PAY ME
Durarara! (c) Ryohgo Narita
Izaya/Masaomi fic
Warning: bahasa aneh dan OOC
Siang itu bukan siang yang ramai, bahkan di gang sempit berisi kedua manusia tersebut.
"Menyingkirlah," seorang pemuda berambut pirang menyahut sebal.
"Oh, Masaomi, kau pasti tahu apa yang harus kau lakukan." pria di hadapannya tertawa mengejek.
"Kau menyebalkan, Izaya."
"Aku memang menyebalkan." Izaya terkekeh, "Hei, aku hanya menyuruhmu membayar untuk lewat sini."
Si pirang mencoba maju, namun pria dengan rambut dan jaket hitam itu berhasil menghadang jalannya. "Jangan coba-coba, Sayang."
"Izaya." Masaomi mendesis, dan pria di hadapannya kembali tertawa. Jengkel, si pirang mengangkat kaki dan mencoba menendang Izaya.
Terlambat. Pemuda berambut hitam itu telah berada di belakang Masaomi dan memeluk dadanya.
DEG. Masaomi tak dapat menyembunyikan degup jantungnya. Berada sedekat itu dengan Izaya selalu membuatnya merasa tidak karuan.
"Hei, kau tegang." sebuah seringai terpampang di wajah sang informan.
"Oh, diamlah." Masaomi terengah, karena Izaya mengencangkan pelukannya.
"Kau rindu denganku, hn? Ayo, ngaku saja."
"Ngaca sana. Tak sudi aku rindu denganmu."
Izaya kembali terkekeh, "Kau sungguh manis, eh, Masaomi."
"Hentikan." Masaomi mencoba melepaskan dirinya, namun Izaya lebih kuat. "Aku takkan melepaskanmu sebelum kau membayar."
Masaomi kembali melawan, tapi sang informan sewaktu-waktu dapat membuatnya sesak napas.
Izaya memutar si pirang ke hadapannya. Wajah kesal Masaomi yang memerah menjadi suguhan yang menarik buatnya. "Ayolah, aku hanya menyuruhmu untuk membayar."
"Sialan," Masaomi mendesis, namun ia tak dapat melawan. Biar kubunuh dia nanti, sekarang lepas dulu. Nanti Mikado cemas aku terlambat pulang.
Izaya menyeringai kala Masaomi mendekatkan wajahnya ke wajah sang informan dan mengecup bibirnya perlahan.
Sungguh sebuah sensasi nikmat bagi Izaya. Ciuman itu mulai memanas, tapi dengan cepat Masaomi melepaskannya. "Puas?" tanyanya, terengah-engah.
Izaya menyeringai, "Aku menantikan kedatanganmu lagi, Masaomi."
Masaomi mendecih, lalu berbalik untuk pergi. Izaya sempat melihat rona merah di wajahnya, dan ia terkekeh lagi. "Dasar. Lain kali, aku akan memberimu lebih." janjinya dalam hati.
-END-
Halohalohai! Ini fic Ai yang pertama di Durarara!. Maaf kalau ada yang aneh atau tidak nyambung dgn kenyataan ya, soalnya Ai belum selesai nnton XD #plak
Oke, terima kasih udah mau baca. Kalau boleh, tolong tinggalkan kenang2an buat si author, ya. Sankyuuu~~
