A/N : Ini adalah fic crossoverku Minna. Semoga kalian menyukainya. Kalau ada kesamaan cerita dgn lainya, mohon di maklumi. Tapi memang ini fic hasil kerja saya sendiri dan imajinasi saya sendiri.

Disclaimer © I dont own Naruto & High School DxD

Rating : M

Genre : Adventure, Fantasy, little Romance, Action (maybe)

Pair : Uzumaki Naruto & [ suggestions ]

Summary : Naruto datang ke dunia para iblis, malaikat, dan malaikat jatuh. Dia membawa kekuatan besar dan dia adalah reinkarnasi dari sang legenda dulu. Tapi hal rumit terjadi saat Naruto terkirim ke dunia yang baru. Dia mennjadi murid Kouh akademi bersama teman teman barunya.

Warning (s) : Multipairs, Typo(s), OOC, Bahasa tidak baku (maybe), StrongNaru, GodLikeNaru, Demigod. Etc.

Bold ; Kyuubi talk.

Italic : Flashbacks, dreams, strange words, and all unique yet unknown.

.

.

.

.

.

"Kau akan mati bocah." Ucapa Madara seraya membuat handseal rumit lalu berteriak.

FUJUTSU KYUIN : GENRYU KYU FUJIN

Tiba-tiba dari dalam mulut patung raksasa keluar semacam cakra berwarna merah yang membentuk wujud seekor naga.

Sementara Naruto kaget dengan apa yang dilihatnya, karena semua biju telah terhisap oleh naga itu. Kecuali Kyuubi dan Hachibi.

Ke tujuh biju lainya telah terhisap, kemudian melaju ke arah Hachibi.

Sedetik kemudian cakra Hachibi hilang dan menyisahkan tubuh Killer Bee tergeletak tak bernyawa.

'Apakah ini adalah akhir hidupku dan semua negara aliansi.' Batin Naruto.

Dia sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi terhadapnya. Dia menutup mata dan tersenyum.

Naga itu terlihat sangat dekat, tapi kemudian muncul cahaya berwarna kuning keemas-emasan menutupi seluruh tubuh Naruto.

'Aku tak akan melupakan kalian semua. Terlalu banyak kenangan indah bersama kalian," Ucap dalam hati. 'Semoga kalian bisa mengatasi Madara sialan itu. Dan merubah dunia yang kacau ini menjadi lebih baik.' Ungkapnya lagi.

BLAARRR

Hanya itu suara yang keluar dari tabrakan naga cakra milik Madara dan cahaya menyilaukan yang menutupi Naruto.

Seketika itu semua mata shinobi aliansi melebar saat melihat ledakan antara cahaya dan naga cakra yang yang tak tertandingi. Tapi bukan itu yang membuat mata mereka melebar. Tapi karena Naruto yang tidak ada di sana. Mereka semua sedih dan marah karena anak dalam ramalan bagi kedamaian mereka menghilang.

.

.

.

AGGHH

Terdengar teriakan yang sangat keras.

Tiba-tiba Naruto terbangun dari tidurnya dan nafasnya terengah-engah. Dia bermimpi buruk lagi dan sama beberapa hari ini. Naruto tak banyak mengingat tentang kejadian memilukan itu karena dia merasa itu terjadi sudah sangat lama sekali.

"Sebaiknya aku mandi dan bergegas ke Sekolahku yang baru." Ucapnya.

"Ohayou. Buchou, Issei-kun,Akeno-san, dan Asia." Ucap Kiba.

"Ohayou." Balas mereka.

"A...Ano, katanya dikelas Buchou dan Akeno-san akan ada anak pindahan ya?" Tanya Asia.

"Ara ... ara. Sepertinya berita itu sudah menjadi trending topic." Ucap Akeno seraya teraenyum.

"Eh."

"Ada apa Asia?" Tanya Rias.

"Eh ... emm. Bukan apa-apa Buchou gomen." Ucap Asia gelagapan.

"Ayo ke kelas."

"Hai'." Jawab semuanya.

"Perkenalkan nama saya Uzumaki Naruto. Mohon bantuanya. Ucap Naruto sambil membungkuk.

'Oh. Namanya Naruto. Tampan dan sopan' Batin Rias dan Akeno.

.

.

.

.

.

"Awas Buchou." Teriak seseorang memperingatkan Rias.

