Thousand Shades Of Lie
Disclaimer: Im not Brit and J.K Rowling is'nt my name. So, all of Harry Potter chara is'nt even mine!
Chapter One
Draco mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali, mencoba untuk menyesuaikan intensitas cahaya matahari yang menerobos masuk melalui jendela kamarnya. Ia mengambil handpone nya: Sunday, 22 August 2015. 08:15 AM. Hari Minggu? Bagus sekali. Masih terlalu pagi untuk memulai aktivitas, saatnya kembali ke alam mimpi. Draco membalikkan badannya dan meraba kasur sebelah kanan nya. Kosong?. Kemana Hermione? Percuma saja, rasanya ada yang kurang jika tidur tanpa dirinya.
Draco bangun dan berdiam sejenak dalam posisi duduk. Ia meregangkan tubuhnya dan memandang ke sekitar ruangan, kemana Hermione? Ia tidak mendengar suara dari kamar mandi. Aha! Draco tahu kemana Hermione pergi. Draco turun dari kasur nya yang nyaman dan membuka pintu kamar.
Aroma grilled beef memenuhi ruangan. Draco tersenyum dan melangkahkan kaki nya ke dapur. Terlihat wanita berambut coklat sedang menuang olive oil ke atas salad. Hermione Mason Smith. Istrinya, yang dinikahinya 6 bulan lalu memang hobi memasak. Bahkan, ia adalah seorang food blogger. Banyak restaurant yang meminta Hermione datang ke tempat mereka agar restaurant mereka di ulas di blog Hermione.
Mereka berdua sepakat untuk melepaskan kesibukan masing-masig dan menghabiskan waktu bersama sama setiap weekend. Hiking, beerbelanja, berolahraga bersama, camping atau sekedar menghabiskan waktu dirumah seperti saat ini adalah beberapa cara mereka menghabiskan quality time.
Hari minggu ini dimulai dengan Hermione yang memasak sarapan pagi untuk mereka berdua. Draco sendiri hampir lupa bahwa kemarin, ia sendirilah yang meminta Hermione memasak grilled beef. Draco berjalan mengitari kitchen set dan menghampiri Hermione lalu menciumnya. Draco memeluk Hermione dari belakang.
"Ada yang perlu kubantu?" tanya Draco.
"Tidak, tidak perlu Draco, kau hanya perlu duduk manis dan bersabar menunggu makananmu siap,oke?"
15 menit kemudian, dua piring berisi grilled beef, mashed potato, dan salad terhidang di meja makan. Draco duduk di kursi meja makan sambil tetap memperhatikan istrinya yang melepas apron dan bergegas duduk di hadapan Draco.
Hermione menggeser piring tersebut tepat kehadapan Draco.
"Yeay, this is it, daging panggang spesial untuk orang yang paling spesial di dunia ini" ujar Hermione sambil menyerahkan garpu dan pisau untuk Draco.
Draco tertawa kecil menanggapi ucapan istrinya. Ia memotong sedikit grilled beef tersebut lalu memperhatikan bagian dalam daging tersebut masih berwarna coklat kemerahan. Yup perfect. Draco selalu suka daging yang tingkat kematangan nya well-done. Ia memasukkan daging tersebut kemulutnya. Rasa gurih dari daging dan sedikit sentuhan blackpepper memenuhi mulutnya. Meskipun well-done daging panggang tersebut sangat lembut. Entah trik apa yang digunakan Hermione sehingga bisa membuat grilled beef yang menurutnya sempurna. Ia memotong daging tersebut untuk yang kedua kalinya dan menaruh sedikit mashed potato di atas daging tersebut lalu melahapnya lagi.
Enak. Bukan memuji-muji masakan istrinya, tapi seperti biasa, masakan istrinya memang lezat. Draco selalu menikmati masakan Hermione. Entah itu dessert, apetizer, main course, atau sekedar snack-snack kreasi Hermione.
"Bagaimana? Enak? Ada yang kurang?" tanya Hermione penasaran.
