Disclaimer: I own NOTHING. Just NOTHING! Last tribute for EXO's XiuHan couple.
...
"Kau tidak memikirkan kami samasekali, Lu."
Angin malam berdesir lembut. Pelan. Tanpa suara. Menggoyang gorden jendela yang terbuka. Tanpa suara. Bintang langit Beijing menjanjikan keabadian, tapi waktu yang berjalan merusaknya.
"Kau orang terdekatku. Seharusnya kau yang paling mengerti alasanku memilih diam selama ini, MinSeok." Datar. Tanpa emosi—dia tidak akan pernah menunjukkan emosi buruknya pada pemuda lawan bicaranya.
"Ya. Kita terlalu dekat sampai-sampai aku tak mengerti alasanmu, Lu." Biarkan eksistensi malam mengingatkan kalau dia lupa. Dua entitas yang telah bersama untuk waktu yang lama. Lalu, kedekatan kalian selama ini apa? "Aku tidak bisa mengerti."
Bohong untuk mereka yang bilang jika kalian akan bisa mengerti masing-masing dari kalian tanpa kata-kata. Kalian tidak sedekat itu. Kalian bukan kumpulan pembaca hati dan pikiran. Ada hal yang tidak akan dimengerti jika tidak dikatakan.
"Tapi, kau tidak perlu khawatir. EXO akan kuat tanpamu, Lu." Kalian sudah pernah kehilangan. Ia tak mau berprasangka buruk, tapi ia tidak cukup bodoh jika tidak tahu jika akan tiba waktunya untuk dia pergi sama sepertinya. Ah, sebenarnya selama ini kalian berjuang untuk siapa? "Jangan pernah menganggap dirimu istimewa. Jangan pernah menganggap dirimu segalanya."
Potongan kalian terbagi sama rata. Tak ada satupun potongan yang mendapat topping istimewa. Lalu, siapa yang telah memandang kalian berbeda?
"Aku tahu itu, MinSeok."
"Tapi, kau tidak tahu, Lu."
"..."
"Kau tidak tahu dan seharusnya kau tahu."
"..."
"Kau seharusnya tahu kalau tidak denganku, LuHan." Seharusnya dia tahu kalau ia tidak akan baik-baik saja. Seharusnya ia yang berteriak jika dia dan dirinya adalah orang yang jahat. Pada akhirnya, kalian pergi untuk kebahagiaan kalian sendiri, bukan?
"Kau egois."
"...ya." Hei, sadarkah kalian jika waktu berjalan? Lihatlah, bahkan waktu pun mulai bosan. Bosan melihat kepalsuan kalian. "Aku egois, begitu juga dengan Kris."
"Jangan sebut-sebut nama Kris lagi, Lu." Kali ini tentang dia, bukan lagi tentangnya.
"Maaf, tapi jika semua orang yang memperjuangkan kebahagiaannya dianggap egois maka—." Dia menoleh. Tersenyum. Dia tersenyum saat netra basahnya bertemu dengan sepasang netra basah lain milik ia. Lalu, kalian meminta maaf untuk apa? "—semua orang di dunia ini egois bukan, Kim MinSeok?"
Maaf itu untuk siapa?
Dan ia tidak pernah menjawabnya. Dia tidak akan pernah memberi waktu untuk ia menjawabnya. Bahkan hingga malam berikutnya tiba, saat dia sudah tak ada lagi di samping ia. Saat jarak dia dan ia yang terlihat terlalu dekat akhirnya tersekat. Tidak akan pernah.
Karena dia tahu jika ia membenarkannya. Dia mengerti jika ia sangat mengerti dirinya.
Kita, manusia adalah makhluk paling egois bukan?
.
.
.
THE END
...
A/N: I'm out of words. Kris, LuHan... hope you guys would be happy. Good luck!
