ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo ooo
Naruto POV
.
"NARUTO! NARUTO! NARUTO!"
Orang-orang menyoraki namaku saat aku melangkah menaiki podium juara 1
"NARUTO! NARUTO! NARUTO!"
Aku melihat ayah dan ibuku tersenyum bangga kearahku. Aku memberi senyuman untuk membalas mereka walaupun...senyum palsu
Aku membungkukkan badan dan ketua penyelenggara Turnamen Kendo Tingkat Nasional mengalungkan sebuah medali emas di leherku
"Selamat, Namikaze-kun" kata sang ketua
"Terimakasih" balasku
Perkenalkan. Namaku Namikaze Naruto. Usiaku baru saja memasuki 18 tahun di bulan oktober ini. Siswa SMA Konoha dan kata orang-orang aku sangat hebat dalam hal kendo
Sangat hebat?
Pagi di hari minggu, seperti biasa aku selalu melakukan rutinitas. Bukan rutinitas seperti remaja biasanya. Aku harus berlatih Kendo bersama ayahku, Namikaze Minato
.
*Tak! Tak! Tak!*
.
Ayahku mengangkat tangan saat aku berhasil membuang boken yang digenggamnya
"Mengagumkan seperti biasanya" kagum ayahku
Aku melepas helm pelindung yang aku kenakan. Aku berjalan menjauh menuju pintu dojo
"Kau mau kemana, Naruto?" Tanya ayahku
"Tou-san" panggilku
"Nani?" Sahut ayah
Aku bersandar diambang pintu dojo. Menatap langit pagi cerah. Langit juga dihiasi oleh burung-burung yang berterbangan
"Aku tidak menyukai Kendo" ujarku. Dapat kupastikan ayah pasti marah sekarang
"Apa katamu?! Sudah 15 tahun kau berlatih Kendo dan baru sekarang kau mengatakannya?!"
Aku menghela nafas berat dan membalikkan badanku. Ternyata ayah telah memasang muka marah
"Apa piala dan medali-medali itu tidak membuatmu senang dengan Kendo? Belum lagi popularitasmu yang menanjak"
Aku tersenyum. Aku tahu. Ayahku sangat ingin aku menjadi yang terbaik dalam hal Kendo. Menjadi nomor 1
"Piala dan medali hanyalah sebuah benda, tou-san. 2 benda itu bukanlah sumber kebahagiaanku" kataku membuat ayah tambah geram
"Terserah apa maumu, Naruto!" Kata ayah dan pergi dari dojo itu meninggalkanku sendirian
Aku membaringkan badanku di lantai kayu dojo yang dingin. Langit masih bisa kutatap sambil berbaring. Kulihat ke arah lemari yang berisi banyak piala yang kuraih atas prestasiku itu. Banyak memang. Tapi tidak bisa membuatku mengerti, apa tujuanku mempelajari Kendo
Kendo merupakan seni beladiri turun temurun. Dulunya Kendo memang sangat terkenal karena pada saat itu kebudayaan Jepang masih tradisional dan para tentaranya menggunakan katana sebagai senjata
Lalu apa gunanya Kendo di zaman sekarang? Apa masih ada di dunia ini orang berkelahi dengan pedang? Heh...korban tebasan akan langsung tewas. Apalagi jika aku berkelahi dengan sesama pelajar. Itulah yang aku pikirkan dari dulu sampai sekarang
"Apa gunanya aku belajar Kendo?"
.
Normal POV
.
*Dor! Dor! Dor!*
.
"Sugoi, Hinata-sama" kata sang pelayan kepada seorang gadis surai dongker berponi rata
Hyuuga Hinata, 18 tahun, nama gadis bersurai dongker itu. Hinata menyerahkan pistol hitam itu kepada pelayannya lalu pergi dengan elegan
10x tembakan dan kesepuluh tembakan itu tepat mengenai titik merah di tengah lingkaran
Hinata adalah anak sulung dari Mafia yang terkenal di Jepang, nama ayahnya Hyuuga Hiashi. Karena Hinata adalah anak seorang Mafia, Hinata sudah diajari tembak-menembak saat berusia 10 tahun di halaman belakang kediaman Hyuuga
Hinata duduk diatas sofa disamping ayahnya. Hiashi menghentikan kegiatan membaca koran di pagi harinya
"Hinata"
"Ada apa, otou-sama?"
"Bagaimana kabarmu?"
