CHAPTER 1 : PROLOG

Summary:

Oh Kyungsoo: sejak pertemuan pertama mereka, Kyungsoo sudah jatuh hati pada kakak angkatnya, Sehun dengan sepenuh hati. Hingga suatu hari, tepatnya saat ia menginjak usia 17 tahun, Kyungsoo mengetahui bahwa kenyataan yang ada tak seindah impiannya selama ini. Kyungsoo memutuskan pergi dari rumah keluarga Oh, memulai kehidupan baru dengan membawa hati yang hancur. empat tahun kemudian mereka bertemu kembali dan rasa cintanya tetap tidak berubah.

Oh Sehun: sejak pertemuan pertama mereka Oh Sehun membenci Kyungsoo sepenuh hati. ibu Kyungsoo menghancurkan keluarganya dan Sehun tidak akan pernah melupakannya. Empat tahun kemudian mereka bertemu kembali dankebenciannya tidak pernah berubah.

" SEHUN AND KYUNGSOO"

CAST:

Do Kyungsoo (GS)

Oh Sehun

Pairing : Hunsoo, Slight Chansoo.

Rate: M

NOTE : This is REMAKE story from Wattpad by matchamallow if you want to read the original version, you can visit Wattpad.


"Kyungsoo, ini rumahmu sekarang."

Kyungsoo menatap sekelilingnya sambil menyeret boneka penguin pemberian ibunya. Sebenarnya ia tidak suka boneka. Jika disuruh memilih, ia lebih suka mengoleksi lego dibandingkan boneka. Tapi karena boneka ini pemberian ibunya, mau tak mau ia harus membawanya. Di belakangnya beberapa orang membawakan kardus yang berisi pakaian dan buku sekolah miliknya yang tidak seberapa.

Kyungsoo berada di rumah yang sangat besar. Jauh lebih besar dibanding tempat tinggalnya dulu bersama ibunya. Ibunya tinggal di sebuah tempat yang disebut apartemen oleh orang-orang. Di sana hanya ada dua kamar tidur, ruang tamu dan dapur. Tapi Kyungsoo bahagia tinggal disana, karena ia bersama ibunya. Ibu yang sangat disayanginya, meskipun ibunya jarang memiliki waktu untuk Kyungsoo.

Kyungsoo tidak pernah mengeluh, karena ia tahu jika ibunya sibuk bekerja untuk menghidupinya. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, ia bertugas untuk memasak dan membersihkan apartemen karena ibunya belum bangun tidur akibat selalu pulang malam.

Dan sekarang ibunya sudah tidak terlihat selama beberapa hari. Lalu seorang laki-laki paruh baya menjemputnya. Laki-laki itu kini berada di depannya, mengatakan bahwa rumah besar ini adalah rumah barunya.

"Di sini bukan rumahku. Aku harus pulang sekarang agar ibu tidak khawatir." Kyungsoo menggeleng dan menjawab dengan tegas tanpa terdengar takut.

Lelaki paruh baya itu menatapnya sejenak. Ia terlihat menghembuskan nafasnya, lalu berlutut di depan Kyungsoo seolah ingin mensejajarkan diri dengannya.

"Ibumu sedang pergi ketempat yang sangat indah Kyungsoo."

"Kenapa ibu tidak mengajakku?" tanya Kyungsoo.

"Ibumu akan menjemputmu suatu saat nanti. Tapi ia menitipkan pesan, agar kau menjadi anak yang baik dan penurut." Laki-laki itu berkata lagi.

Kyungsoo tidak tau harus melakukan apa, jadi ia hanya mengangguk.

"Bagus. Dan mulai sekarang, kau boleh memanggilku Appa."

Kyungsoo terpana mendengarnya. Ia tidak pernah mempunyai ayah. Semua teman-temannya di sekolah selalu menceritakan tentang ayah mereka, dan Kyungsoo hanya bisa mendengarkan. Sekarang, jika benar orang di depannya ini mau menjadi ayahnya, ia merasa sangat gembira.

"Appa!' Kyungsoo tersenyum saat mengucapkannya dan membuat laki-laki itu ikut tersenyum.

"Anak baik." Ayah barunya itu mengacak-acak rambut pendeknya yang bergelombang.

"Oh iya, kau juga punya seorang oppa, Kyungsoo."

"Oppa?" Kyungsoo kembali antusias karena Ia juga akan mendapatkan seorang kakak.

