Chapter 1
Disclaimer :
Naruto © Masashi Kishimoto.
Sword Art Online © Reki kawahara
Rating : T
.
.
.
Summary :Setelah menjalin hubungan beberapa tahun dengan asuna, kazuto akhirnya melamar asuna untuk menikah dengannya. Dengan hati gembira asuna menerima Lamaran dari kazuto, Namun hubungan mereka terhambat karna sang ibu mempelai wanita Yuuki Kyoko tidak merestui hubungan mereka. Namun mereka berdua tetap bersikeras melangsung pernikahan dan akhirnya memiliki seorang anak...
.
.
.
Prolog
9 October 2030
Seorang balita berumur 2 tahun terlihat sedang merangkak menuju kearah seorang wanita cantik berambut orange-brownish chestnut dengan mata berwana hazel yang menjulurkan lengannya kearah si balita.
"Hora, Naru-chan ganbatte." kata si ibu balita itu. Kirigaya Asuna, Nama ibu dari si balita bergenre laki-laki berambut ligh blonde dan mata blue saphire yang sedang melancarkan gerakan merangkaknya.
Kirigaya Naruto. Nama dari sang buah pasangan kirigaya kazuto dan yuuki asuna yang kini berganti marga menjadi kirigaya Asuna. Sang ayah bekerja sebagai Kepala Programing Full-Dive Tokyo Corp Atau disingkat menjadi PFTC.
Pengalamannya dalam dunia game membuat kazuto dengan mudah menggapai jabatan itu, Tentu saja berkat dukungan dari Asuna. Asuna sendiri kini menjadi CEO dari RECTO corp, Sebuah perusahaan industri Electronik yang sebelumnya dipegang Yuuki Shouzou yang sangat dipandang oleh masyarakat pembisnis di Tokyo.
Asuna kembali menatap naruto dengan pandangan menyemangati, sementara Naruto kecil merangkak dengan sekuat tenaga mencapai lengan Asuna, sampai akhirnya ia sampai pada lengan Asuna.
" Yatta...kau berhasil Naru-chan." Teriak Asuna girang sambil mengangkat gemas Naruto, sementara naruto kecil memandang ibunya itu dengan datar. Melihat ekspresi datar putranya itu membuat Asuna mengerucutkan bibirnya. "Mou...Naru-chan tersenyumlah." Asuna mengembungkan pipinya saat naruto tetap menatap datar Asuna. "Hah.." pasrah, Asuna menghela nafas kemuadian jemari lentik menarik kedua pipi naruto keatas dan hasilnya narutopun tersenyum, walau dipaksa.
"Yosh..dengan begini kau tampak lebih kawaii..."
Ting Tong
Asuna memalingkan pandangan saat mendengar bel dari depan rumahnya. "Tunggu ya Naru-chan." Asuna melangkah menuju kedepan rumah untuk membukakan pintu. Meninggalkan naruto sendiri diruang keluarga yang bisa dibilang luas untuk ukuran sebuah ruangan.
Naruto yang melihat kepergian ibunya itu mengedarkan pandangan keseluruh ruang untuk mencara sesuatu yang menarik perhatiannya, dan akhirnya pandangan terkunci pada sebuah boneka rubah berwarna orange yang berada diatas sofa.
Sementara itu, Asuna yang tadi mendengar suara bel, membukakan pintu depan rumah mewahnya dan mendapati sosok suaminya yang berdiri didepan lawang pintu.
"Ara, kirito-kun...okaeri." kata Asuna sambil membawakan koper kerja kirito. "Tadaima, Asuna." balas Kazuto dengan senyuman hangat pada Asuna.
"Hari ini kau pulang cepat dari biasanya." kata Asuna mengawali topik pembicaraan dengan sang suami. "Yah..hari ini tidak ada acara rapat, jadi aku bisa langsung pulang...ngomong-ngomong bagaimana kabar Naruto hari ini?" kali kazuto yang bertanya pada Asuna.
" Ha'i, masih sama seperti biasanya." jawab Asuna sambil melangkah bersama kazuto kearah ruang keluarga tempat Naruto diruang keluarga, Kazuto dan Asuna terkejut saat Naruto tengah berdiri dengan sanggahan Sofa, sedang berusaha menggapai boneka rubah dihadapannya.
