Pada zaman dahulu kala, di sebuah kerajaan yang bernama kerajaan SM, hiduplah lima orang putri cantik. Yang tertua bernama Millenia, yang kedua bernama Delvi, yang ketiga dan keempat adalah anak kembar, Shiina dan Shana dan yang termuda bernama Amalia.
Sayangnya, Raja dan Ratu selalu saja dibuat pusing oleh ulah ketiga putri mereka. Memang, kelima tuan putri muda ini memiliki sifat dan kebiasaan yang aneh-aneh dan tak pernah mau diatur. Tapi, yang paling memusingkan Raja dan Ratu adalah penolakan mereka terhadap segala bentuk perjodohan yang telah Raja dan Ratu coba lakukan.
Hari ini, sebuah pesta minum teh digelar demi memperkenalkan (Raja dan Ratu kapok menyebutkan kata perjodohan di depan kelima putri mereka) para putri dengan lima pangeran dari sebuah negeri di Selatan. Kelima pangeran tersebut adalah Pangeran Leeteuk, Pangeran Heechul, Pangeran Kyuhyun, Pangeran Sungmin dan Pangeran Ryeowook.
Meskipun merasa sangat enggan, para putri akhirnya menghadiri acara tersebut.
"Aku benci acara perjodohan. Apapun sebutan Ayah dan Ibu untuk acara ini, tetap saja ini adalah perjodohan. Dan kalau mereka pikir aku akan jadi putri semanis Millenia selama acara, mereka salah," omel Putri Delvi seraya menyisiri rambut hitam pendeknya dengan asal-asalan.
"Satu-satunya alasanku datang hanyalah karena Dayang Im sudah membuatkan kue krim putih untuk acara itu," kata Putri Amalia santai, sementara tangannya mengikat rambut panjangnya dengan pita, juga dengan asal-asalan.
"Aku tidak tahu kenapa mereka mau menerapkan sistem bodoh seperti perjodohan. Pokoknya bagaimanapun, perjodohan kali ini harus kita gagalkan lagi," ujar Putri Shiina sambil memulas sedikit lipstick ke pipi saudara kembarnya.
"ASTAGA, PIPIKU! Shiina, kau tolol!" seru Putri Shana marah. Ia pun menarik rambut Putri Shiina kuat-kuat.
"Ya ampun Shiina, tentu saja akan kita gagalkan. Tapi kali ini masalahnya adalah bagaimana cara kita menggagalkannya? Kita hanya punya beberapa menit untuk membuat rencana!" seru Putri Delvi, mulai terdengar agak panik.
"Hei," terdengar suara lembut Putri Millenia yang sedang duduk memandangi jendela, "mereka lumayan kok. Setidaknya lebih tampan dari pangeran-pangeran yang datang sebelumnya, dan, well, harus kuakui mereka cukup menyenangkan."
"Menyenangkan," dengus Shana sarkastis.
"Ya. Tapi bukan tipeku. Jadi, bagaimana kalau nanti kita... psst psst dan psst psst lalu..." Putri Millenia membisikkan rencananya.
Yah, jadi seperti biasa perjodohan kali ini diwarnai oleh 'insiden-insiden'.
Putri Delvi menumpahkan seteko penuh teh panas ke baju Pangeran Kyuhyun. Putri Amalia 'memukau' Pangeran Ryeowook dengan selera makannya, menghabiskan jatah kue Pangeran Ryeowook. Putri Shana tanpa sengaja menjatuhkan (lebih tepatnya melempar) seteko krim ke wajah Pangeran Sungmin. Putri Shiina tidak sengaja memukul kaki Pangeran Heechul dengan tongkat hockey saat bermain hockey dan Putri Millenia mendaratkan bola tepat di wajah Pangeran Leeteuk.
"Mwo? Perjodohannya dibatalkan lagi?" seru Ratu heran. Pembawa berita dari kelima Pangeran tersebut hanya bisa mengangguk-angguk takut.
"Baiklah, terimakasih atas pemberitahuannya. Pembawa berita, kau boleh pergi sekarang," ujar Ratu, berusaha terdengar setenang dan seberwibawa mungkin. Pembawa berita pamit lalu cepat-cepat pergi.
"Sebagai tambahan, mereka segera pulang ke kerajaan mereka begitu acara minum teh selesai. Aku yakin putri-putri kita pasti melakukan hal aneh lagi..." keluh Raja.
"YAH! KALIAN LIMA PUTRI DISANA! CEPAT KEMARI!" seru sang Ratu kepada kelima putrinya yang sedang mengintip dari balik pilar dekat pintu masuk. Raja cepat-cepat menutup telinganya, mengatasi suara Ratu yang memang sudah keras ditambah dengan gemanya.
Kelima putri masuk perlahan, kepala mereka ditundukkan menutupi senyum mereka. Raja hanya bisa geleng-geleng kepala melihat putri-putrinya yang samasekali tidak merasa bersalah.
"Apa yang kalian lakukan pada pangeran-pangeran tadi?" tanya Ratu dengan nada menginterogasi.
"Tidak ada... Semuanya murni ketidaksengajaan," jawab Putri Delvi dengan wajah datar.
Ratu menarik napas dalam. Ia ingin menceramahi putri-putrinya, tapi kejadian ini sudah membuatnya sakit kepala. Ratu tahu pasti kalau putri-putrinya cukup pintar untuk menghindari ketidaksengajaan, tapi ia sudah terlalu kesal untuk mengomel.
"Kalian ini maunya apa? Kami sudah kenalkan kalian dengan pangeran-pangeran tampan, pintar, dan punya kekuasaan besar. Tapi semuanya kalian tolak dengan cara yang konyol! Apa yang kurang dari mereka?" Akhirnya sang Ratu marah juga.
"Well, kurasa yang kurang adalah cinta..." jawab Putri Millenia seraya memamerkan senyum termanisnya.
"Begini saja, kita panggil peramal istana ke sini besok pagi, dan kita lihat apa sarannya bisa memuaskan keinginan kalian. Setuju?" kata Raja pada akhirnya. Raja juga kelihatannya sudah mulai putus asa.
Ketiga putri tersebut mengangkat kepala, memamerkan senyum mereka. Dan-yang membuat Raja dan Ratu merasa sangat lega-mengangguk setuju
