Main pairing : Park Chanyeol x Oh Sehun
Disclaimer : Chanyeol cuma milik Sehun dan Sehun cuma milik Chanyeol – author punya imajinasinya aja
Warning : Yaoi, Boy x Boy, uncensored words, sama sekali ga ikut EYD
Rated : M
29 Maret 2016
Sudah beberapa hari ini Sehun meninggalkan Seoul untuk menjalankan kegiatan syuting film perdananya di kota Busan dan sekitarnya. Selagi rangkaian jadwal konser telah berakhir dan belum ada kegiatan tertentu untuk persiapan comeback EXO selanjutnya, maka Sehun memilih menyelesaikan syuting filmnya di waktu rehat ini. Lebih baik syuting dari pagi hari hingga malam tiba daripada nanti di tengah-tengah jadwal promo album baru dan konser selanjutnya dia harus bekerja ekstra untuk menyelesaikan filmnya dan membuatnya kurang istirahat.
Chanyeol sendiri sedang tidak ada tuntutan kegiatan apa pun. Junmyeon sang leader sedang sibuk promo filmnya, Yixing juga sedang sibuk syuting film dan acara variety show. Kyungsoo juga tengah mempersiapkan film barunya. Baekhyun juga masih sibuk dengan film. Minseok dan Jongdae juga syuting program baru. Jongin sendiri baru sembuh dari cederanya dan butuh banyak istirahat untuk pemulihannya.
Chanyeol merasa bosan dan kesepian, terlebih lagi dia adalah orang yang aktif. Kegiatannya sehari-hari hanya berada di studio music untuk membuat lagunya sendiri, atau pergi ke gym untuk berolahraga. Proyek kolaborasi lagu dengan Yesung SJ juga tak banyak menyita waktu. Chanyeol bosan di dorm sendirian. Biasanya ketika ada waktu luang dia akan menghabiskan waktu berdua dengan Sehun, entah hanya berkencan di Seoul, pergi ke luar kota, atau mungkin ke negara tetangga. Tapi apalah daya, sang kekasih juga sedang sibuk.
.
Hari belum terlalu siang, tiba-tiba ada sebuah ide terlintas di benak Chanyeol untuk membuang rasa bosannya. Chanyeol yang hobi jalan-jalan mendadak ingin pergi ke Busan. Dia ingin merehatkan dirinya sejenak dari rutinitas dan tentu saja memberi kejutan pada Sehun. Dirinya sudah sangat rindu pada Sehun dan Sehun pasti akan senang jika tahu sang kekasih datang menemuinya.
Jadilah siang ini, tepatnya setelah jam makan siang, Chanyeol berangkat ke stasiun kereta. Rencana pergi dadakan dan tanpa persiapan apa-apa. Chanyeol hanya membawa sebuah koper kecil dan ransel saja. Dia sudah membeli beberapa oleh-oleh untuk Sehun, makanan serba rasa cokelat, favoritnya. Ya, meski Sehun bisa membeli itu sendiri di Busan, tapi pemberian kekasih akan jauh lebih bermakna.
Perjalanan dari Seoul ke Busan menggunakan kereta akan memakan waktu sekitar 3 jam. Chanyeol duduk di dekat jendela dan mendengarkan lagu-lagu kesukaannya melalui ponselnya. Sesekali dia ikut mendendangkan lagu itu. Memakai jeans hitam, jaket kulit hitam, topi hitam kesayangannya, dan tak lupa mengenakan masker agar orang-orang tak tahu bahwa dia sedang bepergian, sendirian. Chanyeol butuh privasi dan ketenangan. Jangan sampai ada yang membeberkan rencana perjalanannya ke Busan dan membuat Sehun tahu itu semua dari sosial media.
.
Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Sehun sudah menyelesaikan kegiatan syutingnya hari ini. Dia juga sudah makan malam di lokasi syuting bersama semua kru film. Yang ada di benaknya hanya tinggal tidur saja nanti sesampainya di rumah, lebih tepatnya rumah yang sudah disediakan pihak produksi film untuk para artisnya, daripada harus membuang-buang banyak biaya untuk penginapan di hotel. Meskipun namanya artis, tapi mereka juga butuh berhemat.