Sialnya, kaki kecil Naruto belum bisa menahan berat tubuhnya terlalu lama, dan alhasil ia pun terjatuh kelantai yang beralaskan karpet mewah berwana merah. Asuna dan Kazuto serentak menutup mata Saat Naruto terjatuh keatas lantai.
Asuna langsung menghampiri Naruto yang terjatuh. " Naru-chan, Daijobu..?" kata Asuna khawatir sambil mengelus-ngelus kepala Naruto yang tadi sedikit berbenturan dengan lantai.
Memang Naruto tidak menangis, tapi wajah merengeknya terpampang jelas. "Yosh...Yosh...Yosh, kau ini anak yang kuatkan." Kazuto menenangkan Naruto yang mau menangis itu dengan memangkunya kedalam gendongan seorang ayah.
Asuna hanya tersenyum melihat seorang ayah yang menenangkan anak laki-lakinya. "Ah...aku baru ingat, besok tanggal 10 october kan, ulang tahunnya Naru-chan." kata Asuna yang baru teringat hari special anak laki-lakinya itu.
"Oh..benar juga, jadi bagaimana Naruto? Mau mengadakan pesta." kata Kazuto bertanya pada naruto yang tentu saja belum mengerti maksud perkataan ayahnya ini.
"Kalau begitu, bagaimana kita undang teman-teman untuk merayakan ulang tahun Naru-chan." Asuna menggemukan usulnya. " Hooh, ide yang bagus, kalau begitu Klein, Liz, sillica, sinon dan suguha." kata kirito mengatakan daftar nama teman yang akan ia undang ke pesta ulang tahun Naruto."Ummp...jangan lupakan Egil-san juga." kata Asuna mengingatkan. " Ah..benar juga..haha sudah lama aku tidak bertemu dengan Egil, jadi hampir lupa."
10 October 2030
Hari ini tepat pada hari minggu 10 october 2030 merupakan Hari spesial bagi Kirigaya Naruto karna Pada hari ini ia akhirnya menginjak umur 3 tahun. Halaman rumahnya kini sudah dipenuhi dekorasi khas ulang tahun pada umumnya. Dan saat ini ia sedang didandani oleh sang ibu.
" Mou..Naru-chan, tolong berhenti bergerak-gerak." kata asuna memperingati naruto saat ia hendak menyisir rambut pirang putranya itu, sepertinya Naruto tidak menyukai saat seseorang menyisir mahkota pirangnya ini.
Setelah perjuangan berat, akhirnya Asuna selesai menyisir rambut Naruto. "Yosh, dengan begini selesai sudah." namun rasa senang Asuna tidak bertahan lama ketika rambut naruto dengan sendirinya kembali ke keadaan sebelum disisir.
Asuna melongo tidak percaya. " Ahaha...biarkan saja Asuna, Rambut naruto tidak mau dirubah dari posisi awalnya lho." Kata Kazuto yang muncul dari balik pintu masuk kamar Naruto.
Asuna menatap sebal kearah Kazuto. " Kirito-kun sendiri kenapa belum berganti pakaian?" kata Asuna memandangi Kazuto yang kini hanya memakai kaus hitam polos Favoritnya dengan bawahan celana hitam yang sama-sama polos.
"Eh? Aku begini saja juga tidak apa-apa, lagi pula ngak ada salahnya memakai pakaian ini." kata Kazuto dengan penuh percaya diri sambil memamerkan ketampannya pada Asuna.
" Hah..Ayah dan Anak sama saja." Asuna menghela nafas pelan melihat kemiripan antara Naruto dan Kazuto yang sama-sama tidak menyukai perubahan style awal..
Para tamu undangan yang mereka undang ke acara ini adalah teman-teman kazuto dan Asuna sewaktu terjebak dalam insiden SAO, Atau sering diberi julukan SAO survivors.
Pesta nampak tengah berlangsung meriah didepan halaman rumah yang mewah namun sederhana milik Kazuto dan Asuna. Semuanya terhilat akrab satu sama lain, setelah memberi hadiah pada naruto, mereka kembali berkumpul untuk sekedar mengenang masa 'kan naruto sendiri terlihat sibuk mengacak-ngacak kue ulang tahunnya.
