Disclaimer : Naruto dan Sasuke milik Masashi Kishimoto

Pair : You know NAruSasu

Warning .!

AU, Yaoi, Angst, Lime, Typo(s), Bondage or BDSM, Fantasy Author , Dsbg.

No like, Dont Read.

Summary :

Naruto adalah seorang guy yang jatuh cinta kepada seorang uciha yang bernama Sasuke. Dimanapun dan kapanpun pikiranya tidak pernah bisa terlepas dari bayang-bayang sosok Uciha yang selalu dingin padanya dan terkesan menjauhinya setelah pada akhirnya Naruto mengungkapkan perasaannya. Naruto takut dan semakin takut Sasuke tidak akan menerima keberadannya lagi. Apalagi dengan teman-teman Sasuke yang terlihat membencinya sedari awal karena tahu bahwa dia adalah seorang guy. Naruto membenci mereka, bukan hanya mereka , tapi semua orang yang bisa dekat dengan sasuke dia membencinya. Naruto iri benar-benar iri, dengan semua orang yang bisa dekat dengan seorang Uciha Sasuke, sedangkan dia hanya bisa melihat Sasuke dari jauh tanpa bisa menyentuhnya.

Uciha Sasuke pemuda tampan yang sangat sempurna dan terlihat selalu dingin bagaikan patung porseline yang dipahat secara langsung oleh Kami Sama harus menjadi miliknya. Tidak ada yang boleh memiliki Uciha Sasuke, termasuk teman-temanya, bahkan orang tuanya. Sasuke hanya diciptakan untuku, Untuk Uzumaki Naruto seorang.

HIngga sebuah ambisi besar membuat Naruto memutuskan suatu jalan untuk memiliki Uciha Sasuke seorang.

Prison Love From Obsession

Seorang pemuda berambut pirang jabrik terlihat tengah menghadang sosok pemuda reven di lorong koridor Universitas konoha yang telah sepi. Hari telah menjelang sore dan para mahasiswa sudah meninggalkan kampus sejak beberapa waktu yang lalu. Hening, dan lebih dari itu suasana yang dirasakan oleh kedua pemuda yang saling berhadapan tersebut apalagi dengan pikiran yang entah membuatmu tidak nyaman.

" Sasuke." Pemuda pirang tersebut hanya menyerukan nama pemuda yang ada dihadapannya dengan senyuman yang berusaha ia buat secerah mungkin untuk sosok yang telah lama dicintainya tersebut.

"Apalagi yang kau inginkan Dobe ?" Tapi pemuda reven tersebut menaggapinya dengan ketus dan dingin seperti biasanya.

Senyuman cerah pemuda pirang tersebut perlahan lenyap, tatapanya yang sebenarnya sedari awal terlihat sendu kini terlihat semakin jelas. Diapun menarik nafas panjang seolah menggambarkan betapa beratnya masalah yang dihadapinya dengan orang dihadapanya tersebut. Dia sudah lama bertahan, dan tidak menginginkan sikap yang lebih buruk melebihi bahwa dirinya tidak dapat diterima kehadirannya lagi oleh sosok pemuda dihadapannya. Dan kini untuk terakhir kalinya dia berusaha bicara baik-baik dengan sosok pemuda dihadapanya tersebut.

"Bukan ini yang aku inginkan Sasuke." Mata biru pemuda tersebut berubah menjadi serius, menatap lurus sosok pemuda lain dihadapannya.

"Hn,." Tapi hanya itu tannggapan dari lawan bicaranya.

"Kumohon dengarkan aku Sasuke." Dia tahu lawan bicaranya mendengarkannya, tapi yang diinginkanya bukan hanya sekedar mendengarkan, melainkan sedikit pengertian dan berharap balasan yang positif darinya.

"Aku tidak sanggup lagi kau menjauhuiku Sasuke. Dan sungguh aku tidak sanggup jika sekarang kau membeciku." Nada senduh tapi penuh penekanan keluar dari bibir pemuda pirang tersebut. Tangannya mengepal kuat, hingga memutihkan buku-buku jemarinya, akibat menahan segala gejolak emosi didadanya. Namun sang lawan bicaranya tidak bergeming hanya menatap lurus menunggu kalimat berikutnya yang akan keluar dari bibir pria pirang tersebut.

"Sasuke, ku mohon,. Jangan perlakukan aku seperti ini." Lanjut Naruto dengan nada penuh permohonan.

" Maaf Naruto, aku tidak mungkin menerimamu. Kau harus sadar, itu semua salah.

Dan kuharap kau berhenti mengusik kehidupanku."

Serasa disambar petir, Naruto tersentak mendengar kata-kata Sasuke. Ternyata selama ini dia memang hanyalah pengganggu di kehidupan Sasuke. Pupus sudah harapannya untuk mendapatkan hati Sasuke. Naruto menundukan kepalanya dalam-dalam, tubuhnya bergetar berusaha menekan hatinya yang serasa ingin meledak. Dia tahu hasilnya akan menjadi seperti ini, bahkan dia telah mempersiapkan hatinya untuk menghadapi ini. Tapi mengapa rasanya masih begitu sakit. Sementara Sasuke mulai berjalan melewatinya.

