Hate Is An Love

©B Breath Present's

Chanyeol X Baekhyun

ChanBaek Yaoi

M

Sho-ai, BxB, Yaoi

Romance, and Lil bit humor maybe? I'm not sure lol

Warning! : This is Yaoi contect, homophobic just go away. Just enjoying and leave a riview, sorry for typos and bad story but I've been tryin my best so please appreciate that. Do not copas and plagiat my story, that isn't good lol.

.

.

.

Namanya Byun Baekhyun, lelaki berumur genap 20 tahun yang bekerja sebagai kariawan disebuah toko peralatan mabel IKEA. Sekitar satu bulan yang lalu Baekhyun baru saja pindah dari Paris ke sebuah kompleks perumahan terpencil jauh dari pusat kota Seoul.

Dulunya Baekhyun adalah seorang anak manja yang selalu meminta kepada kedua orangtua, namun karena kondisi Ayah dan Ibunya yang kerap bertengkar membuat Baekhyun nekat hingga kabur dari Prancis ke Korea Selatan. Sekitar dua bulan Baekhyun berencana namun belum terlaksana, maka saat Tuan dan Nyonya Byun lengah padanya saat mereka tengah mengurus bisnis mereka, Baekhyun langsung segera meluncurkan aksinya. Semua akses yang bisa saja menghubungkan dengan dirinya ia putus, ia pergi tanpa menyisakan sedikitpun jejak akibat bantuan seorang temannya yang berasal dari Korea, namanya Kim Jongdae dan ia adalah mantan pemakai narkoba dan hacker yang berbahaya. Ia pernah berhasil melacak password berangkas bank swasta terbesar di Turki, bagaimana bisa?

Berbekal kejelian dan kecerdasan otaknya. Jongdae atau yang kerap disapa Chen itu berhasil membobol brankas mereka. Maka dari itu Baekhyun kabur dari Paris ke Seoul dan tinggal bersamanya, karena hidupnya terjamin bersama Jongdae walau dari uang haram. Baekhyun peduli apa? Yang terpenting dia hidup enak, perut terisi dan pikiran tenang. Mungkin kalian bertanya dimana Baekhyun bisa berkenalan dengan Jongdae? Semua itu dimulai saat Baekhyun yang mulai nakal dengan membantu temannya untuk menjual paket-paket narkoba. Semua kenakalan Baekhyun bermula dari masa menengah atas dimana saat itu ia telah kehilangan perjaka bersama mantan kekasihnya bernama Stave. Seorang lelaki yang satu tahun lebih muda darinya yang berkewarganegaraan Selandia Baru. Mereka berkenalan melalui facebook dan Stave mengajari Baekhyun berjudi serta merokok, untungnya anak itu anti alkohol. Ia akan muntah saat ia mulai minum.

Berkat itu Jongdae berniat menyelamatkan hidup Baekhyun yang suram, walau hidupnya tidak semewah Baekhyun namun setidaknya ia telah berhenti memakai narkoba saat Ibunya meninggal dua bulan yang lalu. Mulai saat itu Jongdae memulai hidup sehat dan membawa Baekhyun ke Seoul sebulan setelahnya. Baekhyun awalanya merasa sangat bahagia dan ia bisa mendapatkan kembali ketenangannya sejak tiga tahun terakhir bermain-main dengan kenakalan remaja.

Tapi semua ketenangan nyatanya hanya sementara, Baekhyun harus mengubur angannya sebab sejak pertama kali ia menginjakkan kaki di rumah Jongdae ada seorang pria berbadan besar dengan tinggi melampaui pintu yang sangat menyebalkan. Menyebabkan Baekhyun harus mengoceh setiap hari mulai dari hal kecil yang mendasar hingga hal besar yang menjadi akar. Namanya Park Chanyeol.

