Chapter 1

Mulai hari ini ada event terbesar bagi kami, murid kelas 2 SMA. Kami akan dapat kelas Ski.

"Wah Salju semua! Hebat!"

Seperti yang kalian lihat. Kami akan menghabiskan tiga hari di negeri salju. Hampir sama seperti darmawisata di musim dingin. Sudah lama sih aku tidak main ski. Tapi ini merupakan kesempatan besar bagi temanku si Aho yang entah mengapa sangat payah dalam bermain ski. Yah, dia sangat menantikan event ini. Aku sih, berharap agar dia senang selama di sana dan tidak membuatku repot. tapi...

"Hei, Kazuha-Chan!" Yuki, gadis paling berisik di kelasku menoleh ke arah bangku kami.

"Huaaaaaa MERAH!"

Aku sedikit agak terganggu dengan situasi ini, Si Aho jadi berubah sikap!

"Hei, Kau kenapa? Wajahmu merah sekali! Apa kau sedang sakit?"

"Tidak apa-apa kok! Aku hanya terlalu senang dengan event kali ini!" ujarnya dengan nada gugup. Percaya atau tidak aku merasa pernyataanya ini adalah sebuah KEBOHONGAN! Insting detective ku mengatakan bahwa ada hal yang sedang ditutupinya. Tapi apaaaaaaa?

Dia terus begitu selama perjalanan dalam Sinkansen. Bukan mau ku sih, tapi seperti yang kalian tahu kami menjadi tumbal teman-teman sekelas. Mau tidak mau aku harus duduk bersebelahan dengannya selama di perjalanan.

"Yakin kau tak apa-apa?" tanyaku, mau tidak mau, melihat dia yang seperti itu -dengan muka merah semerah tomat- aku khawatir juga! kalau dia kenapa-kenapa pasti aku yang pertamakali kena damprat dari ayah dan ibuku.

Kazuha hanya menggelengkan kepalanya.

Akhir-akhir ini, Kazuha memang selalu begini. Hem.. Entah mengapa sejak kejadian itu dia jadi bersikap aneh.

"Ayo makan jeruk ini, biar lebih bersemangat!" Yuki-yang duduk tepat di depan kami- berbalik dan menyodorkan sebuah jeruk pada Kazuha.

"Terimakasih. Enak sekali."

"Ah, aku heran memangnya aku ngapain kamu sih?" Ujarku.

"Ah, Nggak ngapa-ngapain sih, tapi..."

"Hihihihi... benar-benar bodoh ya!"

"He he he"

Mulai lagi deh! Bisikan-bisikan usil yang membuatku tambah penasaran! Aku, jujur saja frustasi dengan keadaan yang membuatku sangat kebingungan ini. Namun, meski aku mencoba menganalisisnya berjuta-juta kali pun aku tetap tak bisa menemukan jawabannya! Siallll...

Harusnya kutanyakan saja waktu itu. Tapi, dia terlanjur marah. Apa dia membenciku? Tapi, sikapnya masih pencemas seperti biasanya. Ah, tapi Kelakuannya itu loh! Aneh sekali... Ketakutan, gugup, marah-marah, sering memalingkan muka, memberiku syal... sial rasanya aku terombang-ambing oleh tingkahnya yang tidak terduga itu. Padahal dulu dia biasa-biasa saja kalau ada di dekatku. tapi akhir-akhir ini, aku merasa Kazuha menjaga jarak denganku!

Ngomong-ngomong soal waktu itu, mungkin kalian semua tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Yah, aku sendiri pun tidak tahu! lebih tepatnya tidak ingat dengan kejadian yang membuat DIA jadi berubah! Rasanya aku ingin sekali mengingatnya, tapi memori di otakku ini benar-benar payah! Yang ku ingat saat itu hanyalah...

Flash back

Liburan musim panas,

Dia, bersama teman-teman sekelas datang ke laut! Dia, entah ini yang namanya takdir atau apa, datang dan menginap di hotel yang sama denganku! aku yang datang kesini untuk menyelesaikan kasus agak was-was juga. cih, dasar ekor yang satu ini. Kenapa dia selalu berada di sekelilingku terus?

Sebetulnya, bagi ku tak masalah dia ada di sekelilingku. Aku malah senang! Tapi, jika dia berada di sekelilingku saat aku menangani kasus berbahaya macam begini. Itu soal lain! Aku menyuruh (baca: memaksa) Dia untuk pulang. Namun, seperti yang sudah kuduga sebelumnya Dia sangat keras kepala! dan kami berakhir dengan pertengkaran hebat yang luar biasa.