Melihat bahaya yang akan mengenai ketuanya. Mereka hanya bisa menatap nanar dan diam terpaku di tempat.

Tapi tak terjadi apa-apa pada tubuh Rias. Seakan tak terjad apa-apa pada dirinya. Rias mulai membuka matanya kembali. Tapi dia merasakan tubuhnya di peluk oleh seseorang dan melindunginya dari serangan iblis liar berbentuk babi tadi. Tiba-tiba wajah gadis itu memerah padam seperti terbakar hebat.

Melihat Buchou nya di peluk oleh seseorang yang tak di kenalinya Issei mengeram marah.

"Hei. Apa yang kau lakukan pada Buchou." Teriaknya.

Akhirnya orang itu melepaskan pelukan nya dari Rias dan menatap ke arah budak Rias.

"Apa kalian bukan manusia?" Tanya orang itu.

"Kami iblis. Keluarga iblis lebih tepatnya," Rias berucap. "Dan terima kasih sudah menyelamatkan aku Naruto-san." Lanjutnya.

Dan di beri anggukan oleh Naruto.

Tapi mereka baru sadar. Kenapa Naruto bisa berada di sini dan kenapa dia bisa menangkis serangan iblis liar itu.

Mata mereka membulat. Kecuali Rias dan Akeno tentunya.

"Apa kau seorang Malaikat jatuh?" Sebuah pertanyaan muncul dari mulut Xenovia.

"Apa kau seorang Malaikat? Atau kah Iblis seperti kami." Issei ikut bertanya.

"Apa maksud kaian. Aku manusia biasa."

"Mana mungkin." Ucap tegas Koneko yang hanya diam sedari tadi.

"Kalian tidak percaya ya sudah."

"Ara ... ara. Kau jangan emosi Naruto-kun, maafkan kami semua." Tanggap Akeno meleraikan.

"Apa kalian percaya Tuhan?" Tanya Naruto.

"Sebagian percaya sebagian tidak. Kenapa?" Ucap Rias.

"Apa kalian percaya. Kalau aku bilang Tuhan sudah mati."

"Apa?"

Mereka semua kaget dengan berita yang di sampaikan Naruto.

"Aku tidak percaya." Teriak Xenovia. Karena dia dulunya adalah pengikut setiaNya.

"Xenovia-san." Ucap lirih Asia.

"Ya, terserah kalian mau percaya atau tidak. Aku hanya memberi tau kalian." Ucap bangga Naruto.

"Siapa kau sebenarnya." Kini Issei tengah emosi karena mendengar berita yang sangat konyol.

Mana mungkin Tuhan bisa mati.

"Aku. Aku Uzumaki Naruto. Bodoh."

Tapi di sini memang begitu. Entah apa yang di pikirkan Tuhan hingga menciptakan senjata yang bahkan bisa membunuhnya sendiri.

Tidak masuk di akal.

"Ya sudah sampai disini saja pertemuan kita aku akan pulang." Ucap Naruto. Kemudian muncul sayap kuning keemasan di punggungnya yang jumlahya ada enam.

Mereka kaget sekali lagi. Karena melihat sayap Naruto yang muncul dan yang membuat mereka kembali kaget adalah sayap sebelah kanan mirip sayap Malaikat. Namun sisi lainya memiliki sayap mirip sayap Iblis. Mereka semua takut bahkan Rias.

Siapa kah orang ini.

Hanya kalimat itu yang sekarang berada dalam kepala mereka.

"Ok! Sampai ketemu besok." Ucap Naruto. Lalu segera melesat terbang ke langit dan menghilang.

"Khu ... khu ... khuu ternyata ada manusia yang sangat hebat. Memiliki sayap Malaikat dan Iblis berwarna emas. Ucap horror orang yang sedari tadi menguping pembicaraan Naruto dan keluarga Gremory.

"Naruto."

"Hei gaki!"

"Siapa kau?" Tanya Naruto.

"Cepat keluar. Jangan sembunyi terus kau."

"Tutuplah matamu dan konsentrasilah. Nanti kau akan bertemu denganku."

Tanpa ba-bi-bu lagi ia serega melakukan apa yang di suruh oleh suara asing itu. Menutup mata.

DEGG

'Tempat apa ini. Gelap dan Lembab.' Batinya.

"Akhirnya kau datang juga bocah!"

