Who Is M?

Disclameir : Semua cast milik orangtua masing-masing.

Pair : Kyuwook dll.

Rated : T + +( emang ada)

Genre : Romance/ Hurt/ Tragedi.

Warning : BL, aneh, rada pasaran, alur gak jelas, typo dll.

Mengandung sedikit unsur kekerasan, yang nggak suka Yesungnya saya bikin antagonis lebih baik jangan dibaca ya.

Don't like don't read

Star

Chapter 1

Enjoy

.

.

.

SM High School, siapa yang tidak mengenal nama sekolah itu, sekolah yang sangat terkenal dan ketat dengan pendidikannya, banyak siswa yang lulus dengan hasil yang sangat mengagumkan di sekolah elite milik Lee Soo Man yang masih bersetatus kepala sekolah disana.

Di sudut lain yang terletak di taman belakang sekolah, seorang namja berambut ikal mengenakan kacamata tebal sedang duduk di sebuah bangku , dia hanya seorang diri saja karena tak ada yang mau menemaninya, dia adalah Cho Kyuhyun murid kelas X A termasuk siswa yang pandai, hanya saja penampilannya yang nerd membuatnya jarang memiliki teman.

Kyuhyun juga termasuk orang yang pendiam dia bahkan selalu mengalah saat para siswa atau sisiwi yang tergabung ke dalam genk Clouds membullynya dia hanya pasrah saja, namja bermarga Cho itu memang kerap di bully oleh para sunbae yang tidak menyukainya.

"Hai, sendirian saja?" sapaan yang lembut berasal dari seorang namja manis bertubuh mungil namanya adalah Kim Ryeowook.

"Ne, hyung kenapa kesini?" tanya Kyuhyun, namja yang baru saja mendudukan dirinya di sebelah Kyuhyun tersenyum tulus.

"Memangnya tidak boleh ya?" Ryeowook memasang wajah sedih.

"Ani, hanya saja apa Wookie hyung tidak akan di marahi para anggota genk Clouds nanti?"

Ryeowook sebenarnya adalah salah satu dari genk Clouds yang terkenal dengan ke sadisannya membully orang lain namun namja mungil itu berbeda bahkan tak jarang dia selalu membela Kyuhyun jika namja tampan itu mendapat siksa dari teman-temannya.

"Mereka ya mereka, aku ya aku, apa hak mereka memarahiku karena aku menemuimu." Ucap Ryeowook dengan nada yang agak keras.

"Akun hanya merasa khawatir saja Wookie hyung." Ucap Kyuhyun lirih, Ryeowook menyibak poni Kyuhyun dan mengusap pelan dahinya.

"Aku yang menentukan dengan siapa aku berteman, tidak genk Clouds, tidak Yesung hyung dan tidak juga dengan siapapun yang ada di sini." Jelasnya.

"Gomawo, Cuma hyung yang mau berteman denganku di sini." Ryeowook tersenyum kemudian memeluk namja yang sudah dia anggap sahabat itu, tanpa mengetahui jika mereka tengah di awasi sang ketua genk.

"Kurang ajar, berani sekali dia mendekati Wookie." Geram seorang namja bermata sipit yang memperhatikan mereka berdua dari jarak yang lumayan dekat.

"Apa perlu kita beri dia pelajaran yang lebih ampuh supaya dia jera dan tau diri." Cetus seorang namja di sampingnya.

"Sepulang sekolah bagaimana?"

"Di mana kita akan mulai, hyung?"

"Di gudang sekolah saja seperti biasanya."

"Oke, kau bisa mengandalkan ku hyung." Ucapnya dan langsung pergi meninggalkan sang ketua yang masih sibuk mengawasi kedua namja yang kini sedang tertawa bersama.

"Saat bersamanya kau bisa tertawa lepas, tapi saat bersama ku kau hanya menampilkan senyum palsu, itu membuatku sangat sakit Kim Ryeowook." Gumamnya lirih tangannya meremas bagian dadanya.

Kim Joongwoon atau biasa di panggil Yesung dia adalah ketua dari genk yang di beri nama Clouds olehnya, Yesung juga merupakan anak dari salah seorang konglomerat yang menjadi donatur paling besar di sekolahnya, tak ada seorang pun yang berani padanya, jika pun ada pastilah besoknya orang itu hanya tinggal nama, pihak sekolah tidak perhah ada yang tau soal ini karena seiap murid yang kena bully pasti selalu di beri ancaman sadis.