Aneh bin ajaib, entah roh apa yang memasukinya. Dari sejak aku bertemu dengannya di pantai dia tak habis-habisnya membuang muka padaku! Marah-marah, dan kerjaannya hanya membentakku saat aku mencoba untuk berbicara dengannya. Dasar aho! aku melarangmu kan karena itu demi kebaikanmu juga. disini terlalu berbahaya untukmu!

Ngomong-ngomong soal bahaya, sebenarnya sekarang ini aku sedang dalam penyelidikan kasus disebuah hotel berbintang. Ayame-san, salah seorang pegawai hotel mendampingiku dalam menelusuri seluk-beluk hotel ini. Dan Dia, Kazuha yang bodoh luar biasa itu, malah menginap di hotel berbahaya ini! Bagaimana aku tidak cemas?

Karena kekeras kepalaannya yang luar biasa, aku terpaksa membagi konsentrasiku untuk kasus dan menjaganya! Sial, merepotkan sekali, coba dia menurut padaku dan pulang saja. Itu lebih mudah untukku.

Tapi sesuatu terjadi, saat menangkap pelaku, Si Aho itu, entah apa yang dia lakukan sebelumnya, Disekap dan terjun bebas ke laut! Bisa kau bayangkan bagaimana perasaanku? Jantung ku rasanya meledak! Tanpa pikir panjang aku melompat ke laut, berusaha untuk menangkap tangannya! Dan berenang ke permukaan. Sialnya, aku lupa kalau kakiku sempat tertembak. Saat aku sudah menggenggam tangannya, kakiku mendadak kaku dan aku tak bisa menggerakkannya! Kesadaranku berangsur-angsur hilang bersamaan dengan rasa sesak di dada. kupikir aku akan mati. Begitu sadar, aku sudah terbaring di rumah sakit. Dan tentu saja dengan perubahan sikap Kazuha yang jadi aneh! Apa yang salah? adakah sebuah kejadiaan yang terlupa?

Dipikir berjuta kali pun aku tetap tak ingat. Dianalisis berjuta kali pun aku tetap tak mengerti.

End Flash back

Mengerti maksudku? Aku bingung luar biasa, memikirkan ini rasanya kepalaku ingin pecah! Aku sudah mencoba untuk menerima sikap Kazuha yang jadi aneh, tapi tetap saja kejadian saat libur musim panas itu mengusikku. Berusaha bersikap cuek pun susah! Aku penasaran!

"Nah, sekarang kita chek in dan mengurus barang-barang dulu. Pembagian kamarnya sudah ditentukan. Kalian bisa melihatnya di kertas denah hotel yang akan bapak bagikan"

Dalam perjalanan menuju hotel

"Sensei, kapan kita bisa main ski nya?" tanya Kazuha ceria.

gludung.. gludung..

"Wah Kazuha-chan sudah tidak sabar ya?"

gludung... gludung...

"He he he, iya sensei. Aku akan berlatih keras untuk bisa meluncur dengan baik!"

Gludung... Gludung...

"Tekad yang bagus! Semangat ya!"

Disela-sela percakapan antara Kazuha dan sensei entah mengapa terselip bunyi sesuatu,

"Gyaaaa!" terdengar bunyi teriakan dari kejauhan

GLUdung.. GLUDung..

"Gyaa! orang yang disana! menyinggkir!"

Aku baru akan menengok ke arah bunyi teriakan itu ketika kemudian

BRUKKKKKK

Dentuman keras menggema, dan bulatan es salju itu pecah seketika.

"Senseiiiii... anda baik-baik saja?"

"I..Iya. Loh, Kazuha-chan mana?"

Ah, benar! sosok kazuha lenyap begitu saja.

"Gyaaaa, Kazuha-chan! kau dimana?" teriak yuki cemas

"Ya ampun jatuh dari tempat ski dengan kecepatan penuh ya?"

"Bagaimana ini, ada orang didalamnya!"

"Dia, bisa jadi es mambo!"

Dasar orang-orang ini bukannya membantu malah membuatku semakin panik saja! kenapa harus si Aho yang hilang?

"Kazuha! Kau ada di sini?" ucapku panik

bersama yang lainnya aku mulai menyinggkirkan gundukan salju. Dan...

JRENG JRENG!

sungguh! pemandangan di depanku ini benar-benar membuatku jengkel setengah mati! Grrrrrr...

Kazuha dalam posisi tertindih seseorang, lebih tepatnya seorang pria tak dikenal, yang dengan tidak sopannya mendaratkan bibirnya dipipi kazuha! yah meski aku tahu itu faktor ketidaksengajaan. Tapi tetap saja menjengkelkan!