"Hn, kau mau aku berkata jujur atau bohong?" Balas Draco
"Tentu saja aku lebih suka kau berkata jujur Draco! Katakan saja kalau masakan ku tidak enak! Kau boleh cari makanan diluar atau cari saja wanita lain yang masakan nya lebih lezat dari masakanku!" Ujar Hermione berapi-api.
Draco menahan tawanya. Mudah sekali terpancing emosinya. Tapi draco menikmati pemandangan dihadapannya. Pipi merona Hermione dan mata bulatnya yang melotot ketika emosi seperti ini selalu menjadi hiburan tersendiri untuk Draco.
"Baiklah, jangan menangis ketika aku mengatakan pendapatku" balas Draco santai
"Ayolaah dracoooo" Hermione menatap Draco malas.
Hening. Draco melanjutkan mengunyah potongan grilled beef nya. Draco menghitung dalam hati. Satu. Dua. Hermione mulai kesal dan beranjak dari tempat duduknya. Tiga. Draco buru-buru menggapai pergelangan tangan Hermione. Hap.
"Kau tahu Hermione. Kritikus makanan proffesional pun tidak sanggup berkata-kata jika memakan grilled beef selezat ini" Draco mengeluarkan komentar maut nya.
"Haaaaaaa berbicaralah dengan tembok Draco!" Hermione membalas.
"Aku serius Hermione! Apapun yang kau masak pasti terasa lezat!"
"Cih, dasar lelaki, mulutnya manis sekali"
"Yasudah kalau tidak percaya"
"Ooke okee aku percaya, Draco. Lain kali aku akan memasak rumput. Kita lihat, apakah kau masih memuji masakanku atau tidak"
"Yang benar saja, istri macam apa memasak rumput untuk suaminya"
Hermione tertawa keras.
"Aku cuma bercandaaaa, sudah ah. Habiskan makananmu. Mandi dan antar aku ke toko buah, persediaan buah di kulkas kita sudah habis" ujar Hermione sambil Menuangkan air putih kedalam gelas lalu menaruhnya disebelah piring Draco.
"Okay sweetie" jawab Draco sambil terus menikmati grilled beef nya.
Hermione menatap dirinya dikaca. Blouse putih. Blue jeans. Flatshoes hitam. Terakhir, ia memulaskan sedikit tinted lipbalm di bibirnya. Yup. Hermione siap berangkat. Ia berjalan ke arah Draco yang tengah berdiri di sebelah lemari yang berisi coat.
" Come on, Draco!" ajak Hermione sambil memeluk Draco dari belakang. Hermione menghirup wangi tubuh Draco yang beraroma Dark Chocolate. Draco membalikkan badan sambil membalas pelukan Hermione dan mengecup kening Hermione.
"Okay Mione, tidak ada yang ketinggalan? dompet? daftar belanja?" Draco mengetahui sifat buruk Hermione yang sering lupa.
"Tidak ada, aku sudah mengeceknya 2 kali, Drake"
"Okay then, let's go" Draco membuka pintu rumah mereka dan berjalan turun menuju mobil yang telah terparkir di depan rumah.
Mobil berjalan dengan keceparan sedang. Mereka menikmati pemandangan London di akhir minggu. Dipenuhi suara tawa, diselingi dengan suara mereka berdua menyanyikan lagu "hey soul sister" dari Train yang diputar dari radio London, dan berbincang-bincang mengenai pemanas rumah mereka yang perlu diperbaiki menjelang winter tiba. Segala beban yang mereka hadapi selama seminggu dan rasa lelah hilang seketika. Seperti baterai yang di charge kembali setelah dipakai. Ini yang membuat mereka selalu menanti-nantikan quality time tiba, hal sesederhana apapun akan terasa luar biasa jika dilakukan dengan orang yang kau sayangi.
Akhirnya pembicaraan mereka terhenti ketika toko buah di ujung Regent Street telah terlihat dan Draco menepikan mobilnya di dekat toko buah tersebut.
