THIS IS MY STORY
Dari 22 Juni 1941 sampai 9 Mei 1945, rakyat Rusia, Ukraina, dan negara bagian Uni Soviet lainnya berjuang dalam perang berdarah sepanjang sejarah umat manusia.
Di waktu inilah, ribuan pedesaan, dan perkotaan semuanya hancur. Peternakan perkebunan, hutan, dan sumber daya alam lainnya dibinasakan.
Pasukan Jerman menyerbu dan memasuki wilayah kami. Dan menyerang secara membabi buta apa saja yang menjadi penghalang mereka.
Mereka sangat kuat, semua hambatan bisa mereka atasi. Kecuali musim dingin. Kelemahan Jerman adalah musim dingin. Suhu mencapai -30 C bagi kami warga Soviet merupakan hal yang biasa.
Kelaparan, penyakit, dan kematian. Ketiganya dijumpai dimanapun.
Sekitar 27.000.000 warga sipil Uni Soviet tewas.
No one was safe...
Ya... Tidak ada satupun yang selamat. Yang tak berdosa sekalipun mati sia-sia begitu saja.
Dari yang termuda sampai yang tertua mereka semua menderita, pria, wanita, bahkan anak-anak tidak dibedakan, mereka diperlakukan dengan keji, mereka korban kebiadaban perang.
Yang paling menderita adalah para tentara yang berada di medan tempur. Pikiran yang menghantui mereka, "Apakah besok aku masih bisa menghirup udara? Apakah besok aku masih bisa melihat dunia ini? Apakah besok aku masih bisa merasakan jari jemariku ini digerakan?" Beribu pertanyaan mereka tanyakan pada diri mereka sendiri.
Di dalam konflik ini, wanita Soviet berperan cukup penting, mereka berjuang sekuat yang mereka bisa. Terkadang mereka mati dipinggir jasad suami mereka.
Pernah suatu waktu aku melihat remaja wanita terkapar dengan posisi mendekap sang adik yang berusia sekitar 3 tahun, sang adik menangis dan memeluk kakaknya, dia heran mengapa kakaknya tak bangun dan tak menjawab pertanyaannya. Aku tak kuat melihatnya. Itulah pengorbanan seorang kakak demi adiknya, dia merelakan nyawanya menjadi taruhan demi melindungi sang adik.
Pemandangan desa tempatku tinggal dipenuhi oleh lautan manusia yang tak bernyawa. Mayat bergelimpangan dimana-mana, darah berceceran dari yang berwarna merah segar sampai yang berwarna merah gelap. Bau tak sedap pun melayang-layang diudara.
Banyak wanita Soviet yang menjadi pilot, dan pengintai, ya memata-matai pasukan Jerman. Ada pula posisi aman yaitu di bidang medis menjadi suster. Posisi yang paling berbahaya dan beresiko adalah sebagai seorang sniper (penembak) dan pengendali tank. Dan inilah posisiku aku adalah seorang sniper dan pengendali tank.
Namaku Yekaterina Dmitrievich Khalilova, dan inilah ceritaku.
