I Hope You Like My Fanfict...

This is My First Fanfic, Jadi tolong saran dan kritiknya.

Ceritanya Fanfict Conanku ini dimulai setelah Chapter 814


***Romance Detective : There Is Always Only One Truth***

Manga ini milik Aoyama Gosho.

'Di dunia detektif tak ada menang dan kalah,tak ada yg hebat atau lemah. Karena…

Kebenaran Selalu Hanya Ada Satu'. Shinichi Kudo

"…Ran berusaha menemukan kebenaran akan Shinichi, apa yang akan Conan lakukan!."

"Walaupun memiliki tubuh anak kecil,

tapi juga memiliki kepintaran orang Dewasa…

namanya adalah Detektif Conan!."


Conan pulang sekolah bersama Ran & Sonoko juga bersama Sera. Di perjalanan sepucuk surat dari seseorang yang rahasia mengubah kehidupan Conan/Shinichi & Ran.

"Ran apa kamu sudah baca surat rahasia dari penggemarmu itu?." Tanya Sera memecah keheningan dalam perjalanan pulang ini.

"Eh!." Kaget Conan dan Ran secara bersamaan.

"Surat itu sudah pasti surat cinta. Ya kan Ran?." Sonoko menggoda Ran.

"Eh!, bukan kok Sonoko itu tak mungkin!. Mungkin ini Cuma surat biasa."

"Eh!, kamu sudah membacanya." Tanya Sonoko.

"Hmm, belum…"

"Huaahh, ayolah Ran. Kalau begitu ayo buka sekarang!. Kita baca sama-sama ya!."

"Lebih baik tak usah. Mungkin itu dari pacar Ran yang gak pulang-pulang itu." Imbuh Sera.

"Eh!, Shinichi!. Gak mungkin orang gila teka-teki itu." Olok Ran.

"Yaaa…, padahal aku mau lihat. Yaudah Ran nanti habis kamu baca surat dari suamimu itu beritahu ya ke kita. Ah, jangan lupa balas ke dia. Pastinya dengan surat juga."

"Udah ah Sonoko."

Conan yang mendengarkannya hanya bisa memandang perbincangan para cewek tersebut. Soal Shinichi yang mengirimkan surat itu sebenarnya salah. Conan tak tau apa-apa soal surat dan alasan Shinichi tau akan hal itu karena Conan adalah Shinichi dan Shinichi adalah Conan.

Disaat Conan dan Ran berdua berjalan menuju rumah mereka, Conan pun memberanikan diri untuk bicara dengan Ran soal surat itu. Yah, mungkin karena cemburu.

"Oh ya Kak Ran, ngomong-ngomong siapa yang ngasih surat itu."

"Eh!." Ran yang kaget akan pertanyaan Ran mendekat kewajah Ran sambil tersenyum. Conan yang tau akan hal itu memerah wajahnya. "Kau ingin tahu Conan-kun?." Tanya Ran. Sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan Ran.

"Emm…ya…sekedar ingin tahu aja kok."

"Ok-lah, aku lihat ya…"

Ran mencari-cari nama yang tertulis di surat tapi tak ditemukan nama tersebut.

"Tak ada namanya."

"Eh, kalau begitu apa isinya."

"Oh, tunggu sebentar…"

Ran membuka dan membacanya sendiri membiarkan Conan penasaran dengan isi surat tersebut. Niatnya setelah membacanya Ran ingin memberitahukan Conan. Tapi Ran tiba-tiba kaget. Kaget karena isi surat tersebut.

Dear Ran,

Aku tahu kau masih ragu. Tapi kali ini kau harus yakin. Alasan aku tahu ini karena aku memperhatikanmu. Tapi bukan berarti aku suka kamu. Aku juga sudah memata-matai orang itu. Jadi, Yakinlah apa yang kamu yakini!. Jangan ragu lagi karena apa yang kamu yakini ini sebenarnya benar. Singkatnya orang yang berada di samping dan di dekatmu saat ini adalah Shinichi Kudo.