Ia mengaku adalah seorang Pengacara kelas atas. Baekhyun menyebutnya Pengacara bukan semata-mata mengakui bahwa ia bekerja sebagai profesi tersebut, Pengacara yang ia tujukan pada Chanyeol ialah singkatan dari 'pengangguran banyak bicara'. Sebentuk kejudesan mulut Baekhyun yang lihai merangkai kata menyebalkan.

Bagaimana bisa ia percaya jika Chanyeol memiliki pekerjaan hebat sedangkan penampilannya saja tidak meyakinkan? Rambut kusut, kantung mata hitam, baju tidak diseterika. Untungnya ia tidak bau dan sedikit tampan—ya, menurut Baekhyun. Sedikit saja karena ia dengan segenap kepercayaan dirinya akan selalu menyebut bahwa ia jauh lebih tampan dari Park Chanyeol si 'Pengacara'.

Daripada menyebut Chanyeol tuan Pengacara Park yang terhormat ia malah lebih senang menyebut Chanyeol sebagai 'noir', pembunuh bayaran. Karena menurutnya Chanyeol lebih terlihat seperti itu. Tidak ada tampang Pengacara cerdasnya sama sekali walau Jongdae juga pernah menjelaskan padanya bahwa Park Chanyeol adalah seorang Jubir yang jarang bekerja karena ia hanya menerima panggilan dari orang yang siap membayarnya dengan US Dollar yang bergepok-gepok oleh jasanya. Dalam artian, ia akan siap menerima orang tersebut sebagai kliennya jika ia dibayar mahal. Namun tetap saja, Byun Baekhyun percaya bahwa ia adalah si pengangguran banyak bicara. Kira-kira ketenangan sempurna yang didamba Baekhyun waktu itu hanya bertahan 3 jam saja kemudian berakhir dengan angan yang hancur berkeping-keping. Pasalnya saat itu Chanyeol sedang berlatih drum dirumahnya, rumah Jongdae dan Chanyeol bersebelahan dimana kamar Baekhyun tepat berada disamping kamar Chanyeol. Bisa kalian bayangkan betapa jengkelnya Baekhyun?

Sungguh. Baekhyun mendapatkan cacatan darah tinggi hasil dari serangkaian cek kesehatannya pasa satu minggu yang lalu. Ingin rasanya ia menendang lelaki itu hingga tersungkur dan wajah memar disana-sini, atau minimal penisnya patah. Ia belajar Hapkido sejak sekolah dasar dan berencana akan mempraktekkannya pada lelaki itu secara langsung nantinya. Akan Baekhyun buat bibirnya pecah suatu saat nanti. Lihat saja.

Selain itu mulut Park Chanyeol sangatlah pedas dan tajam. Tatapannya mengintinidasi dan sinis, belum pernah Baekhyun menyaksikan ia tersenyum tulus atau setidaknya bahagia selain karena berhasil membuat Baekhyun berteriak bagai Ajuhmma yang terkena rampok perhiasannya.

Dan ada dua hal yang Chanyeol benci dari Baekhyun. Lelaki mungil itu kerap berlaku sok jantan dan senang menggoda adik perempuannya, Haru. Chanyeol sebenarnya tidak masalah jika saja Baekhyun itu tampan dan baik hati, tapi masalahnya disini Baekhyun bahkan cantik dan bermulut lebih judes dari pada Ibunya. Maka dari itu Chanyeol menyebut Baekhyun 'uke' yang dimana membuat tensi Baekhyun naik seketika.

Seperti saat ini, awalnya Chanyeol berniat mengantarkan Kimchi bikinan Ibunya kerumah Jongdae—Mereka tetangga, maka dari itu Baekhyun benci tinggal disini terlebih saat lelaki tinggi itu muncul didepan pintu dengan senyum setannya.

"Fuck, fuckkk... Yeahhh"

Bughh.

Bantal sofa melayang dari arah selatan dan tepat mengenai dada Baekhyun yang tengah fokus menonton dengan euphoria sendirinya.