Grrrrrr... pemandangan macam apa ini?

"Gyaaaaa! Pipi Kazuha kena cium!" histeris anak perempuan

Mau sampai kapan mereka berpose begitu? Arggghhhhh... Aku langsung menarik tangan Kazuha, dan menjauhkannya dari pria yang entah siapa namanya yang baru saja menindih Kazuha dan mencium pipinya (meski tak disengaja) tepat dihadapan mataku!

"Kamu! Apa yang kamu lakukan? ujarku kesal!"

Pria yang turun bergelinding bersama bola salju itu terdiam. matanya terbelalak!

"Ci..."

"Ci,,, Cium pipi" Lirihnya, ah sepertinya dia shock! sama seperti kazuha yang masih membatu di pelukanku.

Eh? tunggu sebentar, Peluk? Ah ya! tadi kan aku menariknya dari cowok asing ini. Tak mengapa, kubiarkan ia tenang di pelukanku.

"Hei, kenapa dia? Kepalanya terbentur ya?"

Pria asing itu berdiri kemudian menarik tangan kazuha dari pelukanku.

"Mohon maaf, Aku akan bertanggung jawab dan menikahimu!" Teriaknya.

Sunyi. Semua ternganga!

WHAT? WHAT the Hell are you talking about?

Grrrrhhhhhhh... Urat-urat di dahiku sepertinya telah menegang

"Namaku Sagara Shirakawa. Aku kelas 2 SMA Sanada. Umurku baru 17 tahun tapi aku benar-benar serius mau bertanggung jawab ko!" Lanjutnya dengan senyum manis yang membuatku muak.

"Ah?" Kazuha bengong

"Tidak apa-apa, Kazuha-chan ini sudah punya suami ko!" teriak seseorang dari disampingku.

DUAK! Aku langsung menyikutnya.

"A..Aku baik-baik saja, tadi itu kan hanya kecelakaan. lagi pula hanya cium pipi" Jawab Kazuha yang sepertinya telah sadar dari Shocknya

"Cuma? orang kota memang beda ya?" Sagara histeris.

"Ah, itu kan hanya kecelakaan! Tak usah dipedulikan" timpalku

"Suit suit! Ada yang cemburu nih!"

"Awas kompor meledak!"

Oke, Kegiatan usil anak-anak ini benar-benar menyebalkan!

"Iya, lupakan saja. Anggap tidak pernah terjadi! Ah tadi aku menimpa tangan Sagara kan? Maaf ya!" Ah, Kazuha kau tetap saja masih peduli pada orang yang sudah mencelakakanmu itu. dasar!

"Kau... Kau baik sekali! Kau kesini untuk bermain ski kan? biar aku yang ajari!" Ujar Sagara antusias dengan wajah tersipu. Sial, aku benci keadaan ini!

"Ah, benarkah? te.."

"Tidak usah, kami sudah punya instruktur" potongku, dengan penuh kekesalan.

"Ah, dibanding instruktur disini, sagara ini jauh lebih baik dalam ski. Dia dijuluki Monster ski" ujar seorang dari dua orang yang pria yang tadi memperingatkan bola salju jatuh.

"Monster ski? kenapa dia bisa jatuh seperti tadi?"

"Ah, itu. Em itu kecelakaan"

"Iya, itu kecelakaan. Dia ini juara umum pada olimpiade tahun kemarin!" ujar seorangnya lagi.

"Wah, ternyata gosip tentang sekolah sanada yang katanya jago-jago ski itu bukan hanya sekedar kabar burung ya?"

"Yah, begitulah!" mereka tersipu

"Sagara-kun... Ajari aku main ski dong" jerit Asakura -salah seorang siswi di kelasku- histeris

"Aku juga!"

"Aku juga!"

"Aku juga mau!"

Dan akhirnya Sagara sudah dikerumuni siswi-siswi jomblo dari sekolahku.

"Jadi apa kau mau belajar ski dengan Sagara?" tanyaku sambil berdiri dekat dengannya

entah apa yang salah dengan pertanyaanku tapi Kazuha malah mendorongku.

BRUKKK

Dia terjatuh!

Anak ini, dia yang mendorong malah dia yang jatuh! Dasar Bodoh!

"Ma.. Maaf! aku kaget!" Ujarnya dengan wajah memerah lagi. dia ini sebetulnya kenapa sih?

"Tidak apa-apa kok" jawabku sedikit shock karena didorong olehnya.

