Cerita terinspirasi dari novel karya Orizuka : The Truth about forever
.
Rate : T bisa jadi M jaga2 si :v
.
Disclaimer : Boboiboy milik monsta, kalo Halilintar punya Ayaa selalu #plak
.
Chapter 1
Kereta dari jurusan Kuala Lumpur - Pulau Rintis berjalan dengan tenang. Halilintar menatap ke luar jendela dengan perasaan sedih. Halilintar menghela nafas berat mengingat masa lalunya. Tanpa ia sadar, ia mencengkram celananya kuat-kuat.
Setiba Halilintar sampai di Pulau Rintis, kota yang akan menjadi tempat tinggal sementaranya. Halilintar berkeliling pulau Rintis mencari kost yang akan dia tempati. Halilintar menatap rumah yang tampak seperti sebuah kost.
"Apa benar ini kost-kostan?"
Tiba-tiba ada seorang ibu yang berumur 40 tahunan menghampiri Halilintar
"Kenapa dek kesini?"
"Ini kostan bu?"
"Iya betul, mau ngekost disini dek?"
"Iya"
"OH BOLEH BOLEH." sahut ibu kost semangat.
"Saya bayar lunas ya bu? Bolehkan?", tanya Halilintar ragu
"BAYAR LUNAS? YA ALLAH TENTU AJA BOLEH DEK"
"Saya ngekost sekarang bolehkan?"
"Ngekost sekarang? BOLEH BANGET DEK. Nama adek siapa?"
"Bu, manggil saya gausa pake adek. Ga enak dengernya, panggil saja Hali."
"Gini Hali, kenapa saya begitu histeris ada yang ngekos disini, karena udah dikit banget yang ngekos disini. Apalagi ada yang bayar lunas, saya begitu sangat senang. Kebutuhan pokok juga sekarang mahal kan."
Halilintar hanya mengiyakan pernyataan dari ibu kost.
"Oh ya dek Hali, kamar kamu dilantai 2 ya. Ini kuncinya, disebelah kamar kamu ada penghuninya. Itu keponakan ibu kok. Dia baik, berteman ya ama dia.", ibu kost memberikan kuncinya ke Halilintar
Dan sekali lagi, Halilintar hanya mengiyakan ibu kost.
"Oh ya sebenarnya lantai 2 itu kamar buat cewek dek Hali."
"Lho lho lho? Jadi ini kostan cewek bu?."
"Bukan, ini kost campuran. Tapi dek Hali pasti tahu kalo kamar lantai 1 tidak memungkinkan untuk ditempati."
Halilintar kaget setengah mati tapi tetap memasang wajah 'cool' nya.
"Berteman? Gak minat juga si.", gumam Halilintar dingin
Halilintar naik menuju lantai 2, tapi tiba-tiba ada membuka kamar secara paksa. Dan keluar dari kamarnya.
"UGGHHH, KAPAN IDE MUNCUL SIIIH?"
Halilintar diam menatap gadis yang keluar dari kamar langsung teriak-teriak tidak jelas, dan lompat-lompatan.
"Kamu siapa ya?", tanya gadis itu ke Halilintar
Halilintar menatap gadis itu cukup lama, lalu melewati dan membanting pintu kamarnya dengan kencang.
"Woy aku nanya ga dijawab. Eh tapi dia kan cowok, dia mau ngekos disini?"
Gadis berhijab yang bernama Yaya langsung turun ke lantai 1 dan menghampiri tantenya.
"TANTEE... ITU...ITUU.. ADA COWO. DIA MAU NGEKOST?", teriak Yaya menggebu-gebu.
"Aduh dek, kamu ini ya tante disini. Ga usah segala teriak-teriakkan."
"Tante... Dia itu cowo, ngapain coba segala ngekost. Trus disebelah kamar aku?"
"Dek, gini nih. Kita butuh duit kan, biayain kuliah kamu, makan buat penghuni kost ini, dan masih banyak. Seharusnya kita bersyukur lho, dia bayar lunas. Jadinya beberapa kebutuhan udah terpenuhi."
"Tapi kalo aku diapa-apain ama dia gimana?", tanya Yaya frustasi.
"Gapapa dek, kan dia ganteng banget. Justru enak kan?"
"Ah terserah tante deh"
Yaya menuju lantai 2 dengan perasaan sedih akibat yang dilakukan tantenya
"Tante jahat", Yaya hampir mau menangis
Tiba-tiba muncul Halilintar dihadapannya
"Bisa minggir dikit ga, posisi kamu nutupin jalan. Bisa?", tanya Hali judes.
"Lewat tinggal lewat, dan oh bisa gak ngomongnya biasa aja. Bisa?."
"Yaudah minggir", Halilintar melewati Yaya.
"Eh tunggu", Yaya berteriak dan Halilintar langsung berhenti.
"Apa?"
"Nama kamu siapa?"
"Halilintar, panggil saja Hali. Dah?"
"Apa tujuan kamu ngekost disini? Kuliahnya deket kost ini emangnya?"
"Aku punya rahasia yang ga mau kasih tau kesiapapun. Lagi pula ga bakal lama kok ngekost disini", jawab Halilintar cukup dingin
"Oh aku lupa, sebelumnya namaku Yaya, asalmu dari mana?"
"Aku tidak nanya namamu, dan masalah aku darimana kau tak perlu tau"
"Berlagak rahasiaan", ucap Yaya sebal
Hali menghela nafasnya dan menujuk ke arah bawah
"Ada apa?", tanya Yaya keheranan
"Tadi nanya kan aku berasal dari mana?"
"Ga ngerti", Yaya menggelengkan kepalanya
Hali langsung menghela nafasnya secara paksa (lagi).
"Dari Bumi"
TBC***
Woyyy, hiatus lama bgt bgt bgt, malah bikin cerita lain lanjutin cerita kemaren woyyy.
Maaf sebelumnya hiatus lama karena terlalu asik dengan dunia wattpad maafkan Ayaa, trus udah ga terlalu mood juga ngelanjutin ceritanya tapi bakalan dilanjutin kok, trus pr, ujian, remedial, hp disita, kerja kelompok, eskul itu penyebab utama aku hiatus.
Disini ceritanya Hali sama Yaya umurnya 20 an :'), bosen Hali ama Yaya remaja mulu kapan dewasanya.
Sampai jumpa di chap 2, silahkan reviews se ikhlas hati reader, se mampu reader, dan se bisanya reader
Thank you ^^
