Disclaimer : Om Tite Kubo

Genre : Romance & Humor

Rated : T

Pairing : ShuuNao, slight pairing lain yang pengen nongol *plakk*

Warning : OOC, AU, mungkin bakal ada OC, romance aneh, humor abal, de-es-be, de-el-el, de-es-te.

"Dapatkan dia dalam seminggu, dan kami akan memberimu liburan gratis selama seminggu ke Bali, bagaimana?"

Chapter 1

Sebuah siang di Karakura cafe ..

Delapan siswa Seiretei High School menempati sebuah sofa setengah lingkaran di pojok cafe. Terlihat dari seragam yang tatanannya tidak jelas, wajah kusut, serta tas yang bergelandotan tidak jelas, mereka baru saja menyelesaikan hari mereka di sekolah.

"Membosankaann .." keluh si rambut biru, atau yang sering kita sapa dengan Grimmjow, disusul dengan bersandarnya tubuh kekar itu di badan sofa. Disusul dengan Toushiro, Ggio, Ichigo, dan Shuuhei. Sedangkan Ikkaku, Yumichika, dan Renji masih berdebat di depan mereka.

"Hei, tak bisakah kalian diam?" setelah mendengar seruan Toushiro, mau tidak mau mereka pun menghentikan peperangan mereka, daripada ditendang keluar oleh pangeran es ini, iya kan? Okay, back to the story ..

"Iya, Grimm. Akhir-akhir ini sungguh membosankan," kali ini Ggio memberikan tanggapan sambil menutup matanya, mencoba tidur-tidur ayam.

"Permisi, ada yang bisa saya bantu?" seorang maid menghampiri meja mereka. Maid dengan dandanan tipis yang membuatnya terlihat cantik, rambut hitamnya yang menjuntai indah, poni yang membuatnya terlihat imut, mata shappire-nya, dan kulitnya yang putih bagaikan susu dan semulus porselen, semua yang ada pada dirinya dapat membuat delapan pria di depan kita ini mengucapkan "Wow .." dan mereka baru saja mengucapkannya, kecuali Toushiro yang punya pendirian kuat dan Shuuhei yang sudah sering melihat maid itu karena sudah berkali-kali mengunjungi cafe ini.

"Jadi, ada yang bisa saya bantu?" maid itu kembali mengulangi pertanyaannya begitu mengetahui tak ada reaksi selain helaan nafas Shuuhei ataupun decakan lidah kecil Toushiro.

"Eh .. ya, aku cappucino saja," Ichigo kembali sadar.

"Milkshake," lalu Ggio.

"Sama," disusul Grimm. *dasar duo kucing! –kena geplak Ggio dan Grimm-*

"Ada sake tidak?" kemudian Ikkaku dan Yumichika. *busseett ..*

"Jus pisang, ada?" dan Renji sang baboon sejati yang terakhir.

"Teh hijau," Toushiro.

"Seperti biasa," Shuuhei menutup acara pesan-memesan itu.

"Baiklah, mohon tunggu sebentar," maid itu akhirnya menghilang dari pandangan.

"Seperti biasa?" Grimm terlihat heran dengan pesanan Shuuhei.

"Aku sudah berkali-kali ke cafe ini, dan aku mengenalnya," terang Shuuhei, datar.

"KENAPA KAU TIDAK BILANG PADA KAMI KALAU KAU MENGENAL MAID SECANTIK DIA?" Grimm, Ggio, Yumichika, Renji, Ichigo, dan Ikkaku memberondong Shuuhei.

"Memangnya kenapa? Toh, kalian sudah punya pasangan masing-masing. Jika aku memberitahukannya, mungkin aku sudah dicincang habis oleh Nel, Soi, Momo, dan Rukia," Shuuhei menjawab dengan santainya. Membuat yang bersangkutan dengan nama-nama tadi bungkam sambil nyengir lebar dan garuk-garuk tidak jelas.

"Hei, aku kan tidak ikut memburu maid itu," sanggah Toushiro datar.

"Yah, kecuali Momo," ralat Shuuhei.

"LALU BAGAIMANA DENGAN KAMI?" ternyata Shuuhei melupakan Ikkaku, Renji, dan Yumichika yang nggak laku alias jomblo. *plakk*

"Itu urusan kalian," Shuuhei pun dijitak ramai-ramai.

"Ini pesanannya, silahkan dinikmati," maid tadi datang dengan membawa pesanan masing-masing, kecuali sake yang diganti dengan kopi *?* tentunya.

"Tak ada sake .." ratap Ikkaku dan Yumichika.

