Naruto© Masashi Kishimoto

.

Totally Spies© Marathon Media

.

.

.

Note : Lihat Catatan PENTING paling bawah!

.

.

.

Chapter 9

Pagi Hari

Jam 7:23 am.

Terik sinar pagi mentari masuk melalui jendela Beach House mereka.

"Uhh..."

Clover pun bangun, dia menguap dan langsung meregangkan tubuhnya. pasti kemarin adalah hari yang melelahkan, jarang-jarang dirinya bisa tidur sepulas ini. dia pun langsung memiringkan sisi tubuhnya ke kiri, dan tidur lagi.

"hm?" Clover merasakan sesuatu yang asing di depan wajahnya, ketika ia membuka sedikit matanya, ternyata...

"HEH!?" Clover terlonjak.

Naruto tidur di sebelahnya!

dan tepat sekali, wajah mereka saling bersebrangan seperti sedang tidur bersama sebagai sepasang suami-istri. dia cukup heran mengapa dirinya dan Naruto malah tidur di lantai, bukan di atas sofa. dia coba ingat-ingat lagi apa yang terjadi semalam.

Oh... yah, Clover teringat sekarang, semalam dia dan Naruto berlomba makan ramen

Hingga gendut dan tak sadarkan diri. mungkin Sam dan Alex tak sanggup mengangkut tubuh mereka ke dalam kamar.

"zzz..." Naruto masih tidur, seolah-olah tak sadar kalau dirinya memang sedang tidur bersebelahan dengan Clover.

"Ramen... Ramen" dan tentu saja dia menggigau.

Kalau lagi tidur Naruto semakin ganteng... -Clover bergumam. kini rona merah mulai

terlihat di kedua pipinya. belum pernah dirinya tidur bersebelahan secara langsung

oleh pria lain, dan mungkin Naruto adalah pria pertama yang tidur bersebelahan dengannya tanpa birunya melirik ke jam, sudah hampir jam 8. ingin sekali dia segera membangunkan Naruto, tapi orang ini nampak terlalu pulas. Clover sendiri tak tahu cara membangunkan orang ini.

"Hoaaaaaammm~" Naruto merentangkan kedua tangannya lebar-lebar, spontan saja dia langsung...

DEGG!?

Naruto langsung memeluk Clover, mendekapnya erat-erat sampai wajah Clover terbenam ke dada bidangnya.

"hmmhhp! hmmmph! Na-Naru...!"

"hhmm... gulingnya enak, lembut dan halus -ttebayoo..." Naruto menggigau parah.

enak saja kau menyebutku guling! orang yang kau peluk itu aku tahu! dasar kumis kucing bodooh! Clover merutuk kesal didalam hatinya.

Tapi

Kyaaaaaaa~! Naruto memelukku! Naruto memelukku!

Yah, Clover mendadak Tsundere.

Dekapannya sangat halus dan penuh dengan kehangatan, Clover belum pernah merasakan hal yang seperti ini. dia sudah sering berteman dengan ratusan teman

lelakinya, tapi ini pertama kalinya ada seorang pria yang lebih tua darinya rela memeluk tubuh kecilnya ini. jadilah dua orang bersurai pirang yang beda usia saling berpelukan mesra.

Kalau begini, aku lebih baik melanjutkan tidur saja dan membiarkan Naruto memelukku, huehehehe... -Clover tertawa nista.

"aku mencintaimu"

"EH!?"

Naruto barusan bilang apa?

Clover berharap dia salah dengar. sungguh Naruto bilang aku mencintaimu tepat di hadapannya? dekapannya semakin erat. Clover semakin tak bisa bernafas karena wajahnya terlalu memendam kedalam dadanya. tak ada yang dia bisa lakukan selain diam dan membiarkan dirinya di peluk seperti ini. Jantungnya berdegup cepat, Clover tak bisa mengendalikan perasaan aneh ini.

N-Naruto...

Perlahan, Clover menutup matanya, ia sudah terlarut dalam dekapan lembutnya dan

ingin kembali melanjutkan tidurnya.