"Tunggu hadiah yang menarik dariku Cho Kyuhyun." Yesung menyeringai seram, dia memang baru saja merencanakan sesuatu dengan bawahan setianya yang bernama Donghae, namja yang baru saja berbicara dengannya.

TENG TONG TENG

Bel tanda masuk telah berbunyi, kedua namja yang sedang asik bercanda itu mengakhiri kegiatannya.

"Wah, sepertinya kita harus kembali kekelas sekarang." Ryeowook merapikan sekilas penampilannya yang rada berantakan sehabis bercanda dengan Kyuhyun.

"Ne kajja kita harus cepat-cepat hyung." Tanpa sadar Kyuhyun menarik tangan Ryeowook dan menggenggamnya erat.

Blush

Rona merah menghiasi wajah manisnya saat ia menyadari tangannya tengah di genggam namja yang diam-diam mencuri perhatiannya, seandainya Ryeowook juga tahu jika namja yang berjalan agak mendahuluinya juga ternyata memiliki perasaan yang sama mungkin dirinya tidak perlu merasa canggung.

Kyuhyun dan Ryeowook kembali kekelas masing-masing, Ryeowook memang satu tingkat diatas Kyuhyun jadi otomatis kelas mereka juga berbeda.

Ryeowook mendudukan diri di bangkunya yang berada dekat jendela dan bersebelahan dengan Yesung.

"Sepertinya ada yang sedang bahagia hari ini." Kalimat yang berupa sindiran terucap dari bibir tipis milik namja bersurai gelap dan bermata sipit yang kini sudah duduk di samping Ryeowook, siapa lagi kalau bukan Yesung.

"Apa maksud hyung?" tanya Ryeowook menatap namja di sebelahnya penuh arti.

"Ani." Ketusnya dengan nada kesal.

Ryeowook yang memang tidak mengerti ucapan Yesung lebih memilih mengacuhkannya saja.

Srett

Brukk

"Mmmpppttt." Tanpa di duga Yesung menarik bahu Ryeowook dan mendorongnya ke dinding di belakangnya kemudian langsung mencium Ryeowook tanpa mempedulikan murid-murid yang memperhatikan mereka.

"Hyungh,,,leph..pash...mmpptt." ucapnya di sela ciuman yang lumayan panas, tangannya mendorong paksa tubuh Yesung hingga namja bertubuh kekar itu melepaskan ciumannya.

"Hyung kau gila!..hiks..hiks." bentaknya, namja mungil itu menangis dia beranjak dari kursinya dan pergi keluar kelas.

"Pabo, apa yang baru saja kulakukan?" Yesung terdiam merutuki kebodohannya barusan sementara murid-murid yang berada di dalam kelas yang sempat cengo melihat kejadian yang terjadi barusan lebih memilih kembali ke aktivitas mereka masing-masing tak mau jika harus berurusan dengan sang ketua genk, untunglah saat itu guru mata pelajaran mereka belum datang.

Ryeowook berjalan dengan langkah yang di hentak-hentakan ke lantai, dirinya marah, kesal dan juga benci akan kelakuan ketua genknya, sesaat kemudian sampailah dirinya di atap sekolah.

Atap sekolah memang tempat favoritnya sejak dia masuk sekolah, bahkan dia selalu menjadikan tempat ini sebagai tempat persembunyiannya.

.

.

.

TENG TONG TENG

Kembali bell berbunyi menandakan waktu pulang sekolah, Ryeowook membuka kedua matanya perlahan, rupanya dia ketiduran setelah sebelumnya menangis di tempat itu.

Namja mungil itu berdiri kemudian berjalan kearah pintu keluar dari atap sekolah.

"Pokoknya aku tidak mau ada kegagalan, habisi saja sekalian nyawanya." Tanpa sengaja Ryeowook mendengar percakapan yang berasal dari kelasnya, Ryeowook memang berniat kembali kekelasnya untuk mengambil tas sekolahnya namun niat itu di urungkannya dulu.

"Tenang saja hyung, aku jamin namja Cho itu besok tidak akan menampakan wajahnya lagi." Ucap sebuah suara lagi yang Ryeowook yakin itu adalah Donghae.