"HEY, WHY DID YOU HIT ME!?"

"KAU BERTERIAK BAGAI BINTANG PORNO BODOH!"

Jongdae menyahuti tak kalah nyaringnya. Disisi lain Chanyeol sedang menyaksikan pertengkaran mereka dan menyayangkan teriakan seksi Baekhyun yang merupakan desahan kotor yang menyebabkan otak Chanyeol tidak dapat berfungsi dengan baik. Ingatkan Chanyeol untuk mencuci otaknya sehabis ini.

"Ini seru, sialan!"

"Kau tidak harus mendesah, sialan. Kau ingin aku perkosa?!"

"Aku bukan gay, diamlah Chen!"

"Baiklah. Bisa kau jelaskan bagaimana bisa kau dibobol oleh seorang pria?!"

Baiklah. Pertengkaran itu terjadi dua menit yang lalu akibat Byun Baekhyun yang sibuk berteriak ria karena sedang menyaksikan pergemulan panas dua petarung tinju di stasiun TV Amerika. Mendengar itu Baekhyun langsung terdiam, ia kembali beralih pada acara menontonnya kembali sambil membayangkan menyentuh ABS pria didalam TV.

"He's so hot, eunmm..." Baekhyun meraba paha dalamnya sendiri karena melihat otot kekar dari salah satu petinju berkulit putih, membuat temannya—Kim Jongdae menatapnya congkak. Sedangkan Chanyeol yang sama sekali belum disadari kehadirannya memilih membuka suara.

"Apa yang kau lakukan, huh? Apa kau gay?"

Kedua orang yang tengah duduk didepan TV tersebut sontak langsung menolehkan kepala mereka saat sebuah suara berat terdengar. Di daun pintu terdapat sosok jangkung seorang pria yang memandang mereka datar dengan semangkuk makanan pada kedua tangannya. Siapa lagi jika bukan Park Chanyeol yang paling Byun Baekhyun benci.

"Selamat pagi, Chanyeol. Oh, apa yang kau bawa?"

"Sebenarnya aku ingin menumpang sarapan disini, tapi karena ada uke cantik ini selera makanku langsung hilang." Chanyeol hampir saja menggapai gagang pintu jika saja Baekhyun tidak melempar kepalanya dengan sepatu Converse yang tadi ia pakai hingga menyebabkan Kimchi yang Chanyeol bawa jatuh ke lantai.

Dengan gelak tawa menggelegar Baekhyun membuat Chanyeol memerah karena menahan marah dan malu disaat bersamaan. Telinga lebar lelaki itu bahkan telah memerah mambuat Baekhyun terpingkal-pingkal dan mengatainya Dakochan. Dengan emosi diubun-ubun, Chanyeol mengambil beberapa potong besar Kimchi yang masih berada pada mangkuk besar yang tadi ia bawa dan berjalan mendekati Baekhyun yang sedang tertawa jahat di sofa dengan mata tertutup dan mulut terbuka lebar. Dan—

"HUAHAHAHA—PFFUAKKHHH"

Lima lembar batang Kimchi berpindah tempat pada mulut besar Baekhyun menyebabkannya tersedak-sedak. Kini giliran Chanyeol yang mentertawainya hingga keluar air mata, Baekhyun dengan mati-matian menahan rasa asam dan pedas pada tenggorokan dan mengunyah Kimchi dimulutnya dengan cepat sambil memikirkan balasan yang akan ia layangkan pada Si Park pengacara.