Jika kau bilang 'aku mencintaimu' padaku, itu artinya...

aku...

juga...

men-

"OINK! OINK!"

Sontak saja Oinky langsung mendarat di atas perut Naruto.

"WAAAAAAAAAAAA!"

Naruto langsung mendorong Clover jauh-jauh dan spontan bangun.

"Oinky! Oinky! kembali!" Alex mengejar-ngejar hewan peliharaannya, Oinky berlarian

kesana kemari mengotori lantai rumah."aah! aah... su-sudah pagi ya?" tanya Naruto, seperti orang kebingungan.

Clover pun kaku.

momen terindahku...

hancur...

"eh? Clover... ada apa? kenapa matamu jadi dingin begitu?" tanya Naruto.

Clover beranjak bangun, dia langsung menghampiri Alex yang berhasil memegang Oinky.

"Oinky! tenanglah! makananmu hari ini bukan sayuran! Oinky- eh?"

Clover memberi deathglare mengerikan kehadapan Alex. sementara yang di tatap langsung cuma berkedip-kedip heran.

"Clover... a-ada apa denganmu?"

"gara-gara kau dan babimu..."

"APA?"

"AAARGHH SIALAN KAU!"

"AAAAAAAAH! ADA APA DENGANMU CLOVER!?"

Clover langsung mengejar-ngejar Alex sampai keluar, tak lupa sekalian dia bawa parang besi buat memukul kepalanya dan juga memukul babi nakalnya tersebut, beach house pun ricuh seketika.

"eh? Clover kenapa jadi ngamuk pas bangun ya?" tanya Sam yang ikut menyusul ke ruang tengah sembari membawa teh.

"Oinky! Alex! KEMARI!" Clover menyeru ganas, Alex sudah berurai air mata sembari memeluk babinya karena takut kena deathglare dari teman pirangnya.

"aaaaaa Clover! tunggu! tunggu! jangan mengejarku seperti ini!"

"Haaaaa-!

BRRRUAAAAKGH!

Naruto tertawa. "aah melihat mereka berdua seperti melihat anak kecil main kejar-

kejaran ya?"

"yaah begitulah, mereka paling berisik kalau sudah seperti ini" jawab Sam.

"Sam, kenapa aku tidur di lantai ya? perasaanku semalam samar sekali usai makan ramen" kata Naruto sembari mengusap-usap tengkuk lehernya.

"Kau dan Clover kebanyakan makan ramen, kami terpaksa menidurkan kalian di lantai karena kalian terlalu berat. lagipula, tak masalah kan? selimut bisa jadi alas kasur kalian" jawab Sam, langsung duduk di sofa.

"aah iya, terima kasih Sam" ucap Naruto.

"fuh, Jerry belum mengabari kita selama dua hari ini. apa yang dia rencanakan ya? rasanya nanti akan ada misi yang sangat sulit untuk mencari keberadaan AW sekarang" kata Sam.

"Bos mu orang yang cerdas Sam, dia tahu apa yang harus dilakukan. lagipula Jerry sudah bilang kan? dia akan memanggil kita begitu semuanya sudah siap" Naruto menjelaskan.

"kemarin saat kalian mengambil eskrim gratis, ada dua orang pria yang bertanya padaku"

"bertanya apa?"

"mereka menanyakan pantai, padahal sudah jelas pantai ada didepan mata. dan lebih anehnya lagi, mereka malah menanyakan dimana air pantainya" kata Sam.

"apa? kenapa mereka bertanya seperti itu?"

"Entahlah"

Naruto pun diam sejenak. matanya terus melihat ke arah Clover yang sibuk mengejar-ngejar Alex, entahlah kenapa gadis si penggila shopping itu mendadak ngamuk disaat pagi begini.

"Naruto?" Sam memanggil.

"apa?"

"maaf semalam kami menggeletakkan kalian di lantai begitu saja, habis kalian berat sih" jawabnya.