"Baiklah kajja, kita harus kegudang Hyukkie baru saja mengirim pesan jika ia sudah menyeret hobae kurang ajar itu kesana."

Yesung dan Donghae pun keluar dari kelas Yesung mereka tidak menyadari keberadaan Ryeowook karena namja mungil itu langsung bersembunyi saat kedua namja itu keluar dari kelasnya.

"Fiuh, untung saja, tapi sepertinya akan ada hal yang gawat, Kyu, aku harus cepat-cepat menyelamatkanmu." Ryeowook masuk kedalam kelas mengambil tasnya kemudian keluar kelas dengan langkah yang terburu-buru.

Sementara itu di gudang sekolah Yesung cs sedang memulai aksinya yaitu membully hobae yang memang selalu menjadi korban mereka.

BUK

BUK

BUAGH

Serangan bertubi-tubi dilancarkan oleh anak buah Yesung, mereka adalah Donghae, Eunhyuk, Sungmin dan Changmin, mereka berempat tampak bersemangat sekali memukuli namja yang terlihat sudah sekarat, bahkan para siswi hanya menertawakannya saja.

Ya,

Para siswi cantik itu memang sengaja menjadi penonton aksi pembullyan Kyuhyun, sepertinya mereka memang senang jika melihat seseorang tersiksa di depan mereka.

Tiffani, Jessica, Sully, Yoona dan Seohyun, para yeoja cantik yang merupakan primadona sekolah ini memang selalu membuat ulah dan membully orang-orang yang lemah bahkan ada seorang siswi di sekolah itu yang nekat bunuh diri dengan terjun dari atap sekolah karena tidak tahan dengan kelakuan para primadona di sekolahnya, kejadiannya memang sudah sangat lama, ckkckk sungguh tragis sekali.

Kyuhyun benar-benar sekarat, tubuhnya sudah tak berdaya, Yesung yang sedari tadi menyaksikan saja tampaknya akan memulai aksinya untuk mengakhiri hidup namja yang sudah sangat lemah dengan luka di sekujur tubuhnya.

"Kau tau apa kesalahanmu." Yesung menginjak dada Kyuhyun membuat namja di bawahnya meringis menahan sakit juga sesak.

"Kau.." tunjuknya pada Kyuhyun, "...Sudah berani mendekati calon kekasihku, dan aku sungguh tidak terima, kau harus mati." Ucapnya sadis.

Yesung mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya, sebuah pisau lipat, namja sipit itu berjongkok kemudian mengarahkan mata pisaunya kearah jantung Kyuhyun.

"HENTIKAN KALIAN SEMUA!" teriakan seseorang di luar gudang menghentikan aksi yang baru saja akan di lakukan Yesung.

"Wookie!" Yesung berjengit kaget saat melihat Ryeowook datang 'bagaimana dia bisa tau?' batinnya.

Tap tap tap

PLAKK

Tanpa rasa sungkan Ryeowook menampar wajah Yesung, namja sipit itu kaget begitu juga dengan semua yang ada di sana, mereka tidak menyangka Ryeowook seberani itu.

"Kau sungguh keterlaluan!" bentaknya.

"Wookie aku bisa menjelaskan-"

"Cukup! Aku tidak mau mendengar lagi alasan dari mu, mulai saat ini aku keluar dari anggota kalian."

Ryeowook mengangkat tubuh Kyuhyun seorang diri, memang agak berat dan sedikit susah saat membopongnya mengingat ukuran tinggi mereka, Kyuhyun berusaha menggerakan sedikit kakinya agar Ryeowook tidak terlalu sulit saat membawanya.

"Kau itu sungguh babo Ryeowook-ah, kau keluar dari genk hanya demi namja nerd seperti dia." Ucap Jessica tak percaya.

"Aku lebih baik berteman dengan satu orang daripada harus berteman dengan orang-orang yang tidak mempunyai hati seperti kalian." Ryeowook meneruskan langkahnya yang tergepoh-gepoh karena membawa Kyuhyun.

"Aku tidak percaya ini, sungguh katakan padaku ini hanya mimpi, Wookie tidak mungkin keluarkan?" Yesung berujar tak percaya dia terus menggelengkan kepalanya berusaha menyangkal jika Ryeowook memang sudah keluar dari genknya.