"Yaho..Naru..-chan." seorang gadis belia dengan rambut hitam pendek mengenakan baju maxi dress setelan Red + Black menyapa naruto sebelum akhirnya menggendong tubuh naruto.
"Nee...Nee, Naru-chan mengenali nee-san tidak?" tanya gadis itu pada naruto yang menatap datar dirinya. "Seperti biasa pandanganmu masih tetap datar." katanya sambil tersenyum miris.
"Yo..sugu, apa kabar." sapa kazuto pada gadis bernama lengkap kirigaya merupakan adik atau lebih tepatnya sepupu perempuannya.
"Ha'i, aku baik-baik saja, bagaimana denganmu, onii-chan." kata suguha. "Kau bisa lihat sendiri'kan." balas kazuto singkat. "Lama tak jumpa Asuna-Nee." kali ini suguha menyapa Asuna yang berada disamping kazuto.
"Ha'i, lama tak jumpa, suguha-chan." Asuna membalas sapaaan suguha. "Lalu...bagaimana kabarmu Naru-chan."
Sang empun yang ditanya malah sibuk mengigiti lilin ulang tahun yang entah sejak kapan ia terkekeh pelan melihat tingkah laku bocah yang satu ini.
"Oh ya sugu, apa kau mengajak shinichi kemari?." kirito kembali mengawali topik pembicaraan. "Ummu..shinichi-kun masih harus mengikuti pelajaran di kampus, jadi ia tidak bisa datang." balas sugu sambil terus menggoda naruto yang sedari mengigiti lilin melulu.
"Hoy-hoy kalian sedang membicarakan apa?." seorang lelaki yang mengenakan bandana merah dikepala dan baju khas kantoran menyapa mereka. "Yo klein, kabar baik?" kata kazuto menyambut sahabat seperjuangannya dulu di SAO. "Baik apanya, belakangan ini aku merasa berada dalam kondisi yang memprihatinkan." keluh klein pada kazuto. "Heh..nampaknya kau kesulitan saat menghadapi masalah rumah tangga ya."
Asuna dan suguha terkekeh menahan tawa tatkala mengerti maksud candaan kazuto.
"J-Jangan meledek ku..." merekapun tertawa bersama-sama dengan gembira.
Pesta sudah berlangsung selama beberapa jam, dan sepertinya para tamu undangan pun lekas mulai berpamitan pada Kazuto dan Asuna.
Akhirnya semua tamu undangan pun telah pergi dan menyisakan kazuto, asuna, naruto dan suguha. " saa..onii-chan, sepertinya aku juga harus segera pergi." kata suguha pada kazuto. "Ohh...jaa nee...kapan-kapan mampirlah lagi kemari, ya." kata kazuto. " tentu saja, aku pasti akan datang untuk bertemu dengan naru-chan.." kata suguha sambil mengelus-ngelus rambut naruto yang kini ia berada dalam pangkuan Asuna.
" soredewa...jaa nee." kata suguha berjalan sambil melambaikan tangan dan dibalas lamabaian tangan juga oleh Kazuto dan Asuna. Sedangkan naruto masih tetap sama, mengerogoti lilin ulang tahunya yang ke 3.
" Lebih baik kita masuk kedalam saja,nee...Naru-chan." saran asuna. " Yah, ide bagus." respon Kazuto.
Drrrrrt
Belum sempat mereka melangkah, smartphone milik Kazuto berdering tanda ada panggilan masuk. Ia pun menggambil smartphonenya dan membaca nama si pemanggil. Asuna yang penasaran menatap Kazuto dengan pandangan yang bisa diartikan ' siapa itu'
" Kikuoka-san." setelah Kazuto menjawab rasa penasaran Asuna, ia pun mengambil beberapa langkah dari Asuna untuk menjawab telpon tersebut. Sedangkan Asuna yang merasa Kazuto akan bicara agak lama memutuskan untuk membawa Naruto masuk kedalam rumah.
Sesampainya di ruang keluarga, Asuna merebahkan tubuhnya keatas sofa nyaman. " Hah...ternyata lelah juga menggendong mu seharian, Naru-chan.." Asuna mengeluh pada naruto. " tapi tetap saja menyenangkan' kan." namun ia melupakan rasa lelahnya saat milihat naruto mengedip-ngedipkan matanya beberapa kali.