"Baik, otou-sama"
"Bagus. Tou-sama ingin pamit, Hinata. Tou-sama akan mengurus perusahaan di kota Suna dalam sebulan"
"Hn" kata Hinata
.
*Tap...Tap...Tap...*
.
"Ohayou, Hiashi-sama!" Sapa seseorang mengintrupsi Hiashi
Hiashi pun menoleh dan mendapati seorang pria bermasker dengan rambut bewarna silver menyamping
"Kenapa kau kesini?" Tanya Hiashi kepada salahsatu bawahannya yang handal dalam urusan senapan
Hatake Kakashi, 25 tahun, merupakan penembak jitu dibawah naungan Mafia Hyuuga
"Bukankah anda memintaku menemani Hinata-chan pergi kemanapun putrimu inginkan?"
"Aku lupa" kata Hiashi dengan wajah ceroboh membuat suasana wibawanya menjadi hilang
.
.
*Ting!*
.
"HOME RUN!"
.
*Bruk!*
.
*Brak!*
.
Seorang pemuda pantat ayam tiba-tiba saja tergeletak setelah terjatuh dari kasurnya lalu tertimpa oleh tongkat beseball. Bermimpi telah melakukan Home Run dalam bermain Baseball
"Ittai..." Ringisnya sambil mengucek matanya
Berbagai macam piala terpajang diatas lemari pakaiannya. Seluruhnya adalah piala individu dalam olahraga Baseball. Paling dominan adalah piala penghargaan melakukan Home Run terbanyak
Uchiha Sasuke, 18 tahun, merupakan salahsatu atlet Baseball yang terkenal dengan pukulan Home Run-nya
Sasuke berdiri dari posisi elitnya. Menyapu rambutnya ke belakang lalu menatap tongkat Baseball yang terbuat dari besi kuat
.
.
Supernova
Disclaimer :
Masashi Kishimoto
Created By :
Kazehiro Tatsuya
Pair :
Naruto X Hinata
Warning :
Zombie, Survival, Gaje, OOC, AU, Typo, EYD gak jelas, alur kecepetan (karena ane gak bisa bikin lebih detail), bahasa ancur (mungkin), bikin sakit mata, dan masalah lainnya
Rated :
M
Genre :
Action, Survival, Sci-fi, Horror, Adventure, Humour, Friendship, Romance and Mystery
.
.
Malam hari pun tiba menyelimuti kota Ame. Naruto masih senantiasa menatap langit malam yang penuh dihiasi bintang-bintang
"Hoi Dobe, jangan melamaun" kata Sasuke mengagetkan Naruto
Naruto tersentak. Dia kembali ke acara berkumpul dengan sahabat-sahabatnya. Naruto, Sasuke, Kiba, Lee, Shikamaru, Gaara, dan Sai berkumpul disebuah café outdoor langganan mereka
"Jadi apa yang akan kau lakukan setelah menyatakan tidak lagi latihan Kendo, Naruto?" Tanya Lee
"Mmm...mencari hobi, mungkin" jawab Naruto
"Mencari hobi? Apa segitu terisolasinya kau selama ini karena hanya latihan Kendo dan Kendo?" Tanya Kiba
"Nh" jawab Naruto lesu sambil mengaduk-aduk cappucino-nya
"Ayo kita cari topik yang lain!" Seru Lee bersemangat memecahkan keheningan yang tiba-tiba saja muncul
"Yosh!" Seru Naruto lalu berdiri dan mengundang banyak perhatian orang
"Yosh!" Seru Kiba ikut berdiri
"Yosh..." Gumam Shikamaru tetap di bangku
"Yosh?!" Kata Sasuke tetap diam ditempat
"Kenapa kau seperti berteriak seperti bertanya, Teme?!" Tanya Naruto sedikit kesal lalu kembali duduk
Sai hanya tersenyum saat melihat interaksi kelompok mereka yang terkesan aneh, lucu dan kadang garing
"Jadi, apa kesan pertamamu mengenai Hyuuga Hinata, Naruto?" Tanya Sai membuat semuanya terdiam
"Hyuuga Hinata? Maksudmu anak pindahan kota Konoha itu?" Tanya Naruto memastikan
"Benar" jawab Sai
"Mmmm...dia gadis yang sombong! Sok berkuasa! Menyebalkan! Yang penting aku sangat kesal terhadap dia. Jangan kira karena dia sangat kaya bisa berbuat seenaknya" ujar Naruto kembali teringat kejadian kemaren
.
Flashback ON
.
"HA! HA! HA!"
