Yo… datang lagi nih dengan Fict ancur2an. Memenuhi tantangan #FlashFictFest :D
Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto
Author sama sekali tidak menga,bil keuntungan materi dari fict ini.
.
My Sweetie is My Home
…
Pemuda berusia sekitar sembilan belas tahun itu melangkah dengan tenang menelusuri jalan setapak. Tubuhnya tegap, tatapan lurus dan melangkah pasti, tenang tidak terburu-buru.
Di kejauhan, netranya menangkap sebuah pahatan berbentuk enam wajah manusia, yang di pahat di atas sisi puncak gunung. Itulah Konoha. Tempat yang kini ia sebut rumah.
Di balik tarikan sudut bibirnya yang tipis, matanya sayu menyimpan rasa menyesal yang begitu mendalam. Desa yang dulunya ia benci akibat ia anggap penyebab tragedi berdarah yang menimpanya. Tapi di saat semua orang memburu dan membencinya, hanya di desa ini pulalah orang-orang memaafkan dan menerimanya, untuk kembali.
Muncullah sederetan nama dan wajah orang-orang yang selalu menyediakan tempat untuknya. Terlintas di kepalanya, meski semua orang telah membencinya.
Itulah wajah para sahabat.
Di depan gerbang, tatapannya yang tadinya tajam, perlahan meredup, ada sebaris rasa yang tak bisa ia ungkapkan hanya dengan sekedar kata.
Mengingatkan kata sahabat. Di antara sahabat itu, mencuat gambaran sosok yang melebihi kata sahabat
"Aku pulang, Sakura" Sasuke menyebutkan sosok wanita yang selalu bodoh untuk menyerah demi mendapatkan dirinya. Satu-satunya wanita yang mampu meluluhkan hatinya. Wanita yang bisa mengobati rasa sepi dan lukanya. Yang selalu berada dalam pikirannya, ketika dalam rangka perjalanan menebus dosa. Dan dialah alasan paling kuat untuk pulang
"Sasuke" suara yang memanggilnya.
Suara yang dulu cempreng kini terasa seperti angin sejuk melintasi seluruh inderanya. Tiga tahun sudah, ia tak pernah menjumpai gadis itu, dan jujur, Saske sangat merindui suara itu
"Sakura" balas Sasuke dengan nada menurun.
Lagi-lagi keadaan sama sebelum pergi. Hanya berdiri saling berhadapan dan saling menatap. Menyimpan seribu kata yang ingin di sampaikan. Tapi mata tak bisa berbohong. Semua rasa, kata dan bahasa yang terkunci di mulut, tersampaikan melalui tatapan mata.
Sakura harus menundukkan kepala. Selalunya tatapan iris kelam itu selalu menaklukkan, sehingga ia seperti terkunci.
"Se…sebenarnya. Tadi aku, tak sengaja melihatmu sudah pulang… oh ya, apa kabarmu"
"Hn"
"Apa kau sudah bertemu Naruto? Dia pasti senang karena tahu kalau…"
"Hn, ayo" Sasuke sepertinya tidak menggubris, ia tahu Sakura itu hanya basa-basi untuk membuang rasa canggungnya.
Seperti ada yang mendorongnya, Sakura pun mengikuti langkah orang yang tak pernah membuat perasaannya berkurang. Pemuda yang membuat Sakura tak bisa berpaling, meski banyak yang menyukai Sakura.
"Sakura" Sasuke menghentikan langkah tiba-tiba. Sakura yang mengikuti dari belakang nyaris saja menabrak punggung pria didepannya jika saja ia juga tak sigap menghentikan langkah.
"Hm!" Sakura mengangkat kepala pada Sasuke. Sementara Sasuke sendiri tidak menoleh tetapi hanya berdiri mematung.
"Terimakasih!"
Mata Sakura berkaca. Ini kali keduanya Sasuke berterima kasih kepadanya. Sebelum Sasuke pergi melakukan perjalanan, ia pun mengucapkan kata yang sama di tempat yang sama pula.
Bagi orang lain, ucapan itu sangat ambigu. Tapi Sakura, satu di antara sedikit orang yang mengerti tentang Sasuke, sangat mengerti.
Sebagai seorang yang telah berkesempatan memiliki hati Sasuke. Tentunya dialah yang paling tahu arti ucapan terima kasih itu.
'Terima kasih karena telah mencintaiku'.
Itulah arti ucapan tersirat yang disampaikan Sasuke. Dan Sakura pun tahu karena hati merekalah yang saling memberi tahu.
…
THE END
…
..
.
A/N : Jumlah kata dari judul sampai The End sebanyak 494 :V. biar panitianya gk ribet :D
