Nothing I can say
A Bleach FanFiction
Disclaimer: I do not own Bleach.
Warning: Don't Like Don't Read!
Nothing I can say
Menyakitkan. Entah kenapa rasanya menyakitkan mendengar semua itu. Aku mencoba menghadapi kenyataan. Aku sungguh kecewa mendengar bahwa kekuatan shinigamiku sudah menghilang dan itu berarti aku tidak akan melihat dia lagi.
Dia bertanya kepadaku apa aku tidak terkejut mendengar semua itu. Sebenarnya aku sungguh terkejut. Aku mencoba tenang mengahadapi semua ini. Tidak ada gunanya untuk panik. Aku masih tidak percaya dan akhirnya aku memutuskan untuk keluar rumah untuk membuktikan apa benar kekuatan shinigamiku menghilang. Saat aku menginjakkan kaki keluar rumah aku sudah tidak bisa lagi merasakannya lagi. Keberadaannya… Bahkan dalam jarak sedekat ini. Sediki demi sedikit keberadaannya mulai menghilang. Ternyata kekuatanku memang menghilang.
Aku memandang kearah dia. Dia mengatakan kata-kata yang sama sekali tidak ingin aku dengar dari mulutnya.
"Ini adalah perpisahan, Ichigo." Akhirnya kata-kata yang tidak ingin kudengar itu keluar. Entah kenapa aku merasa sedih.
"Tampaknya begitu…" jawabku dan aku tidak tahu bagaimana ekspresiku saat mengatakan kata-kata itu.
"Apa? Jangan terlihat sedih. Meskipun kamu tidak bisa melihatku lagi, aku tetap bisa melihatmu" Katanya dan ya, aku tahu hal itu. Aku tidak akan bisa melihatnya.
"Apa? Itu tidak membuatku senang sama sekali dan aku tidak membuat wajah sedih" ternyata saat mengatakan kata-kata itu wajahku terlihat sedih.
Keberadaannya mulai menghilang. Aku hanya bisa terdiam tidak bisa berbuat apa-apa. "Katakan kepada semuanya, aku memberi mereka yang terbaik" kenapa hanya kata-kata itu saja yang bisa kusampaikan? Dia menjawab "Iya" sebelum dia menghilang. "Selamat tinggal, Rukia" kataku sebagai salam perpisahan, karena setelah ini aku tidak bisa melihat dia lagi… Akhirnya dia sudah tidak bisa kulihat lagi. Aku memandang kearah langit dan mengatakan "Terima kasih" Mulai sekarang dia tidak akan berada di sampingku seperti biasanya. Aku sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi.
.
.
.
Sudah lewat 17 bulan sejak saat itu. Ishida sekarang yang membasmi para hollow yang biasanya aku lakukan. Dia tidak pernah datang ke kota karakura sejak saat itu. Kehidupanku kembali tenang. Saat aku dan Keigo berada di atap sekolah, Keigo mengatakan sesuatu yang membuatku sedikit jengkel.
"Aku ingin tahu apa Rukia-chan lakukan?"
"Mengapa Rukia harus ada di dalam pembicaraan?" tanyaku. Sebelum aku bisa berpikir dengan jernih kembali Keigo mengatakan sesuatu yang membuat seakan dadaku terasa sesak.
"Apa kamu tidak kesepian?"
"Mana mungkin" jawabku dengan yakin. Biarpun mulutku berkata seperti itu, hatiku berkata sebaliknya. Aku akui bahwa aku 'Merindukan dia'
The End
~Thanks for Reading and leave me a Review.
Click below to give me a Review.