Naruto terkekeh. "tak apa Sam, maaf membuatmu dan Alex jadi kerepotan. aku hanya iseng menyaingi Clover, karena... sepertinya dia yang paling super hiper-aktif dari antara kalian bertiga"

"kau menyebut Clover itu hiper-aktif?"

"ha ha! terutama soal shopping" jawab Naruto, langsung tertawa.

Keduanya diam lagi. apa aku harus memberitahu ini pada mereka? Naruto bergumam didalam batinnya. rasanya cukup sulit untuk memberitahu apa yang sebetulnya terjadi kemarin, dan mengapa dirinya tiba-tiba tersedak saat makan ramen.

ah, rasanya tidak perlu, aku harus mengatasinya sendiri

"ampun Clover! jangan sakiti akuu!" Alex menyeru ketakutan, sedangkan Clover sudah berubah menjadi iblis terbakar.

"Oi Naruto! beritahu saja!"

eh! Ku-Kurama!?

Kurama berbicara dengannya sekarang. Naruto sangat terkejut.

"Bunshinmu sudah menemukan petunjuk, ceritakan saja semuanya pada gadis-gadis labil itu!" ucap si ekor sembilan tersebut. Naruto jadi pusing sendiri.

"ugghh Kurama! dasar kau! kenapa kau tiba-tiba berbicara padaku? jangan membuatku

pusing ttebayo!"

"dasar bodoh, kenapa kau sembunyikan?"

"karena... aku tak ingin mereka kena masalah, ini berbahaya jika ku beritahu"

"cepat beritahu mereka!" kata si Kurama, masih bersikeras.

"Berisik kau! ttebayo!" ucap Naruto keras-keras.

Seketika Naruto terdiam begitu Sam menatapnya heran-heran. begitu juga dengan Clover yang langsung berhenti menjambak rambut Alex ketika melihat si pria bersurai pirang ini teriak sendirian.

"kau bicara dengan siapa Naruto?" tanya Sam.

"eh!? ketahuan deh...

"ti-tidak kok! hanya... pusing saja! hahaha!" Naruto tertawa cengengesan.

"baiklah, kurasa liburan kita hari ini sudah selesai. kita harus ke WOOHP sekarang juga, aku yakin Jerry pasti langsung memberi misi untuk kita hari ini juga" jawab Sam.

"tidak Sam, kita hanya perlu menunggu Jerry. kau, Clover dan Alex takkan melanjutkan misi lagi sebelum Jerry memberi perintah. kalian sedang didalam pengawasanku sekarang, memastikan tidak ada ninja-ninja AW yang akan mengganggu kalian lagi" Naruto menjelaskan.

"ayolah Naruto! kami ini Spies! kami tahu apa yang harus di lakukan jika bahaya datang!" Alex menyahut, Oinky pun setuju.

"oink! oink!"

"maaf Alex, peraturan tetap peraturan"

"lalu? sampai kapan kita harus menunggu?" tanya Sam lagi.

hmmm...

Sebetulnya Naruto sendiri tidak tahu harus sampai kapan menunggu kabar dari Jerry. meski sudah lewat dua hari, Jerry tak me-Woophing mereka lagi.

"Setidaknya, aku yakin kita akan mendapat misi lagi malam ini" kata Naruto.

"Heh! baiklah!" Clover mulai berbicara, dia langsung berdiri kehadapan Naruto dan menatapnya tajam-tajam. Naruto jadi heran sendiri melihat tingkah Clover yang mendadak panas.

"Naruto! kita harus jalan-jalan!" ucapnya.

"eh!? jalan-jalan lagi!? memangnya kau tidak boros uang, Clover?"

"hanya kau dan aku!"

"APA!?" Sam dan Alex terkejut.

Naruto cuma kedap-kedip dengan tampang polosnya. "eh? kau dan aku?"

"tentu saja! pokoknya hanya kita berdua untuk hari ini! ayo!"

"EH!? tunggu! Clover!? Clover!?"

