I'll Be Your Peter Pan
Author: Elle ( Iceullim)
Genre: Romance, Sad, BL, Humor
Rating: PG – 15
Pairing: TaoRis
Pairing: TaoRis, BaekYeol, HunHan, KaiSoo, SuLay, ChenMin
Summary: Bagiku kau lebih cantik dari Wendy atau Cinderrela, hanya dirimu satu-satunya yang membuat jantungku berdebar, aku akan menjadi Peter Panmu, aku akan selalu bersamamu dan mencintaimu, meski canggung kadang menyapaku.
Warning: this my first fanfic, so, i'm sorry if this ff very bad and more and i want you enjoy this fanfic, thank you.
.
.
.
Present by Elle
.
.
.
Don't LIKE, don't READ !
.
.
.
Enjoy
.
.
.
PROLOG
Andaikan aku seorang Peter Pan, aku akan menjadikanmu Wendi. Kisah kita tidak akan pernah berakhir, cinta kita tak akan pernah hilang, kita akan selalu bersama.. hanya maut yang bisa memisahkan kita.
Kau pernah berkata bahwa kau ingin sekali menjadi seorang Peter Pan yang tampan dan gagah, tapi menurutku kau lebih pantas menjadi Wendi di bandingkan menjadi Peter Pan. Kau terlalu manis dan lembut untuk menjadi Peter Pan.
Bagiku.. Kau lebih cantik dari pada Cinderrela atau pun Wendi, hanya dirimu satu-satunya orang yang bisa membuat hatiku berdebar… just you Taozi.
-Kris-
Masih lekat dalam ingatanku saat kau terlonjak kaget melihatku yang tiba-tiba berada di ambang pintu, saat pipimu merona, saat kau terbelalak kaget dengan alasanku yang memang tak masuk akal, hahaha saat itu aku ingin sekali tertawa melihat eksperimu yang membuatku gemas dan ingin menciummu.
Aku memang bukan orang penting di dalam hidupmu, ya.. aku hanyalah salah seorang yang populer di kampus, orang populer yang menyukai ah tidak lebih tepatnya mencintai namja manis berdimple sepertimu, melihat pipimu yang merona, melihatmu menggerutu kecil sambil mengerucutkan bibir yang selalu ku nanti-nantikan untuk menyentuh bibirku.
Aku… ingin menjadi Peter Panmu, yang selalu ada di sisimu apapun itu keadaannya, entah di saat sedih ataupun senang, aku tidak perduli dengan semua itu. Aku hanya membutuhkanmu, membutuhkanmu untuk selalu berada di sisiku. I'll be your Peter Pan, baby..
-Suho-
Aku tersenyum lembut melihat dirimu yang tengah merona, melihat pipi chubbymu berwarna pink lembut yang membuatmu semakin manis dimataku.
Aku merasakan hatiku berdebar kencang saat melihatmu tersenyum lembut padaku, senyuman itu… senyuman yang selalu ku impikan suatu saat nanti akan di berikan kepadaku dan itu semua benar-benar terjadi. Oh hyung kau membuatku gila akan pesonamu.
Andai saja kau bisa terbang memasuki ruang hatiku yang terbuka lebar untukmu hyung, aku akan menutupnya rapat-rapat supaya tidak ada yang masuk selain dirimu hyung.
Saranghae… Kim Minseok hyung.
-Chen-
'Do you wan't to be my Wendi?' itu.. adalah kata-kata yang ingin sekali aku ucapkan padamu, tapi… entah kenapa lidah ini terlalu kelu untuk mengatakannya.
Saat aku melihatmu, jantungku berdesir hangat, auramu… wajahmu.. tubuhmu.. rambutmu.. matamu.. hidungmu.. kulitmu.. dan jangan lupakan bibir tipis yang selalu menggodaku itu, aku suka semua itu, aku suka semua yang ada pada dirimu, dirimu yang apa adanya, polos, imut dan ceria.