Seisi ruangan yang digunakan khusus untuk berlatih Kendo mengeluarkan suara yang cukup keras dikarenakan siswa-siswi yang memilih Klub Kendo sedang berlatih sekarang
"Tomoe, gerakan dengan kuat!"
"Hai', Naruto-senpai!" Seru seorang gadis OC bernama Tomoe
Namikaze Naruto, murid Ame High School yang dipercayakan oleh Pembina Klub Kendo sebagai ketua sekaligus pelatih di Klub Kendo. Statusnya sebagai Juara Nasional Kendo tentu tidak membuat si Pembina~Inu-sensei~berpikir panjang untuk meminta Naruto menjadi pelatih. Tentu saja dengan bayaran. Dojo Ame High School dijadikan sebagai ruang Klub sekaligus tempat latihan Klub Kendo
"HA! HA! HA!"
Murid-murid bergerak secara serentak mengayunkan boken masing-masing secara berulang-ulang
.
*Nyiiit...*
.
Decitan pintu dojo berbunyi membuat Naruto mengalihkan perhatiannya. Masuklah seorang gadis bersurai dongker dengan poni rata. Naruto yakin, dia adalah siswi baru pindahan kota Konoha yang baru saja masuk tadi pagi
"Minna, kalian boleh istirahat" ujar Naruto membubarkan murid-murid sekaligus teman-temannya
"Hyuuga Hinata, bukan?" Tanya Naruto ramah saat Hinata sudah berdiri didepannya
"Aku Namikaze Naruto. Ketua sekaligus Pelatih di Klub Kendo. Aku yakin kau pasti pernah melihatku karena kita duduk di kelas yang sama. Apa kau tertarik masuk ke Klub Kendo?" Kata Naruto dengan ramah sambil mengulurkan tangannya
"Hm!"
Naruto menganga saat siswi baru didepannya membuang muka dengan wajah angkuh sambil melipat kedua tangannya didepan dada
Naruto akhirnya menahan kekesalannya. Dia harus sabar dan bersikap gentle karena dia sekarang berhadapan dengan seorang perempuan. Ternyata jiwa jantan Naruto telah keluar
"Apa yang kau lakukan disini, Hyuuga-san?" Tanya Naruto masih mempertahankan keramahannya
"Aku ingin membeli dojo ini"
"HAAA...?!" Naruto terkejut saat gadis didepannya seperti bercanda
"Kau bercanda?" Tanya Naruto
.
*Set*
.
Naruto terdiam saat Hinata menatapnya dengan tajam. Naruto berjalan mundur saat Hinata berjalan maju. Mereka berulang kali melakukannya sehingga mengundang perhatian dari siswa-siswi yang berada di Klub Kendo
"Sedang apa mereka?" Bisik salahsatu siswi sambil menatap aneh ke Naruto dan Hinata yang masih tetap seperti itu
.
*Tap!*
.
Hinata akhirnya berhenti membuat Naruto berhenti juga
"Aku lelah" kata Hinata memberi alasan kenapa dia tidak berjalan maju lagi
"Jadi, apa maksudmu dengan membeli Dojo ini, Hyuuga-san? Kau tahu? Dojo ini merupakan fasilitas sekolah. Kau tidak boleh seenaknya mengambil hak siswa dan siswi disini untuk belajar Kendo" ujar Naruto tegas
"Apa kau sendiri senang belajar Kendo?" Tanya Hinata membuat Naruto terdiam...kembali
"Eto..." Gumam Naruto kebingungan menjawab apa
"Bahkan kau sendiri tidak tahu mau menjawab apa" kata Hinata dan mengeluarkan dompetnya yang ia simpan didalam tas
Naruto membelalakkan matanya kaget saat Hinata menjatuhkan 3 ikat uang yang dapat dipastikan berjumlah besar
"Itu biaya untuk membuatmu diam tidak menghalangiku membeli Dojo ini kepada Pemilik sekolah" ujar Hinata lalu membalikkan badannya berniat pergi
.
*Tap!*
.
Naruto menahan tangan Hinata sehingga gadis angkuh itu berhenti
"Jangan kira karena kaya kau bisa mendapatkan segalanya, Hyuuga Hinata!" Kata Naruto tegas
"Ambil lagi uangmu" kata Naruto namun Hinata hanya diam
"Ck!" Naruto mendecih dan kembali mengumpulkan uang yang Hinata jatuhkan tadi. Naruto mengacungkan 3 gulung uang itu dihadapan Hinata
"Ini uangmu, Hyuuga" kata Naruto lalu diterima oleh Hinata
Hinata mendengus dan kembali melanjutkan jalannya keluar dari Dojo Ame High School
"Lanjutkan latihan!" Seru Naruto
.