"Hyung tenangkan dulu dirimu, mungkin saat ini Wookie masih emosi, tapi aku dan Sungmin akan berusaha membujuknya untuk kembali." Ucapan Eunhyuk sedikit menenangkan perasaan Yesung.

"Kajja hyung kita pulang dulu." Ajak Sungmin, Yesung mengangguk dan berjalan keluar dari gudang sekolah itu, begitu juga dengan para yeoja cantik yang juga akan pulang.

Di sebuah rumah sakit tempat Kyuhyun di rawat Ryeowook dengan setia menunggunya, Kyuhyun memang sudah sadar namun luka di sekujur tubuhnya sangat parah sehingga dokter yang menanganinya menyarankan agar Kyuhyun menjalani rawat inap.

"Hyung tidak ingin pulang?" tanya Kyuhyun dengan suara parau, tubuhnya lemah tak berdaya.

"Ani, aku akan menunggumu di sini, apa kau lapar?" Kyuhyun menggeleng lemah, Ryeowook tersenyum maklum.

"Kau istirahatlah dulu, kalau ada perlu sesuatu bangunkan saja aku, arraseo?" Kyuhyun menjawab dengan anggukan.

Ryeowook merebahkan diri di sebuah sofa yang lumayan panjang tak lama kemudian terdengar dengkuran halus yang berasal dari Ryeowook, rupanya dia sudah tertidur.

Sudah sebulan sejak kejadian yang menimpa Kyuhyun, Ryeowook benar-benar sudah bulat dengan keputusannya untuk keluar dari genk yang di naungi Yesung, Ryeowook bahkan terkesan menjauhi sang namja di mulai dari dirinya yang pindah tempat duduk dan memilih duduk bersama Kibum, saat bertemu pandang pun dia lebih memilih melihat ke arah lain.

"Jadi Wookie benar-benar keluar dari genk kita hyung?" tanya Sungmin, saat ini mereka ber tiga sedang berada di kantin, Eunhyuk sedang latihan dance sedangkan Changmin berlatih basket.

"Begitulah, kalian lihat dia bahkan lebih senang bersama namja itu, ukh menyebalkan." Kesalnya.

"Mian hyung gara-gara ide gila dari ku hyung jadi kehilangan kesempatan untuk mendapatkan Wookie." Donghae menundukan kepalanya sedangkan Yesung tak merespon apapun.

Drrtt drrtt

Terdengar bunyi suara hp dari saku milik Donghae, namja berwajah itu mengambil hp miliknya, satu pesan masuk dari Eunhyuk tertera di layar ponselnya.

From : Eunhyuk

Hae nanti jam 4 sore aku tunggu ya di belakang sekolah.

Begitulah isi pesan yang di baca Donghae, kening Donghae mengkerut tidak biasanya sang kekasih memintanya untuk bertemu di taman belakang sekolah.

"Dari siapa hae?" tanya Sungmin.

"Dari Hyukkie, dia memintaku untuk menemuinya nanti sore." Jawabnya, ada yang mengganjal di hati Donghae namun perasaan itu di buangnya jauh-jauh.

Jam istirahat telah usai murid-murid mulai kembali ke kelas masing-masing, sepanjang pelajaran tidak biasanya Donghae hanya bengong saja, dia selalu ceria dan membuat heboh seisi kelas namun kali ini tampak berbeda, bahkan sampai jam pelajaran telah berakhir dan semua murid sudah keluar dari kelas mereka.

"Wookie hyung." Panggil seorang namja tampan di balik pintu dia adalah Kyuhyun.

"Siapa dia Wookie tampan sekali?" tanya teman sebangku Ryeowook yang sekarang Kim Kibum.

"Dia Cho Kyuhyun."

"Mwo? Jinja? Bukankah Kyuhyun itu namja nerd yang suka di bully teman-teman kita?"

"Kyuhyun itu sangat tampan jika dia tidak memakai kacamata tebalnya." Ryeowook berdiri dari tempat duduknya setelah selesai memasukan peralatan sekolahnya, dan berjalan menghampiri Kyuhyun.

"Mau pulang bersama?" tawar namja tampan di depannya, namja tampan yang sebelumnya berpenampilan nerd ini mulai tampak berubah 100% sejak dirinya di perbolehkan pulang dari rumah sakit.

"Kajja." Ryeowook mengangguk , mereka berjalan bersebelahan sesekali mereka saling melempar senyum.