"Siapa kau sebenarnya dan dimana kau. Tunjukan jangan bertele-tele." Geram Naruto karena ia merasa di permainkan.

"Aku disini."

Menatap ke seluruh direksi ruangan itu dan mata sapphire nya berhenti saat melihat dua bola mata warna merah besar di hadapanya.

Takut. Sudah jelas kentara dari ekpresi wajahnya.

Tapi ada perasaan lain yang hinggap di lubuk hatinya. Perasaan seperti dia telah mengenal akrab dan tidak bertemu sangat lama.

"Sebenarnya siapa kau ini. Apa kau monster?" Tanyanya lagi.

"Aku KyuubinoKitsune. Aku juga monster seperti dugaanmu, bahkan aku adalah salah satu dari sembilan monster terkuat di jagat raya." Celoteh Kyuubi panjang lebar.

Hening

Kyuubi mengernyitkan keningnya curiga.

"Apa kau belum ingat apapun. Aku adalah patrnermu. Baka!"

Hela'an nafas saja yang keluar dari mulutnya. Dia sungguh tak ingat apa-apa.

"Hei, Kyuubi"

"Kurama. Namaku Kurama."

"Ok! Tak masalah. Aku ingin bertanya padamu." Ucapnya.

Balas Kurama. "Hn."

"Aku bermimpi bertarung melawan orang yang sangat kuat dia bahkan bisa mengambil jiwa orang-orang yang ikut bertarung," Ungkap Naruto.

"Apa itu ada kaitanya dengan hilangnya ingatanku?" Lanjutnya.

"Mungkin. Dan mimpimu itu adalah hasil nyata dari kehidupanmu dulu."

Naruto berusaha mengingat-ingat tapi hasilnya nihil, malah kepalanya terasa sangat sakit.

ARRGGHH

Terdengar hela'an nafas berat dari arah Kurama.

"Jangan dipaksakan Naruto," Kurama khawatir melihat keadaan patrnernya.

"Sekarang keluarlah, dan segeralah ke sekolah!" Ucapnya lagi.

"Bagaimana caranya?"

"Konsentrasilah seperti caramu tadi kesini."

"Ok!"

Lalu Naruto berkonsentrasi kemudian menghilang dari hadapan Kurama.

Di jalanan menuju Kuoh Akademi ia bertemu dengan Rias Gremory dan keluarganya. Ia menatap Rias sebentar dan menyunggingkan senyuman paling manis. Lalu berlalu begitu saja dan menghilang menuju sekolah.

Sepulang sekolah ia di hadang oleh sekelompok orang berpakaian serba hitam yang menatapnya dengan tatapan membunuh. Salah satu dari mereka maju dan mengeluarkan seringaiannya.

"Jadi. Kau ini mahkluk apa? Malaikat, Malaikat hitam ataukah Iblis." Tanya orang di hadapanya.

"Aku. Aku hanya manusia biasa. Dan kalian ini siapa? Pakaian kalian sangat aneh dan mencolok." Balas Naruto.

"Jangan banyak bicara kau!" Teriak orang itu seraya berlari ke arah Naruto.

Orang itu mengeluarkan tombak cahaya yang cukup besar. Tombak itu kemudian di lemparkanya ke Naruto.

BLAARR

Tapi sedetik sebelum tombak cahaya mengenai tubuhnya. Dengan reflek yang cepat ia men teleport dirinya ke belakang musuhnya dan menandai musuhnya dengan segel fuin. Lalu ia kembali lagi ke posisi awalnya saat tombak cahaya hampir mengenai dirinya.

Asap menghilang. Tapi seakan tak terjadi apa-apa pada dirinya.

"Hanya itu kekuatanmu. Heh?" Naruto berucap sambil tersenyum membunuh.

"Apa kau bilang. Ayo semua serang dia!" Perintah pada semua.

"Baik. Ketua!" Ucap semua anggotanya.

Kelima orang itu mengeluarkan tombak cahaya bersama-sama dengan ukuran yang sangat besar, kemudian mereka menghantapkan tombak cahaya itu ke Naruto.

FUJUTSU KYUIN

Teriak Naruto, seraya mengangkat kedua tanganya. Setelah itu tombak yang besar itu mulai menghilang karena terhisap.

"Apa? Kenapa bisa begini." Ucap mereka bersamaan.

Naruto tersenyum penuh kemenangan.