Flashback OFF
.
"Wow..." Gumam Kiba
"Kau keren, NARUTO!" Teriak Lee dengan semangat masa mudanya kembali menjadi pusat perhatian
Sasuke, Kiba, Lee, Shikamaru, Gaara, dan Sai mengerti kenapa Naruto sangat membenci gadis kaya bernama Hyuuga Hinata itu
"Lalu apa yang terjadi setelah itu, Naruto?" Tanya Gaara sambil mengaduk jusnya
"..."
"Naruto?" Panggil Gaara saat Naruto tidak kunjung menjawab. Gaara pun menoleh ke arah Naruto
Ternyata sahabat pirangnya ini kembali termenung menatap langit malam
"Sudah ku bilang. Jangan melamun lagi Na..-" Gaara terdiam saat juga menatap apa yang dilihat Naruto
"Minna, LIHAT!" Seru Gaara membuat seisi café outdoor ini mengalihkan perhatiannya ke atas langit
Sebuah bintang misterius perlahan-lahan makin memancarkan cahaya terang
"Sebuah fenomena galaksi akan terjadi!" Ujar Shikamaru
.
*Blaaarrr...*
.
Salahsatu benda angkasa itu pun meledak menimbulkan rangkaian cahaya warna-warni membuat seisi kota Ame menjadi takjub
"Wow..." Gumam Naruto terkagum dengan fenomena yang terjadi di langit
Naruto melihat keadaan sekitarnya. Semua mata tertuju ke atas langit melihat fenomena Supernova itu
Naruto kembali melihat Supernova. Tiba-tiba saja sebuah objek tidak dikenal berbentuk cahaya transparan bewarna ungu tertangkap oleh indera pelihat milik Naruto. Cahaya itu terbang terbawa angin entah kemana. Naruto mengangkat bahunya tanda tidak peduli
.
.
-_Supernova_-
.
.
*Brooom...*
.
Sebuah mobil hitam melintasi kota Ame. Jalanan tiba-tiba saja hening saat seisi kota sibuk menyaksikan fenomena Supernova. Banyak mobil-mobil yang terparkir di tepi jalanan hanya untuk melihat fenomena langka itu
"Apa kau tidak ingin melihatnya juga, Hinata-sama?" Tanya Kakashi masih mengemudikan mobil hitam itu
"Tidak" jawab Hinata tidak mengalihkan perhatiannya ke atas langit
"Ayolah..jangan bersikap seolah kau tidak tertarik, Hinata-sama. Apa kau tidak letih selama seharian ini jalan-jalan?" goda Kakashi
"Tidak ya tidak, Kakashi. Apa kau ingin aku meminta tou-sama untuk memecatmu?" Ancam Hinata
"Baiklah" kata Kakashi lalu diam setelah terkena ancam
"KYAAAA!" Tiba-tiba saja terdengar suara teriakan histeris membuat Hinata dan Kakashi terkejut
"Suara apa itu?" Gumam Kakashi lalu tiba-tiba saja...
.
*Brak!*
.
Kakashi membulatkan matanya saat menyadari telah menabrak seorang perempuan. Mobil hitam itu pun berhenti. Kakashi keluar dari mobil dan menghampiri perempuan itu
.
*Tap! Tap!*
.
Kakashi membulatkan matanya saat melihat betis si perempuan yang hancur seperti digigit habis oleh binatang buas
"Nona, kau sudah meninggal?" Tanya Kakashi khawatir membuat Hinata sweatdrop. Kakashi bukannya bertanya 'apa kau tidak apa-apa' atau sejenisnya. Tapi, Kakashi juga tidak salah karena melihat kondisi perempuan itu. Kakashi pun membalikkan badan si perempuan
"Grroooar..."
.
*Dor!*
.
Kakashi kembali terkejut saat perempuan itu tiba-tiba saja menjadi aneh seolah menjadi buas dan ingin mengigitnya. Untung saja Hinata telah menembak kepala si perempuan sebelum dia dapat menggigit Kakashi
"Ini aneh" kata Kakashi
"Hinata-sama, kembali masuk ke dalam mobil!" Kata Kakashi tegas dan dituruti oleh Hinata
Kakashi pun kembali masuk ke dalam mobil dan melajukan mobil hitam itu dengan cepat menuju mansion Hyuuga
"Sepertinya yang tadi itu adalah Zombie, Kakashi" ujar Hinata
.