Clover langsung menarik lengan Naruto sampai keluar. sementara Sam dan Alex hanya heran menatapinya, entah mengapa Clover begitu agresif kalau dekat-dekat dengan Naruto. meskipun Clover hanya 'sebatas' suka pada Naruto, tapi...

"Clover! Naruto! KALIAN TIDAK MANDI DULU!?" tanya keduanya bersamaan.

Ups, mereka lupa mandi.


Kemudian

"heh! kau ini ada-ada saja Clover! aku lelah jalan-jalan terus, semalam kita makan ramen, sekarang kau mau mengajakku apa lagi hah?" tanya Naruto, memasang tampang cemberutnya.

"kau tadi bilang kan kalau kau menginap dirumah kami juga untuk mengawasi kami?"

kata Clover.

"aku memang mengawasi kalian bertiga, tapi bukan berarti aku jadi babu kalian!" sahut Naruto lagi.

"aku tak peduli" Clover langsung memalingkan mukanya, menjauh dari Naruto.

"bagaimana kalau orang-orang menyangka kalau kita berdua ini pacaran!?"

"tentu tidak! usia kita kan beda jauh! lagipula takkan ada yang mengira kalau aku ini anakmu dan kau adalah ayahku!"

"eeh!? orang-orang akan mengira kalau aku ini pedofil!" ucap Naruto, mendadak lebay sendiri.

"Jangan bicara sembarangan!"

JTAAK!

"aduh!"

Baru kali ini Naruto mendapat jitakan keras dari tangan Clover. dia sudah sering di jitak oleh teman perempuannya saat masih di Jepang, tapi jitakan yang satu ini terasa sangat berbeda. sakit, namun rasanya...

"hmmm..." Naruto jadi terdiam sendiri.

Ada perasaan berbeda di dadaku, gadis ini terlalu berani.

Naruto bergumam, Clover memang masih berusia 16 tahun, tapi daya tariknya sangat memikat.

"baiklah, aku sudah membuat daftar jalan-jalan khusus untuk kita berdua ini" Clover langsung mengeluarkan catatannya, dan kertasnya langsung jatuh memanjang ke tanah. tentu Naruto terperanjat melihat panjang-lebarnya isi daftar tersebut.

"Heee! banyak sekali!?"

"pertama-tama : kita Shopping di Mall Beverly!"

"SHOPPING LAGI!?"

Oke Naruto, tahan nafasmu di tempat sebelum meledak.

"ayo! ada Diskon murah hari ini! kau harus menemaniku!"

"Clover! apa-apaan kau!?" Clover langsung menarik lengan Naruto lagi dan pergi ke Mall.

Sedangkan di dimensi lain, Kurama tertawa terbahak-bahak.


"Uggh! beraaaaaat!"

Naruto menenteng beberapa tas hasil shopping-nya Clover. tak disangka, anak ini diam-diam menyimpan uang banyak! bahkan Naruto yang sering bekerja saja kalah kaya nya dengan Clover.

"ayo Naruto! kau lamban sekali! masih ada yang harus ku belanjakan lagi!"

"kau enak tidak membawa apa-apa, tapi aku harus menenteng belanjaanmu yang tak jelas ini ttebayo!" kata Naruto.

"kyaaaa! lihat! yang ini Diskon 40%!"

"heehh..."

Naruto cuma bisa mengelus dadanya tiap kali mata Clover jelalatan memandang berbagai diskon-diskon yang terpampang di jendela toko. jadi begini ya sumber kebahagiaan wanita?

"lihat ini Naruto! aku cocok dengan ini kan?" tanya Clover, mencoba memakai baju model terbaru saat ini.

Naruto cuma mengangguk-angguk datar. "Ya iya... bagus... bagus"

"eh? kau ini sedang malas atau sedang memujiku sih?"

"aaah baju yang mana saja asal shopping nya selesai, Clover!" sekarang Naruto protes sendiri.

"hmm... lihat yang ini! baju couple yang bagus!"

"eh?"

Naruto memandangi baju couple berbentuk setengah love di kedua baju tersebut. kalau di gabungkan, gambar setengah love itu akan menjadi bentuk love sempurna. sesuai dengan pasangannya.