Jongdae datang dari dapur dengan gelas air putih dan langsung disambar oleh Baekhyun, ia meminum air digelas dengan tergesa hingga membuat kedua pipinya mengembung. Mata Baekhyun bergerak ke kiri dan kanan mengikuti gerakan Chanyeol yang masih mentertawakannya. Dengan kesal Baekhyun berdekat dan—

PPPHHHRRTTTT

—Menyemburkan air didalam mulutnya pada wajah menyebalkan itu. Chanyeol yang merasa disembur merasa wajahnya menghangat dan sontak menghentikan tawanya, mematung saat matanya terbuka dan menyadari Baekhyun berada tepat didepan wajahnya dengan seringai menjengkelkan. Wajah Chanyeol memerah hingga telinga, pria itu segera berlari dengan terbirit-birit menuju halaman depan, mengambil selang panjang yang biasa digunakan untuk menyiram tanaman atau memandikan anjing hingga mencuci kendaraan.

Memutar keran dan lantas membasuh keseluruhan wajahnya dengan gerakan cepat. Baekhyun yang mengikutinya dari belakang tertawa terpingkal-pingkal hingga berguling dirumput terlebih saat Chanyeol menghentikan aktivitasnya dan memandangnya dengan wajah bengis serta mata merah.

"Kau seperti monster, huaa!" Baekhyun mengejek dengan diiringi gerakan menyerupai monster seperti yang persis dilakukan anak balita. Chanyeol menyeringai, ingin melayangkan sumpah serapah saat sang adik memotong upacannya dengan memberinya sebuah handuk dan juga seketika membuat Baekhyun menghentikan tingkah konyolnya.

"Selamat pagi, Haru!" Ia menyapa dengan semangat menggebu dan wajah sumringah dipaksakan membuat Chanyeol urung menerima uluran tangan adiknya yang menyodorkan handuk.

"Oh, selamat pagi juga, Baekhyunee oppa." Sahutnya tambah membuat Chanyeol kesal karena sang adik membalas sapaan menggelikan Byun Baekhyun. "Masuk sana." Suruh Chanyeol dan segera dipatuhi oleh Haru. Seusai kepergian gadis berumur 14 tahun itu, Chanyeol mengusap wajahnya dengan handuk yang Haru serahkan. Baekhyun memicing.

"Senang sekali membuatku kesal, eoh?"

"Kau terlihat seperti Lesbian pedofil, Byun."

Baekhyun yang baru saja ingin melangkahkan kakinya menuju kedalam rumah menjadi terhenti. Matanya melotot, bibirnya terbuka, tangannya mengepal. Dengan asap membara keluar dari telinga ia berbalik menatap Chanyeol menyalang.

"Apa yang kau katakan, keparat?!"

"Lesbian pedofil. Kenapa? Apa aku salah?"

"Tentu saja kau salah, brengsek! Aku laki-laki! Laki-laki sejati yang bahkan punya 6 pack dan otot yang besar!"

Chanyeol hampir saja meledakkan tawa yang sedari tadi ia tahan karena mendengar ucapan konyol Baekhyun. "Apa kau bilang? Lelaki? Sejati? 6 pack dan otot? Pffthhh—"

Baekhyun mengrenyitkan alisnya, sebentuk keheranan akan reaksi Chanyeol. "Kenapa?"

"Jadi kau punya burung?"

"Maksudmu?" Baekhyun memiringkan kepalanya bingung. Chanyeol menyeringai.

"Lelaki sejati tidak harus mendengar pernyataan ulang. Lelaki sejati pasti mengerti maksud ucapanku."

Baekhyun malah semakin mengerutkan keningnya. "Aku harus pergi bekerja, meladenimu hanya akan membuang waktu berhargaku, bye Park pengangguran banyak bicara!"

"Kau tidak akan aku pandang sebagai lelaki jika kau tidak menunjukkan bukti bahwa kau adalah lelaki."

Berhasil. Chanyeol membatin saat Baekhyun mengurungkan niatnya yang ingin berbalik.

"Apa kau ingin melihat penisku, Park? Modus penipuan gay jenis apa ini?"

Sekarang telak. Chanyeol membola mendengar perkataan Baekhyun.

.

.

.

Tbc

An :

Riview beb. Wkwk.

Gong xi fa chai!