Namun akhirnya dengan sebuah niat yang sudah direncanakan sejak awal Naruto berhasil menguasai dirinyan kembali. Dengan segera ia merogoh sesuatu disaku celananya dan berbalik menghadap punggung sasuke yang sedang berjalan menjauhinya.

"Mmmph…" Sasuke membelakan matanya, terkejut dengan serangan Naruto yang tengah membekap mulut dan hidungnya dengan sapu tangan yang baunya membuat ia pusing. Sasuke berusaha melepaskan diri, namun tangan kiri Naruto yang melingkari tubuhnya dan memperangkap lengan kirinya erat membatasi pergerakannya. Dan chloroformpun tengah berhasil melemaskan energinya, membuat kepalanya semakin berat sehingga pandangannya semakin gelap dan tanpa bisa meronta lagi, Sasuke tidak sadarkan diri di tengah bekapan Naruto.

-0o0-

Naruto Uzumaki merupakan pewaris tunggal dari Namikaze corp dan satu-satunya pemilik dari sebuah monshion mewah yang terletak dipinggir kota. Namun sayang sekali, Naruto hanya tinggal sendirian selama ini di sebuah minshion yang sangat luas tersebut. Sudah lama ia terpuruk dalam lubang kesepian semenjak kedua orang tuanya meninggal. Berada didalam monshionnya yang terlalu megah ini hanya membuat ia semakin sadar bahwa dia hanya hidup sendirian didunia ini. Namun kini dengan dibawanya satu-satunya orang yang menjadi satu-satunya obsesi di dalam hidupnya, dia sudah tidak akan khawatir sendirian lagi di dalam monshinnya ini. Akan ada yang menemaninya, menunggunya pulang, menghabiskan waktu bersamanya, bersenang-senang, dan memberikan kehangatan untuknya di kala dingin. Setidaknya begitulah yang ia pikirkan.

Di sebuah ruangan bawah tanah di kediaman Namikaze, yang beberapa waktu yang lalu telah dimodifikasi oleh pemiliknya. Ruangan temaram dengan berbagai rantai yang menghiasi disetiap sisinya dan terdapat jeruji besi di salah satu sudut ruangan, menjadikan ruangan ini Nampak seperti penjara abad pertengahan. Dan kini penghuni spesial ruangan yang telah ditetapkan sendiri oleh pemilik bangunan ini, terlihat tengah berbaring di sebuah meja besi di salah satu sisi ruangan. Dan dapat kita perhatikan posisinya yang terlentang seperti huruf X dengan masing-masing pergelangan tangan dan kaki yang terbelunggu oleh rantai yang terhubung pada meja tersebut.

Mata onyzk dari kepala berambut reven dari sosok tersebut mulai terbuka. Terlihat beberapa kali sosok tersebut mengerjapkan matanya.

.

"Ugh,." Sasuke, sosok yang telah kita kenal sedang terbelenggu diatas meja tersebut, telah tebangun. Dan mengerang kala merasakan pusing yang menyerang kepalanya. Berusaha menghilangkan sedikit pusing yang melandanya, dia berusaha menggerakan tangannya untuk sekedar memijat pelipisnya. Namun kedua tangannya tidak dapat digerakan sedikitpun, dan iapun menyadari keadannya yang tengah terbelenggu diatas permukaan yang keras di dalam sebuah ruangan gelap yang terlihat sama sekali tidak menyenangkan, dan malah membuat perasaannya makin tidak enak tentang apa yang sebenarnya tengah terjadi.

"Cih, sial."

Sasuke pemuda tersebut hanya sebentar meronta, otaknya menyadari bahwa hal itu percuma. Mengingat gelang besi yang membelenggu kedua tangan dan kakinya hanya akan menyakiti pergelangannya dan menguras energinya saja. Dia hanya sekali mengumpat dan kembali kedalam fikirannya, mengingat kejadian sebelumnya dan menerawang tentang siapa yang telah melakukan hal ini padanya dan apa alasannya.

" Kau sudah sadar hime."

Suara berat yang sangat familiar memecahkan fikiran pemuda tersebut. Kepala reven pemuda tersebut menoleh keasal suara dan dapat ditanggkap oleh oniyzknya sesosok pemuda pirang yang beberapa bulan ini terus mengganggunya tengah berjalan mendekatinya.

"Kau". Mata onyzx Sasuke memicing dengan tajam kepada orang yang tidak lain tidak bukan adalah Naruto.

" Ya ini aku Sasuke." Naruto mendekatkan tubuhnya pada Sasuke, meraih pipi Sasuke dan mengelusnya dengan lembut.

" Dimana ini ? untuk apa kau mengikatku di tempat seperti ini ?" Ucap Sasuke ketus, dan terlihat risih dengan belaian Naruto dipipinya.

Naruto tersenyum tipis, melihat raut wajah Sasuke yang tetap saja stoic seperti biasanya.