'Eh, Conan…. Shinichi….. apa benar?.' Ran benar-benar terkejut. Sekilas dia melihat Conan. Memang mereka berdua memiliki wajah yang sama. Ran memang selalu berpikir Conan adalah Shinichi. Tapi kali ini dia ragu untuk mengatakannya ke Conan. Dia tak ingin lagi membuat Conan dicurigai olehnya. Tapi kali ini seseorang yang tak dikenal kini mendukung hipotesa Ran terhadap Conan = Shinichi Kudo.

"Apa isinya Kak Ran?." Tanya Conan khawatir kalau itu benar-benar surat cinta.

"Heh, tak ada apa-apa kok. Cuma surat cinta biasa gak usah dipikirkan. Ayo Conan kita pulang."

Conan yang melihat ekspresi Ran pun menduga di dalam hati dengan kerennya.

'Bukan….itu bukan surat cinta.."

Ran sedang membuat kue. Dan sedang merenungi isi surat tadi yang dia baca. Mencoba menduga sesuatu lebih dalam lagi.

'Aku masih tak paham kenapa Shinichi jadi kecil. Aku pernah menduga kalau Shinichi menjadi kecil karena obat gagalnya Profesor Agasa. Tapi, kenapa Shinichi tidak mau memberi tahuku?. ! Apa mungkin karena ini bukan obat dari Profesor?. Mungkin obat tersebut adalah obat berbahaya yang dibuat oleh orang yang berbahaya. Aku selalu menemukan kejanggalan antara Shinichi dan Conan. Setahuku mereka tak pernah bertemu bersamaan. Aku tak pernah melihat Shinichi dan Conan secara bersamaan.'

'Apa mungkin aku harus beritahu Conan ya?. Tidak!, aku gugup…aku tak ingin keputusanku salah dan membuat Conan sedih karena aku terus menduganya. Tidak!, aku harus menyatakannya. Aku sudah yakin kalau Conan itu Shinichi. Aku tak boleh mundur.' Mantap Ran dalam hati.

Di Rumah Profesor Agasa.

"Surat!." Kaget Profesor Agasa.

"Ya, tadi saat aku pulang Ran menemukan sebuah surat di loker sepatunya. Dan pelakunya tak diketahui. Tapi yang kukhawatirkan bukan itu. Saat Ran membacanya tiba-tiba wajahnya terlihat bingung dan sedih. Aku tak tahu harus apa."

"Ara!, apa si Detektif Maniak ini lagi cemburu?." Goda Ai.

"Tidak!, aku tidak cemburu!. Ini lain. rasanya seperti aku menghawatirkannya. Rasanya seperti dia ingin mengatakan sesuatu. Tapi tak bisa dikatakan kepadaku."

"Kalau begitu hibur dia. Dan buat dia untuk mengatakan apa yang ingin dikatakannya. Dan jawablah apa yang ingin kau jawab." Profesor Agasa memberikan kata bijaknya.

"Tapi jangan sampai kau membocorkan identitasmu, Kudo." Imbuh Ai.

"Kalau begitu aku ha….." Kata Conan terpotong karena ada orang yang mengetok pintu dan tak dikira itu Conan sendiri.

"Conan-kun ada sesuatu yang ingin kukatakan. Jadi,.. maukah kau kerumah sebentar?."

"Yaaa!." Jawab Conan dengan nada kekanakan. "Aku pulang dulu ya Profesor, Ai."

"Semoga berhasil, Shinichi." Kata Profesor berbisik.

"Ah, Ya."

Di Rumah Keluarga Mouri,

"Jadi, kakak buat kue?." Tanya Conan masih dengan nada kekanakannya.

"Ya, tapi sebelumnya aku ingin berbicara denganmu sebentar?."

"Ah, ya. Apa itu?"

"Emm, mungkin kita bicara di kamarku saja disini nanti didengar ayah."

"Oh, baiklah."