"Ne, namanya Sehun. Ah, itu dia!" Ayahnya menunjuk kearah tangga dimana seorang anak laki-laki, bukan... remaja laki-laki sedang menuruni tangga. Dia memakai kaos berwarna hitam dan ditutupi dengan jaket varsity berwarna senada. Ia juga memakai topi sehingga Kyungsoo tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas.

"Sehunah, kebetulan sekali kau turun. Ayah ingin mengenalkanmu pada Kyungsoo."

Kakak barunya yang sedang menuruni tangga dengan cepat mulai melambatkan langkahnya dan menatap Kyungsoo. Kyungsoo juga mendongak untuk menatap kakaknya.

Sehun memiliki tipe wajah yang dingin dan tegas. Sepertinya dia perlu kesalon untuk sedikit merapikan beberapa rambut belakangnya yang agak menjuntai melewati tajam dengan alis yang indah. Dia sangat tampan. Dan Kyungsoo langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.

Kyungsoo memang masih berusia sepuluh tahun, tapi entah kenapa ia merasa yang ada di dalam dirinya bukan anak-anak. Dulu saat ia masih tinggal di apartemen, ibunya selalu membicarakan masalah-masalahnya pada Kyungsoo, sehingga membuat Kyungsoo mengerti kehidupan orang dewasa.

Kyungsoo baru akan tersenyum kepada Sehun – Kakaknya –, tapi kata-kata yang diucapkan Sehun sungguh membuatnya tercengang.

"Bagus ayah. Jadi sekarang kau membawa anak dari wanita jalang itu kerumah ini?"

"Oh Sehun, jaga ucapanmu!" Ayahnya terdengar sangat marah.

"Aku sudah bisa menerima bahwa ayah menceraikan ibu demi wanita itu. Sekarang terserah ayah jika ingin menyuruh anak ini untuk tinggal disini, tapi aku tidak akan pernah menganggapnya ada." Sehun berjalan melewati Kyungsoo menuju pintu depan tanpa berniat menyapanya.

"Mau kemana kau Sehun?"

"Ada janji dengan Jongin." Sahutnya sambil menghilang dibalik pintu.

Kyungsoo menatap ayah barunya yang terlihat menghela nafas. Kyungsoo tidak mengerti, sekaligus marah... kenapa kakak barunya yang bernama Sehun itu mengatakan ibunya wanita jalang, padahal ibunya wanita terbaik di dunia. Karena Kyungsoo mengerti apa arti 'wanita jalang'.

"Jangan kau masukkan ke hati Kyungsoo." Ayahnya menepuk-nepuk bahunya seakan dapat membaca pikiran Kyungsoo.

"Oppa mu masih emosi karena perceraianku dengan ibunya. Komohon jangan membencinya." Jelasnya lagi.

Ayahnya begitu baik sehingga Kyungsoo tidak tega menyakitinya dan akhirnya ia mengangguk.

.

.

.

.

Enam tahun kemudian...

"Apa?!" aku harus pulang kerumah?" Sehun bertanya dengan nada tak percaya.

Hari ini ayahnya memanggilnya ke kantor. Ayahnya sewaktu-waktu memang sering memanggilnya untuk suatu kepentingan menyangkut pekerjaan, seperti mewakilinya bertemu rekanan bisnis atau meninjau lokasi proyek. Tapi hari ini ia begitu terkejut akan tugas yang di berikan oleh ayahnya. Ayahnya menyuruhnya pulang kerumah untuk sementara.

Setelah menyelesaikan kuliahnya di luar negri, Sehun tidak pernah menginjakkan kaki lagi di rumahnya. Ia hanya bertemu ayahnya di kantor, dan selebihnya pulang ke apartemen yang di belinya saat lulus kuliah. Semua hanya karena alasan ia kecewa pada kehidupan keluarganya.

Sehun tidak mengerti kenapa ayahnya bercerai dengan ibunya saat ia lulus SMA, padahal kehidupan mereka baik-baik saja tanpa pertengkaran. Setelah bercerai, ayah dan ibunya tetap berkomunikasi dengan baik. Hanya saja Sehun terlanjur mengetahui tentang kekasih gelap ayahnya: seorang single parent beranak satu yang berprofesi sebagai marketing developer.

Wanita simpanan ayahnya itu akhirnya meninggal karena sebuah kecelakaan setahun setelah perceraian itu. Sehun sempat gembira, meskipun itu terdengar begitu jahat. Ia sudah berharap ayahnya akan kembali pada ibunya. Tapi kenyataan yang didapatinya berbeda. Ayahnya tidak kembali rujuk pada ibunya dan malah mengadopsi anak dari wanita simpanannya itu.

Sehun membenci anak itu... entah siapa namanya.