Yesung menyaksikan pemandangan di depannya dengan tatapan sedih andai saja dia tidak bertindak ceroboh saat itu, mungkin Ryeowook masih berada di sampingnya dan menemaninya setelah pulang sekolah, tapi sekarang hal itu rasanya sudah mustahil baginya, Ryeowook bahkan tidak mau bertatap wajah dengannya.

"Hyung belum mau pulang?" tanya namja ikan yang duduk di belakang Yesung.

"Belum, nanti setelah kelas sudah sepi baru hyung akan keluar untuk pulang." Jawab Yesung lesu.

"Kalau begitu, aku duluan ne, aku ada janji bertemu Hyukkie nanti sore." Donghae berdiri kemudian keluar dari kelasnya meninggalkan Yesung seorang diri di sana , Yesung dengan agak malas beranjak dari duduknya dan melangkah keluar dari kelasnya.

.

.

.

Donghae measuki area sekolah tepat pukul 4 sore seperti waktu yang di janjikan, dia melangkah kearah taman belakang sekolah, perasaannya mulai was-was, di edarkannya pandangannya ke seluruh taman berharap menemukan sosok yang di carinya.

Srekk

Srekk

Trang

Tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki yang di seret sesekali di barengi dentingan logam yang beradu dengan bebatuan jalan.

"S-suara apa itu?" gumamnya pelan.

Donghae merasakan ketakutan yang luar biasa ketika langkah kaki bak malaikat maut semakin terdengar jelas di telinganya, mendekat dan terus mendekat.

"Khekhekhe.." sosok itu terkekeh dan perlahan mendekati Donghae yang masih membelakanginya.

Donghae tidak berani melihat kebelakang saat ini tubuhnya bergetar hebat, keringat dingi mengalir di seluruh tubuhnya, kakinya terasa berat nafasnya tiba-tiba saja tersengal 'ada apa ini? Hyukkie di mana dirimu?' pikirnya saat ini benar-benar kacau.

"Sudah siap untuk mati Lee Donghae?" suara berat nan menakutkan kembali menyapa gendang telinganya, Donghae terkesiap mendengar kalimat barusan, dengan keberanian yang sedikit dirinya mencoba berbalik melihat ke belakang.

"OMO?!" Donghae menatap horor sosok di depannya, benar-benar gambaran sang malaikat maut di mata Donghae.

Sosok berjubah hitam dengan penutup bagian kepala dan topeng berwajah setan berwarna putih yang menutupi wajahnya, tangannya memegang sebuah tongkat besi yang memiliki ujung yang runcing.

Sosok itu berjalan mendekati namja yang tengah ketakutan itu, ujung tongkat nya ia arahkan pada Donghae.

"ANIYO!" teriaknya kencang.

Di tempat lain.

Prang

Sebuah bingkai photo tiba-tiba saja terjatuh dari tempatnya mengagetkan seseorang yang sedang berkutat dengan buku pelajarannya.

"Ya, kenapa bingkai ini bisa jatuh, aigoo kacanya pecah lagi, Hae bisa marah padaku." Namja manis pemilik gummy smile itu memungut bingkai yang terjatuh, tangannya menyentuh pecahan kaca yang berserakan yang masih berada di bingkai photo kekasihnya.

Sret

Tes tes

"Ya, appo jariku berdarah." Jari namja bernama Eunhyuk itu terkena pecahan kaca, lukanya lumayan lebar sehungga darah cepat mengalir keluar dan menetes tepat di wajah sang kekasih yang berada dalam photo.

"Hyukkie, kamu kenapa?" tanya seorang yeoja paruh baya yang masuk kekamar milik putranya.

"Umma jariku terkena pecahan kaca." Eunhyuk menaruh bingkai itu di meja belajarnya dan menghampiri sang umma.

"Aigoo, kajja kita harus segera mengobatinya, lukanya cukup lebar."

"Ne umma." Eunhyuk mengangguk kemudian berjalan keluar kamar sempat diliriknya photo sang kekasih yang di taruh di meja 'perasaan apa ini, Hae' batinnya gelisah.

Di sekolah.

Donghae terus berlari di sepanjang koridor sekolah, sebenarnya dia sangat ingin berhenti namun mengingat sosok sang pencabut nyawa yang kini sedang mengejar-ngejar dirinya, mau tidak mau dia harus kuat berlari.