Saat Di Kamar Ran,

Ran masih terdiam. Dia mencoba mencari kata yang pas untuk bisa berbicara dengan Conan tentang hal ini. Sementara Conan hanya bisa diam juga. Menduga kira-kira apa yang akan dibicarakan Ran.

"Aku tau kau pasti terus mengelak. Tapi kali ini aku hanya ingin mengatakan hal yang ingin kukatakan. Jika kau ingin menyangkalnya tak apa-apa. Tapi aku sudah yakin dengan pernyataanku ini."

Conan masih terdiam. Mencoba menerka setiap kata dari Ran.

"Hei, Conan apa kau tau Shinichi waktu itu mengatakan cinta kepadaku?."

"Ya, ya aku ta, tahu itu. Kak Shinichi senang sudah bisa menyatakannya ke Kakak."

"Aku penasaran sejak kapan Shinichi menyukaiku ya?."

"Sejak SD!, Kak Shinichi menyukaimu sejak SD Kak Ran." Jawab Conan yang saat ini mukanya sudah merah seperti tomat.

"Eh!, dari mana kamu itu?." Tanya Ran sambil tersenyum. Senyumannya sungguh manis.

"It, itu karena…Kak Shinichi pernah menceritakannya!." Jawab Conan gugup.

"Oh, begitu…"

Ran terdiam lagi begitu juga dengan Conan. Dan akhirnya Ran angkat bicara lagi.

"Oh ya!, tujuanku mengajak Conan kesini karena aku juga ingin menyatakan sesuatu."

"Eh!, apa itu Kak Ran."

"Itu…..I LOVE YOU TOO, SHINICHI." Jawab Ran penuh kejutan.

"Eh."

!

Malam Hari,

Di Kamar Detectif Kogoro,

Conan masih merenungkan apa yang dikatakan Ran tadi siang. Saat itu terjadi tiba-tiba. Walaupun tanda-tandanya terlihat. Tapi tetap saja itu terasa mengejutkan.

Flashback On,

"Itu…..I LOVE YOU TOO, SHINICHI." Jawab Ran sambil tersenyum dan penuh kejutan.

"Eh."

"Akhir-akhir ini kamu memperlihatkan tanda-tanda kalau kau benar-benar Shinichi. Seperti waktu kasus yang lalu. Kau berbecerita tentang Ayah Shinchi dengan nada seolah-olah kalau dia benar-benar ayahmu."

"Eh."

"Dan….entah kenapa perasaanku terhadap Shinichi sudah sangat dalam. Dan perasaan itu juga sama. Perasaanku terhadapmu juga sama seperti perasaanku kepada Shinichi. Saat aku melihatmu, entah kenapa aku merasa melihat Shinichi waktu kecil. Aku sudah memendam kata-kata itu dalam waktu lama. Dan sekarang aku ingin kebenarannya."

"Kak, Kak Ran salah!. Aku ini Conan. Aku…." Jawab Conan mencari alasan.

"Kau benar…Aku hanya terlalu mengharapkannya."Kata Ran yang membuat Conan kaget. Lalu Conanpun meminta maaf dan pergi ke kamar Paman Kogoro. Sebelum pergi Conan melihat wajah Ran. Dia tak menangis tapi kesedihannya terpancar jelas.

Flashback Off

Karena sebab itu Conan tak berniat pergi keluar ke rumah Profesor Agasa. Sehingga sekarang Conan masih di kamar Paman Kogoro tersebut. Mencoba mencari waktu luang dan memikirkan apa yang dikatakan Ran. Conan senang akan pernyataan Ran tapi dilain pihak dia juga sedih karena telah membohongi Ran.

Keesokan Harinya Hari Minggu,

Di Rumah Profesor Agasa,

"Apa! Ran~! Sungguh!." Kaget Profesor.

"Yeah. Dia menyatakannya padaku dan berkata kalau aku Shinichi."