"hehh... sayang yah, ini tidak muat pada tubuhku" kata Clover, agak kecewa.

"ppfft! makanya, kau harus banyak diet biar tidak gendut!" Naruto meledek.

BUAAAAKH!

"ugghh... kalimat gendut itu berbahaya ttebayo..." jadilah Naruto tergeletak tak berdaya di lantai dengan wajah penuh lebam. ingat ini para lelaki, jangan coba-coba ungkit soal berat badan pada wanita di hadapanmu!

"Bodoh! aku tidak seberat yang kau kira!" Clover merutuk kesal.

"maaf gadis muda, anda jadi membeli baju ini tidak?" tanya si Sales, langsung menghampiri Clover yang masih memegang baju couple.

"ah tidak jadi, bajunya tak muat untukku. aku ingin mencari yang lain" jawab Clover.

"bagaimana kalau yang ini? baju couple yang satu ini cocok untukmu dan pacarmu yang tergeletak itu lho" kata si Sales.

"EEH!? pa-pacar!?" Clover terlonjak sendirian. si sales ini mengira kalau Clover memang pacaran dengan Naruto, atau jangan-jangan semua orang di mall ini mengira kalau dirinya benar-benar berpasangan dengan Naruto. mendadak kedua pipi Clover langsung merah.

"eehh a-aku... itu.. ya itu... ahahaha!" Clover langsung gugup, peluh keluar dari dahi dan lehernya, sebetulnya agak malu kalau di bilang pacaran dengan Naruto, tapi dia juga senang kalau orang-orang mengiranya begitu.

"ah ya! kita cuma berduaan, kalau begitu... kami pergi dulu ya!"

Sreet Sreet!

Clover langsung menyeret-nyeret Naruto keluar dari mall.

"Pukulanmu itu ganas sekali, untung saja wajah gantengku ini tidak hancur" ucap Naruto sembari memasang koyo dan perban ke pipinya.

"kau sendiri yang mengataiku gendut! aku ini tidak gendut!" Clover bersikeras.

"iya, iya... maaf! ttebayo"

Naruto dan Clover kini jalan-jalan di taman hiburan. mereka berniat ingin naik berbagai macam wahana. matanya memandang kesana-kemari, mencari-cari wahana yang cocok untuk bermain.

"hmm... kira-kira wahana mana yang menantang ya?" tanya Clover.

"kenapa tidak coba naik yang itu saja?" Naruto langsung menunjuk ke wahana roller coster dengan jalur pendek.

"huh, tidak seru. kita naik yang itu ya!"

"eh? yang mana?"

...

"AAAAAAAAAAAA!"

Naruto merasa jantungnya berdegup sangat cepat, kedua tangannya mengepal sekencang mungkin, ia khawatir kalau dirinya bakal terjatuh dari wahana yang mirip kereta luncur yang berputar-putar di jalur atau orang menyebut wahana ini sebagai

ROLLER COASTER.

"AAAAAAAAA! terlalu kencang! terlalu kencaaaaaaaaaang!"

"Wuuuhuuuu! ini seru! hahahahha!" Clover sendiri justru merasa senang dan tertantang. beda dengan Naruto yang sudah pucat pasi di kursinya.

Wuuuuuuuuuuuussh-!

sekarang roller coaster berputar hampir 180 derajat. Naruto semakin pucat!

"AAAAAAAAA!"

"hahahah! seru sekali! eh?" Clover melihat pasangan di depan bangkunya sedang berpelukan sambil berteriak.

"aku takut sekali sayang!"

"berpeluklah denganku sayang!"

Dan mereka langsung berpelukan erat.

hmm... coba aku seperti pasangan yang didepan ini. Clover bergumam, lantas dia punya ide. dia ingin coba pelukan dengan Naruto, siapa tahu Naruto langsung mendekapnya erat-erat, seperti yang ia lakukan tadi pagi.

"Na-Naruto... aku takut! peluk aku- Eh!?" Clover terkejut melihat Naruto yang sudah memutih ketakutan di sebelahnya.