Sehun berjalan menuju ke mobil milik manajernya. Sesekali ia menggerakkan badannya kesana kemari untuk melemaskan otot yang tegang.
"Sudah selesai?" sang manajer turun dari bangku kemudi ketika melihat Sehun datang mendekatinya.
"Sudah.. " jawab Sehun singkat.
Lalu keduanya masuk ke dalam mobil. Sang manajer menyalakan tape mobil untuk membuat suasana lebih santai. Terdengar alunan lagu-lagu yang tak terlalu keras. Sehun terlihat sedang asyik bermain dengan ponselnya, seperti biasa.
"Hyung, kita mau ke mana?" tanya Sehun, tersadar ketika si manajer tidak mengarahkan mobilnya ke arah jalan pulang.
"Mau mampir membeli sesuatu?" tanya Sehun lagi.
"Tidak.." sang manajer hanya tersenyum misterius.
"Hyung.. kau tidak menculikku kan?" tanya Sehun dengan polosnya.
Sang manajer malah tertawa terbahak-bahak, "Pabo! Mana mungkin aku menculik artisku sendiri. Aku akan mengantarmu ke suatu tempat yang pasti akan kau suka"
Sehun mengernyitkan dahi, tampak seperti berpikir keras. Dia benar-benar bingung dengan maksud manajernya. Sehun tidak takut tapi dia hanya perlu waspada, kalau tiba-tiba saja sang manajer berbuat yang aneh-aneh.
Tak lama kemudian sang manajer menghentikan mobilnya di dekat gerbang sebuah hotel.
"Hotel? Hyung.. kau mengajakku kesini? Kau mau mengajakku…"
Belum selesai Sehun berbicara, sang manajer memukul Sehun tapi tidak terlalu keras.
"Jangan berpikiran yang tidak-tidak!"
"Aaww!" Sehun mengusap lengannya sambil sedikit meringis.
"Chanyeolmu ada di sini" jawab manajer enteng sambil menunjuk hotel yang dimaksud.
"Hah?! Chanyeol sedang selingkuh di hotel ini?!" Sehun meninggikan suaranya karena terkejut.
"Yak! Maknae pabo!" satu pukulan mendarat lagi di lengannya.
"Aduh! Hyung apa-apaan sih? Aku tidak paham" Sehun masih bertanya dengan wajah polos sambil mengusap lengannya.
Sang manajer menarik nafas panjang karena merasa gemas dengan tingkah Sehun yang terkadang tidak sesuai dengan wajah dan tubuhnya yang sering membuat fans menjerit tak karuan.
"Oh Sehun, member EXO yang paling bontot yang Hyung sayangi, Park Chanyeolmu tidak selingkuh. Dia menginap di hotel ini. Dia datang kemari untuk menemuimu. Jelas?" jawab sang manajer dengan sabar.
"Hah?!" kedua kalinya Sehun terkejut.
"Sudah cepat kau turun sekarang! Temui dia!" sang manajer sudah semakin gemas dengan Sehun.
"Hyung serius?"
Sang manajer lalu mengeluarkan ponselnya. Menunjukkan percakapannya dengan Chanyeol yang isinya mengatakan bahwa Chanyeol sedang menuju Busan dan mengatakan di mana dia akan tinggal, dan juga meminta agar membawa Sehun datang menemuinya setelah syuting selesai.
"Oke? Sudah percaya sekarang?"
Sehun mengangguk cepat, antara senang dengan kejutan ini tapi juga tak percaya bahwa Chanyeol benar-benar datang.
"Sekarang turunlah.. temui dia. Aku mengijinkanmu untuk menginap di sini bersamanya. Besok pagi aku jemput lagi"
"Terima kasih hyung!" Sehun sangat gembira dan memeluk manajernya dengan erat.
"Tapi ingat, jangan berbuat aneh-aneh yang nantinya bisa membuat para kru film bertanya-tanya ada apa dengan dirimu" si manajer tersenyum jahil.
Sehun mengangguk lagi dan segera membuka pintu mobil.
"Eh tunggu dulu!" teriak manajer.
"Sekarang apa lagi?" Sehun menutup pintu mobilnya kembali.
