Disclaimer: Kuroshitsuji © Toboso Yana. This fic? Of course mine.

Warning: OOC, OC satu, AU, gak jelas, dan setumpuk sifat-sifat jelek lainnya. Seperti biasa, siapkan baskom dan kantong muntah. And, if you're don't likeit, please don't read!

Title: Dangdutshitsuji

Pair: Hm. Silahkan Anda semua memilihnya setelah membaca fic gaje ini.

Genre: Humor/Parody

Rate: T

Summary: Ciel dan Agni sweat drop melihat kelakuan Soma dan Sebastian. Apa yang terjadi?

Note: LALALALALALALA GUE BARU PULANG DARI JAWA TIMUR LHO! *readers: paduli teuing maneh geus indit henteu*

Jadi gini. Saya kepikiran untuk menulis orific drama(you can read that in my 1st facebook account ^_^) dan sekaligus fic gaje abal ini. Hm. Tadinya mau buat fic drama juga sih, tapi melihat otak saya yang walaupun buat fic dramapun tetep berujung gaje, jadi saya putuskan untuk buat fic parody. Dan saya berterimakasih kepada KLIK! ANTV beserta Putri-Penelope yang sudah memutar dan menyanyikan lagu Keong Racun. Sebagai referensi fic ini. So, enjoy reading!

*u*

(Phantomhive Mansion, December 14th, at 12.00 p.m., aula)

"Cieeeeeeeeeeel!" seru Soma sembari memeluk Ciel erat.

"Duh! Apaan sih kau! Pergi sana!" teriak Ciel sambil mencoba keluar dari dekapan—eh maaf pelukan—Soma yang kelewat kuat, kayak atlet sumo(lah, bukannya itu harusnya Agni ya?) *author digrepe gajah(?)*

"Uwaaa~! Ciel kok gitu sih? Aku kan udah jauh-jauh dari Indiaaaaaaa!" seru Soma.

"Agni, bisa kau bawa keluar majikanmu ini?" tanya Ciel.

"Saya akan dibunuhnya jika saya membawanya keluar, Earl," kata Agni.

Tapi tiba-tiba …

Dasar kau, keong racun

Baru kenal udah ngajak tidur

Dasar kau, keong racun

Baru kenal udah ngajak lembur

Kau rayu diriku

Kau goda diriku

Kau colek diriku

Eh kau tak tahu malu

Tanpa basa-basi kau ngajak hepi-hepi

Eh kau tak tahu malu

Tanpa basa-basi kau ngajak hepi-hepi

Mulut komat kemot

Matanya melotot

Lihat bodi—

"Sebentar, Ciel!" Soma langsung ambil ponselnya yang udah nyanyiin(?) Keong Racun ampe authornya afal *sowhat*.

"Iya, Lizzie? Iya, kok! Ciel disini! Em, oke! Tenang, aku enggak bakal kasih tahu kok! Oke, Liz! Dadah!" Dan akhirnya Soma menutup flip ponselnya.

Baru saja Ciel akan membuka mulutnya …

Dasar kau, keong racun

Baru kenal udah ngajak tidur

Dasar kau, keong racun

Baru kenal udah ngajak lembur

Kau rayu diriku

Kau goda diriku

Kau colek diriku

Eh kau tak tahu malu

Tanpa basa-basi kau ngajak hepi-hepi

Eh kau tak tahu malu

Tanpa basa-basi kau ngajak hepi-hepi

Mulut komat kemot

Matanya melotot

Lihat bodi semok

Pikiranmu jorok

Mentang-mentang kokay

Aku dianggap jablay

Sori-sori jack

Jangan remehkan aku

Sori-sori boy

Aku bukan cewek murahan~

"Permisi, Tuan Muda," kata Sebastian sembari keluar dan meraih ponselnya. Ciel pandang-pandangan sama Agni.

"Apa yang terjadi?" tanya mereka berdua serempak.

"Iya, Luce. Tenang! Iya. Hm? Eh, jangan! Nanti Tuan Muda bingung! Eng? Boleh saja. Mm? Iya. Itu lebih baik. Oke. Aku tunggu kedatanganmu. Bye!" Sebastian masuk dengan wajah merona merah.

"Tuan Muda~ Ada cewek cantik bakal kesini~!" seru Sebastian super OOC. Ciel langsung pucat pasi.

"Author, tolong seret Sebastian ke Riau 11 dan bawa Sebastian yang lain(?)." Ciel merintah … saya? Si author-super-pinter? *hajared*

"Maaf, saya bukan author, tapi kembarannya," jawab si author yang diperintah Ciel. Padahal punya kembaran aja enggak authornya. Hadeh.