Saat mendekat, dia malah menjauh. Jarak Kazuha nampaknya tak bisa kujangkau. Ah, aku sama sekali tidak mengerti... ERghhhhhh


"Heiji hebat juga ya!"

"Wah, Heiji sedang main ski habis-habisan tuh!"

"Sepertinya masih kesal dengan kejadian barusan"

"Ah, ngomong-ngomong habis-habisan, yang satu ini juga sedang habis-habisan"

Ketiga orang yang sedang bercakap-cakap itu menangkap siluet seorang gadis yang tengah susah payah berdiri di atas papan seluncurnya, namun terjatuh lagi terjatuh lagi. Ah,, menyedihkan!

"Hei, Kazuha-chan bikin boneka salju yuk!" Ajak Yuki.

"Ah, sepertinya menarik. Aku memang sebaiknya bikin boneka salju saja ya. hahahaha" Kazuha tertawa garing, menghibur dirinya sendiri yang entah kenapa tidak juga pandai meluncur.


Malam hari

"Hei, siapa yang kau sukai? Ayase ya?" Takki kun memulai lakonnya. Tebak-tebakan darmawisata khas anak SD. Mereka itu, apa tidak bisa bikin sesuatu yang lebih seru?

"Da... Darimana kau tahu?" Hotta meloncat keluar dari futonnya

"Itu tergambar jelas dari wajah mu!" timpal Kouchi

"Ah, masa sih? Apa benar begitu Heiji?" tanya Hotta padaku

"Eh? Ah? Entahlah" Jawabku setengah hati

"Tanya sama Heiji, jelas dia gak tau! Kecuali Toyama-san, semuanya luput dari perhatiannya."

"Ah iya, yang dia perhatikan hanya istrinya saja!"

Hei hei hei pembicaraan macam apa ini?

"Ah, sudahlah! aku mau tidur saja! Percuma bicara dengan kalian! Jangan ribut!" Teriakku kesal

"Kan baru jam sembilan. kenapa cepat-cepat?" tanya Hotta kecewa

"Sepertinya dia sedang kesal dengan peristiwa tadi siang." Goda Takki. Cih, mulai lagi! Sabar Heiji!

"Ah, yang lamaran itu kan? Cie cembru nih ceritanya!" Tak usah diperdulikan! cepat tidur lah!

"Siapa yang tidak cemburu. Toyama-chan manisnya dicium oleh pria asing di depan matanya mana langsung dilamar lagi. Gimana gak kesal tuh! Pasti bete lah!" ujar koichi, Glekh Sial aku sudah tak tahan lagi

"Arrgggghhhhhhh! AKU KESAL!" teriakku kalut

"Aku mengerti perasaanmu"

"Tapi aku gak cemburu, itu kan hanya kecelakaan!" UPSSSSS apa yang baru ku katakan barusan? Arghhhh gawat!

"AH, akhirnya kayu mencurahkan isi hatimu! akhirnya kau mengakui perasaanmu!"

"Perasaan apa maksudmu?" bentakku kesal

"Itu loh cinta!"

"Cinta? huh? apanya yang cinta?"

"Masih menyangkal lagi?" Ujar Hotta semakin menggodaku

"Ditemukan pingsan dengan saling berciuman saat dipantai kemarin, saling bergandengan tangan dan tak bisa dilepaskan, saat tak sadarkan diri mengigau terus memanggil toyama-san, Saat..."

"APAAAAA?" ujarku SESAK! SHOCK! KAPAN?

"Kau tak ingat? yah wajar saja tak ingat! itukan diperintah langsung dari alam bawah sadarmu! aku tak menyangka cintamu sebesar itu pada Toyama-san! dan kau masih berusaha untuk menyangkal? ckckckck" Kouchi menggeleng-gelengkan kepalanya!

"A..Aku.. Apa aku mencintainya? Arghhh rasanya membingungkan sekali! Aku harus bagaimana?"

Apa ini cinta? Yah, bukakah Kudo sudah pernah mengatakannya padaku? Bahkan Ran neechan pun pernah memberikan jawaban yang sama. Tapi ada apa dengannya? Saat ini aku tidak tahu jaraknya. Karena tidak tahu, aku jadi bingung apa yang harus kulakukan. Rasanya dia jadi semakin menjauh. Padahal, aku selalu ingin dia berada di sisiku -kecuali saat aku menangani kasus-

"Heiji!" panggil Keuchi

"Ya?"

"Lihat! Toyama-san manis mu sedang bersama Sagara!" ujar Keuchi sambil membuka jendela kamar.

"Eh? Sedang apa dia?"

"Pakai tuxedo segala!"