"Akan lebih baik aku mengantarmu sampai lobi hotel. Aku tak mau ada yang melihatmu jalan sendirian masuk ke hotel. Bisa berbahaya."
"Ah kau benar! Maaf aku terlalu bersemangat…" Sehun benar-benar tersenyum kegirangan kali ini.
Sang manajer menggelengkan kepalanya, "Dasar anak muda…"
Setelah beberapa saat sang manajer masuk ke lobi hotel, Sehun segera menutup rapat jaketnya dan menutup kepalanya dengan topi, tak lupa mengenakan masker pula.
"Kamar 214" kata manajer.
Sehun mengangguk dan tersenyum dari balik maskernya.
Sehun turun dari mobil dan segera memasuki lobi hotel. Dia tak mau resepsionis hotel mengenalinya. Sehun berjalan cepat dan membaca papan petunjuk dengan sekilas. Sehun langsung naik lift menuju di mana kamar Chanyeol berada.
Saat keluar dari lift, Sehun menoleh ke kanan dan ke kiri dengan waspada, benar-benar tak ingin ada yang tahu tentang kehadirannya. Sehun berbelok ke kiri, membaca satu per satu nomor yang tertera di masing-masing pintu kamar. Tak butuh waktu lama, Sehun menemukan kamar dengan nomor 214.
Sehun mengetuk pintu itu pelan. Terdengar suara langkah kaki mendekat dan, klek.. pintu tersebut terbuka. Segera saja Sehun memeluk sosok laki-laki yang sudah membukakan pintu.
"Hyuungg!" Sehun memeluknya erat hingga membuat tubuh laki-laki itu sedikit terdorong mundur beberapa langkah.
"Hei! Aku senang kau sudah datang" laki-laki itu membalas memeluk Sehun dengan erat. Ya, itu laki-laki itu adalah Chanyeol.
Chanyeol melepas pelukannya dan mengecup kening Sehun dengan lembut.
"Kenapa kau tak bilang kalau kau mau datang? Jam berapa kau datang? Kau sudah makan malam belum? Kalau kau bilang akan kemari, tahu begitu aku akan menjemputmu.. Aku rindu sekali padamu. Di sini sepi rasanya tanpa dirimu…"
"Hei..hei.. pelan-pelan saja bicaranya.. " kedua tangan Chanyeol mengusap pipi Sehun dengan lembut.
"Aku merindukanmu dan aku juga kesepian, maka dari itu aku kemari, kejutan!" Chanyeol menjawab setiap pertanyaan Sehun dengan pelan.
"Aku sudah makan malam. Aku datang sekitar pukul 4 tadi, dan kau tak perlu khawatir berlebihan", sambung Chanyeol lagi, "Ada lagi yang mau kau tanyakan, sayangku?"
Chanyeol memandang wajah Sehun dengan penuh cinta. Sehun juga menatap mata Chanyeol lekat-lekat, tak percaya kekasihnya sekarang ada di sini. Sehun memeluk Chanyeol lagi dengan erat. Chanyeol menyandarkan dagunya di bahu Sehun dan mengusap lembut punggung Sehun.
"Bau apa ini?" kata Chanyeol
Sehun melepas pelukannya dan mendorong Chanyeol menjauh.
"Bau apa?" Sehun mencium tangannya dan ketiaknya sendiri, lalu bingung menatap Chanyeol.
"Kau pasti belum mandi yaa?" goda Chanyeol
"Kalau sore sih belum, aku kan baru selesai syuting. Bagaimana mau mandi? Eh.. Tapi aku tidak bau!" Sehun memasang wajah cemberut.
Chanyeol malah tertawa. Dia senang sekali menggoda Sehun dan memang sebenarnya Sehun juga tidak bau segitu parahnya. Dari dulu sampai sekarang Sehun itu masih bau bayi.
"Ya sudah aku numpang mandi di sini saja yaa.. eh, tapi aku tidak membawa baju ganti. Kalau saja manajer bilang kau mau datang dan mengijinkanku menginap di sini bersamamu, dari pagi tadi aku juga sudah membawa baju ganti" Sehun melepaskan jaket, masker, dan topinya dan meletakkannya di sebuah meja.
