Hetalia © Himaruya Hidekaz

Kalimantan Siblings © Star-BeningluvInd

Fic ini menceritakan tentang kelasku yang serba macam-macam, bersedia-sedia adanya bahasa kasar dan bermacam-macam yang dapat di katakan bahwa perkataan-perkataan bahkan perilaku kami yang mirip remaja SMA, lebih tepatnya berandal SMA

Ini petunjuk:

" VI B" Bukan bahasa Indonesia/ Bahasa negara lain

" VI B"Flash back

" VI B" Biasa

' VI B' Dalam hati


Arisin dan Kelas VI B


"Arisin..."

"Ya Pak Arifin?"

" Kau betul bersedia untuk tugas ini?"

" Iya!"

" Kalau begitu, saya doakan kau tidak tiba-tiba pulang stress..."

" Eh?"


Arisin memandang masing-masing murid kelas VI B itu. Dia hampir tidak percaya bahwa kelas ini adalah kelas yang paling ribut di seluruh sekolah. Rangga, yang terkenal kuat tetapi sebenarnya pendiam dan pintar. Fauzan yang merupakan ketua kelas, tetapi... Pusaran di kepalanya ada TIGA! Aduh, seberapa nakal ini ya? Ada Rika, dia pendek seperti kelas satu tetapi salah satu sepuluh besar kelasnya, terkenal sombong tetapi teman yang mengasyikkan. Ada pula Nirmala yang pendiam tetapi entah kenapa sifatnya di rapot senantiasa mendapatkan B, padahal dia yang paling diam di kelas dan dikenal sebagai anak yang ramah dan sopan, tetapi... sebenarnya memiliki banyak benda yang ingin di katakannya, tapi dia sadar akan kedudukannya sebagai ranking kedua di kelas dan jabatannya sebagai bendahara kedua kelas, murid kelas VI B yang paling kreatif dan disiplin. Sang ranking satu, Hafizh, walau terlihat pendiam juga tetapi dia ini pintar bermain dengan perkataan dan dapat terhindar dari ejekan karena kepintarannya dalam mempermainkan perkataan, telah membuat sang ranking tiga, Laily dan Nirmala pusing di tambah kelelahan meladeni dia, anak ini sangatlah kalem tetapi di dalam dirinya itu bagaikan Russia, padahal dia mendapat ranking satu dan memiliki nilai paling tinggi di kelas, ternyata dari semua kesuksesan awal itu, dia tidak puas!? Nirmala hanya dapat melongo saat mengetahui itu, padahal selama dua tahun lebih, dia hanya ingin mengalahkan Hafizh lebih dari apapun. Jaka, dia tiba-tiba meloncat dari ranking 20-an sampai naik ke sepuluh besar! Membuat lima besar waspada akan dia, karena telah beberapa kali dia mengalahkan mereka dalam masalah menghapal, anak satu ini memiliki mulut murai! Tidak dapat menyimpan satu rahsia pun, walau yang paling mudah! Sekalian lah sedikit dari muridnya, sisanya dapat di prediksi kenakalannya.

" Arisin 'kan?" kata sang kepala sekolah.

" Iya, pak. Saya akan mengajar sebagai guru IPS, PKN, dan Bahasa Indonesia untuk kelas VI B." Arisin menjelaskan pendek.

" Anda sabarlah ya di kelas itu. Kelas itu memang penuh dengan anak-anak bangsa yang pintar, tetapi mereka adalah kelas yang paling ribut, paling membuat guru-guru marah, paling banyak membuat masalah, dan semacamnya. Tetapi ada beberapa yang masih waras di kelas itu." jelas sang kepala sekolah.

' Waras? Warik Lapas kali!' pikir Arisin mengejek.

" Saya doakan anda sabar-sabar saja di kelas itu, ya." sang kepala sekolah tersenyum lembut.

" Amin."

' Mungkin anak-anak ini bahkan tak akan hidup besok!' pikir Arisin geram.

Bagaimana tidak? Padahal dia sudah masuk tetapi kelas ini pada ribut!? Aduh...

" Jimmy! Jimmy!"

" Uma ay! Kada kawa berhenti kah!?"

" Diam oy!"

" Tarus tarus-"

" Jangan pang!"

" Satrio~"

" Arya ni kam!"

" Oy diam eh!"

" Hahahaha!"