Mulut naruto membentuk hurup O beberapa saat setelah itu. " apa kau lelah ,naru-chan?" tanya asuna. Naruto merespon dengan membenamkan kepalanya didepan dada Asuna. Asuna hanya bisa tersenyum sambil mengelus-ngelus mahkota pirang putranya.
Beberapa menit kemudian kazuto datang. " Gomen Asuna, aku harus pergi ke perusahaan dulu." kata kirito pada Asuna. " Heh? Apa ada Masalah?" tanya Asuna.
" Bukan, tadi kikuoka-san mengatakan ada perusahaan Asing yang ingin menjalin kerjasama dengan PFTC." kata kirito menjawab pertanyaan asuna.
" Belakangan ini PFTC mendapat permintaan kerja sama terus...Padahal baru 1 bulan saat PFTC menerima Jalinan kerja sama dengan perusahaan asing." Ucap Asuna sambil menggendong naruto menuju kearah kamar tidur miliknya.
" Yah, mungkin karna mereka melihat tingkat perkembangan PFTC yang begitu pesat, sehingga menarik minat untuk melakukan kerja sama." ucap kirito.
.
.
.
" Jaa Asuna. Ittekimasu." ucap kazuto yang kini sudah memakai baju formal berwarna serba hitam ke pada Asuna, kemudian ia melangkah menuju kearah Mobil Mercedes hitam miliknya.
" Itterasai.." kata asuna pada kirito yang sudah pergi menggunakan Mercedes hitam itu, Asuna pun hendak masuk kedalam rumah...
Tut Tut..
Namun niatnya terhenti ketika ia melihat sebuah mobil mewah lain yang berwarna putih nuncul sesaat setelah kepergian Kazuto. Asuna menatap heran kearah mobil itu.
Cekleck
Dari dalam mobil itu, keluarlah wanita setengah baya yang cukup tinggi. Meskipun dia kurus, bingkai padatnya menghilangkan rasa kelangsingan. Rambutnya, yang berwarna cokelat, terbelah ke sisi-sisi yang terpotong rapi di sepanjang rahangnya. hidungnya yang tinggi dan rahangnya, begitu juga keriput di dekat mulutnya menimbulkan kesan dingin. Dan ia memilik warna mata coklat.
"Okaa...-san."
Diruang tamu terlihat Asuna sedang berhadapan dengan kaa-sannya yang bernama Yuuki Kyoko itu, Asuna menuangkan teh hangat yang tadi ia ke gelas yang telah disiapkan untuk Kaa-sannya.
" Ada apa Ibu datang kemari." kata Asuna mengawali pembicaraan. " Apa begitu caramu menyambut orang tua sendiri?" kata kyoko dengan datar sambil menyesap teh yang disodorkan oleh asuna. " B-bukan begitu maksudku...C-Cuma jarang saja melihat ibu datang kemari tanpa ada urusan penting.." ucap Asuna sedikit gagap.
" Hah...Jujur saja, sebenarnya okaa-san tidak memiliki waktu untuk datang kesini." Jelas kyoko sambil menaruh gelasnya diatas meja, ia kemudian menyodorkan sebuah dokumen yang dibungkus dalam sebuah map coklat.
" Tapi, aku juga tidak bisa terus menyimpannya." lanjut Kyoko sambil menyerahkan dokumen itu kepada Asuna, Asuna menerima kemudian membaca dokumen itu.
Matanya kemudian terbelalak kaget ketia ia selesai membaca keseluruhan isi dokumen itu. " Pemindahan Hak Asuh...Naruto?" kata Asuna dengan pandangan tidak percaya. " benar, mulai hari ini hak asuh Naruto dioegang olehku." Ujar kyoko sambil menatap dingin Asuna.
" T-tunggu sebentar okaa-san, apa maksud dari semua ini?" Asuna meminta penjelasan pada Kyoko. " Bukankah semua sudah dijelaskan oleh dokument itu." balas kyoko sambil menutup matanya.
" Bu-bukan itu yang maksud, kenapa kaa-san tiba-tiba melakukan hal semacam ini...Naruto adalah anak'ku dan Kazuto-kun, kenapa kaa-san ingin memisahkan Naruto dari kami!?" jelas Asuna dengan nada yang sedikit ia tinggikan pada akhir kalimatnya.