Duk

Brugh

Donghae jatuh tersungkur karena kakinya tersandung sesuatu, namja berwajah ikan itu berusaha untuk berdiri namun ia kembali terduduk, Donghae memilih menyerah saja dirinya sudah lelah dan pasrah dengan apa yang akan terjadi.

Sosok penjemput maut Donghae pun menyeringai lebar di balik topengnya, langkahnya sudah tinggal beberapa langkah lagi darinya tangan teracung tinggi dengan tongkat besi yang siap ia tancapkan tepat di jantung Donghae.

"Sudah siap untuk mati Lee Donghae?" sosok itu kembali mengulang kalimat yang sebelumnya pernah di ucapkannya.

Donghae memejamkan matanya erat air matanya mengalir ' selamat Tinggal Hyukkie, selamat tinggal semuanya' batinnya.

SKIP

Ke esokan harinya.

Seperti biasa murid-murid mulai berdatangan kesekolah dan memasuki kelasnya, seorang murid yang berasal dai kelas XI B mulai membuka pintu kelasnya, dia adalah Kim Kibum, namja manis dengan killer smile-nya yang mempesona dan memiliki kulit yang putih bak snow white ini memang selalu menjadi yang pertama datang di kelasnya.

SREK

Pintu kelas sudah terbuka, baru saja Kibum akan melangkah dirinya melihat sesuatu yang sangat mengerikan dari dalam kelas.

"GYAAAA...!" Kibum berteriak histeris di depan pintu mengagetkan murid-murid lain yang baru saja datang, seorang namja bertubuh kekar menghampiri Kibum.

"Ada apa Bummie?" Siwon namja bertubuh kekar yang datang menghampiri Kibum langsung bertanya padanya.

"Wonnie, lihat i-itu." Tunjuknya, Siwon melihat kearah yang di tunjuk Kibum , alangkah terkejutnya dia saat melihat sesuatu di sana.

Di depan kelas tepatnya di samping papan tulis sosok Donghae yang sudah tak bernyawa terpajang indah bagai sebuah patung di sana, dengan pakaiannya berlumuran darah yang sudah mengering.

Sebuah tongkat besi menancap dengan sempurna di bagian dadanya dan tembus ke belakang, ujungnya yang runcing ditancapkan pada tembok di belakangnya, sehingga membuatnya menempel pada tembok kelas miliknya.

Murid – murid mulai berdatangan kekelas XI B, bahkan yang berasal dari kelas lain pun juga ikut melihat.

" GYAA..! Hae, apa yang terjadi padamu? huhu, siapa yang melakukan ini Hae? ARGHHH!" Eunhyuk yang baru saja datang langsung menerobos masuk ke kelas kekasihnya dan menangis histeris di depan tubuh tak bernyawa itu.

"Ada apa ini?" Ryeowook yang baru saja tiba bertanya pada salah seorang murid.

"Donghae di bunuh." Ucap teman sekelasnya yang kebetulan berkarumun di luar.

"Wookie hyung ada apa ini, kenapa banyak murid yang berlari dan berkerumun di sini?" tanya Kyuhyun yang ikut berdatangan bersama murid dari kelas lain.

"Kyu, ada yang membunuh Donghae."

"Mwo?" Kyuhyun menarik tangan Ryeowook, dan membawanya masuk kelas dengan menerobos kerumunan murid.

"Omo!" Ryeowook menatap horor pemandangan di depannya.

Grep

Kyuhyun memeluk Ryeowook dan membenamkan wajah namja manis itu di dada bidangnya.

"Jangan di lihat." Bisik Kyuhyun, Ryeowook tidak kuat jika harus melihat keadaan mayat Donghae di tambah lagi Eunhyuk yang terus menangis histeris sambil memeluk tubuh tak bernyawa kekasihnya.

"Lihat ada tulisan di papan tulis." Tunjuk seorang murid ke arah papan white board ( bener gag nulisnya), semua murid melihat ke arah papan begitu juga dengan Ryeowook dan Kyuhyun.

SATU PERSATU DI ANTARA KALIAN AKAN MENYUSUL DIRINYA

TERTANDA M.

Begitulah yang tertulis di papan white board dan yang lebih mengerikan lagi tulisan itu di tulis dengan menggunakan darah sang korban.

TBC

fic baru lagi nih

entah bagus atau tidak.

Review please.

by kimi