Satu-satunya yang diam adalah Nirmala, buat apa dia? Sedang siesta seperti Italy. Arisin memijit-mijit batang hidungnya, menutup matanya rapat-rapat, kelas apa yang dia dapat disini!? Apakah betul mereka ini penerus bangsa yang bagus? Sangat tidak mungkin bagi Arisin.

' Ejek-mengejek, satu sedang siesta seperti Italy, ketua kelas gak becus, bendahara yang berdiam saja, pada menyahut lagi! Apa mereka gak ngerasa atmosfer intimidasi yang dikeluarkan mereka yang sudah hampir hilang kesabaran?' Arisin mempunyai darah si Nesia mengalir di dalam darahnya, jadi dia dapat melihat mereka dengan jelas sekali, saaangat jelas.

" Bediam eh! Kalo gak ini nanti hukumannya naik jadi lima ribu!" Fauzan berteriak membuat yang lainnya kembali diam.

" Siapa kata!? Ibu kadada bari tahu!" Arya berbalik ke arah Fauzan yang duduk di belakangnya.

" Nirmala ngatur!" Fauzan menunjuk ke Nirmala yang masih nyenyak tertidur.

" Kenapa mendengari!?" Rangga berkata.

" Inya bendahara kedua! Kalau sudah keterlaluan amat kami naikin lagi loh!" giliran Laily yang duduk di sebelah Fauzan memberi alasan, dia adalah sang ranking tiga dan juga Bendahara pertama kelas.

"Pilih salah satu, belanja atau bayar hukuman..." Nirmala bangun tiba-tiba sambil memandang sengit, matanya tampak bagaikan harimau yang siap menyerang kapan pun.

" Ayo~ Nanti... Angin sepoi-sepoi~" Rika memperbaiki cara dudukannya.

" Rika ni kam! Angin sepoi-sepoi tarus! Itu 'kan pas kelas V B terakhir!" Indah melirik ke Rika yang berada di sebelah kanan mejanya.

" Diam!" perintah Arisin tiba-tiba membuat semua murid tegang, kecuali Hafizh dan Nirmala yang terlihat kalem saja, padahal mereka berdua hampir terkena serangan jantung. Arisin menatap mereka satu persatu dengan sengitnya. Hanya mereka yang cukup pintar membaca situasi yang dapat membaca ekspresi Arisin. Matanya yang telah melihat sejarah Kalimantan sehingga menjadi Kalimantan Selatan itu berwarna coklat gelap seperti saudara-saudarinya yang lain tetapi matanya lebih gelap karena Banjarmasin adalah salah satu ibu kota setelah pertama kalinya Indonesia merdeka, yaitu sebagai ibu kota seluruh pulau Kalimantan.

" Mari saya perkenalkan diri terlebih dahulu, nama saya cukup Arisin. Gubernur kita, Drs. H. Rudi Arifin menugaskan saya kesini karena sedengar dia, ada satu kelas yang sangatlah berisik, ribut, tetapi pintar-pintar dan akur anak muridnya. Padahal sekolah ini mendapat status yang tinggi karena prestasi murid-muridnya. Bahkan wali kelas kalian berkata selama dia mengajar, kalian adalah yang pertama setelah yang lalu ada juga tetapi setelah itu apa perilaku mereka berubah atau tidak, itu saya tidak tahu. Tapi piyan semua ini 'kan sudah kelas enam, janganlah ribut sekali! Saya gin hanya ingin memperbaiki perangai kalian, mempintarkan kalian. Jadi tolong bekerja sama!"

Semuanya terdiam, seperti mana tidak? Ini guru yang ditugaskan ke sini oleh gubernur sendiri! Waduh, lama-kelamaan mungkin sampai ke telinga SBY soal kelas ini.


Terima kasih sudah mau membacanya! Kalau ini GaJe, maklum saya masih pemula. Kalau ada typo(s), maklum saya sedang sibuk. Kalau ada kesalahan atau persamaan nama dan kejadian, maklumi lah! Ini pure fanfiction yang berdasarkan kelas saya!


Preview:

"Eh! Pak Arisin kapan ulang tahunnya?"

"Kita takuni kah?"

"Ayo!"

"Pak, piyan kapan berulang tahun?"

" Kok tiba-tiba nanya?"

"Gak ada apa-apa, cuma nanya."

" 14 Agustus! Hari Pramuka sekaligus HUT Kalimantan Selatan ini"

" Eh! Unik ya! Umur keberapa, pak?"

" Ulang tahun yang ke 21." '62 kali!'

" Makasih!"

' Ada apa dengan anak-anak itu?'