"aaaaarrhhh..."

Dasar penakut. kata Kurama di dalam dirinya.


"Hoeeek!"

Hampir 10 menit Clover menunggu Naruto menyelesaikan mualnya ke tong sampah. entah mengapa Naruto mendadak sakit begini usai naik roller coaster.

"ayolah Naruto! baru satu wahana, kenapa kau pucat begitu seperti orang mati!?"

"aduh... aku tak mau naik itu lagi ttebayo..." kata Naruto.

"ya sudah, ayo kita cari wahana lain"

"Clover, tenagamu kuat sekali kalau urusan jalan-jalan..."

"ayo! kita harus naik wahana yang lain!"

"Yang mana?"

"Tentu yang itu!"


"HHIIII!~"

Naruto merasa darahnya naik turun begitu dia naik wahana Histeria. beda dengan Clover yang merasa tertantang adrenalinnya.

"Ampun! ampun! waaaaaaaaaaaa!" Naruto mulai teriak-teriak.

"Naruto! teriakkan saja suaramu! ini seru tahu!" kata Clover.

Kursi yang di duduki pengunjung mendadak naik lagi.

"AAAAAAAAAAAAA!"

"Naruto! kau berisik!"

Clover sampai menutup telinganya, baru kali ini Naruto berteriak melengking seperti seorang wanita.

Dan 5 menit kemudian...

Naruto muntah lagi.

"ayo Naruto! kita naik yang itu!"

"aduhhhh... aduh, aku sudah tak kuat lagi Ttebayo..." Naruto mulai lirih, sudah berapa cairan yang dia keluarkan dari perutnya usai naik roller coaster dan Histeria, sekarang dia terpaksa naik wahana Tornado.

Well, Naruto mengikuti kemauan si remaja pirang ini. dari ikut naik perahu berayun, boom-boom car, giant swing, rumah jahil hingga permainan lempar-lemparan berhadiah sampai tangan Naruto penuh dengan hadiah hasil mainnya dengan Clover tersebut.

"pakai ini Naruto!" Clover langsung memasang topi Jingga bertelinga rubah ke kepalanya Naruto.

"Bagaimana kau tahu kalau Jingga warna kesukaanku?" tanya Naruto.

"Sesuai dengan jaketmu hari ini, kau cocok dengan warna Jingga!" jawab Clover.

"terima kasih, hmm..."

Meski gadis ini galak, Clover memang baik juga.

"kau mau naik yang mana lagi Naruto?" tanya dia.

iris biru Naruto langsung melirik ke salah satu wahana. yah, sepertinya dia ingin naik yang itu.

"kau suka melihat pemandangan kota?" tanya Naruto, mata birunya langsung menatap pasang mata birunya Clover.

"tentu saja"

Yap, Kincir angin.


Keduanya duduk di dalam kincir angin itu, menikmati hembusan angin di atas dan melihat matahari terbenam di ujung barat.

"cukup menyenangkan ya, hari ini?" tanya Naruto, memulai pembicaraan.

"Yah, tapi aku lelah. gara-gara kau yang membuatku lelah" kata Clover.

"enak saja, justru gara-gara kau yang membuatku lelah ttebayo" Naruto membalas.

"Hahhh entah kenapa, aku merasa... ini jalan-jalan terseru yang belum pernah kurasakan bersamamu!"

"hmmm..."

Naruto hanya bergumam ringan. matanya menatap matahari yang hampir tenggelam di barat sana, tapi sebentar-sebentar manik birunya melirik ke Clover. gadis ini begitu manis kalau di lihat dari samping.

Eh, Naruto? apa yang kau pikirkan? jangan berpikir yang tidak-tidak ttebayo!

"Oi Naruto! kau mulai menaruh perasaan pada gadis itu ya, heh?" tanya si Kurama.

"Kurama! kau lagi!"

"katakan saja! aku sudah tahu apa yang kau rasakan!"