"Ayah minta tolong padamu Sehunah, karena aku tidak sampai hati meninggalkan Kyungsoo sendiri meski bersama pengurus rumah."

Ternyata namanya Kyungsoo.

Ayahnya terdiam beberapa saat sebelum melanjutkan bicaranya. "Ayah perlu melakukan perawatan medis ke singapore Sehun."

Sehun terkejut mendengarnya. "Apa kau sakit?" tanya Sehun cemas.

"Hanya cek medis biasa. Nanti ayah kabarkan hasilnya setelah aku pulang. Tapi kalau kau keberatan dengan permintaanku itu, ya tidak apa-apa. Aku tinggal membatalkan..."

"Baiklah ayah, aku akan pulang. Jangan sampai hanya karena aku kau harus membatalkan kepentinganmu, apalagi ini menyangkut kesehatanmu." Jawab Sehun dengan pasrah.

"Aku tau kau tidak akan menolak." Jawab ayahnya sambil tersenyum.

Sehun memutar bola mataya jengah, ayahnya tau betul apa kelemahan dirinya. Meskipun Sehun marah pada perceraian itu, ia masih menyayangi kedua orang tuanya.

"Banyak kasus kekerasan terjadi akhir-akhir ini, hunah. Aku mencemaskan Kyungsoo. Dia seorang anak yang terlalu berani sehingga membuat orang-orang di sekitarnya khawatir. Selain pemberani, ia juga ceroboh, tapi ia gadis yang baik hati dan penyayang..."

"Katakan saja kapan aku harus berada dirumah ayah?" potong Sehun singkat.

Sehun tidak ingin mendengar ayahnya memuji anak gadis yang bahkan bukan anak kandungnya itu lebih lama lagi. Ia tidak mengerti mengapa ayahnya sampai harus mengadopsi anak itu, sementara masih banyak panti asuhan yang cocok untuknya. Jika hanya karena kasihan, ayahnya bisa menyantuninya setiap bulan selama ada di panti asuhan. Pasti wanita jalang yang tidak lain adalah ibu anak itu begitu pintar merayu ayahnya dulu. Kenapa dia jadi berpikir dengan begitu jahat lagi?

"Tiga hari lagi, Hunah. Jangan sampai kau lupa." Ayahnya menutup pembicaraan tentang gadis itu, dan mulai membicarakan tentang pekerjaan kembali.

.

.

.

.

"Hunah, kau tidak ingin melihat keluar? Ada acara pelelangan gadis disana." Jongin menepuk bahu Sehun yang sedang asik tertawa bersama Kris dan wanita cantik yang menemani mereka di sofa ruang VVIP klub yang biasa mereka datangi.

"Apa aku tidak salah dengar? Bukankah itu melanggar hukum? Pelelangan gadis termasuk penjualan wanita." Sehun terkejut mendengar informasi sahabat baiknya, Jongin.

"Santai, Hunah. Kau sepertinya terlalu serius menanggapi ucapanku. Pelelangan gadis itu hanya acara yang diadakan tim kreatif klub ini. Itu sebenarnya hanya acara pengenalan gadis baru di klub, dan siapa yang menawar tertinggi dia yang berhak kencan dengan gadis itu selama satu malam." sanggah Jongin santai sambil mengambil tempatnya sendiri di sofa.

"Itu sama saja kita menyewa gadis klub. Apa istimewanya?" sahut Sehun.

"Katanya mereka masih perawan." Sahut Jongin santai sambil tidur dan menaikkan kakinya di sofa.

Kris yang ada di sebelah Sehun tersedak mendengarnya."Apa-apaan itu?! Tidak mungkin gadis baik-baik bisa ada di tempat ini. Memangnya kita bodoh apa?" Kris langsung tertawa setelahnya. Sehun dan gadis yang bersama mereka juga ikut tertawa.

"Ya sudah, lagipula aku juga tidak berniat ikut acara itu." Jongin menyahut lagi.

"Seandaninya benar pun aku tidak berselera dengan gadis polos." Tambahnya.

"Tapi kau mendekati istrinya Joonmyun, Jongin. Kau lupa?" Sehun mengingatkannya.

Jongin memang beberapa kali sempat terlibat masalah dengan Joonmyun, salah satu sahabat mereka juga yang dulunya sering ikut berkumpul di tempat ini, tapi sekarang jarang terlihat sejak dia menikah. Jongin entah sengaja atau tidak, sangat suka membuat Joonmyun naik darah dengan tindakannya.