" Karena ia adalah anak mu."
" Heh?"
" Dengar ya Asuna, kaa-san telah gagal dalam membina mu karna telah membiarkan laki-laki itu yang menjadi pendampingmu." kata kyoko dengan nada sinis pada kata ' laki-laki itu.' " Apa yang ibu katakan? Memangnya ada apa dengan Kazuto-kun?!" ucap Asuna pada Kyoko.
" Bukankah kaa-san sudah melarangmu, untuk tidak berhubungan dengan bocah rehabilitasi game itu, karna itu, okaa-san tidak akan membiarkan kesalahan yang sama terulang kembali...Tidak, ini lebih masuk akal sebagai resiko atas semua pilihanmu."
Asuna terdiam mematung mendengar penuturan kyoko. Hatinya menjerit menolak semua yang dikatakan oleh Kyoko, namun tubuhnya terdiam mematung seperti mengakui penjelasan kyoko.
" Untuk beberapa tahun kedepan, kau tidak akan kuizinkan untuk bertemu dengannya, Asuna."
Kyoko bangkit dari tempat duduknya, kemudian ia pun melangkah kearah ruangan tempat Naruto sedang tidur. Kyoko pun kembali keruangan dimana Asuna berada sambil menggendong naruto yang masih tertidur pulas.
Asuna serentak berdiri menghadang Kyoko yang berniat langsung keluar dan meninggalkan tempat ini bersama Naruto. " Kumohon..tolong jangan lakukan ini, Kaa-san."
Pinta Asuna dengan Liquid bening yang mulai berjatuhan dari Pelupuk matanya.
" Tidak bisa... Ini juga demi masa depan anak ini." Kyoko membentak permintaan Asuna. " Kaa-san, sebagai orang tua Naruto, kamilah yang bertanggung jawab atas masa depannya, Karna itu...Karna itu.."
Asuna kembali mengemukakan argumenya pada kyoko, Namun kyoko menanggapinya dengan wajah dinginnya seolah ia menganggap wajah sedih Asuna hanya sebuah topeng yang dipasang untuk menggurungkan niatnya membawa Naruto.
Kyoko akhirnya melangkah melewati Asuna, " NARUTO..." Asuna menggenggam lengan kecil Naruto sesaat setelah Kyoko melewatinya. Namun entah kenapa lengannya serasa tidak kuat untuk menggenggam Naruto, kedua lengannya serasa lumpuh total saat mencoba untuk menahannya.
Dan pada Akhirnya Kyoko pun telah keluar dari rumah itu, membawa Naruto pergi bersamanya. Disisi lain, Asuna terlihat sangat terpukul dengan kejadian ini. Tubuhnya bergetar hebat, Air matanya mengalir deras, pandangannya kosong menatap lantai.
" Naru...-chan... Hiks." .
.
.
.
8.30 PM
" Tadaima." kazuto mengucap salam setelah ia membuka pintu rumah, namun aneh, tidak ada yang membalas salamnya. Biasanya Asuna akan langsung mambalas salamnya dan membawakan koper kerjanya, apa mungkin Asuna sudah tidur bersama Naruto.
Satu lagi hal yang mengganjal pikiran Kazuto, lampu dimatikan tapi pintu rumah tidak dikunci, Baru kali ini Asuna melakukan kecerobohan, kalau saja Kazuto bukan orang yang pertama datang maka kemungkinan rumahnya ini akan dobol oleh pencuria.
" Asuna?" setelah kazuto tiba di ruang tamu, samar-samar ia melihat Asuna sedang berada duduk diatas sofa berwarna putih itu. Kazuto pun berjalan kearahnya. " Ada apa? Jangan gelap-gelapan begini dong."
Clink
Kazuto menyalakan saklar lampu yang membuat ruangan itu menjadi tersorot cahaya.
" Ya ampun, Asuna, lain kalau kau mau tidur duluan maka kunci dulu pintunya. Dimana Naruto? Apa di sudah tidur."
"..."
Kazuto merasa risih karna Asuna tidak merespon Nasihat maupun pertanyaannya, Kazuto pun melangkah kearah Asuna dengan wajah bingung, bingung karna ini kali pertamanya diacuhkan oleh istri sendiri.