"Aku pinjam bajumu saja ya hyung…" Sehun merengek
"Kalau kau pakai bajuku, lalu besok aku pakai apa? Lebih baik kalau kau tak usah pakai baju saja.." Chanyeol menyeringai nakal.
"Dasar mesum!" Sehun melempar topi yang tadi sudah dilepasnya ke arah wajah Chanyeol.
Sehun tahu kalau Chanyeol masih tertawa puas karena sudah menggodanya. Sehun segera berjalan menuju lemari dan mengambil bathrobe yang sudah disediakan pihak hotel dan segera masuk ke kamar mandi.
.
Lima belas menit sudah berlalu, akhirnya Sehun keluar juga dari kamar mandi. Sehun mengusap-usap rambutnya yang basah dengan handuk. Bathrobe yang ia kenakan tidak terlalu rapat, membuat dadanya yang putih mulus sedikit terlihat. Sehun melihat televisi masih menyala tapi Chanyeol sudah tampak tertidur di sisi kiri ranjang hanya dengan kaos abu-abu tanpa lengan dan celana pendek berwarna hitam. Sehun mematikan lampu dan televisi, dan menyalakan lampu tidur yang ada di sisi ranjang. Perlahan-lahan Sehun naik ke ranjang dari sisi kanan, jangan sampai Chanyeol terbangun. Sehun berpikiran kalau Chanyeol pasti lelah.
Sehun tidur dengan posisi miring, menyangga kepalanya dengan tangan kirinya dan memandang ke arah Chanyeol. Sehun mendekatkan dirinya pada Chanyeol lalu mengecup lembut bibir Chanyeol. Tiba-tiba sepasang tangan Chanyeol yang kekar mendekap tubuh Sehun dengan erat, membuatnya terjatuh ke dalam pelukan Chanyeol. Sontak saja Sehun berteriak karena kaget.
"Aku kira kau sudah tidur" kata Sehun sambil berusaha melepaskan dirinya dari Chanyeol.
"Siapa bilang aku sudah tidur. Aku hanya berpura-pura" lalu Chanyeol membalikkan tubuh Sehun sehingga membuat Sehun kini terbaring di bawahnya. Chanyeol menindih tubuh Sehun.
"Sudah beberapa hari kita tidak bertemu, mana mungkin aku bisa langsung tertidur padahal aku baru melihatmu 30 menit yang lalu" Chanyeol kembali tersenyum nakal.
"Lalu kau mau apa?" tanya Sehun dengan polosnya
Chanyeol merendahkan kepalanya dan berbisik di telinga kiri Sehun, "Aku mau dirimu…"
Tanpa menunggu jawaban dari Sehun, Chanyeol menciumi telinga Sehun dan membuat Sehun terkekeh karena geli.
"Hei tunggu dulu!"
"Kenapa sayang?" Chanyeol memandang mata Sehun dalam-dalam.
"J..jangan tinggalkan bekas apapun. Aku masih harus syuting besok"
"Oke.. aku tak akan membuat tanda apa pun di lehermu, tapi di tempat lain" Chanyeol menyeringai dan langsung mencium bibir kekasihnya.
Ciuman di bibir yang hangat dan mesra itu berubah menjadi ciuman penuh nafsu. Lidah keduanya sudah bertemu dan berdansa di dalam mulut mereka yang memanas. Desahan-desahan lirih mulai terdengar. Chanyeol menghujani leher Sehun dengan ciuman-ciuman yang menggairahkan. Sehun memejamkan mata dan mencengkeram lengan Chanyeol yang kekar. Chanyeol menyingkap bathrobe yang dikenakan Sehun sehingga bagian pundaknya terbuka. Pundak Sehun yang lebar pun kini juga tak luput dari ciuman Chanyeol yang memabukkan.
"Hyuungg..ngghh.." Sehun menggeliat tapi Chanyeol tak menghentikan ciumannya.
Desahan-desahan Sehun membuat Chanyeol semakin bergairah.
Perlahan-lahan tangan kiri Chanyeol turun dan membuka ikatan tali bathrobe yang dikenakan Sehun. Dada Sehun yang bidang dan perutnya yang rata sudah tampak jelas di hadapan Chanyeol, di tambah lagi sebuah tonjolan di bawah sana yang masih tertutup celana dalam sudah tampak mulai membesar. Chanyeol menyeringai lagi.