.
-_Supernova_-
.
.
*Broooom!*
.
Sebuah mobil putih dengan kencang membelah udara untuk menghindari sesuatu
"Apa itu tadi?!" Teriak Kiba tidak percaya
"Terlihat seperti mayat hidup" ujar Lee
"Mencoba menggigit seperti hewan buas" ujar Gaara
"Mungkin, itu adalah Zombie" ujar Naruto dengan tenang
"Zombie?!" Teriak Chouji takut membuat stir kemudi sedikit oleng
"Tenanglah, Chouji! Jangan panik!" Kata Gaara saat Chouji tidak sengaja menyenggol tangan Kiba yang tengah menyetir
"Awas!" Teriak Sai saat mendapati 3 zombie berdiri diam diatas aspal
Kiba pun sempat menghindar dari zombie yang siap mati 2x tadi
"Apa yang harus kita lakukan?!" Tanya Chouji putus asa
"Kiba, sepertinya kembali ke rumah masing-masing adalah ide bagus. Kita harus bersama keluarga kita dan pergi dari sini" jawab Naruto
"Benar. Tapi akan memakan waktu lama mengingat kita hanya memakai 1 mobil" ujar Kiba
.
*Bruk!*
.
Seluruh orang yang berada didalam mobil tiba-tiba saja oleng ke kanan saat Kiba membanting stir ke kiri
"Kalau begitu, dimulai dari rumah terdekat. Setelah mempersiapkan semuanya, dimulai dari keluarga, dan barang-barang penting, pergilah menuju terminal bus secepatnya karena aku yakin, orang-orang akan berbondong keluar kota" ujar Shikamaru
"Tapi, apa tidak ada waktu untuk menyelamatkan orang?" Tanya Kiba
"Tidak ada. Disituasi seperti ini, yang lemah akan tertindas. Seperti hukum rimba. Jika kita berniat menyelamatkan seisi kota, maka pilihan kita hanya 2. Meninggal sebagai manusia atau mati sebagai Zombie" jawab Sasuke
.
*Broooom...*
.
*Ciiiiit...*
.
Naruto pun membuka pintu setelah mobil berhenti didepan rumah megahnya. Mobil Kiba langsung menancap gas dan Naruto langsung berlari memasuki rumah
.
*Tap! Tap! Tap!*
.
Naruto berlari menaiki anak tangga berniat ke kamarnya. Tapi langkahnya berhenti ditengah tangga saat mengingat sesuatu
"Kaa-san, tou-san, dimana kalian?! Kita harus segera pergi dari Ame!" Seru Naruto dan berjalan turun kembali
Naruto terus memanggil sambil mengelilingi isi rumah yang megah ini. Berulang kali memanggil ayah dan ibunya
.
*Cres...Crek!*
.
Naruto mendengar sebuah suara asing. Pemuda tampan setinggi 182 cm ini pun berjalan pelan menuju pintu kamar orangtuanya
.
*Tap...Tap...Tap...*
.
Dengan perasaan takut, Naruto mencoba memegang ganggang pintu dan membuka pintu kayu bercat hitam itu
.
*Cklek*
.
*Sreeet...*
.
Naruto membuka pintu dengan pelan, hanya sedikit. Mengintip lewat sela-sela dan mendapati sesosok laki-laki asing tengah seperti bercumbu dengan ibunya. Laki-laki itu dan ibunya membelakangi Naruto. Naruto pun naik darah dan membuka pintu dengan kasar
.
*Brak!*
.
Pria asing itu pun menoleh ke asal suara. Naruto membulatkan matanya dengan sempurna. Ternyata ibunya bukan sedang bercinta dengan pria lain. Tapi telah digigit oleh sosok Zombie yang sedang melihat Naruto seperti orang gila
"Apa yang harus kulakukan?!" Batin Naruto saat Zombie itu mulai berjalan sempoyong menghampirinya
Bermodalkan dari film Zombie yang ia tonton, Naruto pun meraih sesuatu yang terbuat dari besi di nakas didekat pintu lalu melemparnya cukup jauh disudut kamar orangtuanya
.
*Prang! Prang!*
.