"Kau bodoh, Hunah. Kalau dia sampai bercerai dengan Joonmyun, tentu saja dia bukan gadis polos lagi." Jongin tertawa.

Sehun dan Kris memutar bola matanya mendengar ucapan Jongin.

"Mulai sekarang jangan terlalu banyak mengerjai Joonmyun, Jonginah. Istrinya sebentar lagi akan melahirkan. Ia pasti sudah cukup tersiksa." Kris menasehati.

"Kau benar juga Kris. Joonmyun sekarang lebih seperti pengasuh anak daripada suami." Jongin tersenyum mendengarnya.

"Shit!" Sehun tiba-tiba berdiri dari kursinya hingga membuat Jongin dan Kris terkejut dan menghentikan tawa mereka.

"Kau kenapa Hunah? Kau terkejut seperti seorang ibu rumah tangga yang lupa mematikan kompor." Celetuk Kris.

"Aku lupa kalau hari ini aku harus menjadi pengasuh anak." Sehun menjawab sambil tergesa-gesa keluar dari pintu klub.

Kris dan Jongin hanya bisa menatap kepergian Sehun dengan penuh tanda tanya.

.

.

.

.

Sehun melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul sebelas malam saat ia tiba di depan pintu rumah ayahnya.

Sial! Ia benar-benar lupa harus pulang ke rumah hari ini , padahal ia sudah berjanji pada ayahnya.

Sehun membunyikan klakson mobilnya berkali-kali di depan gerbang berharap seseorang muncul untuk security di rumah ayahnya? Pos depannya terlihat kosong.

Lalu security itu muncul – mungkin dia dari toilet – dan mengetuk kaca mobilnya. Security itu bukan security yang dulu dipekerjakan ayahnya saat ia remaja dulu. Sehun ragu jika security itu akan mengenali dirinya.

"Aku tuan mudamu, Oh Sehun." Ia menjawab saat security itu bertanya. Sehunmerasa agak sombong saat mengucapkannya, tapi mau bagaimana lagi?

Security itu tampak menatapnya dengan curiga. Sehun makin kesal dengan reaksi security itu. Demi Tuhan, ini rumahnya! Apa ia harus dicuragai dulu sebelum masuk ke rumahnya sendiri?!

"Tunggu sebentar, Tuan. Saya akan bertanya pada Nona Kyungsoo dulu."

Jawaban security itu membuat darah Sehun menggelegak. 'Nona? Jadi sekarang gadis itu adalah majikan di rumah ini, dan aku adalah tamu?'

Sehun merasa menyesal atas keputusannya untuk tinggal di apartemen selama ini. Seharusnya ia tetap tinggal di rumahnya dan dirinya yang menyingkirkan Kyungsoo. Tapi sekarang semuanya sudah terlambat.

Security itu menekan tombol dan pintu gerbang terbuka otomatis setelah Sehun melihatnya berbicara beberapa saat di interkom. Sehun tidak mempedulikannya lagi dan segera memasuki halaman rumah.

Dan ia semakin geram saat mengetahui bahwa pintu depan rumahnya juga terkunci. 'jadi sekarang aku juga harus mengetuk pintu?'

Sebelum sempat mengetuk pintu ia mendengar bunyi kunci diputar. Seseorang membuka pintunya, mungkin pembantu. Dan Sehun terkejut saat pintu dibuka.

Sesosok makhluk , ralat... wanita. Dengan mata besar indahnya yang seperti burung hantu, rambut panjang bergelombang dan bibir paling sensual yang pernah dilihatnya. Mata besar wanita itu semakin membesar saat menatapnya. Wanita itu tiba-tiba memekik senang dan langsung memeluknya...

Sehun tidak mungkin tidak merasakan dua gundukan yang menekan dadanya. Dia pria normal yang menyukai wanita , apalagi wanita seperti ini, yang memiliki tubuh indah dan wajah menggoda. Tapi kata-kata wanita itu selanjutnya membuat hasratnya lenyap seketika.

"Sehun oppa! Aku merindukanmu..."

Sehun oppa?

Astaga! Dia Kyungsoo?!


TBC

Hai hai aku kembali dengan satu lagi cerita remake from wattpad... kalo kalian mau baca versi aslinya, langsung cari aja di wattpad dengan judul Rayhan and Angela.

ini judulnya aku ganti dari versi aslinya karena disesuaikan dengan karakter dari versi saya. ini selingan dari ff karma circle, dan tenang aja ff itu bakal aku lanjut sampai tamat. oiya selalu aku ingetin buat tinggalin review ya hehehe *maksa*

jangan lupa buat vote exo di mama ya yeorubun...