Setelah Draco mematikan mesin mobil, Hermione melepas sabuk pengaman nya dan bersiap keluar mobil.
"Lihat Draco, strawberry segar menanti kita di dalam!" Ujar Hermione sambil menunjuk deretan keranjang stroberi yang terlihat dari luar toko.
Belum sempat Draco menjawab, Hermione keluar mobil dan memasuki toko buah tersebut dengan semangat.
Draco mengikuti Hermione dibelakang sambil tersenyum bahagia melihat gerak-gerik Hermione.
Memasuki toko buah, terlihat seorang pemuda berambut merah dan memakai apron biru muda bergaris biru tua tengah melayani para pelanggan yang membayar, tangan nya cekatan memasukkan buah ke dalam paperbag. Mulutnya tidak berhenti mengucapkan kata terimakasih ketika selesai melayani pelanggan
"Good Morning Mr Brown!" Hermione menyapa si pemilik toko.
"Oh hai Herm, mencari buah segar seperti biasa?" ujar Mr Brown
Hermione menggangguk sambil tersenyum dan berjalan ke deretan buah pisang berwarna hijau.
Oh ternyata Hermione mengenali si tukang buah, ucap Draco dalam hati.
"Draco, ini namanya plantain, bentuk nya seperti buah pisang, kan? Tapi ini berbeda, lebih keras sedikit dan rasanya lebih lezat! Ayo kita ambil beberapa untuk dibuat keripik plantain dengan cinnamon" Hermione menjelaskan.
"Pantas saja, awalnya aku mengira ini pisang. Oke aku bantu, berapa yang kau butuhkan Mione?"
"Ummmmm ambil 3 buah saja yang ukuran nya besar besar, Draco. Bukan! Bukan yang itu yang agak kuning rasanya lebih manis. Yup! Terimakasih Drake" Hermione mengarahkan draco yang memilih plantain.
Draco mengambil 3 buah plantain sesuai dengan kriteria yang hermione sebutkan.
"Sudah cukup? Tidak jadi membeli strawberry? Tadi kau semangat sekali melihat strawberry"
"Nanti saja draco ayo kita pilih apple. Kau suka sekali apple merah kan?"
Ternyata dia lebih mementingkan buah kesukaanku daripada buah kesukaan nya. Ucap draco dalam hati.
"Kita ambil 1 kilo saja draco, kau harus banyak makan buah mengingat kau sering lembur akhir -akhir ini"
Beruntung sekali aku memiliki istri seperti hermione. Baik, pintar masak, perhatian, cantik daaaan...
KRIIIIING. KRIIIING.
Draco memikirkan hermione sampai menghiraukan panggilan dari handpone nya."Handpone mu bunyi Drake" ucap Hermione.
"Eh yaaa aku tahu, nanti saja, kau sudah mengambil apple? Ayo kita ke kasir, Mione" Draco tersadar dari pikirannya.
"Baiklah, ayo ikuti aku, saat nya memilih strawberry!"
Draco mengangguk, Hermione memasukkan beberapa buah strawberry segar ke dalam plastik. Ia terus membicarakan rencananya untuk membuat strawberry jar cake, strawberry youghurt, strawberry sorbet dan lain-lain pada Draco. Hermione memang sangat menyukai buah strawberry. Sabun mandi, parfume, pewangi ruangan bahkan shampoo Hermione pun beraroma strawberry.
Setelah selesai, mereka berjalan beriringan menuju kasir. Draco menaruh buah buahan di meja kasir lalu meminta izin pada Hermione untuk menjawab telefon tadi.
Draco keluar dari toko buah dan berdiri disebelah mobil. Ia mengeluarkan handpone nya.
2 panggilan tak terjawab dari nomor tak dikenal.
Ada apa? Batin draco dalam hati..
So, dont forget to leave your review! review kalian sangat diharapkan. kritik dan saran kalian, aku tunggu! xx