"entahlah Kurama, aku tak tahu. tapi remaja ini... aku tak mengerti, rasanya sangat berbeda kalau berduaan dengannya. anak ini benar-benar membuatku sedikit... yah itu"

"katakan apa yang ingin kau bilang, anak bodoh! si remaja labil ini sedang menunggumu. cepat!"

"berisik sekali kau, Kurama!"

"Naruto" Clover memanggil.

"eeh eeh! iya? apa?" tanya Naruto, berusaha menyadarkan pikirannya lagi.

"aku penasaran, mengapa para ninja AW itu mengincarmu? bisa kau ceritakan lebih detail kejadiannya sampai-sampai mereka berniat menangkapmu?" tanya Clover.

Naruto langsung berdehem kecil. "aah ya, soal itu... mereka tahu namaku karena misi rahasia yang di berikan Jerry padaku"

"lalu? bagaimana Jerry bisa menemukanmu? kau dari Jepang kan?" tanya Clover lagi.

"Ceritanya panjang, tapi intinya agen Woohp tanpa sengaja menemukan aku saat masih tinggal di tempatku dan menawarkanku bergabung dengan Woohp, Jerry sangat ramah menerimaku. dia sudah ku anggap sebagai kakekku sendiri" kata Naruto.

"Yah, Jerry juga ku anggap sebagai kakekku sendiri, karena dia selalu bersama kami setiap hari" Clover menambahkan lagi.

"begitulah"

"dan... kekuatanmu itu? aku masih heran denganmu, kau punya kekuatan di luar akal manusia. maksudku... kau punya chakra? kau punya kekuatan pusaran angin yang kau sebut Rasengan itu? dan...'monster' yang kau bilang tinggal didalam tubuhmu? itu berasal dari mana?" tanya dia lagi.

Naruto tak tahu harus menjawab apa, dia tak mungkin membeberkan biografi dirinya secara keseluruhan pada orang lain, meski pada remaja ini yang sudah dekat dengannya.

"Maaf, aku tak bisa menceritakan diriku sepenuhnya. bukannya aku sombong, tapi aku hanya tak suka orang-orang bertanya tentang siapa aku semenjak tinggal disini"

"eh?" Clover sampai berkedip heran. "Kenapa?"

Naruto langsung tersenyum padanya. "tak apa, kau tahu kan kalau aku sedang jadi buronannya ninja AW?"

"oh.. yah..." Clover baru tersadar.

"nanti kau juga akan tahu sendiri siapa aku, dan aku janji, aku takkan menyembunyikan apa-apa padamu!" ucapnya lagi.

"tapi janji ya?"

"tentu saja!" Naruto langsung mengepalkan tinjunya ke hadapan Clover.

"apa ini?" Clover tak mengerti maksudnya.

"ini menandakan sebagai orang yang akan selalu memberi semangat dan menepati janjinya" kata Naruto.

"jadi?"

"sudah, adukan saja tinjumu pada tanganku"

Clover langsung meninju kepalan tangan Naruto.

"begini?"

"Yap, segini saja"

Keduanya pun hening. Clover menatap wajah Naruto dari samping, dia cukup manis kalau sedang tenang. pria kekar ini benar-benar pelindung, meski di awal perkenalannya sangat konyol, tapi rasanya sangat berbeda kalau sedang berduaan

dengannya.

Perasaan apa ini?

Bahkan Clover tak bisa menjelaskan perasaannya yang mendadak gugup sore ini.

"Clover?"

"Ya?"

"Ngomong-ngomong, kenapa kita dari tadi tidak turun ya?"

"entahlah, kita sudah lebih dari 20 menit lho disini"

"hmm iya... iya..."

Hening sebentar...

"EEEEH!? TIDAK TURUN-TURUN JUGA!?"

Naruto dan Clover tak menyadari kalau kincir yang mereka tumpangi tidak turun juga. pantas saja mereka di atas terus.

"Untuk yang di atas! bersabarlah! kami akan segera menurunkan kalian!" seru petugas dengan alat toak-nya dari bawah. semua pengunjung wahana tentu panik melihat kincir angin ini tiba-tiba macet.