"Terima kasih," ucap Shuuhei sambil sedikit mengangkat senyum kepada maid itu.

"Sama-sama, Tuan Hisagi," dan maid itu kembali berlalu.

Mereka ber-delapan menyeruput minuman masing-masing. Hingga tiba-tiba ..

"Hei, hari ini sangat membosankan bukan?" celetuk Grimm lagi untuk yang kedua kalinya.

"Kau sudah mengatakannya, bodoh," serbu Toushiro, mengena.

"Huh," balas Grimm.

"Ya, ya, cepat katakan maksudmu, jangan bertele-tele," Renji melerai keduanya sebelum cafe ini hancur.

"Tau saja kau, Renji," Grimmjow nyengir.

"Baiklah, karena akhir-akhir ini kita tak bersemangat, tak ada tantangan, tak ada taruhan, tak ada yang menarik .. maka aku ingin membuat taruhan," ucapan Grimm barusan itu tentu merebut perhatian tujuh orang di dekatnya, sampai-sampai Ggio tersedak milkshake-nya.

"Taruhan?" tanya tujuh orang itu bersamaan, yang kemudian dibalas tautan seringai Grimmjow.

"Ya, biar aku jelaskan .."

"Kalian tau Ise Nanao kan?"

"Ise Nanao? Cewek yang kelewat cool dari kelas sebelah itu?" kini tujuh orang lainnya beralih memandang Ikkaku dengan pandangan lo-tau-?

"Benar. Dan tantangannya adalah .." tiba-tiba ucapan Grimm itu disela oleh Ggio, "Mendapatkan Ise Nanao, benar?"

"Dalam jangka waktu seminggu, Ggio," imbuh Grimm.

"APPAA?" tujuh orang itu pun reflek berdiri dari tempatnya.

"Hei, biasa saja. Kalian mengundang perhatian yang lain!" ucap Grimm sok menenangkan.

"Tapi aku bisa dicincang habis Soi-chan," Ggio panik.

"Dihajar sampai mati oleh Rukia," Ichigo ikut panik.

"Momo takkan mau melihatku lagi," Toushiro yang tenangnya minta ampun pun ikut panik.

"Dan aku bisa dihajar habis Nel," Grimm ikut-ikutan dengan nada datar.

"Tenang saja, aku tidak akan membahayakan nyawa kita berempat. Aku hanya memberikan tantangan pada empat teman kita yang masih single," Grimm menyeringai ke arah Ikkaku, Yumichika, Renji, dan Shuuhei.

"Aku tidak mau berurusan dengan cewek judes itu," sahut Ikkaku.

"Sungguh tidak cantik mendekati wanita itu," Yumichika ikut-ikutan.

"Lebih baik dengan baboon-ku," Renji masih merinding dengan kata 'Ise Nanao'.

"Apa boleh buat, biar aku saja yang mengambil tantangan itu. Lagipula aku juga sedang bosan. Dan lagi, mudah bagiku mendapatkan seorang gadis," celoteh Shuuhei dengan yakinnya. "Lalu apa taruhannya?" sambung Shuuhei.

"Baiklah. Dapatkan dia dalam seminggu, dan kami akan memberimu liburan gratis selama seminggu ke Bali, bagaimana?" tawar Grimm.

"Apa maksudmu dengan kata 'kami'?" beromdong trio jomblo bebarengan.

"Tentu saja kita bertujuh yang akan memberikannya liburan," Grimm mengulang penjelasannya.

"Kalau tiket pesawat biar aku saja," Toushiro dengan senang hati menawarkan diri.

"Sisanya kita urus nanti. Lagipula belum jelas menang tidaknya, bukan?" Grimm membawa mereka back to the bet.

"Hmm .. baiklah, tawaran yang menggiurkan, hanya itu saja?" komentar Shuuhei.

"Tapi jika kau kalah, kau harus menjadi pembantu kami selama sebulan, deal?" Grimm membuat persetujuan.

"Hmm .. deal."

"Ini akan sangat menarik," komentar Ichigo. "Aku tak sabar punya pembantu seperti Shuuhei," sambungnya, diikuti gelak tawa yang lain.

"Hei, aku pasti akan mendapatkannya. Ingat itu," Shuuhei menunjuk wajah Ichigo.

"Kita lihat saja," jawab Ichigo enteng.

"Eh, semuanya, aku harus menemani Soi-chan latihan. Aku pergi dulu yaa," Ggio langsung ngacir.

"Aku ikut, Ggio," Ichigo ikut ngacir bareng Ggio, yang ternyata disusul Grimmjow.