Namun ketika Kazuto dapat melihat wajah istrinya, ia merasa sangat kaget saat melihat wajah Asuna tengah hanyut dalam kesedihan dan samar-samar ia dapat melihat pelupuk mata Asuna yang memerah tanda ia baru saja menangis.
" A-Asuna, apa kau baru saja menangis?" tanya Kazuto dengan ragu pada Asuna, Namun bukannya menjawab, Asuna malah meresponya dengan kembali mengalirkan Liquid beningnya yang membuat Kazuto dengan refleks mendekap Asuna.
" Gomen...Kazuto-kun..."
Hanya kata itu yang bisa keluar dari mulut Asuna yang membuat Kazuto semakin bingung, sebenarnya apa yang telah terjadi selama ia pergi?.
" Gomen..gomen...gomen." Kali ini Asuna semakin mengeratkan dekapan Kazuto.
" Ada apa, Asuna?" karna sudah tidak kuat lagi menahan rasa penasarannya, Kazuto membulatkan tekat untuk bertanya pada Asuna. " Naru-chan...Naru-chan..." kazuto merasakan Firasat buruk ketika mendengar nama putranya bersangkut paut dengan alasan keadaan Asuna sekarang ini.
" Ada apa dengan Naruto? Apa dia baik-baik Saja." tanya Kazuto pada Asuna yang kini sedikit menenangkan hatinya.
" kaa-san...membawa Naru-chan..." setelah mengatakan hal itu Asuna kembali menangis didekapan Kazuto. Sedangkan Kazuto yang mendengar hal itu membeku seketika...
" A-apa maksudmu? Kaa-san...membawa Naruto, apa maksudnya Asuna?"
Asuna tak sempat menjelasakan semua yang telah terjadi, karna ia merasa sangat lelah, baik lelah secara fisik maupun secara batin, fisik karna ia telah menumpahkan semua airmata dan tangisannya, batin karna harus menerima semua kejadian pahit dan berat secara serentak.
Kazuto yang tidak tega melihat kondisi Asuna yang begitu berantakan segera membawanya kekamar tidur dengan cara menggendongnya Bridal style. Setelah sampai dikamar mereka, Kazuto segera membaringkan tubuh Asuna diatas Kasur king sizenya itu.
" Ini pasti berat bagimu, Asuna. Dipisahkan dari Naruto oleh kaa-san.."
gumam lirih Kazuto sambil mengusap lembut kepala Asuna. Ia dengan jelas dapat melihat raut kesedihan terpampang diwajah cantik Asuna, Hal yang serupa berlaku bagi Kazuto, mana mungkin ada orang tua yang tidak merasakan kesedihan saat tidak dapat lagi melihat Anaknya
.
.
.
.
TBC
A/N: Hello minna-san, perkenalkan saya author baru yang baru bergabung dengan Fanfiction, ini juga merupakan Fic pertama yang saya buat, saya membuat fic ini secara spontan saat baru menonton Anime SAO. Jadi bila kalian menggangap Fic sedikit Aneh mohon dimaklumi ya...
Saya meminta pendapat Readers sekalian untuk memberitau bagaimana tanggapan kalian terhadap Fic ini, Bagus'kah, jelek'kah, sudah benar'kah, atau masih Ada yang salah...tolong beritahu saya pendapat kalian di kolom review...
Oh ya, dalam Fic ini ada beberapa hal yang perlu saya jelaskan.
Yang pertama, dalam Fic ini saya mengambil setting waktu 2030. Pada tahun ini, Asuna berumur 23 tahun, Kazuto 22 tahun, dan naruto 3 tahun. Asuna fan kirito menikah pada tahun 2027 atau sekitar umur mereka menginjak 20 dan 19 tahun lebih.
Kedua, kazuto telah menjadi seorang kepala sebuah perusahaan karna ia telah memiliki pemahaman yang membuat sebuah revolusi baru dalam teknologi Full-dive, tentu saja semua itu juga berkat bantuan dari kikuoka yang mendukung Kazuto hingga menjadi seorang kepala perusahaan.
Ketiga dan terakhir, dalam cerita ini saya akan memusatkan pada Adventure yang akan dialami oleh naruto...
Mungkin hanya sampai situ A/N dari saya, sekian dan sampai jumpa...