"ga-gawat! Naruto! kita tidak bisa turun!" Clover sangat panik.

"ugghh... aku benci kejadian begini, pasti perbaikannya memakan waktu berjam-jam" kata Naruto.

"ah! aku bawa Compowder, kita bisa lompat dari sini" kata Clover, mulai menyalakan Compowdernya.

"Tidak" Naruto langsung menahannya. "berbahaya jika orang-orang mengetahui kalau kau ini Spies, serahkan padaku"

"ah, kau benar juga"

"aku bawa bola asap"

Naruto langsung membanting bola asapnya...

BOFHT!

dan seketika keduanya pun menghilang.


Akhirnya, kincir angin selesai di perbaiki mesinnya. satu persatu petugas mengevakuasi setiap penumpang yang sudah berjam-jam 'tergantung' di atas. kemudian, di kincir berikutnya yang bernomor 23...

"Eh? kemana penumpang di nomor kincir ini?" tanya si petugas.

"menghilang!?"

"Apa!?"

Kincir nomor 23 ini sudah kosong di tinggal pemiliknya, padahal Clover dan Naruto benar-benar ada disini lho.


tap tap tap

Naruto dan Clover pun pulang jalan kaki, mereka sudah keluar dari wahana hiburandan sekarang sedang berjalan di perkomplekan menuju beach house.

"Hoaaaahh ayo pulang Naru, aku mau langsung mandi dan tidur saja" kata Clover.

"hehehe, boleh kan sekalian aku menemanimu?" tanya Naruto.

"EEH! apa maksud perkataanmu itu!?" Clover langsung protes, dia tahu Naruto mulai berpikiran mesum.

"Cuma bercanda kok, ttebayo!"

"Huh! dasar kau ini!"

"hahahaha!"

Well, akhirnya Naruto dan Clover benar-benar memanfaatkan waktu 'berduaan' mereka untuk hari ini saja.

Nah, terima kasih sudah mengisi hari-hariku Clover

To be Continued


AN : Kembali lagi dengan JegarJeger! #wwuuu! #disorakkin #ditimpuk

PENTING!:

Untuk readers, author sebelumnya meminta maaf atas keterlambatan cerita ini. Seharusnya author update chap ini sejak sebulan yang lalu, namun author mulai bermasalah dengan login. akun author ga bisa login ke fic sehingga author kesulitan untuk masuk dan mengudpate cerita baru dan di tambah, author sendiri juga lupa password. Sebetulnya udah email ke pusat fanfic nya, namun belum dapat respon pasti. Jadi demi menyelesaikan cerita, author buat akun baru dengan nama pena Eren Jeger. Harap di maklum ya guys hehehe #timpukauthor

Nah, dengan akun baru ini semua di mulai dari chapter 9 ya, Bagi yang ingin baca dari chap 1-8, silahkan masuk ke akun author yang lama (JegarJeger). ini linknya :

s/11752648/1/Totally-Imposibbru


Balasan utk review sebelumnya : (ini dari yang chapter 8 dengan akun author JegarJeger)

Uzumaki Hikari : hai Hikari, salam kenal juga. Nah langsung aja ya, utk kemunculan Kurama di fic ini emang udah author rencanakan sebelumnya dan kebetulan muncul di fic ini! *kamu beruntung!* dan soal Clover battle dgn Sam n Alex Karena ingin berbagi ciuman dgn Naruto? Hmm sebetulnya author belum berpikir utk memberi adegan 'Kiss' buat NaruClover, tapi nti deh ikuti aja dulu alurnya ya. hehehe. Dan soal pertanyaanmu ttg Naruto pensiun dari Hokage? Hmm sebetulnya setting di dalam Fic ini dunia modern. Nanti author akan memperjelas status Naruto disini utk chapter kedepannya, apa dia seorg Hokage atau orang biasa, oke? Di tunggu saja ya Hikari-chan. Sekali lagiterima kasih atas reviewmu!

Chingu : Wokeh bro! mari di lanjut!