"Sekarang pergilah, aku tak akan membunuh kalian. Nanti bisa repot kalau berhadapan dengan Azazel." Ucap Naruto.

Mereka kaget bukan main karena penyamaran mereka terbongkar dan ia tau siapa pemimpin dari Malaikat hitam.

Kemudian mereka menghilang dari hadapan Naruto.

"Cepat keluar kalian." Seru Naruto.

Kaget bukan main pada orang yang sedang bersembunyi di balik pohon dekat Naruto.

Mereka keluar yang masih dengan kekagetanya. Ya siapa lagi kalau bukan anggota keluarga Gremory. Rias maju kedepan kemudian berkata.

"Sebenarnya siapa dirimu Uzumaki Naruto." Geram Rias karena dari kemarin tidak diberi kejelasan.

"Sudah kukatakan kan! Kalau aku itu manusia."

"Dasar baka! Buchou lagi tanya itu harusnya kau jawab. Jangan kau alihkan pembicaraan." Issei iku kesal gara-gara buchounya di abaikan dari kemarin.

"Kau bisa apa Kaisar Nagar Merah dengan cita-cita konyol."

"Apa yang kau bilang dan kenapa kau bisa tau." Issei mulai geram sengan kata-kata Naruto.

"Bukan urusanmu. Sampai disini dulu, aku mau ke sekolah dulu."

Langit yang awalnya berwarna biru itu kemudian menjadi kuning keemasan sebagian dan muncul seseorang dengan enam sayap berwarna emas.

Sangat menyilaukan mata semua orang yang ada di sekitarnya. Kemudian cahaya yang menutupi seseorang itu, kemudian sedikit demi sedikit menghilang.

Dan melihatkan orang dengan enam sayap dan wajah nan tampan serta mendamaikan.

"Uzumaki Naruto." Panggilnya pada Naruto.

"Hn."

"Perkenalkan saya Michael. Pemimpin tertinggi Malaikat." Ucapnya.

Semua mata yang berada di situ melebar tidak percaya. Kecuali Rias, Akeno dan Naruto.

'Ap..ap...apa.. dia pemimpin tertinggi para malaikat' Batin Issei.

"Apa yang anda perlukan denganku Michael-sama." Tanyanya sopan.

"Ah.. sebaiknya kau ikut aku ke surga. Naruto."

"Maaf, semuanya aku harus membawa teman kalian dulu sebentar-" Kemudian ia melirik Rias yang membuang muka ke arah lain.

"Kau. Gremory Rias. Salamkan salamku pada kakakmu Sirzech Luchifer." Ucapnya lagi.

Kemudian Rias mengganggukan kepala mengerti. Setelah itu cahaya yang sangat terang mengerubungi Naruto dan Michael-sama, dan menghilang.

"Aku tidak percaya kalau kita tadi bertemu langsung dengan pemimpin tertinggi para malaikat yang notabenya adalah musuh besar kita. Parah iblis." Ucap Issei.

"Ara ... ara Issei-kun. Tumben sekali kau bicara sangat bijak dan keluar dari hal-hal yang berbau harem." Celetuk Akeno.

Kata-kata Akeno barusan membuat dirinya sedikit terpukul. Karena tidak biasanya senpainya bicara seperti itu.

Aneh. Memang sangat aneh apalagi keluarga kalian. Semua berisi orang-orang yang di berkahi kekuatan maha dahsyat oleh Kammi-sama.

Dunia ini memang sangat aneh. Kehidupan di sini tidak seperti kehiupan biasanya. Karena iblis, malaikat hitam, penyihir dan sebagainya bisa berkumpul jadi satu. Tapi para manusia tidak menyadarinya. Na'as sekali.

"Buchou!"

Menoleh ke arah suara yang tadi memangilnya. Wajah Rias seketika sumringah serta menunjukan senyum simpulnya yang sangat errr... manis.

"Issei!" Panggilnya.

"Ah..apa buchou ada waktu luang." Tanya Issei.

"Tidak. Memangnya ada apa, apa kau ingin kita ke kamar Issei." Rias berbicara dengan suara menggoda di kalimat terakhirnya.

Itu membuat Issei jadi sangat semangat dan membayangkan apa yang dikatakan buchounya tadi.

Pukkk

Pukulan pelan di kepala Issei menyadarkan dirinya dari ke mesumanya.

"Semakin hari mesum mu semakin membuatku ingin membunuhmu. Rias dengan suara horrornya.

