

"Dia adalah Oppa kandungku" Luhan tidak suka dengan nada bicara Sehun yang seperti mengejeknya mengencani cowok tampan dan mapan

"Aku tidak percaya" Sehun masih tidak percaya karena wajah mereka saja tidak sama

"Kapan - kapan akan kubuktikan" Luhan membalikkan badannya dan berbaring dikasurnya untuk tidur dan secara otomatis caranya itu untuk mengusir halus sang penggangu

"Tsk.." Sehun kesal diusir secara halus dan dengan segera mengangkat kakinya dari kamar Luhan yang tepat berada disebelah kamarnya

Luhan menangis dalam hati karena Oppanya tega meninggalkannya pada orang seperti Sehun yang suka mencari ribut apalagi pada wanita seperti dirinya yang tidak berbuat apa - apa namun karena ini semua adalah amanah dari Eommanya, mau tidak mau membuat dirinya harus terpaksa bertahan dirumah tersebut dan dirinya cukup bersyukur memiliki orang tua angkat yang baik hati. Luhan tertidur nyenyak setelah menangis selama satu jam karena merindukan kedua orang tuanya serta Oppanya yang pergi jauh darinya.

~TBC~