" Wah, Uciha memang tidak suka basa-basi ya. Dan tetap dingin dalam situasi apapun." Bosan dengan hanya membelai pipi Sasuke, tangan Naruto mulai menjelajahi setiap lekuk wajah Sasuke. Dari kening kehidung, turun terus melewati bibir sampai kedagu dan berlanjut membelai leher jenjang Sasuke. Tanpa bisa mengelak Sasuke hanya diam menghadapi perlakuan Naruto yang membuatnya risih.

" Kau tahu ? Aku telah lama menanti saat seperti ini Sasuke,. Dimana aku bisa menyentuhmu dan melihatmu sepuasnya dari dekat." Gumam Naruto, di telinga Sasuke.

" Cck, Dobe." Decak Sasuke.

" Kau sangat sempurana Sasuke. (jeda) Dan untuk itu kau harus menjadi milikku." Lanjut Naruto, masih dengan mengirlya wajah Sasuke.

" Berhentilah bermimpi dobe…" Kata-kata Sasuke yang seharusnya masih berlanjut, berhenti saat dirasakannya Naruto menenggelamkan wajahnya pada ceruk lehernya, dan menghirup dalam-dalam aroma tubuhnya.

"Cck, berhenti membuatku risih !".

Narutopun mengangkat wajahnya, dan memandang mata Sasuke lekat.

"Menurutku kau tidak benar-benar menolakku Sasuke."

Sasuke memicingkan matanya mendengar perkataan Naruto berusan.

" Yah, dari tadi kau sama sekali tidak meronta dan meminta untuk dibebaskan bukan,?"

" Cih, kurasa itu percuma. Aku tahu Dobe sepertimu sudah kehilangan otaknya." Jawab Sasuke sarkartis. Otak jenius Sasuke menyadari, orang yang menyekapnya dalam ruangan seperti ini tidak mungkin hanya akan membelenggunya dalam waktu sesaat. Tapi hati kecilnya berharap kemungkinan itu tidak benar. Dan juga harga dirinya terlalu tinggi untuk sekedar meminta-minta agar dibebaskan.

" Apa kau tidak meminta untuk dibebaskan ? Mungkin jika kau memohon padaku dan mengucapkan 'Aishiteru yo Naruto'. Aku akan dengan senang hati akan membebaskanmu."

" Itu konyol, kau tahu." Ucap Sasuke memalingkan wajahnya dari pandangan Naruto.

" Uciha memeng benar-benar berbeda. Apa harga dirimu terlalu tinggi untuk memohon kepadaku Sasuke ?. Tapi tidak lama lagi aku akan membuatmu terus-terusan memohon padaku, bagaimana my Teme hime ?".

Naruto mencondongkan tubuhnya, dan perlahan-lahan meniadakan jarak wajahnya dengan Sasuke. Naruto meraup dengan lembut bibir Sasuke, Namun karena merasa risih Sasuke menyentakkan kepalanya kesisi lain berusaha menghindari bibir Naruto.

Tapi tangan Naruto yang beberapa saat tadi terus-terusan bergirlya di wajah Sasuke, kini mencengkram dagu Sasuke kuat, sehingga dengan leluasa bibir Naruto melumat bibir Sasuke dengan semakin bringas. Lidah Naruto menjilat bibir bawah Sasuke, berusaha masuk melewati celah bibir Sasuke yang masih tertutup rapat. Sementara Sasuke berusaha tetap diam, agar Naruto kecewa tidak mendapat respon sama sekali darinya. Tapi tidak hanya sampai disitu. Tangan Naruto yang menganggur mulai menggirlya dada bidang Sasuke di balik kaos, dan akhirnya menemukan tonjolan didada tersebut dan menariknya dengan kasar.

Secara reflex Sasuke membuka celah dibibirnya, tanpa menyia-nyiakan kesempatan lidah Naruto melesak kedalam mulut Sasuke , membelai setiap inchi rongga lembab Sasuke dan berusaha mengajak bergulat teman baru yang baru ditemui disana. Namun lidah Sasuke tetap pasif. Sehingga lidah Naruto beralih membelai Langit-langit mulut Sasuke disertai tangannya yang keini menekan dan memilin niple Sasuke.

" Ugh,,,." Sasuke mendesah dibalik mulut Naruto, menerima rangsangan geli dan panas akibat semua sentuhan Naruto.

Akhirnya karrena kubutuhan oksigen Naruto menyudahi perbuatannya.

Wajah Sasuke masih terlihat tidak jauh berbeda, masih terlihat dingin dengan sorot mata yang tajam seperti biasanya. Walaupun nafasnya sama cepatnya dengan Naruto serta keringat yang keluar akibat suhu yang sempat naik.

Naruto menyeringai lebar. Kemudian terlihat mengeluarkan sesuatu dari balik saku belakangnya.

'Gunting.'

" Kau adalah milkku Sasuke",. Naruto menempelkan sisi tajam gunting pada pipi Sasuke menyusuri setiap lekuk tubuh sasuke sampai perlahan menggesekkan sisi besi yang dingin itu membelai leher Sasuke, hingga membuat bulu roma Sasuke berdiri.

Sasuke hanya bisa mengamati perbuatan Naruto dengan perasaan was-was walau tidak kentara pada wajahnya. ' Apa lagi yang akan dia lakukan?'.

To be Contioned