"Kami juga pergi," kata trio jomblo sambil ngeloyor.

"Kau tak pergi juga, Toushiro?" tanya Shuuhei saat menyadari teman-temannya sudah pergi.

"Aku akan menjemput Momo," Toushiro juga pergi.

"Dasar, membebaniku dengan tagihan," Shuuhei akhirnya meninggalkan sofa itu untuk membayar minuman teman-temannya.

"Eh, Tuan Hisagi, sudah mau pulang," Shuuhei kembali bertemu dengan sang maid.

"Iya, Nao," ia mengulum senyum kepada Nao-maid itu-.

"Bertaruh lagi?"

"Yah, begitulah," Shuuhei menghela nafas.

"Semoga berhasil, Tuan Hisagi," Nao segera kembali ke dapur setelah mengucapkan kalimat itu.

"Terima kasih, Nao," dan Shuuhei melangkah meninggalkan cafe itu.

"Eh, Nao," Shuuhei membalikkan langkahnya, melambaikan tangan pada maid cantik itu.

"Iya, Tuan," Nao berlari kecil menuju Shuuhei.

"Aku pesan tempat untuk dua orang, ya," katanya sambil mengedipkan sebelah mata. *Shuuhei kok jadi genit gini sih?*

"Berapa cewek yang akan berkencan dengan anda sore ini?" kata Nao sambil berdecak.

"Hehehe .." Shuuhei nyengir sambil garuk-garuk kepala.

"Ya sudah, nanti saya akan bilang kepada Tuan Yamamoto."

"Terima kasih, Nao. Kau memang maid paling cantik di cafe ini," gombal Shuuhei sambil membuat gerakan hendak memeluk Nao. Nao segera menghindar sehingga Shuuhei hanya memeluk udara kosong.

"Aku tidak akan kena lagi, weekk," Nao menjulurkan lidahnya dan kembali ke dapur.

"Dasar maid unik," dan Shuuhei kembali meninggalkan cafe itu.

Sementara itu ..

"Nao, bagaimana?" tanya seorang maid berambut hijau toska.

"Mereka benar-benar menjadikanku objek taruhan," kata Nao.

"Apa mereka tak tahu kalau kau itu Ise Nanao?" tanya maid pirang tersebut, lagi.

"Dengan dandananku kini : rambutku yang panjang menjuntai, mata shappire dari contact lens-ku, poni, serta sikap ramahku .. kurasa tidak, dan itu membuatku selangkah lebih maju," Nao, eh bukan lagi, tapi Nanao tersenyum licik mengetahui kenyataan tersebut.

"Tapi Nanao, apa kau yakin? Terakhir kau dipeluknya, wajahmu mirip dengan kepiting rebus, lho. Apa kau benar-benar sudah tak mencintainya?" tanya Neliel, maid berambut hijau toska tersebut.

"Tidak akan, setelah aku mengetahui perilaku bejatnya .." Nanao mendesah pelan.

Merasakan atmosfir yang kurang enak, Nel segera mengganti topik pembicaraan.

"Kau tahu, begitu aku mendengar tantangan dari Grimmy, aku sudah bersiap akan menerjangnya dengan pisau daging ini. Untung saja ia segera melanjutkan ucapannya, kalau tidak, aku berani bertaruh sekarang ia bersujud di kakiku dengan tubuh berdarah-darah," kata Nel sambil menancapkan pisau daging yang dibawanya sambil menunjukkan raut wajah seorang algojo, membuat Nanao merinding ngeri.

"Dan aku berdo'a semoga dosa-dosa Grimmy-mu diampuni oleh-Nya," mereka berdua tertawa bersama.

Kita lihat saja, Hisagi Shuuhei .. kau, atau aku yang menang ..

To Be Continued ..

Ha, haloo! *nyengir sambil garuk-garuk kepala*

Ini fic ShuuNao pertama Sacha, Sacha bikin pas nganggur di libur lebaran, abisnya boring sih .. lagian ShuuNao juga salah satu pair favorit Sacha, dan Sacha prihatin melihat fic ShuuNao yang semakin menipis.

Maka dengan modal prihatin tersebut, Sacha membuat fic abal-gaje-aneh-ancur ini.

Karena Sacha nggak pinter bicara, langsung aja ya, minta kritik, saran, pujian *yang ini ngarep*, dan kawan-kawannya dalam sebuah review yaa!

Kalau banyak tanggapan positif, Sacha bakal ngelanjutin fic ini ^^

Tengkyuu ..

-Sacha Aoi Hikari-