"Jadi, apa kau mengatakan kalau kau memang shinichi." Tanya Haibara penasaran.

"Tidak, aku tidak mengatakannya."

"Fuuh, syukurlah."

"Tapi aku ingin mengatakannya."

"Eh! Kenapa Shinichi!."

"Itu karena aku tak ingin membohonginya lagi."

"Apakah kau bodoh!. Jika kau memberitahunya maka nyawanya akan terancam bahaya!."

"Ya!. Aku tahu itu tapi aku juga tak ingin membohonginya terus menerus. Aku ingin menyelamatkannya tapi malah aku yang membuatnya sakit karena aku selalu membohongi dia. Aku tahu dia tegar tapi tetap saja aku merasa bersalah."

"Aku tahu perasaanmu Shinichi tapi jika kau lakukan itu maka…"

"Tapi, Ran juga bisa menyimpan rahasia."

"Aku tak peduli jika kau ingin memberitahukan hal itu. Tapi jika kau membuat nyawanya terancam oleh Organisasi itu maka aku tak akan memaafkanmu." Kata Ai menyerah akan keegoisan Shinichi kecil ini.

Setelah mendengar kata dari Ai, Conanpun berpikir keras.

"Maaf. Aku terlalu terbawa suasana."

Di Rumah Keluarga Mouri,

Conan masih berpikir akan perkataan Haibara. Dia benar, jika Ran terancam bahaya maka dia tak akan pernah bisa memaafkan dirinya sendiri. Lebih baik dia mementingkan kepentingan keselamatan Ran dan Orang terdekat daripada perasaannya sendiri.

Disaat Conan sedang melewati kamar Ran. Tiba-tiba Ran dan Conan saling berpandangan. Karena kejadian kemarin kedua insan tersebut belum bicara satu hurufpun.

"Eng..Selamat pagi Conan-kun."

"Selamat pagi Kak Ran."

"Maaf ya yang kemarin."

"Ah, tidak apa-apa kok kak Ran."

"Mungkin karena surat ini aku terobsesi." Kata Ran seraya memberikan suratnya ke Conan.

"Eh, surat ini!."

"Ya, Surat itu bilang kalau orang yang ada di dekatku adalah Shinichi. Dan yang biasa ada di dekatku itu adalah kau Conan-kun. Sebenarnya aku sudah menduga lama kalau Shinichi dan Conan adalah orang yang sama. Tapi saat ada orang dengan yakinnya menulis dan memberikan hipotesanya itu aku jadi iri."

"Eh, Kak Ran.."

"Lalu. Aku ingin menjadi orang pertama yang tahu kalau Conan itu adalah Shinichi. Itupun kalau benar. Maaf ya Conan-kun aku salah sangka lagi."

Kata-kata Ran membuat Conan sakit. Bagaimana tidak, sekarang sudah banyak yang tahu kalau Conan dan Shinichi itu adalah orang yang sama.

"Tidak Kak Ran, Kak Ran tidak salah. Kak Ran tidak salah apa-apa jadi tak perlu minta maaf."

"Ah, ya terima kasih Conan-kun." Ran mencoba tersenyum namun rasa sedih tersebut masih terpancarkan di wajah Ran.

"Tidak, bukan itu. Maksudku Kak Ran tidak salah."

"Apa maksudmu Conan-kun?."

"Kak Ran benar. Aku adalah Kudo Shinichi, Detective dari SMU Teitan." Jawab Conan seraya melepaskan kacamatanya.

"Shi….Shinichi."

Kini Ran tak bisa menahan rasa sedihnya. Air mata Ran mulai jatuh dengan lembut. Rasa sedih itu berubah menjadi Rasa Senang dan Bahagia.

*To Be Continued*


Next File :

"Kau bukan Shinichi!" Teriak Ran kepada orang yang telah memecahkan kaca jendela kamarnya tersebut.

"Jadi, bagaimana, Kudo-kun?"

"Aku akan kesana...ke Markas Besar Geng Jubah Hitam"