Chanyeol mengecup puting kanan Sehun dan ibu jari kirinya mengusap puting kiri Sehun. Chanyeol menggigit kecil puting itu dan di sisi satunya, ia memberikan cubitan-cubitan kecil. Sehun menggeliat dan memejamkan matanya.
"Engghh.." Sehun meremas sebagian rambut Chanyeol dengan tangan kirinya.
Puting Sehun sudah semakin tegang dan Chanyeol dapat merasakan tonjolan mereka di bawah sana saling bergesekan. Kini Chanyeol ganti mengulum puting Sehun yang sebelah kiri dan jari-jarinya mencubit sisi satunya.
"Aahhhh…" Sehun semakin menggeliat. Sehun berusaha menyentuh tonjolan milik Chanyeol dan mengusapnya dengan lembut.
"Hmmphh…" Chanyeol ikut mendesah. Suara erangan Sehun membuat Chanyeol semakin bergairah.
"B..bbuka ka..kaosmu..uhhh" perintah Sehun sambil terus mendesah.
Chanyeol langsung membuka kaosnya dan melemparnya sembarangan. Tubuh keduanya semakin memanas dan sentuhan langsung antar kulit di tubuh mereka terasa jauh lebih baik tanpa ada halangan. Nafas keduanya semakin memburu.
Chanyeol kembali menciumi tubuh Sehun, kini bibirnya menjamah perut Sehun yang rata. Chanyeol juga mencium tonjolan Sehun yang semakin membengkak dan terasa semakin ingin berontak dari celana boxer-nya tapi Chanyeol masih ingin menggoda Sehun. Chanyeol pun semakin turun menciumi paha Sehun, bergantian kiri dan kanan, dan meninggalkan tanda cinta di sana yang tak mungkin terlihat oleh siapa pun.
"Hyuunggghhh.." Sehun semakin mendesah tak karuan.
Chanyeol kembali beranjak untuk menciumi bibir Sehun, tak peduli sebanyak apa air liur mereka yang bercampur. Sehun mengusap-usap dada Chanyeol yang sudah tak tertutupi pakaian. Lidah mereka kembali beradu. Sesekali Chanyeol menggesekkan tonjolannya yang masih terbungkus rapi dengan milik Sehun, menggoyangkan pinggulnya naik turun.
"Hyunngg.. sempit… nghhh. Buka.."
"Ouw.. Sehunku sudah tak tahan rupanya" Chanyeol tampak senang tapi dia hanya memainkan karet celana boxer Sehun, sungguh-sungguh menguji kesabaran Sehun.
"Hyung.. please…" mata Sehun sayu menatap Chanyeol
Perlahan-lahan Chanyeol menurunkan celana Sehun, dan benar saja penis Sehun sudah membesar dan membuat celananya terasa sempit. Chanyeol juga ikut melepaskan celananya sendiri. Meski bukan pertama kalinya, tapi melihat milik Chanyeol itu selalu membuat Sehun menggigit bibir karena tak tahan dan terlalu menggodanya.
Sehun tahu apa yang harus dia lakukan. Sehun bangun dari tidurnya dan duduk di hadapan Chanyeol. Kini Chanyeol duduk bersandar dan sedikit membuka lebar kedua kakinya. Sehun berlutut dan jari-jarinya mulai menggenggam penis Chanyeol yang sudah sama besarnya. Ibu jari Sehun mengusap ujung penis Chanyeol yang sedikit basah karena pre-cum.
"Aahhh.." Chanyeol mengerang.
Sehun segera mengulum penis besar itu. Sehun menaik-turunkan kepalanya. Lidahnya menari-nari dengan nakalnya, menggelitik penis Chanyeol.
"Teruskan sayang.." Chanyeol mendesah, nafasnya memburu.
"Ngghh..nnghhhh..Sehun-ah, baby.." Chanyeol meremas kepala Sehun.
Sehun masih tampak menikmatinya, kepalanya masih terus naik turun, memberikan kenikmatan pada Chanyeol.