Kau memang namja, tapi kecantikanmu dapat membuatku terjerat dalam pesonamu, Hyung. Kecantikanmu dapat mengalahkan kecantikan yeoja tercantik sekalipun!
Kau seperti magnet yang membuatku tidak bisa jauh darimu, yang membuatku selalu ingin bersamamu.
Yang selalu membuat dadaku sesak ketika melihatmu menangis karna mengingat kecelekaan yang pernah kau hadapi, oh malaikat kecilku taukah kau bahwa aku sangat menderita melihatmu seperti itu? Aku janji aku akan selalu membuatmu tersenyum.
Jangan khawatir, jangan takut, ada aku di sini.. aku akan selalu berada di sisimu, menggenggam tanganmu memberikan kehangatan dan ketenangan di kala kau sedang kedinginan dan ketakutan.
Love you my Wendi.
-Sehun-
Saat itu, saat aku melihat dirimu yang sedang di sergap beberapa orang berbadan kekar.
Orang-orang itu mulai menggodamu, menyentuh dagumu yang membuatku terbakar oleh api kemarahan dan kebencian.
Aku segera berlari ke tempat kau dan sekelompok orang itu, menatap sekelompok itu dengan pandangan tajam, pandangan yang penuh dengan kemarahan dan kebencian, jika saja aku seorang vampire mungkin mataku sudah berwarna merah darah saat itu.
Tanpa ba bi bu aku menyerang mereka semua, seperti seorang serigala yang sedang kelaparan, dengan bringasnya aku memukul, menendang, menonjok bahkan menginjak sekolompok pengganggu itu.
Kau terkejut dan menatap tak percaya padaku setelah aku berhasil menghabisi para pengganggu itu, aku sendiri tak percaya dengan kekuatan yang kupunya, bagaimana bisa? Apa ini karnamu? Apa ini karna untukmu? Apa ini karna rasa cintaku yang terlalu besar untukmu? Ah kurasa seperti itu, karna apa pun akan kulakukan untukmu, segala yang kupunya akan kuberikan untukmu.. Baby Soo.
-Kai-
Dirimu yang selalu ceria seperti matahari yang selalu memancarkan sinar hangatnya yang selalu di butuhkan semua orang agar mereka bisa melihat semua keindahan yang di ciptakan oleh Tuhan.
Coba bayangkan jika matahari tidak ada, apakah semua bisa melihat keindahan itu? Apa semua orang bisa mengerjakan sesuatu tanpa penerangan? Jawabannya tidak, mereka tidak akan bisa berbuat apa-apa jika tidak ada matahari atau penerangan lainnya, seperti diriku yang selalu membutuhkanmu.
Hatiku terasa dingin jika kau tak ada di sisiku, aku merasa semua gelap, tanpa dirimu hatiku seperti pulau tak berpenghuni, begitu sepi dan hampa, tanpamu.. aku seperti kehilangan setengah jiwaku, aku seperti mayat hidup, memang ragaku hidup tapi jiwaku terasa mati tanpamu.
Aku akan selalu ada untukmu, memelukmu di saat kau sedang kedinginan, membisikkan kata-kata penenang saat kau khawatir dan takut dan memberikanmu cinta yang tulus untukmu, Baekkie Hyung.
-Chanyeol-
"Aww.. appo.." ringis namja manis yang sedang terduduk sambil mengelus lengannya yang terasa sakit akibat tabrakan yang tidak terlalu keras tapi berhasil membuat namja manis itu jatuh terduduk, sedangkan namja tampan itu hanya meringis pelan.
.
.
.
.
.
"APA KAU BILANG?! BISAKAH KAU ULANGI PERKATAANMU ITU?!" teriak namja manis tersebut yang mulai agak emosi, Kris memutar bola matanya malas.
.
.
.
.
Brakk
.
.
.
.
.
"Kris?" kata Victoria hampir seperti bisikan sehingga hanya bisa di dengar oleh dirinya sambil menatap Kris dengan tatapan tak percaya.