Nyali Issei jadi menciut gara-gara perkataan buchounya.

"Maafkan aku buchou!" Tangis Issei.

Tidak menghiraukan tangisan Issei yang memilukan. Rias pergi meninggalkan Issei sendirian.

"Jadi. Kau membuat Kyuubi maksudku Kurama menjadi sacret gear." Tanya Naruto.

"Hm ... tapi kau harus mempelajarinya dulu Naruto-kun." Pesan Michael.

Anggukan kepala dari Naruto itu sudah membuat hati seorang pemimpin malaikat lega.

'Semoga kau dapat mengendalikan kekuatan besar itu Naruto. Kau reinkarnasi dari orang yang di berkahihNya.' Ucap Michael dalam hati.

"Aku akan kembali ke apartemen percuma juga ke sekolah sudah sangat terlambat" Ucap Naruto sambil melihat jam tanganya.

"Baiklah. Ingat pesanku Naruto-kun!" Seru Michael.

"Hn."

Akhirnya selesai juga latihan Issei sama anggotanya di Training Ground di belakang ruang penelitihan ilmu gaib.

Di lihat dari manapun keadaan mereka sangat tidak bagus. Terutama sang Kaisar Naga Merah. Ia sangat lusuh dan lemas.

Kekuatanya telah habis. Tapi ia sangat senang karena ia bisa menguasai Balance Breaker pertama kali. Konsekuensinya juga ada, ia bisa bertahan cuma 30 menit dalam mode barunya itu. Mereka juga sangat senang atas keberhasilan Issei dalam menguasai Balance Breaker itu. Rias pun ikut senang karena budaknya adalah orang-orang yang kuat. Dia sangat mencintai keluarganya.

In Kuou Akademi

Seseorang tengah merebahkan tubuhnya di bangkunya, tiba-tiba ia melihat bayangan dua orang perempuan menghampirinya.

"Mau apa kalian. Sepertinya suka sekali mengikutiku." Ucap Naruto datar.

"Nanti sepulang sekolah temui kami di ruang penelitian ilmu gaib." Ucap Rias seraya pergi dari situ.

"Aku sibuk." Jawab Naruto tapi sudah tak ada dua orang perempuan tadi.

Tokk tokk tokk

Terdengar suara ketokan pintu dari luar. Semua orang yang berada di dalam ruangan itu langsung menoleh ke arah pintu. Kemudian pintu terbuka.

"Ruangan kalian jauh sekali, aku sampai pegal!" Ucap Naruto kecapaian.

"Kenapa kau kesini. Hah!" Teriak Issei marah. Dan yang lain setuju dengan pendapat Issei.

Kecuali Akeno dan tentu saja Gremory Rias.

"Ara ... ara Issei-kun. Jangan marah-marah dulu." Ucap Akeno di sertai senyuman menggoda.

"Aku yang mengundangnya kesini. Issei." Kini sang buchou lah yang bersuara.

Anggota keluarga Gremory tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh buchounya.

Naruto berjalan ke dalam ruangan itu serta memperhatikan semua bagian-bagian yang terdapat di ruangan tersebut.

Tidak seperti covernya. Di luar adalah gedung tua tak seperti tak berpenghuni lagi, tapi dalamnya beda 180° dari perkiraanya.

"Kau mau apa hime?" Tanya Naruto.

"Aku mau kau bertarung melawan budak-budakku dan ingin mengajakmu masuk ke klub penelitian ilmu gaib." Balas Rias.

Semua anggotanya sekali lagi harus melebarkan matanya karena ucapan Rias yang aneh itu.

What the ... meminta bertarung dengan orang macam Naruto yang kekuatanya tidak bisa di perkirakan.

"Apa!" Kini anak laki-laki kecil yang wajahnya mirip perempuan bersuara. Ya siapa lagi kalau bukan Gesper Vladi si bishop dari keluarga Rias. Serta pemilik sacret gear Forbiden Balor View atau pengendali waktu.

"Ya. Boleh juga! Aku juga akan mencoba sesuatu. Sekarang adalah waktu yang tepat." Ajak Naruto ke semua orang di ruangan itu.

To Be Continued

Hei minna tolong di review ya. Kritik, saran di terima. Tunggu chapter selanjutnya. Semoga kalian tidak bosan.

MIND TO REVIEW.

R

E

V

I

E

W