"Ambil pelumasnya..di kantong tasku..paling depan" perintah Chanyeol
Sehun beranjak menuruti perintah Chanyeol dan sesaat Chanyeol mengatur nafasnya.
Sehun memberikan pelumas itu pada Chanyeol dan melihat Chanyeol membasahi jari-jarinya dengan pelumas itu.
Sehun kembali merebahkan diri di ranjang, mengatur posisinya supaya nyaman.
Chanyeol mengangkat kedua kaki Sehun dan Sehun menahannya dengan kedua tangan di belakang lutut.
"Buka yang lebar sayang.." lalu Chanyeol menggenggam penis Sehun.
"Hyuungghhh.. euungghh" tubuhnya menggeliat lagi.
Chanyeol mengusap-usap penis itu sebentar.
"Hyungg,, please.. aku mohon.." Sehun sudah semakin tak sabar.
Lalu Chanyeol memasukkan satu jari di lubang milik Sehun, menggerakkannya maju mundur.
"Aahhh.. ahhh.."
Merasa semakin siap, Chanyeol menambahkan jari lainnya, terus menggerakkan maju mundur dan sesekali tepat mengenai prostatnya.
"Ahhh,..iya,, di situ.." Sehun menggelinjang. "Sekarang hyung…"
Chanyeol senang jika melihat Sehun memohon seperti itu, nafsunya semakin meningkat.
"Bersiaplah meneriakkan namaku, sayang…"
Sehun hanya mengangguk pelan, nafsunya sudah tak tertahan lagi.
Perlahan-lahan Chanyeol menenggelamkan penisnya di lubang Sehun. Keduanya mendesah. Chanyeol memaju-mundurkan pinggulnya perlahan dan dengan isyarat dari Sehun, ia semakin lama semakin mempercepat gerakkannya.
"Aakkhh.. hyungghh.. aakkhh" Sehun mengeluarkan pre-cumnya.
Chanyeol menggenggam penis Sehun lagi dan mengusap ujungnya yang basah.
"Aaahhh…" Sehun semakin menggeliat, ada rasa geli tapi sungguh nikmat yang menjalari seluruh tubuhnya.
"C'mon baby.." Chanyeol semakin menggebu-gebu, nafasnya semakin terengah-engah.
"Hyungg.. aku..aku.. ahhh…"
"Ayo bersama-sama, sayang…" Chanyeol mendesah semakin kuat pula, "Sebut namaku!"
"P..Park Chan..yeol..ahhhhh" Sehun sudah mencapai klimaksnya dan cairan putih mengenai perut hingga dadanya.
"Sehun..baby..ngghhh..hahh..haaahh.." Chanyeol juga mengeluarkan cairan putihnya di dalam lubang Sehun.
Chanyeol merebahkan diri di sisi Sehun. Keduanya mengatur nafas yang terengah-engah dan membiarkan suhu tubuhnya mulai menurun. Jari-jemari mereka bertautan. Lalu Chanyeol mengecup lembut punggung tangan milik Sehun.
"Haruskah aku mandi lagi?" kata Sehun sambil terengah-engah dan menoleh ke arah Chanyeol, "aku lelah…"
Chanyeol terkekeh, "Besok pagi saja, sayang. " Chanyeol mengecup lembut kening kekasihnya itu.
Chanyeol dan Sehun membersihkan diri mereka dengan tisu.
"Tidurlah saja sekarang. Kau besok harus berangkat pagi kan?" Chanyeol mengusap kening Sehun yang basah oleh keringat dengan beberapa lembar tisu.
Sehun mengangguk pelan kemudian meringkuk dalam pelukan Chanyeol yang menenangkan. Chanyeol menarik selimut dan menutupi tubuh mereka berdua. Nafas Sehun sudah teratur dan dia sudah terlelap dalam tidurnya.
"Selamat malam, baby.." ucap Chanyeol dan lalu ikut tertidur memeluk Sehun.
Gara-gara ada yang nemuin di Chanyeol di Busan tanggal itu, maka terciptalah imajinasi yadong ini
Bayangin chanhun kayak di v app mereka..chan pake kaos sleveless trus hunie muncul pake bathrobe
Yukk.. cuss.. langsung next chapter