Sementara Ciel ber-d'oh bersama Agni, Soma dan Sebastian pandang-pandangan.

"Sebastian, kamu suka lagu Keong Racun?" tanya Soma.

"Sangat, Pangeran! Juga Cinta Satu Malam, Sakit Gigi, Kopi Dangdut, Azza, Sekuntum Mawar Merah, dan lain-lain!" jawab Sebastian antusias.

"Uwaaaah! Kita samaaaa!" Soma nubruk Sebastian. Sebastian cuma nyaut tangannya Soma yang ngangkat berdansa.

"Kita sama! Kita sama!" seru mereka berdua. Ciel sama Agni sweat drop sambil keringetan.

Oh, Dewi Kali! Ada salah apakah pangeranku hingga Kau buat seperti ini? Agni membatin.

Oh shit! Aku butuh butler baru! Apa kuborong saja Claude ke sini? Ciel bertanya dalam batinnya.

Tiba-tiba datang seseorang bernama Lucie Anderson bersama Elizabeth Middleford. Ciel diam-diam mengendap ke samping Lucie—yang kebetulan berwajah mirip dengan Elizabeth.

"Liz, kamu kuat melihat kelakuan Sebastian dan Soma?" tanya Ciel.

"Ciel! Aku Lizzie! Dia Lucie!" teriak Elizabeth. Ciel mengerjapkan mata.

"AH MAAF LIZZIE-KU SAYANG! AKU ENGGAK SADAR!" Ciel langsung meluk-meluk Elizabeth.

"Ya sudahlah tunanganku sayang(!). Yuk, main!" ajak Elizabeth. Entah kerasukan jin iprit atau apa, Ciel menyetujui. Baru saja mereka berlari selangkah, dari music player di seluruh penjuru ruangan mendendangkan …

Jatuh bangun ku mengejarmu

Tapi dirimu tak mau mengerti

Ku sudah memberi segelas air

Tapi kau meminta lautan

Tak sanggup diriku oh tak sanggup

Ciel baru mau marah. Tapi …

Cinta satu malam

Oh indahnya

Cinta satu malam

Buatku melayang

Walau hanya satu malam

Hasratku …

Ciel udah siap marah. Tapi …

Dasar kau, keong racun

Baru kenal udah ngajak tidur

Dasar kau, keong racun

Baru kenal udah ngajak lembur

Kau rayu diriku

Kau goda diriku

Kau colek diriku

Eh kau tak tahu malu

Tanpa basa-basi kau ngajak hepi-hepi

Eh kau tak tahu malu

Tanpa basa-basi kau ngajak hepi-hepi

Mulut komat-kemot

Matanya melotot

Lihat bodi semok

Pikiranmu jorok

Mentang-mentang kokay

Aku dianggap jablay

Sori-sori jack

Jangan remehkan aku

Sori-sori boy

Aku bukan cewek murahan~

Dasar kau keong racun

Baru kenal udah ngajak tidur

Ngomong gak sopan santun

"SEBASTIAN MICHAELIS! SOMAN ASMAN KADAR! TURUN KALIAN!" teriak Ciel.

"Ada apa, Tuan Muda?" tanya Sebastian dengan wajah tak bersalah.

"Ada apa Cieeeeel?" tanya Soma kayak orang kesurupan.

"KALIAN TIDAK BOLEH MENGINJAK MANSION INI LAGI SELAMA DUA MINGGU!" teriak Ciel.

"Lalu, nanti siapa yang mengurus Anda? Bard kan pekerjaannya memasak dengan flame thrower, Finnian menghancurkan taman, dan Mey Rin menghancurkan barang. Apa Anda tahan?" tanya Sebastian.

"PEDULI AMAT! POKOKNYA AKU ENGGAK MAU NGELIAT WAJAH KALIAN LAGI!" teriak Ciel.

Dengan gontai pun duo penyuka dangdut itupun keluar.

Dan dengan ini, cerita selesai.

Inti cerita:

Kalau suka dangdut, boleh aja. Tapi jangan kelewatan kalau enggak mau Ciel kesel!

(OWARI)

Kembali dengan Arashiyama Misaki di sini! WooHoo! Thanks God, I can write this! Aku hampir pesimis ini. Habisnya … Surabaya-Bandung kok kedengerannya impossible ya ditempuh sehari? TAPI TERNYATA BISA DONG WALAU SEHARI SEMALEM! *sujud sujud*

Nah, ini persembahan saya(?) setelah pergi.

Then, if you want to flame this fic, that's okay.

If you want to favorite this fic, with pleasure!

If you want to review this fic, I really really accept that!