Bunyi berisik pun dihasilkan mengalihkan perhatian si Zombie. Zombie itu pun berjalan sempoyong menuju asal suara
"Berhasil" batin Naruto lalu kembali menatap ibunya yang mulai kejang-kejang dengan perasaan bercampur aduk antara sedih, marah dan kesal. Rupanya ibu Naruto mulai bereaksi dengan virus yang ditularkan si Zombie
Naruto menutup pintu dengan pelan namun menghasilkan suara kecil. Walaupun kecil, Zombie jantan itu masih mendengarnya dan kembali berjalan pelan sempoyong ke pintu
.
*Cklek!*
.
Naruto menguncinya dari luar
"GROOOR..." Si Zombie mulai berteriak dan menggedor-gedor pintu kamar
.
*Bruk! Bruk! Bruk*
.
Naruto meletakkan barang-barang berat untuk menutupi pintu. Setelah itu dengan cepat Naruto pergi menuju kamarnya yang berada di lantai 2
Setibanya di kamar, Naruto memasukkan segala sesuatu yang menurutnya penting untuk dibawa. Sertifikat penghargaan dan ijazah sekolahnya ia masukkan semua ke dalam ransel dengan air mata yang menetes
Naruto tidak menutup rel sletingnya saat menatap rak bagian bawah lemari pakaiannya. Naruto pun berjalan menghampirinya
Di lain sisi, pintu kamar Minato dan Kushina yang ditutupi barang-barang berat mulai bergeser satu per satu
.
*BRAK!*
.
Seketika barang-barang itu pun roboh sekaligus pintu kamar itu hancur dengan 2 sosok Zombie terdorong dan jatuh dengan tidak elitnya diatas lantai. Si Zombie betina dengan surai merah mulai berjalan mengitari ruangan karena bingung
Dengan perasaan yakin, Naruto pun membuka rak itu dan memperlihatkan 2 katana mengkilap yang diturunkan turun-temurun oleh keluarga Namikaze
Naruto mengambil 2 katana itu dan membuka sarungnya. Naruto pun berlari dan menutupi tasnya. Tas itu ia sandang di punggung
.
*Tap! Tap! Tap!*
.
Naruto berhenti karena terkejut 2 Zombie sudah berada di ruang tengah. Dengan suara yang dihasilkan hentakan kaki Naruto pun membuat 2 Zombie itu menoleh
"Kaa-san, maafkan aku" kata Naruto dan kembali menjatuhkan air matanya
.
*Tap! Tap! Tap!*
.
Naruto berlari menghampiri Zombie jantan dan memenggal kepalanya dengan mudah
.
*Crass!*
.
Naruto lalu melihat ibunya yang sudah berubah menjadi Zombie sepenuhnya. Naruto menutup matanya karena tidak kuat melihat ibunya seperti itu
Naruto menatap kedua katananya yang ia pegang di tangan kanan dan kiri
"Gomenasai, KAA-SAN!"
.
*Crass!*
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TO BE CONTINUED
.
.
.
.
.
.
.
AUTHOR NOTE :
Grrrr...
Hallo minna, kembali lagi dengan saya Author COWOK dengan nickname Kazehiro Tatsuya! Setelah saya memberikan efek bold pada COWOK, semoga tidak ada lagi yang salah pikir mengenai jenis kelamin ane
Kali ini ane hadir dalam sebuah fic bertajuk Survival. Menurut kata, Survival berasal dari kata 'survive' artinya bertahan hidup. Sedangkan menurut istilah, Survival sendiri adalah suatu kondisi yang tidak menentu yang dihadapi oleh seorang atau sekelompok orang pada suatu daerah yang asing dan terisolir bagi orang/kelompok yang sedang mengalaminya membuat orang/kelompok itu melakukan berbagai cara untuk bertahan hidup
Survival sendiri lebih banyak muncul di cerita-cerita horror dan adventure
Lalu apa ada yang tidak mengerti mengenai Supernova?
Supernova adalah ledakan dari suatu bintang di galaksi yang memancarkan energi lebih banyak daripada nova. Peristiwa supernova ini menandai berakhirnya riwayat suatu bintang #wikipedia
Ane author COWOK lho...
Satu hal lagi, jangan bilang kalau ane dapat inspirasi dari High School of The Dead. Karena film Zombie bukan anime itu aja, bukan?
Silahkan di Favorite, Follow dan Review. Dukungan kalian semua sangat ane harapkan demi kelangsungan riwayat fic ini :v
Silahkan tinggalkan jejak :v
.
.
.
.
.
.
.
.
KAZEHIRO TATSUYA