Pria asing itu, dengan memakai tuxedo dan membawa sebuket bunga sedang berdiri tepat dihadapan Kazuha. Wajahnya nampak serius. Meski kami berada agak jauh dari mereka, aku masih dapat mendengar percakapannya sayup-sayup.

"Ah, maaf membuatmu keluar malam-malam" Ujar Sagara dengan suara bergetar

"Ah, tidak. Ada perlu apa ya?"

"A.. aku.. INI!" Sagara membungkuk sambil menyerahkan sebuket bunga pada Kazuha

"Eh? Apa? buket bunga?" Dengan wajah luar biasa kaget Kazuha menerima buket tersebut

"Aku ingin bertanggung jawab atas kejadian tadi siang! Toyama-san begitu baik padaku! maka dari itu..."

"...AKU JADI MENYUKAIMU!" Teriaknya

Apaaaaaa?

Erghhhh... Orang ini! Aku merasakan urat di dahiku menegang! darahku mendidih dan jantungku seakan meloncat keluar.

GREKKK

Aku menggeser pintu jendela.

"Heiji apa yang kau lakukan? Dinginnnn" Protes Takki

'Sial.'

BRUKKK!

'Padahal aku sedang berusaha mempersempit jarak.'

Aku mendarat persis dihadapan Sagara.

'Padahal aku sudah bersusah payah menjaganya.'

"Hei! Tunggu dulu!" Ucapku

'Dia malah mendekati Kazuha seenaknya!'

"Heiji kun?" Panggil Kazuha yang kini berdiri dibelakangku

"Kau datang dari mana? Apa kalian melihatnya dari balik jendela?" Sagara menatapku tak percaya

'cih, pria asing ini'

"Aku membawanya pulang!" Ucapku sambil menarik tangan kazuha, untuk menjauh dari sagara

"Tunggu!" Cegah Sagara

"Tunggu! aku kan sedang menyatakan cinta pada gadis ini. Padahal aku sudah susah payah pakai tuxedo!"

siapa suruh pakai tuxedo? orang aneh!

"Kamu tidak punya hak untuk mengganggu kami!" lanjutnya.

Apaaaa? tidak punya hak? Orang asing ini memang orang baik-meski aneh-, Tapi tetap saja aku tidak tenang! meski aku berkata 'terserah kau saja zuha' tetap saja aku tidak rela. Hatiku yang penuh curiga dan cemburu (akhirnya ngakuin juga) Penuh dengan hal yang tidak kupahami!

Aku berbalik pada Kazuha, menatapnya dengan lembut.

yah, disaat aku sudah tahu jawabannya dan yakin akan keputusanku. Orang ini seenaknya saja merebut dia dariku! Ah, kenapa aku jadi tak rela melihatnya bersama pria lain. Aku adalah satu-satunya pria yang boleh ada disisinya!

Aku membingkai wajahnya dan mendekatkan bibirku padanya. sebuah ciuman manis yang dari dulu selalu kuinginkan! aroma melon dari lipglossnya menempel dibibirku.

"Sekarang akulah yang jauh lebih berhak untuk bertanggungjawab atas kazuha lebih dari siapapun!" Ucapku tegas.

Rasakan itu! Datang tiba-tiba dan ingin membawa pergi Kazuha dariku? Jangan mimpi!

"Gyaaaaa... Heiji tabrak langsung!"

"Berjuanglah Heiji!"

"Suit suit..."

"Kyaaa Hidung Belang"

Suasana mendadak ricuh, setelah kemudian kusadari bahwa seluruh siswa yang ikut darmawisata telah berkumpul di depan jendela kamar masing-masing! Wah jadi tontonan gratis nih! Yah, sudahlah! terlanjur malu. Toh semua orang memang sudah tahu tentang hubunganku! sekalian deklarasi!

"Dia! Dia sengaja menciumnya di depan orang banyak! dibibir pula?" Shock! satu kata itulah yang sesuai untuk menginterpretasikan perasaan Sagara saat ini.

"La..Laki.. laki-laki macam apa dia?"

"Kenapa? Kau mau protes?" Heiji melingkarkan tangannya di pinggang Kazuha. merangkuhnya dari belakang.

"O..Orang kota memang tidak tahu malu!.."

"..aku akan menyelamatkan nona manis ini dari tangan orang mesum sepertimu! Ayo kita bertanding!" tantangnya.

"Bertanding? Baik!"

"Oke, Besok siang! Jangan lupa!" Sagara menghilang dengan muka merah padam.

Pertandingan ski ya? menarik! Aku tidak akan kalah!

Chapter 1 End~